Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI

REFORMASI BIROKRASI
Dosen pengampu: Suratmi, SST., M.Keb

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 8

Annisa Putri N P20624222005


Dwi Paras Ayu P20624222014
Jelita Bera Siti S. P20624222020
Labibah Tazkia M. P20624222022
Nazwa Bilbina A. P20624222025

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
PROGRAM STUDI D.III KEBIDANAN CIREBON
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah


memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Atas rahmat dan hidayah- Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Reformasi Birokrasi”.
Disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Pendidikan
Budaya Anti Korupsi di Poltekkes kemenkes Tasikmakaya wilayah
cirebon. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca. Semoga tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetauhan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
penulis. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu
Suratmi, SST., M.Keb Selaku dosen mata kuliah. Penulis juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Cirebon, 20 Juli 2023

Penyusun
Daftar Isi

KATA PENGANTAR..........................................................................................2
A. Rumusan Masalah........................................................................................6
B. Tujuan...........................................................................................................7
C. Manfaat.........................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................8
A. Pengertian Reformasi Birokrasi.................................................................8
B. Visi dan Misi Reformasi Birokrasi.............................................................9
BAB III PENUTUP............................................................................................16
A. Kesimpulan.................................................................................................16
B. Saran...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Lemahnya kapasitas birokrasi dalam merespon krisis ekonomi memperparah
krisis kepercayaan terhadap birokrasi publik. Birokrasi publik tidak merespon
dengan baik dinamika ekonomi dan politik yang sangat tinggi akibat krisis, yang
membuat kehidupan masyarakat semakin sulit dan tidak pasti. Inisiatif dan
kreativitas birokrasi untuk merespon krisis dan dampaknya sama sekali tidak
memadai. Masyarakat yang mengharapkan birokrasi publik mampu merespon
krisis secara tepat dan cepat akan sangat kecewa, karena tindakan birokrasi
umumnya menjadi reaktif dan tidak efektif. Berbagai persoalan yang muncul di
pusat dan di daerah tidak terselesaikan dengan baik bahkan terabaikan karena
masyarakat mulai meragukan kemampuan birokrasi dalam mengatasi krisis ini.
Berbagai permasalahan/hambatan yang mengakibatkan sistem
penyelenggaraan pemerintahan tidak berjalan atau diperkirakan tidak akan
berjalan dengan baik harus ditata ulang atau diperharui. Reformasi birokrasi
dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
(good governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah
strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil
guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional.
Selain itu dengan sangat pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi
informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis menuntut
birokrasi pemerintahan untuk direformasi dan disesuaikan dengan dinamika
tuntutan masyarakat. Oleh karena itu harus segera diambil langkah-langkah yang
bersifat mendasar, komprehensif, dan sistematik, sehingga tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Reformasi di sini
merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan
berkelanjutan, sehingga tidak termasuk upaya dan/atau tindakan yang bersifat
radikal dan revolusioner
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang pengertian Reformasi Birokrasi
2. Menjelaskan tentang tujuan Reformasi Birokrasi
3. Menjelaskan tentang visi dan misi Reformasi Birokrasi
4. Menjelaskan tentang sasaran Reformasi Birokrasi
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Reformasi Birokrasi
2. Untuk mengetahui tujuan Reformasi Birokrasi
3. Untuk mengetahui visi dan misi Reformasi Birokrasi
4. Untuk mengetahui sasaran Reformasi Birokrasi
D. Manfaat

Berdasarkan tujuan makalah yang hendak dicapai, makakalah ini diharapkan


bisa menambah wawasan dan pengetahuan tentang Reformasi Birokrasi dan juga
dapat dijadikan sebagai referensi dalam pendidikan, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Reformasi Birokrasi
Disebut Reformasi birokrasi yakni sebuah proses cara yang terorganisir dan
komprehensif dengan tujuan untuk memperoleh aturan pemerintahan yang tertata.
Tata pemerintahan yang baik (Good Governance) meliputi penyelenggaraan
pemerintahan negara yang efisien sekaligus efektif, dengan menjaga kekuatan yang
sesuai antara pemerintah, pemerintah swasta dan masyarakat. Definisi birokrasi
dapat dipahami sebagai berikut :
a. Birokrasi adalah system pelaksana pemerintahan yang dilakukan pegawai
negeri
b. Birokrasi merupakan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang
dijalankan oleh pegawai negeri berlandaskan aturan perundangundangan.
c. Birokrasi yaitu susunan organisasi yang diibaratkan dengan hierarki yakni
dimana atasannya ditunjuk, wewenang dan tanggung jawabnya diatur oleh
peraturan, dan tiap keputusannya dibutuhkan acuan supaya keputusan yang
pengesahannya diputuskan oleh pemberi wewenang diluar dari susunan
organisasi tersebut.
d. Birokrasi adalah lembaga yang mempunyai tingkatan jabatan yang isinya
adalah pekerja yang telah diangkat, bersama peraturan kewenangan dan
tanggung jawab, serta tiap peraturan yang dirumuskan perlu diketahui oleh
pemberi kuasa.
e. Birokrasi adalah suatu lembaga formal yang dilaksanakan dengan aturan,
bagian, dan komponen yang mencakup pakar yang terampil. Birokrasi
menfaatnya yaitu sebagai lembaga formal yang besar juga merupakan tanda
nyata masyarakat yang modern dengan maksud untuk melaksanakan pekerjaan
pemerintahan serta meraih keahlian di bidang kehidupan.
Makna reformasi birokrasi:
1. Perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan
Indonesia.
2. Pertaruhan besar bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan abad ke-
21.
3. Berkaitan dengan ribuan proses tumpang tindih antar fungsi-fungsi
pemerintahan, melibatkan jutaan pegawai, dan memerlukan anggaran
yang tidak sedikit.
4. Menata ulang proses birokrasi dari tingkat tertinggi hingga terendah dan
melakukan terobosan baru dengan langkah-langkah bertahap, konkret,
realistis, sungguh-sungguh, berpikir di luar kebiasaan yang ada,
perubahan paradigma, dan dengan upaya luar biasa.
5. Merevisi dan membangun berbagai regulasi, memodernkan berbagai
kebijakan dan praktik manajemen pemerintah pusat dan daerah, dan
menyesuaikan tugas fungsi instansi pemerintah dengan paradigma dan
peran baru
Reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk
mencapai good governance dan melakukan pembaharuan dan
perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan
terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi),
ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur. Melalui reformasi
birokrasi, dilakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintah yang efektif dan efisien. Reformasi birokrasi menjadi
tulang punggung dalam perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pemerintah ingin menerapkan penyelenggaraan pemerintahan
yang baik, jujur, transparan dan profesional melalui reformasi birokrasi.
Disamping itu, cara tersebut bermaksud untuk mewujudkan
pemerintahan yang bersih dari korupsi, konspirasi dan nepotisme
(KKN). Agar mampu meraih hal tersebut, reformasi birokrasi meliputi
susunan kelembagaan, kesepakatan manajemen dan pengelolaan sumber
daya manusia, dan menonjolkan pentingnya tanggung jawab yang
efektif, ketepatan, dan meningkatkan kinerja. Saat menciptakan
manajemen yang unggul, fokusnya juga pada layanan yang stabil dan
transparan.
B. Visi dan Misi Reformasi Birokrasi
1. Visi reformasi birokrasi:
Visi pembangunan nasional. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005- 2025,
visi pembangunan nasional adalah INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU,
ADIL, DAN MAKMUR.. Arah kebijakan reformasi birokrasi meliputi
a. Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui reformasi birokrasi
untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan untuk
mewujudkan tata pemerintahan yang baik, baik di pusat maupun di
daerah agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang
lainnya (UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005-2025).
b. Kebijakan pembangunan di bidang hukum dan aparatur diarahkan
pada perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik melalui
pemantapan pelaksanaan reformasi birokrasi (Perpres No. 5 tahun
2010 tentang RPJMN 2010-2014). Visi Reformasi Birokrasi adalah
“Terwujudnya Pemerintahan Kelas Dunia”. Visi tersebut menjadi
acuan dalam mewujudkan pemerintahan kelas dunia, yaitu
pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi yang mampu
menyelenggarakan pelayanan prima kepada masyarakat dan
manajemen pemerintahan yang demokratis agar mampu menghadapi
tantangan pada abad ke-21 melalui tata pemerintahan yang baik pada
tahun 2025.
2. Misi Reformasi Birokrasi:
a. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik;
b. Melakukan penataan dan penguatan organisasi, tatalaksana,
manajemen
c. sumber daya manusia aparatur, pengawasan, akuntabilitas, kualitas
d. pelayanan publik, mind set dan culture set;
e. Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif;
f. Mengelola sengketa administratif secara efektif dan efisien.
Sedangkan tujuan dari Reformasi birokrasi adalah untuk menciptakan
birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif,
berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas KKN, mampu melayani
publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai
dasar dan kode etik aparatur negara. Area perubahan yang menjadi tujuan
reformasi birokrasi meliputi seluruh aspek manajemen pemerintahan,
seperti yang dikemukakan pada tabel 1.1. di bawah ini.
No AREA HASIL YANG DIHARAPKAN
.
1. Organisasi
2. Tatalaksana
3. Peraturan
perundangundangan
4. SDM Aparatur
5. Pengawasan
6. Akuntabilitas
7. Pelayanan Publik
C. Tujuan Reformasi Birokrasi
Secara keseluruhan, Reformasi Birokrasi bertujuan untuk mencapai hal-hal berikut:
1. Implementasi pemerintahan yang berkualitas: Fokus utama Reformasi
Birokrasi adalah menciptakan tata pemerintahan yang efektif, efisien, dan
transparan. Tujuannya adalah agar pemerintahan ini dapat beroperasi dengan
orientasi pada kepentingan masyarakat, menjalankan tugas-tugasnya dengan
adil, dan bertanggung jawab.
2. Pengembangan sumber daya manusia yang profesional: Reformasi ini
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas pegawai negeri agar
mereka dapat bekerja secara profesional, menguasai bidang tugasnya dengan
baik, dan memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat.
3. Eradikasi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN): Salah satu target utama
dari Reformasi Birokrasi adalah menciptakan lingkungan birokrasi yang
bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dengan begitu,
pemerintahan dapat beroperasi dengan integritas dan tingkat akuntabilitas
yang tinggi.
4. Peningkatan kualitas pelayanan publik: Reformasi Birokrasi bertujuan untuk
meningkatkan performa birokrasi dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Peningkatan kualitas pelayanan dan responsif diharapkan akan
meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap layanan pemerintah.
5. Pencapaian pelayanan yang unggul: Tujuan lainnya adalah mencapai
pelayanan unggul, yang berarti pelayanan yang tidak hanya berkualitas
tinggi, tetapi juga dilaksanakan dengan efisiensi dan tepat waktu sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
Dengan mencapai tujuan-tujuan di atas, diharapkan Reformasi
Birokrasi akan membawa dampak positif dalam pemerintahan,
meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan memperkuat kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah sebagai institusi yang berkomitmen untuk
bekerja demi kepentingan dan kesejahteraan seluruh masyarakat.

D. Sasaran dari Reformasi Birokrasi


Sasaran dari Reformasi Birokrasi adalah sebagai berikut:
1. Tujuan dari Reformasi Birokrasi adalah mencapai tiga hal berikut: pertama,
menciptakan birokrasi yang profesional, netral, dan sejahtera. Dalam hal ini,
Reformasi Birokrasi bertujuan untuk memastikan birokrasi beroperasi
dengan tingkat profesionalisme yang tinggi, tidak dipengaruhi oleh
intervensi politik atau kepentingan pribadi, serta memberikan jaminan
kesejahteraan bagi para pegawai. Dengan demikian, birokrasi akan lebih
berfokus pada pelayanan kepada negara dan masyarakat.
2. Sasaran lainnya adalah mewujudkan kelembagaan pemerintahan yang
proporsional, fleksibel, efektif, dan efisien. Dalam hal ini, Reformasi
Birokrasi menekankan pentingnya pengaturan struktur pemerintahan yang
proporsional dan fleksibel agar dapat sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan masyarakat. Tujuan ini juga mencakup peningkatan
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas pemerintahan, baik di tingkat
pusat maupun daerah.
3. Selain itu, sasaran lainnya adalah menciptakan ketatalaksanaan (pelayanan
publik) yang lebih cepat, mudah, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Fokus utama adalah menyederhanakan prosedur dan peraturan dalam
pelayanan publik, sehingga masyarakat dapat memperoleh layanan yang
lebih cepat, mudah, dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Untuk mencapai kesuksesan dalam Reformasi Birokrasi, perlu
mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Komitmen pimpinan: Keterlibatan dan komitmen tinggi dari para
pemimpin pemerintahan sangat penting agar Reformasi Birokrasi dapat
berjalan dengan lancar. Pimpinan harus menjadi contoh teladan dan
secara aktif mendorong implementasi reformasi.
2. Kemauan individu: Para penyelenggara pemerintahan atau birokrasi
harus memiliki kemauan dan kesediaan untuk mereformasi diri,
mengubah cara kerja, dan meningkatkan kinerja mereka. Kemauan dari
dalam diri individu sangat mempengaruhi keberhasilan reformasi.
3. Kesepahaman: Penting untuk mencapai kesepahaman di antara para
birokrat dan pihak-pihak terkait mengenai pelaksanaan Reformasi
Birokrasi. Kesepahaman ini akan mengurangi perbedaan pandangan dan
memastikan kelancaran proses reformasi.
4. Konsistensi: Reformasi Birokrasi harus dilakukan secara
berkesinambungan dan konsisten dalam setiap langkahnya. Perencanaan
dan pelaksanaan yang konsisten akan membantu mencapai tujuan
reformasi dengan efektif.
5. Dengan memperhatikan sasaran-sasaran dan faktor-faktor sukses di atas,
diharapkan Reformasi Birokrasi akan mencapai hasil positif dan
memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dalam bentuk pelayanan
pemerintah yang lebih baik dan efisien.

8 Area perubahan reformasi birokrasi (kemenko, 2023)

1. Manajemen Perubahan
Bertujuan untuk mengubah secara sistematis dan Konsisten dari system dan
mekanisme kerja organisasi serta pola pikir dan budaya kerja individu atau
unit kerja di dalamnya menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran
reformasi birokrasi.

2. Penataan Peraturan Perundang-Undangan


Bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan peraturan perundang-
undangan yang harmonis dan tidak tumpang tindih dengan aturan yang setara
atau lebih tinggi.

3. Penguatan Kelembagaan
Bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi secara
proporsional sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas masing-masing,
sehingga organisasi menjadi tepat fungs dan tepat ukuran (right sizing).

4. Penguatan Tatalaksana
Bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan
prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, dan terukur pada masing-masing
instansi pemerintah.

5. Penguatan Sistem Manajemen Sdm


Bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme SDM aparatur yang didukung
oleh system rekrutmen dan promosi aparatur berbasis kompetensi dan
transparan.

6. Penguatan Sistem Pengawasan


Bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih
dan bebas KKN.

7. Penguatan Akuntabilitas Kinerja


Bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kineria.

8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik


Bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik sesuai kebutuhan
dan harapan masyarakat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Reformasi birokrasi adalah cara pemerinntah dengan tujuan
memperbaiki performa melalui berbagai upaya, dengan maksud untuk
meraih produktifitas, ketepatn, dan pertanggung jawaba. Reformasi
birokrasi bertujuan untuk mencapai 3 hal, yaitu untuk menciptakan
birokrasi yang profesional, netral, dan sejahtera. Tujuan reformasi
brokrasi terdiri dari beberapa hal, yang salah satunya yaitu
pengembangan sumber daya manusia yang pofesiona, yang bertujuan
untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas pegawai negri agagr
mereka dapat bekerja secara profesional, menguasai bidang tugasnya
dengan baik dan membrikan pelayanan yang berkualitas keppada
masyarakat. Dan jika ingin mencapai kesuksesan dalam redormasi
birokrasi, perlu mempertimbangkan beberapa hal, seperti komitmen
pimpinian, kemauan individu, kesepahaman dan konsisten.
B. Saran
Diharapkan dengan diibuatnya makalah ini pembaca dapat
mengerti dan memahami tentang reformasi birokrasi. Dan adapun isi
dari makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapat kesalahan,
karena itu diarapkan pembaca tetap mencari referensi lain untu
menambah pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA

Dwiyanto A, 2021. Reformasi Birokrasi Publik Di Indonesia. Gadjah Mada


Universitiy Press
Sehat Tanpa Korupsi. 2014. Jakarta: Badan Pengembangan Dan
Pemberdayaan SDM Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai