Anda di halaman 1dari 6

1.

Konferensi Ottawa 17 - 21 November 1986


Konferensi Internasional Promosi Kesehatan yang pertama dilaksanakan di Ottawa
Canada yang berlangsung 17 - 21 November 1986. Konferensi Promosi Kesehatan yang
pertama kali ini mengambil tema Menuju Kesehatan Masyarakat Baru (The Move
Towards). Kesepakatan -kesepakatan yang dicapai dalam konferensi merupakan peletakan
dasar pembaharuan Promosi Kesehatan, dalam konteks seperti tema konferensi ini, yakni
Gerakan Menuju Kesehatan Masyarakat Baru. Kesepakatan bersama tersebut ditungkan
dalam Piagam Ottawa. Isi Piagam Ottawa adalah sebagai berikut.
1) Batasan Promosi Kesehatan
Menurut Piagam Ottawa, Promosi Kesehatan adalah suatu proses yang
memungkinkan orang untuk meningkatkan kendali atas kesehatanny, dan
meningkatkan status kesehatan mereka.
2) Determinan Kesehatan
Empat determinan tersebut secara berturut-turut besarnya pengaruh terhadap
kesehatan adalah a). Lingkungan, b). Perilaku, c). Pelayanan kesehatan, dan d).
Keturunan.
Piagam Ottawa, 1986 mengidentifikasikan persyaratan untuk kesehatan ini
dalam 9 faktor, yakni :
a. Perdamaian atau keamanan
b. Tempat tinggal
c. Pendidikan
d. Makanan
e. Pendapatan
f. Ekosistem yang stabil dan seimbang
g. Sumber daya yang berkesinambungan
h. Keadilan sosial
i. Pemerataan
3) Misi Promosi Kesehatan
1. Advokasi. Kesehatan yang baik merupakan sumber utama untuk perkembangan
sosial, ekonomi, dan personal, dan merupakan dimensi penting dari kualitas
hidup.
2. Memampukan atau Memperkuat. Aksi atau gerakan promosi kesehatan bertujuan
untuk mengurangi perbedaan di dalam status kesehatan dan menjamin sumber
dan kesepakatan yang sama yang memungkinkan semua orang mencapai potensi
kesehatan yang seluas-luasnya.
3. Menjembatani. Promosi Kesehatan membutuhkan aksi yang terkondinasi dengan
sektor lain : oleh pemerintah, sektor kesehatan, sektor sosial, ekonomi dengan
organisasi-organisasi pemerintah lainnya.
4) Strategi Promosi Kesehatan
1. Mengembangkan Kebijakan Publik Berwawasan Sehat. Promosi Kesehatan
menempatkan kesehatan pada agenda di tingkat mengambil keputusan di berbagai
sektor di tiap lapisan sistem sosial, mengarahkan mereka untuk menyadari
konsekuensi kesehatan dari keputusan yang mereka ambil serta tanggug jawab
merka dalam upaya kesehatan.

2. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung. Seluruh prinsip bagi dunia, negara,


wilayah, dan masyarakat pada umunya merupakan suatu kebutuhan untuk
mendorong saling menjaga, saling menolong sesama anggota masyarakat dan
menjaga kelestarian lingkungan.
3. Memperkuat Aksi/Gerakan Masyarakat. Mekanisme promosi kesehatan berfungsi
melalui aksi atau gerakan masyarakat yang konkrit dan fektif dalam penentuan
prioritas, pengambilan, keputusan, strategi, perencanaan serta penerapannya
untuk mencapai status kesehatan yang lebih baik. Ini dari proses ini adalah
Pemberdayaan Masyarakat, kepemilikan serta kendali terhadap keinginan dan
nasib mereka.
4. Pengembangan Keterampilan Perorangan. Promosi kesehatan menunjang
pengembangan personal dan sosial melalui penyediaan akses informasi,
pendidikan kesehatan serta meningkatkan keterampilan diri.
5. Reorientasi sistem Pelaanan Kesehatan. Sistem pelayanan kesehatan tidak lagi
berorientasi kuratif, tetapi juga mencakup upaya-upaya preventif, rehabilitatif dan
promotif, di samping upaya-upaya lainnya yang memungkinkan berbagai pihak
terlibat dalam memecahkan masalah kehidupan masyarakat.

2. Konferensi Adelaide 5 - 9 April 1988


Konferensi Promosi Kesehatan yang kedua ini mengambil tema Membangun
Kebijakan Publik yang Berwawasan Kesehatan. Hasil Kesepakatan Konferensi Promosi
Kesehatan di Adelaide ini dituangkan dalam rekomendasi Adeilade yang isi dan
pembahasannya sebagai berikut ini.
1) Kebijakan publik berwawasan kesehatan
2) Mendorong terwujudnya revitalisasi nilai-nilai asasi kesehatan
3) Pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
4) Akuntabilitas dalam program kesehatan
5) Meningkatkan program melampuai pelayanan
6) Kemitraan
Empat area utam prioritas kebijakan publik berwawasan kesehatan :
1) Dukungan terhadap program kesehatan perempuan
2) Pangan dan gizi
3) Tembakau dan alkohol
4) Menciptakan lingkungan yang mendukung

3. Konferensi Sundsvall 9 - 15 Juni 1991


Konferensi Internasional Promosi Kesehatan yang ketiga, dilaksankan di Sundsvall,
Swedia, tanggal 9 - 15 Juni 1991. Tema konferensi yang ketiga ini adalah : Menciptakan
Lingkungan yang Mendukung Kesehatan atau Supportive Enviromant For Health.
Konferensi Sundsvall merupakan penjabaran yang lebih rinci tentang pengembangan
lingkungan yang mendukung kesehatan. Dari konferensi ini, selain sebuah pernyataan, juga
menghasilkan sebuah handbook yang berisi cerita berbasis pengalaman disajikan oleh
para peserta konferensi. Selain itu, dihasilkan pula tiga model praktis untuk dijalankan dalam
upaya promosi kesehatan. Model-model tersebut adalah
1) Health Promotion Strategy Analysis Model (HELPSAME). Model ini berguna untuk
menganalisis pengalaman dalam menciptakan lingkungan yang mendukung.

2) Sundsvall Pyramid of Supportive Environment, yang didasarkan pada 6 topik yang


didiskusikan : makanan, rumah, dan lingkungan tetangga, makan dan transportasi,
sebagai alas piramid, dan pendidikan dan dukungan sebagai dinding piramid.
3) Supportive Environment Action Model. Model ini berperan dalam memfasilitasi
kegiatan, dan dapat dilihat sebagai sebuah spiral.
Konferensi Sundsvall mengidentifikasi empat staregi utama di tingkat masyarakat dalam
mempromosikan terciptanya lingkungan yang mendukung kesehatan, yaitu :
a. Penguatan advokasi melalui tindakan masyarakat, khususnya melalui kelompok yang
diorganisir oleh kaum perempuan.
b. Memungkinkan masyarakat dan individu mengontrol kesehatan dan lingkungannya
melalui pendidikan dan pemberdayaan.
c. Membangun aliansi untuk kesehatan dan lingkunganyang mendukungnya sejalan
dengan kerjasama dalam strategi dn kampanye keshatan dan lingkungan.
d. Melakukan mediasi antara berbagai kepnetingan masyarakat yang bertengtangan guna
menjamin akses yang adil untuk mewujudkan lingkungan lingkungan yang menukung
kesehatan.

4. Konferensi Jakarta 21 - 25 Juli 1997


Konferensi diselenggarakan pada tanggal 21 - 15 Juli 1997, dengan mengambil tema :
Pemeran Baru Pada Era Baru atau New Player for a New Era. Konferensi ini dihadiri
sekitar 250 orang peserta yang berasal dari Negara-negara berkembang maupun negara-negar
maju. Hasil konferensi ditungkan dalam Deklarasi Jakarta.
Penyelangaaran Konferensi Internasional Promosi Kesehatan ini merupakan bagian
sejarah tersendiri, karena konferensi ini dilaksanakan hamir 20 tahun setelah negara-negara
anggota WHO mendeklarasikan Kesehatan untuk Semua tahu 2010 atau Health for All by
the year 2000 di Alma Ata. Konferensi ini menghasilkan :
1) Komprehensif Strategi Ottawa Charter
2) Pendekatan Tatanan Adm.Pem/Inst.Dik/Yankes/ Tempat Kerja/TTU/Keluarga Rumah
Tangga
3) Peran serta Masyarakat. Pelayanan Kesehatan yang sebenarnya berasal dari/oleh
mereka sendiri
4) Pembelajaran Kesehatan oleh masy sendiri. Petugas kes adlh Fasilitator/dinamisator

5. Konferensi Meksiko 5 - 9 Juni 2000


Konferensi Internasional Promosi Kesehatan yang kelima ini diselenggarakan di kota
Meksiko, keksiko pada tanggal 5 - 9 Juni 2000. Konferensi ini mengambil tema :
Menjembatani Kesenjangan Pemerataan atau Bridging The Equity Gap, engan dihadiri
oleh para peserta dari sekitar 100 negara, baik negara maju maupun negara yang sedang
berkembang.
Kesepakatan tingkat Menteri sebagai hasil konferensi Promosi Kesehatan di kota
Meksiko, dan merupakan upaya mewujudkan ide-ide menjadi tindakan-tindakan.
Kesepakatan upaya untuk mewujudkan ide-ide tersbut secara lengkap adalah sebagi berikut:

1) Menghargai bahwa pencapaian standar kesehatan setinggi mungkin merupakan aset


positif bagi kenyamanan hidup dan penting bagi pertumbuhan pembangunan sosial
ekonomi dan pemerataan.
2) Menyadari bahwa promosi kesehatan dan pembanggunan sosial merupakan kewajiban
dan tanggung jawab pemerintah dan seluruh sektor yang da di masyarakat.
3) Mengakui bahwa beberapa tahun terkahir ini, melalui upaya yang serius dari
pemerintah dan masyarakat telah terjadi perbaikan dan kemajuan di bidang pelayanan
kesehatan.
4) Menyadari bahwa walaupun telah terjadi peningkatan, berbagai masalah kesehatan
belum teratasi sehubungan dengan pembangunan sosial ekonomi.
5) Perlu pula disimak bahwa pada saat yng sama, pertumbuhan dan terjadinya penyakit
infeksi baru telah mengurangi keberhasilan yang dicapai kesetaraan di dalam
pelayanan kesehatan.
6) Menyadari pentingnya determinan sosial ekonomi dan lingkungan bagi keshtan dan
hal ini membutuhkan mekanisme kolaborasi yng kuat untuk mempromosikan
kesehatan di berbagai sektor dan di setiap tatanan masyarakat.
7) Sepakat bahwa promosi kesehatan harus menjadi komponen dasar kebijakan dan
kegiatan publik di setiap negara untuk mencapai kesetaraan dan kesehatan yang lebih
baik untuk semua.
8) Menunjuan ada bukti kuat bahwa strtegi promosi kesehatan dalam mempromosikan
kesehatan cukup efektif..

6. Konferensi Bangkok 7 - 11 Agustus 2005.


Konferensi Internasional Promosi Kesehatan yang ke enam dilaksanakan di BangkokThailand, tanggal 7 - 11 Agustus 2005. Konferensi diikuti oleh sekitar perwakilan pserta dari
sekitar 90 negara, dengan tema : Promosi Kesehatan dalam Dunia yang Mengglobal atau :
Health Promotion in a Globalized World. Konferensi ini menghasilkan Piagam Bangkok
tentang promosi kesehatan untuk dunia adalah mengidentifikasi aksi, komitmen dan janji
yang diperlukan untuk mengatasi berbagai problematika kesehatan di era globalisasi melalui
promosi kesehatan. Piagam Bangkok sebagai penegasan peran promosi kesehatan dalam
menanggulangi permasalahan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat :

PBB mengakui kesehatan merupakan HAM yang harus dipernuhi tanpa diskriminasi.
Promosi kesehatn dilakukan berdasarkan pemenuhan HAM, mencakup berbagai
upaya menigkatkan kualitas hidup dan upaya meningkatkan kesehatan mental dan
spritual.
Promosi kesehatan merupakan proses membantu masyarakat meningkatkan kontrol
atas determinan kesehatannaya, agar terhindar dari ancaman kesehatan dan penyakit.

Sektor kesehatan harus mendorong terciptanya kebiakan terpadi dalam pemerintahan,


serta tumbuhnya komitmen untuk bekerja sama dengan segenap lapisan masyarakat.
Beberapa komitmen ada yaitu menjadi promosi kesehatan :
1) Menjadikan Promosi Kesehatan sebagai Pusat Agenda Pembangunan Global.
2) Membuat Promosi Kesehatan sebagai Tanggungjawab semua lini Pemerintah.
3) Menjadikan PromKes Untuk Pemberdayaan. Masyarakat (Masyarakat sering
mengambil inisiatif memulai).

7. Konferensi Nairobi 26 - 30 Oktober 2009

Konferensi Internasional Promosi Kesehatan yang ke 7 di Nairobi, Kenya, tanggal 26


- 30 Oktober 2009 mengambil tema Mempromosikan Kesehatan dan Pembangunan:
Menutup Kesenjangan Implementasi (Promoting Health and Develoment, Closing The
Implementation) bahwa pembangunan kesehatan dimanapun saat ini menghadapi berbagai
tantangan. Kritis moneter yang terjadi beberapa tahun yang lalu masih menghantui
pembangunan ekonomi nasional pada umumnya dan lebih khusus pembangunan kesehatan.
Dengan diadakannya konferensi di Nairobi, maka lengkaplah konferensi Intenasional
Promosi Kesehatan telah merata diselenggarakan di semua benua di dunia. Konferensi yang
dihadiri oleh perwakilan-perwakilan dari hamir 100 negara ini akhirnya menghasilkan
ksepakatan yang dituangkan dalam Kesepakatan Nairobi (Nairobi Statement). Dalam
konferensi Nairobi, dihasilkan strategi dan aksi yang dikelompokan menjadi 5 ( lima ) subtema, yaitu :
1)
2)
3)
4)
5)

Membangun kapasitas promosi kesehatan (Building Capacity for Health).


Penguatan sistem kesehatan ( Strengthening Health System).
Kemitraan dan kerjasama lintas sektor ( Partnership and Intersektoral Action).
Pemberdayaan masyarakat ( Community Empowerment ).
Sehat dan perilaku sehat (Health literacy and heatlh behavior).

Pada saat ini negara berkmbang dan negara maju dihadapkan pada penyebaraan penyakit
yang seharusnya dapat dicegah, dimana penyakit tersebut menjadi ancaman dan
memperlemah pembangunan perekonomian di masa mendatang. Lima tanggung jawab
penting bagi pemerintah dan stakeholder, yaitu :
1)
2)
3)
4)
5)

Memperkuat kepemimpinan dan Sumber Daya Manusia promosi kesehatan.


Mengarusutamakan promosi kesehatan dalam pembangunan.
Memberdayakan masyarakat dan individu.
Meningkatkan proses partisipasi masyarakat.
Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi dan pengetahuan.

Tugas Dasar Promosi Kesehatan


Konferensi Internasional Promosi Kesehatan

Dosen Pengajar :
Drs. Tukiman, MKM

Disusun Oleh :

Titi Natalia Lubis


151000530
Kelas F

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Sumatera Utara
2016

Anda mungkin juga menyukai