Anda di halaman 1dari 36

Konsep Dasar Ilmu

Kesehatan Masyarakat
 Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis´ (Pasal 1
butir 1 UU No. 36 Tahun 2009)
 Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948) Kesehatan
Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi
dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-
usaha pengorganisasian masyarakat.
 Dari batasan kedua di atas, dapat disimpulkan bahwa
kesehatan masyarakat itu meluas dari hanya berurusan
sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran kuratif, ilmu
kedokteran pencegahan sampai dengan ilmu sosial, dan
itulah cakupan ilmu kesehatan masyarakat.
 ilmu atau seni yang bertujuan untuk
mencegah penyakit, memperpanjang umur,
dan meningkatkan efisiensi hidup masyarakat
melalui upaya kelompok-kelompok
masyarakat yang terkoordinasi, perbaikan
kesehatan lingkungan, mencegah dan
memberantas penyakit menular dan
melakukan pendidikan kesehatan untuk
masyarakat/perorangan.
 Kesehatanmasyarakat pada praktiknya
mempunyai bentangan yang luas karena
penyebab kesehatan masyarakat adalah
multikausal sehingga pemecahannya harus
secara multidisiplin.
 Usaha Kesehatan Masyarakat lebih mengutamakan tindakan
pencegahan (preventif) daripada pengobatan (kuratif).
 Dalam melaksanakan tindakan pencegahan selalu
menggunakan cara-cara yang ringan biaya dan berhasil
guna.
 Dalam melaksanakan kegiatannya lebih menitikberatkan
pada masyarakat, baik sebagai pelaku (subyek) dan sasaran
(obyek) atau dengan kata lain suatu usaha dari, oleh dan
untuk masyarakat.
 Dalam melibatkan masyarakat sebagai pelaku maka
sasaran yang diutamakan adalah masyarakat yang
terorganisir.
 Ruang lingkup usaha lebih mengutamakan masalah-
masalah kesehatan kemasyarakatan daripada kesehatan
perorangan karena bila tidak ditanggulangi dengan segera
dapat mengancam kesehatan dan keselamatan masyarakat
luas.
No Tujuan Umum Tujuan Khusus

1 Meningkatkan derajat kesehatan Meningkatkan individu, keluarga,


dan kemampuan masyarakat secara kelompok, masyarakat dalam
menyeluruh dalam memelihara pemahaman tentang pengertian
kesehatan untuk mencapai derajat sehat dan sakit.
kesehatan secara mandiri.

2 Meningkatkan kemampuan
individu, keluarga, kelompok,
masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan.

3 Tertangani/terlayani kelompok
keluarga rwan, kelompok khusus
dan kasus yang
memerlukan penanganan tindak
lanjut dan pelayanan kesehatan
 Sebagai Ilmu  mulanya 2 disiplin keilmuan
yaitu ilmu bio-medis (medikal biologi) dan
ilmu sosial

 Sesuaiperkembangan zaman  ilmu biologi,


ilmu kedokteran, kimia, fisika, lingkungan,
sosiologi, antropologi, psikologi, pendidikan
dan sebagainya  ilmu yang multidisiplin
 Epidemiologi
 Biostatistik/Statistik Kesehatan
 Kesehatan Lingkungan
 Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
 Administrasi Kesehatan Masyarakat
 Gizi Masyarakat
 Kesehatan Kerja
 Pemberantasan penyakit baik menular maupun tidak menular
 Perbaikan sanitasi lingkungan
 Perbaikan lingkungan pemukiman
 Pemberantasan vektor
 Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat
 Pelayanan kesehatan ibu dan anak
 Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
 Pembinaan gizi masyarakat
 Pengawasan obat dan minuman
 Pembinaan peran serta masyarakat dan sebagainya
1. PROMOTIF (Peningkatan Kesehatan) Usaha yang ditujukan
untuk meningkatkan kesehatan yang meliputi usaha-usaha,
peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perseorangan,
pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga secara
teratur, istirahat yang cukup dan rekreasi sehingga
seseorang dapat mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
2. PREVENTIF (Pencegahan Penyakit) Usaha yang ditujukan
untuk mencegah terjadinya penyakit melalui usaha-usaha
pemberian imunisasi pada bayi dan anak, ibu hamil,
pemeriksaan kesehatansecara berkala untuk mendeteksi
penyakit secara dini.
3. KURATIF (Pengobatan) Usaha yang ditujukan terhadap
orang yang sakit untuk dapat di obati secara tepat
sehingga dalam waktu singkat dapat dipulihkan
kesehatannya.
4. REHABILITATIF (Pemeliharaan Kesehatan) Usaha yang
ditujukan terhadap penderita yang baru pulih dari penyakit
yang dideritanya.
Faktor
Penduduk
- Herediter

Faktor Faktor Pelayanan


Lingkungan Kesehatan
- Fisik - Promotif
- Biologis
Derajat
Kesehatan - Preventif
- Sosio Kultural - Kuratif
- Rehabilitatif

Faktor Perilaku
- Sikap
- Gaya Hidup
 Lingkungan
Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dimana kesehatan akan
dipengaruhi oleh kualitas sanitasi lingkungan dimana manusia itu
berada.
Hal ini dikarenakan banyak penyakit yang bersumber dari buruknya
kualitas sanitasi lingkungan, misalnya ;ketersediaan air bersih pada
suatu daerah akan mempengaruhi derajat kesehatan karena air
merupakan kebutuhan pokok manusia dan manusia selalu berinteraksi
dengan air dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi perekonomian
suatu masyarakat. Semakin miskin individu/ masyarakat maka akses
untuk mendapatkan derajat kesehatan yang baik maka akan semakin
sulit.
 Perilaku/Gaya hidup
Gaya hidup individu/masyarakat sangat mempengaruhi derajat
kesehatan. Contohnya : dalam masyarakat yang mengalami transisi
dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, akan terjadi
perubahan gaya hidup pada masyarakat tersebut yang akan
mempengaruhi derajat kesehatan
 faktor penduduk  herediter
genetic ini sangat berpengaruh pada derajat kesehatan.
Hal ini karena ada beberapa penyakit yang diturunkan
lewat genetic, seperti leukemia. Faktor hereditas sulit
untuk diintervensi karena hal ini merupakan bawaan dari
lahir dan jika dapat diintervensi maka harga yang dibayar
sangat mahal

• Faktor Pelayanan Kesehatan


pelayanan kesehatan juga mempengaruhi derajat
kesehatan. Pelayanan kesehatan disini adalah pelayanan
kesehatan yang paripurna dan intregatif antara promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Semakin mudah akses
individu/masyarakat terhadap pelayanan kesehatan maka
derajat kesehatan masyarakat akan semakin baik
 Terpelihara dan meningkatnya status
kesehatan keluarga.
 Terpelihara dan meningkatnya status
kesehatan komunitas.
 Terpelihara dan meningkatnya status gizi
masyarakat.
 Terpelihara dan meningkatnya status
kesehatan jiwa masyarakat.
 SKN = suatu tatanan yang menghimpun
berbagai upaya Bangsa Indonesia secara
terpadu dan saling mendukung, guna
menjamin derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan
umum seperti dimaksud dalam Pembukaan
UUD 1945.
 Kepmenkes Nomor: 131/Menkes/SK/II/2004
tentang Sistem Kesehatan Nasional, tanggal
10 Februari 2004 (dr. Achmad Sujudi)
 Mengganti Kepmenkes yang lama yaitu:
Kepmenkes Nomor 99a/Menkes/SK/III/1982
tentang Berlakunya SKN.
 Landasan Idiil : Pancasila
 Landasan Konstitusional : UUD 1945
khususnya pasal 28 dan 34.
 Prinsip dasar SKN = norma, nilai, dan
aturan pokok yang bersumber dari
falsafah dan budaya bangsa sebagai
acuan fikir dan tindak.
1. Perikemanusiaan
2. HAM
3. Adil dan Merata
4. Pemberdayaan & Kemandirian masy.
5. Kemitraan
6. Pengutamaan dan Manfaat
7. Tata Kepemerintahan yang baik.
 terselenggaranyapembangunan kes
 oleh semua potensi bangsa
 Masy, swasta, pemerintah
 secara sinergis
 berhasil-guna dan berdaya-guna,
 tercapai derajat kes masy setinggi-tingginya.
Sistem
Penyelenggaraan
Negara

Sis Sis Pendidikan Sistem Kesehatan Sis Perekonomian dll


Hankamnas Nas Nasional / SKN nas

SUBSISTEM:

Suprasistem
1. Subsistem Upaya Kes
2. Subsistem Pembiayaan Kes
3. Subsistem SDM Kes
4. Subsistem Obat / Perbekalan Kes
5. Subsistem Pemberdayaan Masy
6. Subsistem Manajemen Kes

Sistem Kesehatan
Daerah / SKD
= tatanan yg menghimpun berbagai upaya kes
masy (UKM) dan upaya kes perorangan (UKP)
secara terpadu & saling mendukung guna
menjamin tercapainya derajat kes masy yg
setinggi-tingginya.
 Upaya kesmas =
 Kegiatan meningkatkan kes di masyarakat.
 Promosi kesehatan, pemberantasan peny
menular, kes jiwa, penyehatan ling, dll.
 Upaya kes perorangan =
 Kegiatan meningkatkan dan memulihkan kes
perorangan.
 Promosi kes, pengobatan rawat jalan,
pengobatan rawat inap, pemulihan kecacatan
perorangan.
= tatanan yang menghimpun berbagai upaya
penggalian, pengalokasian, dan
pembelanjaan sumber daya keuangan sec
terpadu dan saling mendukung guna
menjamin tercapainya derajat kesmas yang
setinggi-tingginya.
3 unsur utama:
 Penggalian dana (asuransi, pajak, bantuan luar
negeri)
 Alokasi dana
 Pembelanjaan dana
= tatanan yg menghimpun berbagai upaya
perencanaan, pendidikan dan pelatihan,
serta pendayagunaan nakes sec terpadu dan
saling mendukung, guna mencapai derajat
kesmas setinggi-tingginya.
 Nakes= semua org yang bekerja aktif dan
profesional di bidang kes, baik yang memiliki
pendidikan formal kes maupun tidak, yg
untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan dalam melakukan upaya kes.
 Unsur utama =
 Perencanaan nakes
 Pendidikan dan pelatihan nakes
 Pendayagunaan nakes
= tatanan yg menghimpun berbagai upaya yg
menjamin ketersediaan, pemerataan serta
mutu obat dan perbekalan kes sec terpadu
dan saling mendukung dalam rangka
mencapai derajat kes yg setinggi-tingginya.
 Unsur utama=
 Jaminan ketersediaan obat dan perbekalan kes
 Jaminan pemerataan obat dan perbekalan kes
 Jaminan mutu obat dan perbekalan kes
= tatanan yg menghimpun berbagai upaya
perorangan, kelompok, dan masy umum di
bidang kes sec terpadu dan saling mendukung
guna mencapai derajat kesmas yg setinggi
tingginya.
 unsur utama=
 Pemberdayaan perorangan  PHBS untuk
individu
 Pemberdayaan kelompok dan masy umum
kelompok di masy termasuk swasta
= tatanan yg menghimpun berbagai upaya
administrasi kes yang ditopang oleh
pengelolaan data dan informasi,
pengembangan dan penerapan iptek, serta
pengaturan hukum kes secara terpadu dan
saling mendukung, guna menjamin
tercapainya derajat kes yang setinggi-
tingginya.
 Unsur utama=
 Administrasi kesehatan
 Informasi kesehatan
 Iptek kesehatan
 Hukum kesehatan
 Pelaku:
 Masyarakat  toma, LSM, media, org profesi,
akademisi, masy umum.
 Pemerintah  pusat, prov, kab/kota
 Badan legislatif  pusat dan daerah
 Badan yudikatif  menegakkan hukum dan
peraturan

Anda mungkin juga menyukai