Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH

DOSEN PENGAMPU:
FIDYAH AMININ, SST., M.Kes
DISUSUN OLEH :

AzlinaPO72242222137
Dina Aulia FitriPO72242222140 Jhorika Almazona Parmitha
PO72242222148 MulyatiPO72242222153
Nadya RamadhaniPO72242222154
Puja Riani RahayuPO72242222155
Putri Surya LestariPO72242222157
Ririn NurhayatiPO72242222161
Syakira Dwi ApriliaPO72242222167
Syerli AstutiPO72242222168
Titah AyuniPO72242222169
ViyolaPO72242222170
Yasmin Maurin AthiraPO72242222172

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGPINANG
PROGRAM PENDIDIKAN KEBIDANAN T. A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualikum wr.wb, puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan hidayahnya akhirnya penulis dapat menyelesikan tugas makalah PBAK. Banyak ilmu
yang penulis dapatkan dan juga untuk kedepannya akan penulis terapkan sehingga penulis bisa
menjadi seorang bidan yang baik.

Setelah membaca dan mempelajari tugas yang penulis buat ini, saya selaku penulis berharap
agar pembaca dan penggunaannya mendapat pengetahuan yang lebih baik, sebagaimana yang tertera
dalam tujuan dibuatnya tugas makalah PBAK.

Penulis menyadari isi makalah ini masih jauh dari kategori sempurna, baik dari segi kalimat, isi
maupun dalam penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari dosen mata
kuliah yang bersangkutan dan rekan-rekan semuanya, sangat saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini dan makalah-makalah selanjutnya.

Tanjung Pinang, 16 Maret 2023

Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN.............................................................................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG............................................................................................................................4
1.2. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................................4
1.3. TUJUAN................................................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................................................5
2.1. PENGERTIAN REMORMASI..............................................................................................................5
2.2. PENGERTIAN BIROKRASI.................................................................................................................6
2.3. VISI MISI REFORMASI BIROKRASI.................................................................................................7
2.4. TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI......................................................................8
BAB III............................................................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................................................11
3.1. KESIMPULAN.....................................................................................................................................11
3.2 SARAN..................................................................................................................................................11
BAB IV............................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Permasalahan birokrasi di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari permasalahan pokok bangsa ini
yaitu korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), yang menggangu jalannya otoritas kepemerintahan dan
pelayanan di Indonesia. Hampir seluruh perjalanan bangsa Indonesia pasca Kemerdekaan Republik
Indonesia Tahun 1945 dilalui dengan permasalahan yang terkait dengan bidang pemerintahan yang
tidak berjalan secara efektif, pelayanan publik yang buruk, pemerintahan yang tidak akuntabel, dan
masih banyak permasalahan lainnya.Krisis moneter yang terjadi di Indonesia tahun 1997 seperti
puncak dari kekecewaan rakyat Indonesia. Krisis tersebut mendorong masyarakat menuntut
diadakannya reformasi penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN).

lembaga pemerintahan yang masih belum kompetitif dan berjalan efektif, sumber daya
manusia yang tidak berkualitas, serta penyelenggaraan pemerintahan yang belum berorientasi kepada
pemenuhan kebutuhan masyarakat, menjadi catatan penting untuk melihat permasalahan pokok
bangsa ini. Sangat diutamakan agar pemerintah Indonesia mampu menyediakan kebutuhan
rakyatnya, dan mampu melaksanakan pemerintahan secara lebih produktif, efektif, efisien,dan
aktuntabel di dalam memberikan pelayanan dan penyelengaraan pemerintah. Maka dibentuklah
Reformasi Birokrasi

1.2. RUMUSAN MASALAH


a. Apa itu Reformasi Birokrasi
b. Apa saja visi misi, tujuan dan sasaran reformasi birokrasi

1.3. TUJUAN
a. Dapat mengetahui tentang reformasi dan birokrasi
b. Dapat mengetahui dan memahami visi misi reformasi birokrasi
c. Dapat mengathui secara jelas tujuan dan sasaran reformasi birokrasi
BAB II
PEMBAHASA
N

2.1. PENGERTIAN REMORMASI


Reformasi secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu masa.
Di Indonesia kata Reformasi umumnya merujuk kepada gerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang
menjatuhkan kekuasaan presiden soeharto atau era setelah Orde Baru yaitu era reformasi

(Wikipedia bahasa Indonesia) reformasi (reformation) secara umum, adalah proses perubahan
atau pembentukan kembali suatu tatanan kehidupan yang lama, diganti dengan tatanan kehidupan
yang baru.Pendapat lain mengatakan bahwa arti reformasi adalah proses pembentukan atau
perubahan sistem yang telah ada pada suatu masa diganti dengan yang baru. Perubahan dan
perbaikan tersebut utamanya dilakukan pada bidang politik ekonomi, sosial, dan pendidikan.

Reformasi tidak terjadi begitu saja, ada beberapa syarat terjadinya suatu reformasi. Berikut ini
adalah beberapa syarat terjadinya reformasi:

1. Adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam penyelenggaraan Negara atau


dalam masyarakat.
2. Adanya harapan dan cita-cita positif yang ingin dicapai oleh masyarakat di masa depan.
3. Adanya moral dan etika dalam mencapai cita-cita yang ingin dicapai.
Tujuan reformasi adalah untuk melakukan perbaikan di berbagai bidang kehidupan masyarakat
sehingga menjadi lebih baik dan tepat sasaran di masa depan. Sesuai dengan pengertian reformasi,
adapun beberapa tujuan reformasi adalah sebagai berikut:

1. Untuk membuat perubahan serius dan bertahap agar seluruh elemen masyarakatmemiliki
nilai-nilai baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Untuk melakukan penataan kembali terhadap seluruh struktur kenegaraan,termasuk
konstitusi dan perundang-undangan yang selama ini menyimpang dariarah perjuangan
dan cita-cita masyarakat dan negara.
3. Untuk memperbaiki setiap bidang kehidupan bermasyarakat dan bernegara,mencakup
bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
4. Mengubah atau menghilangkan kebiasaan atau cara-cara hidup yang tidak sesuaidengan
semangat reformasi. Misalnya, perilaku Kolusi Korupsi Nepotisme(KKN), sikap otoriter,
penyimpangan, penyelewengan, dan lain-lain.
2.2. PENGERTIAN BIROKRASI
Secara bahasa, istilah birokrasi berasal dari bahasa prancis ”bureau” yang berarti kantor atau
meja tulis dan dari bahasa yunani “createin” yang berarti mengatur. Birokrasi memiliki dua elemen
utama yang dapat membentuk pengertian, yaitu peraturan atau norma formal dan hierarki. Jadi,
dapat dikatakan pengertian birokrasi adalah kekuasaan yang bersifat formal yang didasarkan pada
peraturan atau undang-undang dan prinsip-prinsip ideal bekerjanya suatu organisasi.

Birokrasi merupakan hal penting dalam masyarakat yang kehadirannya tidak mungkin terelak
kan. Birokrasi adalah sebuah konsekuensi logis dari diterimanya suatu asumsi bahwa negara
mempunyai kewajiban mulia yaitu untuk mensejahterakan rakyatnya melalui media birokrasi.
Sebagai perwujudan dari kewajiban tersebut, maka negara dituntut untuk terlibat langsung
menyediakan barang dan jasa negara yang diperlukan oleh rakyatnya.

Istilah birokrasi sering kali di kaitkan dengan organisasi pemerintah, padahal birokrasi
ciptaan Max Weber itu bisa terjadi baik di organisasi pemerintah maupun organisasi non pemerintah.
Di suatu perusahaan birokrasi itu bisa terjadi. Demikian pula di suatu organisasiyang besar birokrasi
akan terjadi. Dalam dunia pemerintahan konsep birokrasi dimaknaisebagai proses dan sistem yang di
ciptakan secara rasional untuk menjamin mekanisme dansistem kerja yang teratur, pasti dan
mudahdikendalikan. Berikut pengertian birokrasimenurut para ahli:

1. Peter M. Blau dan W. Meyer


Menurut Peter M. Blau dan W. Meyer dalam bukunya yang berjudul “Bureaucracy” birokrasi
adalah tipe organisasi yang dimaksudkan untuk mencapai tugas-tugas administratif dengan
cara mengkoordinasi secara sistematis teratur pekerjaan dari banyak anggota organisasi
2. Weber
Birokrasi adalah Organisasi dengan sebuah hierarki penggajian, pejabat tetap/penuh waktu
yang menyusun rantai komando (organizations with a hierarchy of paid full time officials
who formrd a chain of command) (Weber, 1978, dikutip dlam Krieken, 2000, h. 283)
3. Blau and Page
Dikutip dari buku Birokrasi (Kajian Konsep, Teori menuju Good Governance) (2018) karya
Muhammad, Blau dan Page menjelaskan birokrasi sebagai tipe organisasi yang digunakan
untuk menjalankan tugas administratif yang besar, dengan cara mengoordinasikan pekerjaan
banyak orang secara sistematis atau teratur.
4. Rod Haque
mendefinisikan birokrasi adalah istitusi pemerintahan yang melaksanakantugas Negara.
5. Miftah Thoha
mendefinisikan birokrasi sebagai sistem untuk mengatur organisasiyang besar agar diperoleh
pengelolahan yang efisien, rasional, dan efektif.
6. Jacques
Birokrasi adalah Sistem manajemen kerja yang hierarkis dimana orang diperkerjakan untuk
bekerja mendapatkan upah (a hierarchically stratified managerial employment sytem in which
people are employed to work for wage or salary)” (Jacques, 1976).

Birokrasi berasal dari kata bureaucracy, diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki
rantai komando dengan bentuk piramida, di mana lebih banyak orang berada ditingkat bawah.
Birokrasi merupakan alat pemerintah untuk menyediakan pelayananan negara dan
perencana, pelaksana, dan pengawas kebijakan. Pelaksanaan birokrasi setiap negara berbeda-beda
tergantung dari sistem pemerintahan yang dianut oleh setiap negara. Dengan begitu birokrasi di
Negara maju tentu akan berbeda dengan birokrasi di Negara berkembang. Birokrasi yang diterapkan
sudah bagus atau belum di Negara Indonesia dapat terlihat dari penyediaan pelayanan publik oleh
pemerintah kepada masyarakatnya.

Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan
perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-
aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business prosess) dan sumber daya manusia
aparatur.

Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur
negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional. Selain itu dengan sangat pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi
informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis menuntut birokrasi pemerintahan
untuk direformasi dan disesuaikan dengan dinamika tuntutan masyarakat

2.3. VISI MISI REFORMASI BIROKRASI


Pelaksanaan kebijakan reformasi birokrasi dilakukan dengan upaya penuh dalammewujudkan
visi reformasi birokrasi. Visi reformasi birokrasi antara lain adalah“Terwujudnya Pemerintahan
Kelas Dunia” Visi tersebut menjadi acuan dalam mewujudkan pemerintahan kelas dunia, yaitu
pemerintahan yang public inernational dan berintegritas tinggi, yang mampu menyelenggarakan
pelayanan prima kepada masyarakat dan manajemen pemerintahan yang demokratis agar mampu
menghadapi tantangan pada abad 21, melalui tata pemerintahan yang baik pada tahun 2025.Upaya
untuk mewujudkan visi reformasi birokrasi, dilakukan melalui implementasi misi-misi yang
digariskan melalui arah kebijakan reformasi birokrasi, antara lain:

1. Membentuk dan/atau menyempurnakan perundang-undangan dalam rangka reformasi


birokrasi;
2. Melakukan penataan dan penguatan organisasi, tata laksana, manajemen SDM aparatur,
pengawasan, akuntabilitas, kualitas pelayanan public, mindset dan culture set
3. Mengembangkan kualitas kontrolyang efektif; dan Mengelola sengketa administrative secara
efektif dan efisien.

2.4. TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI


Reformasi birokrasi di Indonesia dilaksanakan dengan bertujuan untuk menciptakan birokrasi
pemerintah dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas KKN,
mampu melayani egara, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar Negara
dan etik aparatur negara.x

Adapun terdapat area perubahan yang menjadi tujuan reformasi birokrasi yang
meliputiseluruh aspek pemerintahan, antara lain:
Sasan Reformasi Birokrasi adalah :

1) Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme;
2) Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat;
3) Meningkatnya kapasitas dana akuntabilitas kinerja birokrasi.

Agar pelaksanaan reformasi birokrasi dapat berjalan sesuai dengan arah yang telah ditetapkan,
maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi berkala terhadap 8 area perubahan terdiri dari

 Organisasi (Hasil yang diharapkan:Organisasiyang tepat fungsi dan tepat ukuran ),


 Tatalaksana (Hasil yang diharapkan: Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif,
efisien, terukur dan, sesuai prinsip-prinsip kepemerintahanyang baik (good governance),
 Peraturan Perundang-undangan (Hasil yang diharapkan:Regulasi yang lebih tertib, tidak
tumpang tindih dan kondusif)
 Sumber Daya ManusiaAparatur (Hasil yang diharapkan:SDM aparatur yang berintegritas,
netral, kompeten,capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera.),
 Pengawasan (Hasil yang diharapkan:Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang
bebas KKN),
 Akuntabilitas (Hasil yangdiharapkan: Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas kinerja
birokrasi),
 Pelayanan publik(Hasil diharapkan : Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan
masyarakat )
 Mindset dan cultural Set Aparatur (Hasil diharapkan: Birokrasi dengan integritas dankinerja
yang tinggi ) .
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Birokrasi pemerintah harus dikelola berdasarkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik
dan profesional. Birokrasi harus sepenuhnya mengabdi pada kepentingan rakyat dan bekerja untuk
memberikan pelayanan prima, transparan, akuntabel, dan bebas dari praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN). Semangat inilah yang mendasari pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah di
Indonesia. Pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah harus mampu mendorong perbaikan dan
peningkatan kinerja birokrasi pemerintah, baik pusat maupun daerah.
3.2 SARAN
Kira harus sadar bahwa reformasi birokrasi akan mengubah birokrasi pemerintah menjadi
birokrasi yang kuat dan menjadi pemerintahan kelas dunia, yang mampu memberikan fasilitasi dan
pelayanan publik yang prima dan bebas dari KKN. Untuk itu, reformasi birokrasi harus dilakukan
secara sungguh-sungguh, konsisten, melembaga, bertahap, dan berkelanjutan. Dengan demikian,
diharapkan akan terbentuk birokrasi yang mampu mendukung dan mempercepat keberhasilan
pembangunan di berbagai bidang. Kegiatan ekonomi akan semakin meningkat dan secara agregat
akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi. Dengan kegiatan ekonomi yang semakin luas,
akan tersedia basis penerimaan negara yang lebih besar untuk membiayai keberlanjutan reformasi
birokrasi dan pembangunan di bidang lainnya yang lebih luas
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Charles O. Jones. 1991. Pengantar Kebijakan Publik.Rajawali Pers. Jakarta.


Reformasi Birokrasi Bukan Hanya Berpikir Hitam Putih. Majalah Layanan Publik
Edisi XXII Tahun IV 2008
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun
2008tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi

Tjokromidjojo, Bintoro. 2000.Good Governance.LAN. Jakarta

Winarno, Budi. 2007.Kebijakan Publik :Teori dan Proses.PT Buku Kita. Jakarta
Muhammad. 2018. Birokrasi.Unimal Press : Sulawesi.
Road Map Reformasi Birokrasi tahun 2020-2024. 2022. Kominfo.
https://rb.bps.go.id/CIrbbps/index.php/galknow/galeriknowledge. (diakses pada 20
Januari 2023 )
Buku Saku Reformasi Birokras. 2022. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Anda mungkin juga menyukai