Anda di halaman 1dari 43

KONSEP DASAR

PROMOSI KESEHATAN
Oleh: Vina Yulia Anhar
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat

Banjarbaru, Februari 2019


Outline:

• Definisi Promosi Kesehatan


• Sejarah Promosi Kesehatan
• Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
• Sasaran Promosi Kesehatan
• Strategi Promosi Kesehatan
• Metode Promosi Kesehatan
• Setting Promosi Kesehatan
• Tahapan Promosi Kesehatan
• Kegiatan Promosi Kesehatan

2
Tujuan pembelajaran:
Tujuan umum:
• Memahami konsep promosi kesehatan

Tujuan khusus:
• Memahami definisi promosi kesehatan
• Memahami sejarah promosi kesehatan
• Memahami ruang lingkup promosi kesehatan
• Memahami sasaran promosi kesehatan
• Memahami strategi promosi kesehatan
• Memahami metode promosi kesehatan
• Memahami setting promosi kesehatan
• Memahami tahapan promosi kesehatan
• Memahami kegiatan promosi kesehatan

3
DEFINISI PROMOSI KESEHATAN

Apa itu Promosi


Kesehatan?
Penyuluhan kah atau
pembagian leaflet kah
atau yang lain?

4
Definisi Promosi Kesehatan (lanjutan…)
“Upaya meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari,
oleh dan untuk masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai sosial
budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan”
(Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114 /MENKES/SK/VII/2005 tentang
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah)

“Semua upaya yang menekankan pada perubahan sosial, pengembangan


lingkungan, pengembangan kemampuan individu dan kesempatan dalam
masyarakat, dan merubah perilaku individu, organisasi dan sosial untuk
meningkatkan status kesehatan individu dan masyarakat”
(Keleher,et.al, 2007)
5
Definisi Promosi Kesehatan (lanjutan…)

“Proses yang memungkinkan individu mengendalikan dan memperbaiki


kesehatannya. Untuk mencapai kesehatan jasmani, rohani dan sosial yang
sempurna, seseorang atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan
mewujudkan aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan, mampu mengubah atau
beradaptasi dengan lingkungan”
(Ottawa Charter, 1986)

“Proses pemberdayaan rakyat (individu dan masyarakat) yang


memungkinkan mereka mampu mengendalikan determinan-determinan
kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya.”

6
Milestone Promosi Kesehatan

Sundsvall
Deklarasi Statement
Alma Ata, Sweden, Mexico, Vancouver,
1978 1991 2000 2007

Ottawa Deklarasi Bangkok Shanghai,


Charter, Jakarta, Charter, 2016
1986 1997 2005
Deklarasi Alma Ata ( 1978 )
Basic Six:

Menghasilkan strategi Promosi Kesehatan

utama dalam Kesehatan Lingkungan


pencapaian Kesehatan
Bagi Semua (Health For Pemberantasan Penyakit

All ) melalui pelayanan Kesehatan Keluarga &


Reproduksi
kesehatan dasar
(Primary Health Care). Perbaikan Gizi masyarakat

Pelayanan Kesehatan
Ottawa Charter, 1986, Strategi Promkes:

Advocating
(Advokasi)

Enabling Mediating
(Pemberdayaan) (Mediasi)
Deklarasi Jakarta, 1997
• Promosi kesehatan adalah investasi utama yang memberikan dampak
pada determinan kesehatan, dan memberikan manfaat kesehatan
terbesar pada masyarakat.
• Promosi kesehatan memberikan hasil positif yang berbeda
dibandingkan upaya lain dalam meningkatkan kesetaraan bagi
masyarakat dalam kesehatan. Lima prinsip Deklarasi Ottawa
merupakan kunci strategi untuk sukses.
• Promosi kesehatan perlu disosialisasikan dan harus menjadi
tangungjawab lintas sektor.
Deklarasi Jakarta: prioritas promosi
kesehatan abad 21
• Meningkatkan tanggung jawab sosial dalam
kesehatan,
• Meningkatkan investasi untuk pembangunan
kesehatan,
• Konsolidasi dan perluasan kemitraan untuk kesehatan,
• Meningkatkan kemampuan masyarakat dan
pemberdayaan individu serta menjamin tersedianya
infrastruktur promosi kesehatan.
The Bangkok Charter for Health
Promotion in a globalized world, 2005
1. Perlu strategi dan komitmen untuk menghadapi
berbagai faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan di dunia global, serta kebijakan dan
kemitraan untuk memberdayakan masyarakat
untuk memperbaiki kualitas kesehatan (termasuk
ketidakmerataan bidang kesehatan) menjadi fokus
pembangunan nasional dan global.
The Bangkok Charter for Health
Promotion in a globalized world, 2005
2. Salah satu hak asasi setiap manusia adalah untuk memperoleh kualitas
kesehatan yang setinggi-tingginya. Promosi kesehatan didasari hak asasi ini,
menawarkan konsep sehat yang positif dan inklusif yang merupakan faktor
mempengaruhi kualitas hidup kesehatan mental dan spiritual. Promosi
kesehatan merupakan fungsi inti kesehatan masyarakat, yang memberikan
sumbangan dalam mengatasi penyakit menular dan tidak menular serta
ancaman terhadap kesehatan, dan merupakan investasi efektif untuk
meningkatkan kesehatan dan pembangunan manusia serta mengurangi
ketidakmerataan/ketidaksamaan dibidang kesehatan dan gender.
The Bangkok Charter for Health
Promotion in a globalized world, 2005
3. Perkembangan menuju dunia yang lebih sehat
memerlukan keterlibatan politik yang kuat, peran serta
lebih luas dan advokasi yang berkesinambungan.
Vancouver- Canada (2007)
• Hasil konferensi :
– Mempengaruhi peningkatan kemitraan dan advokasi.
– Mengembangkan sains dan teknologi dalam mendukung
promosi kesehatan.
– Mengembangkan innovasi baru dalam pertukaran dan
penerapan sains dan teknologi promosi kesehatan
melalui berbagai pendekatan kebudayaan dan region
(regional).
KONFERENSI Promkes Global ke-9: Deklarasi Shanghai (2016):

• Healthy lives and increased wellbeing for people at all ages can be only achieved by promoting
health through all the SDGs and by engaging the whole of society in the health development
process.
• Ottawa Charter as the compass
• Unacceptable health inequities require political action across many different sectors and
regions. They also require global collective action. If we are to leave no one behind this includes
determined action on the rights of women, people on the move and of the increasing number
of people affected by humanitarian and environmental crisis.
• Prioritize good governance, local action through cities and communities, and people’s
empowerment by promoting health literacy.
• Place a high priority on innovation and development to support people’s enjoyment of a
healthy life and give precedence to the health of the most vulnerable.
KONFERENSI Promkes Global ke-9: Deklarasi Shanghai (2016):

• Good governance is crucial for health:


• Policies for health and social justice benefit the whole of society.
• Failures in governance are too often detrimental to action to
promote health, at national and at global level. The
interdependence and universality of the SDGs offer great
potential benefits from investing in all determinants of health.
KONFERENSI Promkes Global ke-9: Deklarasi Shanghai (2016):

• Good governance is crucial for health (commitment):


• Apply fully the mechanisms available to government to protect health and promote
wellbeing through public policies;
• Strengthen legislation, regulation, and taxation of unhealthy commodities;
• Implement fiscal policies as a powerful tool to enable new investments in health and
wellbeing including strong public health systems;
• Introduce universal health coverage as an efficient way to achieve both health and financial
protection;
• Ensure transparency and social accountability and enable the broad engagement of civil
society;
• Strengthen global governance to better address cross border health issues;
• Consider the growing importance and value of traditional medicine, which could contribute
to improved health outcomes, including those in the SDGs.
KONFERENSI Promkes Global ke-9: Deklarasi Shanghai (2016):

• Cities and communities are critical settings for health:


• Health is created in the settings of everyday life - in the
neighbourhoods and communities where peoplelive, love, work, shop
and play.
• Health is one of the most effective markers of any city’s successful
sustainable development and contributes to make cities inclusive, safe
and resilient for the whole population.
KONFERENSI Promkes Global ke-9: Deklarasi Shanghai (2016):

• Cities and communities are critical settings for health (commitment):


• Prioritize policies that create co benefits between health and wellbeing
and other city policies, making full use of social innovation and
interactive technologies;
• Support cities to promote equity and social inclusion, harnessing the
knowledge, skills and priorities of their diverse populations through
strong community engagement;
• Re-orient health and social services to optimize fair access and put
people and communities at the centre.
KONFERENSI Promkes Global ke-9: Deklarasi Shanghai (2016):
• Health literacy empowers and drives equity:
• Health literacy empowers individual citizens and enables their
engagement in collective health promotion action.
• A high health literacy of decision-makers and investors supports their
commitment to health impact,co-benefits and effective action on the
determinants of health.
• Health literacy is founded on inclusive and equitable access to quality
education and life-long learning.
• It must be an integral part of the skills, and competencies developed
over a lifetime, first and foremost through the school curriculum.
KONFERENSI Promkes Global ke-9: Deklarasi Shanghai (2016):

• Health literacy empowers and drives equity (commitment):


• Recognize health literacy as a critical determinant of health and invest in
its development;
• Develop, implement and monitor intersectoral national and local
strategies for strengthening health literacy in all populations and in all
educational settings;
• Increase citizens’control of their own health and its determinants, through
harnessing the potential of digital technology;
• Ensure that consumer environments support healthy choices through
pricing policies, transparent information and clear labelling.
5 PILAR UTAMA ATAU 5 RUANG LINGKUP
PROMOSI KESEHATAN
(OTTAWA CHARTER, 1986)

1. Kebijakan berwawasan kesehatan (Healthy public policy)

2. Lingkungan yang mendukung (Supportive environment)

3. Reorientasi pelayanan kesehatan (Reorient health service)

4. Ketrampilan individu (personnel skill)

5. Gerakan masyarakat (community action)


SASARAN PROMOSI KESEHATAN

• Pasien, individu • Para pemuka • Para pembuat


sehat dan keluarga masyarakat, baik kebijakan publik di
(rumah tangga) pemuka informal bidang kesehatan
sebagai komponen maupun pemuka dan bidang-bidang
dari masyarakat formal, organisasi lain yang berkaitan
kemasyarakatan dan serta mereka yang
media massa. dapat memfasilitasi
atau menyediakan
sumber daya

Primer Sekunder Tersier


24
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
1
Advokasi
(A) Masyarakat
TAHU,
3 MAU &
Gerakan MAMPU
Kemitraan Pember- melaksanakan
dayaan PERILAKU
(G) SEHAT
2
Bina
Suasana
(B) 25
STRATEGI PROMKES (lanjutan…)

Advokasi Tahapan: menyadari persoalan yg diajukan; tertarik u/ikut


berepran; mempertimbangkan sejumlah
kemungkinan;menyepakati suatu pilihan;langkah tindak lanjut

Kembangkan kemitraan kepada pihak yang potensial sebelum


melakukan advokasi

Bahan advokasi: Tepat, Lengkap, Akurat, Menarik


STRATEGI PROMKES (lanjutan…)

Bina Terdorong melakukan perilaku karena


Suasana lingkungannya mendukung

Keluarga/pengantar pasien/penjenguk/nakes
punya pengaruh u/ menciptakan lingkungan yg
kondusif
Nakes menjadi panutan (sikap& tingkah laku):
konsisten dalam memberikan pelayanan
STRATEGI PROMKES (lanjutan…)

Pemberdayaan
Perhatikan kondisi,situasi,sosbud

Pemberdayaan individu: memperkenalkan


perilaku baru kpd individu
Pemberdayaan keluarga: keluarga dari individu
pengunjung
Pemberdayaan masyarakat: kenali masalah-
pecahkan bersama-lakukan upaya
STRATEGI PROMKES (lanjutan…)

Kemitraan Kesetaraan: kembangkan hubungan


(prinsip) kekeluargaan, bukan hierarkies (atas-bawah)

Keterbukaan: kejujuran, sesuai fakta, tidak


menutup-nutupi sesuatu

Saling menguntungkan: win-win solution


METODE PROMOSI KESEHATAN
Strategi Metode
Pengembangan media Penggunaan pertunjukan (wayang), bagian dari seni (tembang, balas
tradisional pantun)

Penggunaan atau berbasis IT Media sosial, Text/SMS, website, dan sebagainya

Integrasi dengan humas Open house (dinas kesehatan), internal news letter
Kerjasama lintas sektor Masuk kurikulum (Kementrian pendidikan), bagian dari program
(Kementrian pertanian utk pemberdayaan)

Partner dengan swasta Sebagai CSR


Kerjasama dengan industri Masuk sebagai pesan di bungkus produk  bungkus tissue di Jepang

Pengembangan organisasi Pengelolaan kantin sehat, pengembangan jaminan kesehatan di


tempat kerja berbasis kondisi kesehatan dan perilaku
Metode Promosi Kesehatan (lanjutan…)
Strategi Metode
Pendidikan kesehatan Pengajaran, pelatihan, diskusi, permainan peran, simulasi

Pengembangan kebijakan Aturan lokal (berbasis masyarakat), aturan dalam organisasi, Undang-
undang
Modifikasi perilaku CBT/Cognitive Behavioral Therapy (untuk berhenti merokok)

Pemasaran sosial Penggunaan iklan, launching program

Bina suasana Pendampingan atau mentoring (untuk rumah bebas asap rokok),
pengembangan semacam PMO
Komunikasi kesehatan Billboard, iklan layanan masyarakat di radio
Pemberdayaan masyarakat Penggerakan masyarakat (sadar lingkungan sehat)

Bekerja dengan media Press conference, press release


Kampanye Tersendiri (Kampanye Hari AIDS), bergabung dengan kegiatan lain
(melalui bazaar)
SETTING PROMOSI KESEHATAN
• Sekolah
• Industri – tempat kerja
• Rumah Sakit
• Masyarakat
• Virtual
• Tempat umum

32
Setting Promosi Kesehatan (lanjutan…)
Promosi Kesehatan di Sekolah
• Pencegahan penyakit gigi dan mulut
• Pencegahan perilaku adiksi  games, pornografi
• Pengembangan keterampilan untuk menolak:
• Rokok
• Napza
• Seks
• Pencegahan penyakit infeksi-menular :
• Diare
• Kecacingan
• DBD
• Penerapan hidup sehat:
• Olah raga
• Pemilihan makanan – penyediaan kantin sehat
• Menatalaksana stress
• Penerapan lingkungan sehat:
• Kebersihan lingkungan: buang sampah pada tempatnya
33
Setting Promosi Kesehatan (lanjutan…)
Promosi Kesehatan di Sekolah
• Kerja sama antara Puskesmas dengan sekolah
• Pemberdayaan UKS
• Pembentukan dokter kecil
• Keterlibatan guru (olah raga dan kesehatan)
• Partisipasi dari orang tua murid
• Kerjasama dengan NGO/LSM atau institusi pendidikan

34
Setting Promosi Kesehatan (lanjutan…)
Promosi Kesehatan di Tempat Kerja
• Keselamatan kerja
• Higiene Perusahaan
• Pencegahan penyakit infeksi dan penyakit tidak menular
• Lingkungan sehat dan kenyamanan kerja
• Rekreasi dan olahraga
• PHBS

35
Setting Promosi Kesehatan (lanjutan…)
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit (Pencegahan Penyakit)

• Primer:
• Pencegahan penyakit demam berdarah
• Pembudayaan tidak merokok dan cuci tangan
• Sekunder
• Pengenalan deteksi dini keterlambatan psikomotor
• Pemeriksaan pap smear
• Tersier
• Pengelolaan diabetes, hipertensi

36
Setting Promosi Kesehatan (lanjutan…)
Promosi Kesehatan di Masyarakat, penyelengaranya:

• Puskesmas
• Rumah Sakit
• LSM
• Perguruan Tinggi
• Instansi Swasta
• Perorangan

37
Setting Promosi Kesehatan (lanjutan…)
Promosi Kesehatan Virtual
• Web sites
• Pemanfaatan jejaring sosial
• Facebook
• Twitter
• Line
• Instagram
• dsb
• Penggunaan SMS
• Smartphone apps

38
Setting Promosi Kesehatan (lanjutan…)
Promosi Kesehatan di Tempat Umum:
• Pasar
• Mall
• Tempat bermain
• Tempat wisata
• Terminal - bandara
• Pelabuhan
• Stasiun
• Gedung olah raga

39
TAHAPAN PROMOSI KESEHATAN
Analisis komunitas

Penilaian target

Evaluasi Perencanaan

Implementasi
40
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

WHO, lewat Konferensi Internasional Pertama


tentang Promosi Kesehatan di Ottawa pada tahun
1986, telah merumuskan sejumlah kegiatan yang
dapat dilakukan oleh setiap negara untuk
menyelenggarakan promosi kesehatan.
Menurut Piagam Ottawa, kegiatan-kegiatan promosi kesehatan:

a. Membangun kebijakan publik berwawasan


kesehatan (build healthy public policy)
b. Menciptakan lingkungan yang mendukung (create
supportive environments)
c. Memerkuat kegiatan-kegiatan komunitas (strengthen
community actions)
d. Mengembangkan keterampilan individu (develop
personal skills)
e. Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health
services)
f. Bergerak ke masa depan (moving into the future)
43

Anda mungkin juga menyukai