The Ottawa Conference Merupakan konferensi yang pertama kali yang dilaksanakan di
Ottawa, Canada yang berlangsung pada 17-21 November 1986. Hal ini dapat dilihat dalam
pembukaan Piagam Ottawa yang menyebutkan “Thefirst Internasional Conference on Health
Promotion, meeting in Ottawa this 21st day of November 1986, hereby present this charter
for action to achieve Health for All by the year 2000 and beyond”.
Konferensi promosi kesehatan ini mengambil tema “Menuju Kesehatan Masyarakat Baru”
(The Move Towards a New Public health).Konferensi diikuti oleh perwakilan dari kurang
lebih 100 negara, baik yang berasal dari negara-negara maju maupun negara berkembang.
Konferensi pertama ini tidak lepas dari deklarasi Alma-Ata tahun 1978 tentang “Pelayanan
Kesehatan Dasar atau Primary Health Care”.
Kesepakatan yang dicapai dalam konferensi ini merupakan peletakan dasar pembaharuan
Promosi Kesehatan. Kesepakatan bersama tersebut dituangkan dalam piagam Ottawa
(OttawaCharter).
Dalam Ottawa Charter secara implisit dirumuskan 3 hal yang penting untuk
mengimplementasikan promosi kesehatan atau dapat disebutkan misi promosi kesehatan,
yakni :
Advokasi (Advocacy)
Memampukan atau memperkuat (empower)
Mediasi/Menjembatani (Mediate)
Dari konferensi tersebut menghasilkan Ottawa Charter, dengan 5 pilar utama strategi promosi
kesehatan :
Ottawa menghimbau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan organisasi lainnya untuk
menyokong atau mendukung promosi kesehatan di setiap forum-forum internasional serta
membantu negara-negara yang membutuhkan dalam mengembangkan strategi dan program-
program untuk promosi kesehatan.
Konferensi ini menekankan, apabila setiap orang sepanjang perjalanan hidupnya, organisasi-
organisasi pemerintah dan swasta, WHO serta seluruh institusi yang berkepentingan secara
bersama mengembangkan dan memperkenalkan strategi promosi kesehatan sejalan dengan
nilai dan moral sosial masyarakat dan dapat membangun fondasi dari kesepakatan yang
dihasilkan, yaitu “Sehat untuk semua pada tahun 2000 dan setelahnya” dapat menjadi
kenyataan.
Tentu saja pencapaian ini sangat ideal dan tidaklah mudah untuk diupayakan. Namun dengan
indikatir-indikator yang terukur, dan dukungan dari berbagai pihak hal ini dapat
direalisasikan.
Konferensi Promosi Kesehatan kedua ini mengambil tema “Membangun Kebijakan Publik
Yang Berwawasan Kesehatan” merupakan strategi promosi kesehatan yang pertama dari
Ottawa Charter. Dipilihnya tema ini sebenarnya untuk lebih mengoperasionalkan strategi
promosi kesehatan dalam Ottawa Charter tersebut, sehingga lebih memudahkan implementasi
dari negera-negara peserta konferensi.
Konferensi internasional yang ketiga dilaksanakan di Sundvall, Swedia pada 9-15 Juni 1991
dengan tema “Menciptakan Lingkungan Yang Mendukung atau Supportive Environment For
Health”. Tema ini adalah merupakan strategi rpomosi kesehatan yang telah dirumuskan
dalam piagam Ottawa (Ottawa Charter).
Oleh sebab itu, konferensi di Sundvall adalah merupakan penjabaran yang lebih rinci tentang
pengembangan lingkungan yang mendukung kesehatan. Konferensi ini hanya diikuti oleh
318 orang peserta atau perwakilan dari 81 negara, baik negara maju maupun negara
berkembang. Hasil konferensi ini disebut pernyataan Sundvall (Sundvall Statement).
Dari konferensi ini, selain sebuah pernyataan, juga menghasilkan sebuah handbookyangberisi
“cerita” berbasis pengalaman dari para peserta konferensi. Selain itu, dihasilkan pula 3 model
praktis untuk dijalankan dalam upaya promosi kesehatan. Model-model tersebut yaitu:
Deklarasi Jakarta
Konferensi dilaksanakan di Jakarta, Indonesia pada 21-25 Juli 1997 dengan tema “Pemeran
Baru pada Era Baru atau New Player for a New Era”.
a. Pendekatan Komprehensif
Konferensi Mexico
Konferensi internasional yang kelima dilselenggarakan di Kota Meksiko pada 5-9 Juni 2000
dengan tema “Menjembatani kesenjangan pemerataan atau Bridging the equity gap”.
Kesepakatan tingkat Menteri sebagai hasil konferensi promosi kesehatan di Kota Meksiko
dan upaya untuk mewujudkan ide-ide menjadi aksi/tindakan yakni:
Konferensi menghasilkan piagam Bangkok (Bangkok Charter). Lingkup piagam ini adalah
Mengidentifikasi aksi
Komitmen dan janji yang diperlukan untuk mengatasi berbagai problematika
kesehatan di era globalisasi melalui promosi kesehatan
Konferensi Nairobi
Konferensi Nairobi, dihasilkan strategi dan aksi yang dikelompokkan menjadi 5 sub-tema,
yaitu:
Periode 1945-1965
Lahirnya UU Kesehatan 1960
Penyemprotan malaria pd 12 November 1964 oleh Presiden Soekarno
Dijadikannya tgl 12 November 1964 sbg Hari Kesehatan Nasional
Didirikannya sekolah penyuluh kesehatan di Magelang
Mulai adanya media penyuluhan berupa film dan foster dengan judul 4
sehat 5 sempurna
Periode 1965-1975
Periode ini promosi kesehatan dikenal dengan istilah Pendidikan Kesehatan Masy. Dan
dilahirkannya konsep PKMD (Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa)
Periode 1975-1995
Periode ini promosi kesehatan dikenal dengan istilah penyuluhan kesehatan masyarakat, dan
pengembangan kesehatan masyarakat melalui posyandu, polindes dan lain-lain
Periode 1995-Sekarang
Pada periode ini mulai dipakai istilah promosi kesehatan. Beberapa kegiatan penting promosi
kesehatan pada periode ini antara lain :