Anda di halaman 1dari 5

HISTEREKTOMI PADA PASIEN WANITA DENGAN DIAGNOSIS PROLAPSUS UTERI ABSTRAK Prolapsus uteri adalah turunnya uterus dari

tempat yang biasa oleh karena kelemahan otot atau fascia yang dalam keadaan normal menyokongnya. Atau turunnya uterus melalui dasar panggul atau hiatus genitalis. Dalam keadaan normal, uterus disangga oleh otot panggul dan ligamentum penyangga. Bila otot penyangga tersebut menjadi lemah atau mengalami cedera akan terjadi prolapsus uteri. Pada kasus ringan, bagian uterus turun ke puncak vagina dan pada kasus yang sangat berat dapat terjadi protrusi melalui orifisium vaginae dan berada diluar vagina. Prolapsus uteri sering terjadi bersamaan dengan urethrocele dan cystocele (urethra dan atau kendung kemih terdorong keluar dari dinding depan vagina ) dan rectocele (dinding rectum terdorong keluar dari dinding belakang vagina). Kata kunci: Histerektomi, Wanita, Prolapsus Uteri. KASUS Pasien wanita usia 64 tahun datang ke poli obsgyn RSUD Panembahan Senopati Bantul dengan keluhan Sejak 6 bulan yang lalu dari jalan lahir keluar benjolan sebesar telur ayam, dapat dimasukkan lagi. tidak terasa sakit kalau dipegang,tapi sakit kalau bergesekan dengan celana. Sejak satu bulan yang lalu benjolan tidak dapat dimasukkan lagi. Sering keluar darah sedikit-sedikit, benjolan terasa sakit karena bergesekan dengan celana dalam. Sering keluar keputihan. Riwayat Penyakit Dahulu Os belum pernah menderita penyakit serupa. Riwayat penyakit darah tinggi, penyakit kencing manis dan asma disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada yang menderita penyakit serupa. Riwayat penyakit darah tinggi, penyakit kencing manis dan asma disangkal. Riwayat Haid Menarche : 14 Tahun Berhenti haid 6 tahun yang lalu Riwayat Perkawinan Menikah satu kali dengan suami sekarang > 40 tahun

DIAGNOSIS Prolapsus Uteri TERAPI Infus Ringer Lactat 20 tetes/menit Persiapan Histerektomi

DISKUSI Prolapsus uteri terdapat dalam berbagai tingkat, dari yang paling ringan sampai prolapsus uteri kompleta atau totalis. Sebagai akibat persalinan, khususnya persalinan yang susah terdapat kelemahan-kelemahan ligament yang tergolong dalam fascia endopelvika dan otot-otot serta fasia-fasia dasar panggul. Dalam keadaan demikian tekanan intraabdominal memudahkan penurunan uterus, terutama apabila tonus oto-otot berkurang. Jika serviks uteri terletak di luar vagina, maka ia menggeser dengan celana yang dipakai oleh wanita dan lambat laun bias berbentuk ulkus, yang dinamakan ulkus dekubitus. Jika fascia didepan dinding vagina kendor oleh suatu sebab, biasanya trauma obstetric, ia terdorong oleh kandung kencing ke belakang dan menyebabkan menonjolnya dinding depan vagina ke belakang, hal ini dinamakan sistokel.

Sistokel ini pada mulanya hanya ringan saja, dapat menjadi besar kar\ena persalinan berikutnya, terutama jika persalinan itu berlangsung kurang lancar, atau harus diselesaikan dengan menggunakan peralatan. Urethra dapat pula ikut serta dalam penurunan itu den menyebabkan urethrokel. Uretherokel ini harus dibedakan dari divertikulum urethra. Pada divertikulum keadaan urethra dan kandung kencing normal, hanya dibelakang urethra ada lubang yang menuju ke kantong antara urethra dan vagina. Kekendoran fascia dibelakang vagina oleh trauma obstetric atau sebab-sebab lain dapat menyebabkan turunnya rectum ke depan dan menyebabkan dinding belakang vagina menonjol ke lumen vagina, ini dinamakan rectokel. Enterokel adalah suatu hernia dari cavum douglasi. Dinding vagina atas bagian belakang turun , oleh karena itu menonjol kedepan, isi kantong hernia ini adalah usus halus atau sigmoid. Terapi Operatif 1. Ventrofiksasi Pada wanita yang masih tergolong muda dan masih menginginkan anak dilakukan operasi untuk membuat uterus Ventrofiksasi, dengan cara memendekkan ligamentum Rotundum atau mengikatkan ligamentum rotundum ke dinding perut atau dengan cara operasi Purandare. 2. Hysterektomi vagina Hysterektomi vaginal sebagai terapi prolaps kita pilih kalau ada methroragi, patologi portio atau tumor dari uterus, juga pada prolaps uteri tingkat lanjut. 3. Manchester Fothergill Dasarnya ialah memendekkan ligamentum Cardinale. Disamping itu dasar panggul diperkuat ( Perineoplasty ) dan karena sering ada elongasio coli

dilakukan amputasi dari portio. Cystokele atau Rectokele dapat diperbaiki dengan Kolporafia anterior atau posterior. 4. Kolpocleisis ( Neugebauer Le Fort ) Pada wanita tua yang seksual tidak aktif lagi dapat dilakukan operasi sederhana dengan menghubungkan dinding vagina depan dengan bagian belakang, sehingga lumen vagina ditiadakan dan uterus terletak diatas vagina yang tertutup itu. Akan tetapi operasi ini dapat mengakibatkan tarikan pada dasar kandung kemih kebelakang, sehingga dapat menimbulkan inkontinensia urine, atau menambah inkontinensia yang telah ada. Coitus tidak mungkin lagi setelah operasi. 5. Operasi transposisi dari Watkins ( interposisi operasi dari Wertheim ) Prinsipnya ialah menjahit dinding depan uterus pada dinding depan vagina, sehingga korpus uteri dengan demikian terletak antara dinding vagina dan vesika urinaria dalam hiperantefleksi dan ekstra peritoneal. Disambing itu dilakukan amputasi portio dan perineoplasty. Setelah operasi ini wanita tidak boleh hamil lagi, maka sebaiknya dilakukan dalam menopause. Pada pasien ini dilakukan histerektomi karena tingkat dari prolaps uteri sudah dalam stadium lanjut dan mempertimbangkan usia pasien yang sudah tidak usia reproduktif. KESIMPULAN Histerektomi adalah operasi pengangkatan kandungan (rahim dan uterus) pada seorang wanita, sehingga setelah menjalani operasi ini dia tidak bisa lagi hamil dan mempunyai anak. DAFTAR PUSTAKA 1. Norwitz, Errol & John, Schorge (2008). At a Glance Obstetri dan Ginekologi. Edisi 2. Jakarta: Erlangga

2. Prawirohardjo, Sarwono. (2007). Ilmu Kebidanan. Edisi 3 Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

PENULIS I Wayan Surya Wibowo, Bag. Ilmu Obstetri & Gynecology RSUD Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai