A. Pengkajian
1. Identitas Meliputi :
a. Nama : tergantung pada pasien,
b. Umur : biasanya terjadi pada bayi baru lahir,
c. Jenis kelamin : pada umumnya terjadi pada laki-laki,
d. Pendidikan : orang tua yang biasanya rendah,
e. Pekerjaan : pada orang tua yang tergolong berpenghasilan rendah,
f. Diagnosa medis : Hipospadia.
2. Keluhan Utama :
Pada umumnya orang tua pasien mengeluh dan ketakutan dengan kondisi
anaknya karena penis yang melengkung kebawah dan adanya lubang kencing
yang tidak pada tempatnya.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang.
Pada umumnya pasien dengan hipospadia ditemukan adanya lubang
kencing yang tidak pada tempatnya sejak lahir dan tidak di ketahui dengan pasti
penyebabnya.
4. Pemeriksaan Fisik
Pre operasi
1) Keadaan Umum
2) Kesadaran
3) Hasil TTV
4) Pemeriksaan Head to toe, yang meliputi :
Kepala
Bentuk kepala, kesimetrisan kepala, kelengkapan,
pertumbuhan/tekstur rambut, warna rabut, keadaan kulit, adanya
benjolan/nodul/lesi, adanya nyeri tekan, dsb.
Abdomen
Bentuk, kesimetrisan, keadaan kulit, peristaltic usus, batas batas hepar,
gastric serta ginjal. Biasanya pada kasus hipospadia ketika di palpasi
ginjal adanya massa/hidronefrosis. Adanya nodul/lesi, adanya nyeri
tekan, dsb.
Genitalia
Bentuk penis melengkung ke bawah, kelainan pada kulit depan penis,
adanya kelaina preputium, adanya nyeri tekan, periksa warna, jumlah,
dan bau urine.
Ekstremitas
Bentuk, kesimetrisan dan kelengkapan tangan serta kaki, keadaan
kullit, adanya nodul/lesi atau adanya kelainan warna, kekuatan masa
otot, kelincahan ROM, kelainan jalan atau tidak (ruqiyah dan
yuliyanti, 2013)
Post Operasi
1) Keadaan Umum
2) Kesadaran
3) Hasil TTV
Apakah ada peningkatan pada suhu, tekanan darah, respirasi serta denyut
nadi.
4) Pemeriksaan Head To Toe
Kepala
Wajah dan Leher
Dada/Thorax
Abdomen
Apakah ada peningkatan peristaltic usus atau kelainan bentuk setelah
pembedahan.
Genetalia
Adanya luka pembedahan nyeri tekan post operasi.
Ekstremitas
Adanya kelemahan masa otot akibat pembedahan atau efek anastesi,
gangguan pada mobilitas klien.
d. Pola eliminasi
Pada saat BAK ibu mengatakan anak harus jongkok karena pancaran kencing
pada saat BAK tidak lurus dan biasanya ke arah bawah menyebar dan
mengalir melalui batang penis.
i. Pola seksual
Adanya kelainan pada alat kelamin terutama pada penis pasien akan membuat
pasien mengalami gangguan pada saat berhubungan seksual karena penis yang
tidak bisa ereksi.
k. Pola hygiene
Pada umumnya pola hygiene pasien tidak ada masalah (Susanto,2015;8-10)
B. Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi
1. Gangguan citra tubuh b.d malpormasi kongenital
2. Ansietas (anak dan orangtua) b.d prosedur pembedahan (uretroplasti)
3. Resiko infeksi (traktus urinarius) b.d pemasangan kateter menetap
Post Operasi
1. Perubahan eliminasi (retensi urin) b.d obstruksi mekanik/trauma operasi
2. Intoleransi aktivitas bd tindakan operasi
3. Nyeri b.d pembedahan
4. Ansietas (keluarga) b.d penampilan penis anak setelah pembedahan
5. Defisit pengetahuan b.d perawatan rumah
6. Risiko cedera yang berhubungan dengan kateter urine dicabut atau kateter
urine diangkat (yayuk susanti, 2011;10 dan speer, 2008).
C. Intervensi Keperawatan
PRE OPERASI
POST OPERASI
B. Saran
Pemahaman dan keahlian dalam aplikasi asuhan keperawatan anak dengan
hipospadia/epispadia mereupakan salah satu cabang ilmu keperawatan yang harus
dimiliki oleh tenaga kesehatan khususnya perawat agar dapat mengaplikasikannya
serta berinovasi dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien. Ini akan
mendukung profesionalisme dalam wewenang dan tanggung jawab perawat sebagai
bagian dari tenaga medis yang memberikan pelayanan asuhan keperawatan secara
komprehensif.