Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

ANAK DENGAN KELAINAN


“HIPOSPADIA”

KELOMPOK 23

RAIZA KALIMARA
SILKA DENIRA
• Hipospadia terdapat pada kira-kira 1
diantara 500 bayi baru lahir bayu lahir.
• Kelainan kongenital pada penis menjadi
suatu masalah yang penting, karena
selain berfungsi sebagai pengeluaran
urine juga berfungsi sebagai alat seksual
yang pada kemudian hari dapat
berpengaruh pada proses fertilitas si
Pendahuluan anak.
• Selain berpengaruh pada fungsi
reproduksi, juga berpengaruh terhadap
psikologis dan social anak. Anak
mungkin akan merasakan malu pada
kemudian hari jika upaya pembedahan
tidak dilakukan.
Hipospadia merupakan kelainan bawaan
Definisi kongenital, dimana meatus uretra
eksterna terletak di permukaan ventral
penis dan lebih ke proksimal dan
tempatnya yang normal/ujung glans
Hipospadia berasal dari penis. (Yayuk Susanti, 201 1:3)
Bahasa Yunani, yaitu Hipospadia adalah kelainan kongenital
berupa muara uretra yang terletak
Hypo (below) dan
disebelah ventral penis proksimal ujung
spoden (opening). penis. Letak meatus uretra bisa terletak
pada grandular hingga perineal. (Basuki
B. Purnomo).
Jadi dapat disimpulkan bahwa hipospadia
adalah kelainan bawaan (kongenital) yang
menyebabkan meatus uretra pada anak
pria terletak pada tempat yang bukan
seharusnya.
Etiologi • Gangguan dan ketidakseimbangan
1. hormon

Penyabab kelainan pada


bayi baru lahir ini belum
• Genetika
diketahui secara pasti.
2.
Penyebabnya sebenarnya
sangat multifaktor dan
sampai sekarang belum
diketahui. • Lingkungan
Namun, ada beberapa 3.
faktor yang oleh para ahli
dianggap paling
berpengaruh, antara lain:
• Faktor eksogen yang lain
4.
Hipospadia diklasifikasikan berdasarkan letak daripada
meatus uretra, Brown membagi hipospadia menjadi Klasifikasi
tiga bagian :
Hipospadia
anterior/distal/derajat

1. Hipospadia sine
2. Glandular
3. Sub-coronal

Hipospadia media/derajat 2

4. Penis distal
5. Midshaft
6. Penis proksimal

Hipospadia posterior/derajat 3

7. Penoscrotal
8. Scrotal
9. Perineal
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
• Lubang penis tidak berada di ujung penis, tetapi berada di bawah
atau di dasar penis
• Sering disertai dengan korde (penis agulasi ke ventral)/penis
melengkukng kearah bawah
• Pancaran air kencing pada saat BAK tidak lurus, biasanya ke bawah,
menyebar, mengalir melalui batang penis, sehingga anak akan
jongkok pada saat BAK
• Kulit penis bagian bawah sangat tipis
• Pada Hipospadia grandular/koronal anak dapat BAK dengan berdiri
dengan mengangkat penis keatas.
• Pada Hipospadia peniscrotal/perineal anak berkemih dengan
jongkok. (Yayuk Susanti, 2011:7).
Komplikasi
Infertility

Kesukaran saat
berhubungan sexsual Resiko hernia
saat anak dewasa, bila inguinal
tidak segera dioperasi

Psikis (malu) karena


Gangguan psikososial
perubahan posisi BAK.
Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan hipospadia adalah dengan jalan pembedahan.
Tujuan prosedur pembedahan pada hipospadia adalah :
• Membuat penis yang lurus dengan memperbaiki chordee
Dilakukan pada usia satu setengah hingga dua tahun. Pada tahap ini
dilakukan operasi eksisi chordee dari muara uretra sampai ke glans
penis.

• Membentuk uretra dan meatusnya yang bermuara pada ujung penis


(uretroplasti).
Biasanya dilakukan 6 bulan setelah operasi pertama.
Konsep Asuhan Keperawatan pada
Anak
1. Pengkajian c. Riwayat Kesehatan

- Riwayat Penyakit Sekarang


a. Data Demografi Pada umumnya pasien anak dengan hipospadia ditemukan
Nama : tergantung pada nama anak lubang kencing yang tidak pada tempatnya sejak lahir, dan tidak
Usia : biasanya terjadi pada bayi baru diketahui dengan pasti penyebabnya.
lahir
Pekerjaan : biasanya terjadi pada - Riwayat Penyakit Dahulu
orangtua yang berpenghasilan rendah Biasanya terdapat gangguan pada ibu pada saat masa
Jenis kelamin : terjadi pada anak laki-laki kehamilan, misalnya adanya gangguan atau ketidakseimbangan
Dx. Medis : Hipospadia hormone dan factor lingkungan. Pada saat kehamilan ibu sering
terpapar dengan zat atau polutan yang bersifat tertogenik yang
b. Keluhan utama menyababkan terjadinya mutase gen yang dapat menyebabkan
Pada umumnya orangtua pasien pembentukan penis yang tidak sempurna.
mengeluh dan ketakutan dengan kondisi
anaknya, karena penis yang melengkung - Riwayat Penyakit Keluarga
ke bawah dan adanya lubang kencing Adanya riwayat keturunan atau genetic dari oarangtua maupun
yang tidak pada tempatnya dari saudar-saudara kandung pasien yang mempunyai riwayat
penyakit yang sama dengan pasien.
Lanjut pengkajian……

Pemeriksaan Fisik • Abdomen


1) Keadaan umum Bentuk, kesimetrisan, keadaan kulit, peristaltic
2) Kesadaran usus, palpasi abdomen untuk melihat distensi
3) Hasil Pengecekan TTV bladder dsb biasanya pada kasus hipospadia
4) Pemeriksaan Head to Toe, yang meliputi : ketika dipalpasi ginjal adanya
• Kepala masa/hidronefrosis.
Bentuk kepala, kesimetrisan, kelengkapan, • Genetalia
pertumbuhan/tekstur rambut, warna rambut, keadaan Bentuk penis melengkung ke bawah, kelainan
kulit, adanya benjolan/nodul/lesi, adanya nyeri tekan dsb. pada kulit depan penis, adanya kelainan
• Wajah dan leher preputium, adanya nyeri tekan, periksa warna,
Bentuk, kesimetrisan, kelengkapan, keadaan kulit, ekspresi jumlah dan bau urin.
wajah, fungsional mata, telinga, hidung, pengecapan dan • Ekstremitas
pendengaran Bentuk, kesimetrisan dan kelengkapan tangan
• Dada/thorax serta kaki, keadaan kulit, adanya lesi/nodul
Bentuk dada, kesimetrisan, ekspansi/pengembangan dada, atau adanya kelainan warna, kelainan jalan
keadaan kulit, frekuensi, irama dan sifat denyut jantung atau tidak. (Rukiah & Yulianti, 2013).
serta suara pernafasan, hasil suara perkusi pada dada, dsb.
POST OPERASI
2. Diagnosa
Keperawatan PRE OPERASI : 3. Resiko infeksi b.d
(NANDA 2015) prosedur invasive
1. Gangguan citra (pemasangan kateter)
tubuh berhubungan 4. Perubahan eliminasi
dengan malformasi (retensi urin)
kongenital. berhubungan dengan
2. Ansietas b.d krisis obstruksi
situasional, tindakan mekanik/trauma
operasi yang akan operasi.
dilakukan 5. Nyeri akut b.d
cidera fisik akibat
pembedahan
3. Intervensi
1. Kaji secara verbal dan nonverbal
respon klien terhadap tubuhnya.
Dx kep. 1
2. Dorong orang tua mengungkapkan
perasaannya terhadap kondisi anak
Gangguan citra
tubuh b.d nya
malformasi 3. Monitor frekuensi mengkritik
kongenital.
dirinya/anak nya
4. Fasilitasi orangtua kontak dengan
individu lain dalam kelompok kecil
Dx kep. 2 1. Jelaskan kepada anak dan orang tua
tentang prosedur pembedahan dan
Ansietas b.d krisis perawatan pascaoperasi.
situasional, 2. Gunakan gambar dan boneka ketika
tindakan operasi menjelaskan prosedur kepada anak.
yang akan
dilakukan
3. Beri anak kesempatan untuk
mengekspresikan rasa takut dan
fantasinya dengan menggunakan
boneka dan mainan lainnya
1. Pertahankan kantong drainase kateter di
bawah geris kandung kemih dan pastikan bahwa
selang tidak terdapat simpul dan kusut
2. Gunakan teknik aseptic ketika mengosongkan
Dx kep. 3
kantong kateter.
3. Pantau urine anak untuk pendeteksian
Resiko infeksi kekeruhan atau sedimentasi. Juga periksa
b.d prosedur balutan bedah setiap 4 jam, untuk mengkaji bila
invasive tercium bau busuk atau drainase purulent;
(pemasangan laporkan tanda-tanda tersebut kepada dokter
kateter) dengan segera.
4. Anjurkan anak untuk minum sekurang
kurangnya 60ml/jam
5. Beri obat antibiotic profilaktik sesuai program,
untuk membantu mencegah infeksi. Pantau anak
untuk efek terapeutik dan efek samping
Dx kep. 4
1. Lakukan penilainan kemih secara
Perubahan komperhensif, berfokus pada
eliminasi (retensi
urin) berhubungan inkontenensia (ex : output urin, pola
dengan obstruksi
mekanik/trauma
berkemih)
operasi 2. Pantau asupan dan pengeluaran
3. Monitor kandung kemih dengan
papilasi dan perkusi
4. Implementasi
5. Evaluasi
Implementasi adalah proses
keperawatan dengan
melaksanakan berbagai Evaluasi adalah tahap
strategis keperawatan terakhir proses
(tindakan keperawatan) yang keperawatan dengan
telah direncanakan (Aziz
Alimul, 2001: h 11). cara menilai sejauh
Adapun implementasi pada mana tujuan dari
pasien anak dengan kelainan rencana keperawatan
Hipospadia adalah sesuai
dengan intervensi keperawatan tercapai atau tidak.
yang telah disusun berdasarkan (Aziz Alimul, 2009: h
prioritas kebutuhan yang 12).
paling dasar.
Hipospadia adalah kelainan kongenital berupa muara uretra yang
terletak disebelah ventral penis proksimal ujung penis. Letak meatus uretra bisa
terletak pada grandular hingga perineal. (Basuki B. Purnomo).
Penyabab kelainan pada bayi baru lahir ini belum diketahui secara pasti,
tetapi kemungkinan bermula dari proses kehamilan juga karena maskulinisasi
inkomplit dari genetalia karena involusi.
Hipospadia diklasifikasikan berdasarkan letak daripada meatus uretra,
Brown membagi hipospadia menjadi tiga bagian :
Hipospadia anterior atau hipospadia distal (meatus uretra terletak di gland
penis
Hipospadia medius atau intermediate distal, yang disebut hipospadia derajat
dua,
Hipospadia Posterior atau derjat tiga Kesimpulan
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai