DISUSUN OLEH :
TEGUH AGUS
SUTRISNO
NIM : 2014727054
PENGERTIAN
Prolaps uteri adalah kantong uterus turur ke vagina yang terjadi karena
trauma pada saat melahirkan pada fasia endo pelvis akibat peregangan uterus
sakral (uterus-sakrum) dan ligamentum cardinal yang membantu menyokong
uterus.
2.
PATOFISIOLOGI
Prolapsus uteri terbagi dalam berbagai tingkatan dari yang ringan sampai
prolapsus uteri totalis. Terutama akibat persalinan, khususnya persalinan
pervaginam yang susah, persalinan lama dan sulit, meneran sebelum pembukaan
lengkap, laserasi dinding vagina bawah pada kala 2, pentalaksanaan dan terdapat
kelemahan-kelemahan pada ligamen-ligamen yang tergolong dalam fasia endo
pelvik, dan reparasi otot-otot serta fasia dasar panggul. Penurunan uterus ini
akan menjadi lebih mudah jika dalam dalam keadaan tekanan intraabdominal
yang meningkat dan kronik terutama apabila hormon estregon telah berkurang
sehingga otot dasar panggul menjadi atrofi dan melemah.
Kekendoran fasia di bagian belakang dinding vagina oleh trauma obstetik
atau sebab-sebab lain dapat menyebabkan turunnya rektum ke depan dan
menyebabkan dinding vagina menonjol ke lumen vagina yang di namakan
rektokel. Enterokel adalah hernia dari kavum Douglasi. Dinding vagina atas
bagian belakang menjadi turun dan menonjol ke depan. Kantong hernia ini dapat
berisi usus atau omentum.
a. Etiologi
Partus yang berulang kali dan terjadi terlampau sering, partus dengan
penyulit, merupakan penyebab prolapsus genitalis, dan memperburuk
prolaps yang sudah ada. Faktor-faktor lain adalah tarikan pada janin pada
pembukaan
belum
lengkap,
prasat
Crede
yang
berlebihan
untuk
Klasifikasi
2)
PATOFLOW
Partus berulang
Partus sering
Partus penyulit
Penurunan uterus
4.
MANIFESTASI KLINIS
Keluhan-keluhan yang hampir selalu dijumpai :
a.
b.
c.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Friedman dan Little(1961) menganjurkan cara pemeriksaan sebagai berikut:
a.
b.
c.
Pada sistokel dijumpai di dinding vagina depan benjolan kistik lembek dan
tidak nyeri tekan.Benjolan ini bertambah besar jika penderita mengejan.Jika
dimasukkan kedalam kandung kencing kateter logam,kateter itu diarahkan
kedalam sitokel,dapat diraba kateter tersebut dekat sekali pada dinding
vagina.Uretrokel letaknya lebih kebawah dari sistokel,dekat pada oue.
Menegakkan diagnosis retrokel mudah,yaitu menonjolnya rectum kelumen
memastikan
dapat
diagnosis,jari
diraba
dinding
dimasukkan
retrokel
yang
kedalam
menonjol
rectum,dan
kelumen
THERAPI MEDIS
Therapi medis pada prolaps uteri di bagi menjadi :
a.
Ventrofiksasi
Operasi ini dilakukan untuk membuat uterus ventrofikasai dengan cara
memendekkan ligamentum rotundum atau mengikatkan Ligamentum
Operasi Manchester
Operasi ini berupa amputasi serviks uteri, dan penjahitan ligamentum
kardinale yang telah dipotong. Dimuka serviks dilakukan pula kolporafia
anterior dan kolpoperineoplastik. Amputasi serviks dilakukan untuk
memperpendik serviks yang memanjang. Tindakan ini dapat menyebabkan
infertilitas, abortus, partus prematurus, dan distosia servikalis.
c.
Histerektomi Vaginal
Operasi ini tepat untuk dilakukan pada prolapsus uteri dalam tingkat
lanjut, pada wanita yang telah menopause. Setelah uterus diangkat, puncak
vagina digantungkan pada ligamentum rotundum kanan dan kiri, atas pada
ligamentum infundibulo pelvikum, kemudian operasi akan dilanjutkan
dengan kolporafi anterior dan kolpoperineorafi untuk mencegah prolaps di
kemudain hari.
d.
7.
c.
(-), diabetes mellitus (-), penyakit jantung (-), batuk lama (-), alergi (+), asma (+).
Multiparitas per vaginam (+), menopause (+) sejak 10 tahun lalu. Riwayat KB (+)
spiral.
Pada pemeriksaaan fisik didapatkan keadaan umum compos mentis, kesan gizi
lebih, IMT 27.34, tanda vital dan status generalis tidak ada kelainan. Pada status
ginekologik inspeksi tampak massa uterus keluar sebagian dari introitus vagina,
bentuk bulat, warna merah muda, discharge (-), erosif (+), pada palpasi teraba massa
ukuran 2cmx2cmx3cm, konsistensi kenyal, inspekulo tidak dilakukan, vaginal touche
massa dapat dimasukkan, kesan uteri atrofi, nyeri goyang (-), massa adneksa (-),
nyeri pada adneksa (-).
Pada POPQ didapatkan prolaps uteri derajat IV, sistokel derajat IV, rektokel
derajat III. Pemeriksaan laboratorium DPL dan kimia darah dalam batas normal,
urinalisis terdapat leukosit penuh, bakteri (+), nitrit (+), protein +2, esterase leukosit
(+).
1.
PENGKAJIAN
INFORMASI DATA PASIEN
1.Nama Pasien
: Ny. Surti
2.Nama Suami
: Tn. Bandi
3.Usia
: 42 thn
4.Alamat
5.Pekerjaan
6.Agama
: Islam
7.Pendidikan
: SMA
: 01012748
9.Masuk RS
1. Anamnesis :
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 01 Maret 2014 WIB dan
data sekunder
2. Keluhan utama :
Seluruh peranakan turun sejak 8 tahun SMRS
3. Riwayat penyakit sekarang :
Sejak 8 tahun sebelum masuk RS, pasien merasa peranakan turun setelah
melahirkan anak ke tiga. Awalnya turun sedikit, bisa masuk sendiri bila pasien
tiduran, namun lama kelamaan peranakan turun semuanya. Peranakan dirasakan
turun bila pasien batuk atau BAB. Sejak 8 tahun SMRS peranakan turun
seluruhnya, tidak dapat masuk sendiri, namun pasien masih bisa memasukkan
peranakan seluruhnya. Peranakan turun bila pasien sedang batuk, BAB,
beraktivitas, berjalan atau berdiri dan dapat dimasukkan seluruhnya bila pasien
tiduran. Terdapat keluhan nyeri perut, nyeri punggung bawah dan perdarahan,
namun tidak ada keluhan nyeri pada peranakan yang turun.
Pasien kemudian berobat ke Puskesmas, diberi obat (pasien tidak ingat
namanya), keluhan nyeri dan perdarahan hilang namun keluhan peranakan turun
masih ada. Pada pasien terdapat keluhan BAK sering, nyeri hilang timbul
karakteristik seperti di remas-remas, skala nyaer 4-5. Namun tidak ada keluhan
BAK nyeri. Tidak ada keluhan demam sebelumnya. Hingga saat ini pasien sering
mengeluh keluar flek-flek dari kemaluan. Pasien berobat ke RS atas anjuran dari
anaknya.
4. Riwayat penyakit dahulu :
Hipertensi, Diabetes Melitus, Penyakit jantung, batuk lama disangkal
Alergi (+) sea food, debu, obat golongan penisilin
Asma (-)
5. Riwayat penyakit keluarga :
Anak kedua
Anak ketiga
10. Riwatyat KB :
KB (+) spiral 20 tahun yang lalu, selama 4 tahun.
11. Pemeriksaan fisik :
Dilakukan tanggal 01 Maret 2014 di ruang perawatan kebidanan Lt 7 RSCM
Kesadaran
: compos mentis
Keadaan gizi
: Baik
Status gizi
: BB 64 kg TB 165 cm
Tekanan darah
: 100/70 mmHg
Nadi
: 87 x/menit
Suhu
: 36.0 C
Pernafasan
: 22 x/menit
a. Status Generalis :
Mata
Paru
Jantung
Abdomen
Ektremitas
b. Status Ginekologi :
Inspeksi
Palpasi
Vaginal touche
Sondase uterus
: tertahan
Kesan
12.0
13 16 g/dl
Ht
35.0
40 48 %
MCV
76.2
82 93 fl
MCH
24.3
27 31 pg
MCHC
Leukosit
31.2
12
32 36 g/dl
5 10/ l
Trombosit
291.000
150 400 / l
b. Hemostasis
BT
CT
13
c. Kimia darah
SGOT
14
SGPT
13
Albumin
3.3
Natrium
130
Kalium
4.5
Klorida
Ureum
113
22
Creatinin
0.6
Glukosa Puasa
99
Glukosa 2 jam PP
HbsAg
2.
100
-
ANALISA DATA
NO DATA
MASALAH
Gangguan
DS:
a.
ETIOLOGI
rasa Tekanan intra
Abodomen
meningkat
DO
P
nyeri
muncul
saat
DS:
a.
peranakannya turun
seluruhnya
b.
DS:
a.
Resiko
Pasien mengatakan keluar perdarahan
tinggi Gesekan
portio
Pemeriksaan Lab:
Hb : 13,0 g/dl
3.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a.
b.
Resiko infeksi b.d. adanya luka akibat gesekan massa uterus yang keluar dengan
celana.
c.
4.
NO
1.
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
INTERVENSI
KEPERAWATAN
HASIL
Gangguan rasa nyaman: Setelah dilakukan tindakan 1.
KEPERAWATAN
Kaji krakteristik nyeri
keperawatan
P,Q,R,S,T
Abodomen meningkat
jam
selama
masalah
2x24
keperawatan 2.
Beri
tindakan
keperawatan
posisi
perut (-)
yang
Ajarkan
nyaman
dan
anjurkan
(-)
berupa
4.
nyeri hilang
Kolaborasi
dengan
analgetik
dan
2.
Observasi
infeksi
keperawatan
jam
selama
masalah
3x24
keperawatan
Tehnik
terjadi
setiap
teratasi dengan
kriteria hasil :
leukosit
dalam
dalam
tindakan
kepada
pasien
3.
Ajarkan
dan
anjurkan
aseptik
keperawatan
berupa
rubor,color,dolor, tumor
Nilai
tanda-tanda
yaitu
4.
Kolaborasi
pemberian
bengkak,
3.
Observasi
yang
keperawatan
jam
selama
masalah
resiko
2x24
keperawatan
perdarahan
faktor-faktor
menyebabkan
perdarahan
tidak 2.
yang longgar
3.
tidak ada
Hb
tidak
mengalami
Kolaborasi
pemberian
DAFTAR PUSTAKA
Benson, Ralph. 2008. Buku Saku Obstetri dan Genikologi edisi 9. Jakarta : EGC
Wiknyosastro, Hanifa, dkk.1997. Ilmu Kebidanan Edisi ke 3. Jakarta Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiro Diharjo
SOAL-SOAL REPRODUKSI
TEGUH AGUS SUTRISNO
NIM: 20147277054
1.
b.
c.
d.
e.
2.
Jenis KB suntik terdapat 2 macam yaitu, jenis KB suntik 1 bulan dan suntik 3 bulan.
Berikut ini adalah kerugian dari KB suntik
3.
a.
Gangguan Haid
b.
c.
d.
e.
Seorang ibu berusia 28 tahun mempunyai siklus menstruasi 28 hari tanggal terakhir
haid adalah tanggal 5 Maret 2014. Tanggal berapakah masa subur ibu tersebut jika di
hitung dengan sistem kalender ?
4.
5.
a.
16
b.
17
c.
18
d.
19
e.
20
Efektifitas tinggi
b.
c.
d.
e.
Seorang ibu datang ke bidan dengan keluhan perdarahan sudah lebih dari 6 hari. Ibu
mengatakan KB jenis AKDR. Penanganan untuk keluhan tersebut adalah
a.
b.
c.
6.
d.
e.
Lepas AKDR
Berikut ini adalah tanda-tanda jenis gangguan siklus menstruasi yang berupa
perdarahan haid yang lebih pendek atau kurang normal yaitu kurang dari 2 sampai 7
hari mempunyai penyakit menahun kurang gizi. Jenis gangguan siklus menstruasi
tersebut adalah
7.
8.
a.
Hipermenorea
b.
Hipomenorea
c.
Polimenorea
d.
Oligomenorea
e.
Amenorea
b.
c.
d.
e.
9.
a.
b.
c.
USG
d.
e.
Endoskopi
Ny.K usia 35 tahun belum mempunyai anak berobat ke poli kebidanan dengan
keluhan nyeri abdomen, perdarahan sudah lebih dari 10 hari. 3 bulan yang lalu
pernah USG dan hasilnya terdapat mioma dengan ukuran diameter 3cm.
Penatalaksanaan yang tepat terhadap Ny K adalah
a.
Observasi
b.
Miomektomi
c.
Histerektomi
d.
Medical Treatment
e.
Laparatomi
10. Ny. A usia 42 tahun datang ke poli kebidanan dengan keluhan hilang nafsu makan,
berat badan turun, mengalami perdarahan pervaginam sudah lebih dari 10 hari, sering
keputihan, sakit bila berhubungan seksual, sering muncul rasa sakit pada panggul
tungkai punggung serta kaki. Ny. A mengalami
a.
Mioma uteri
b.
Endometriosis
c.
Kista ovarium
d.
Ca cerviks
e.
Salphingitis
11. Indikasi pemeriksaan test antenatal dilakukan pada ibu hamil yang mempunyai
resiko di bawah ini kecuali,
a.
b.
c.
d.
e.
12. Di bawah ini yang merupakan tehnik pemantauan kesejahteraan gerakan janin
kecuali
a.
b.
c.
NST
d.
USG
e.
Elektrokardiografi
13. Berikut ini merupakan hasil interpretasi EFM pada janin Ny. A yaitu pada saat
kontraksi frekuensi denyut jantung tetap normal atau meningkat dalam batas normal.
EFM tersebut menggambarkan bahwa janin dalam keadaan
a.
Normal
b.
Hipoksia
c.
Janin takikardi
d.
Janin bradikardi
e.
Sleeping baby
b.
c.
Meningkatnya resiko asidosis arteri umbilikalis dengan nilai Apgar <7 pada
menit ke 5 dan meningkatkan resiko serebral palsy.
d.
e.
b.
c.
d.
e.
16. Peraturan tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga diatur dalam
a.
b.
c.
d.
e.
17. Perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya
kemampuan bertindak, rasa tidak berdaya, dan/atau penderitaan psikis berat pada
seseorang. Merupakan salah satu bentuk KDRT dalam jenis
a.
Kekerasan seksual
b.
Kekerasan fisik
c.
d.
Kekerasan sosial
e.
Kekerasan ekonomi
18. Teori penyebab KDRT menurut (Humphreys & Campbell, 2004) adalah
a.
Teori psikososial
b.
Teori biologi
c.
A dan B benar
d.
Hanya A saja
e.
19. Berikut ini merupakan tipe suami pelaku KDRT menurut (Elbow 1997) kecuali
a.
Pengontrol
b.
Protektor
c.
d.
e.
20. Kinerja buruk, banyak waktu untuk mengatasi persoalan pribadi, memerlukan
pendampingan, ketakutan, bekerja tidak tenang. Merupakan dampak KDRT dalam
bidang
a.
Fisik
b.
Ekonomi
c.
Profesinalitas
d.
Psikologis/ emosional
e.