Disusun Oleh:
Kelompok 11 :PAI 1 B
KUALA TUNGKAL
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan
rahmat,taufiq,dan hidayahnya sehingga saya bersama kelompok dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana .Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan,petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam membahas tentang
“PENTINNYA PERUNDANG-UNDNGAN DALAM MEMAHAMI, TUJUAN,
DAN STRATEGI REFORMASI BIROKRASI DI INDONESIA ”
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang .Oleh karena itu ,kami harapkan kepada para pembaca
dan pendengar untuk memberikan masukan- masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini .
Penulis
ii
DAFTAR ISI
B. Pengertian Perundang-Undangan..........................................................2
A. Kesimpulan ..........................................................................................5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peraturan perundang-undangan merupakan instrummen yang dapat
menumbuhkan kesadaran masyarakat suatu bangsa, dmana melalui aturan tersebut
setiap orang mengetahui batasan hak dan kewajiban.
Hal ini mengandung makna bahwa setiap penyusunan peraturan tidak boleh
mengabaikan asas dan pedoman penyusunan perundang-undangan baik dalam
perancangan, perumusan sampai pada penetapannya dalam kerangka mewujudkan
cita hukum. Selain itu, pembuatan produk hukum diharapkan mampu
menciptakan keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatanbagi masyarakat
sebagaimana yang tertuang dalam tujuan hukum. Substansi aturan yang diciptakan
pun harus mempunyai unsur yang jelas dan membawa hasil yakni sebuah produk
aturan yang sifatnya implementatif, artinya dapat diterapkan secara maksimal.
1
Lihat. R. Soeroso, PengantarIlmuHukum,PenerbitSinarGrafika,Jakarta, 2004, hlm.27
1
B. PENGERTIAN-PENGERTIAN PERUNDANGN-UNDANGAN
Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat
norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh
lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan
dalam Peraturan Perundang-undangan.
C. RUANG LINGKUP
Menurut Krems, ruang liungkup atau substansi dari ilmu perundang
undangan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Proses perundang-undangan (gezetsgebungsverfahren)
Meliputi beberapa tahapan dalam pemnbentukan perundang-undangan
seperti tahap persiapan, penetapan, pelaksanaan, penilaian dan pemaduan
kembali produk yang sudah jadi, atau dengan kata lain bahwa pada tahap ini
membahas dan menganalisis proses atau mekanisme pembuatan peraturan
perundang-undangan hingga pengawasan dan pengujiannya
2. Metode prundang-undangan (gezetsgebungsmethode).
Ilmu tentang pembentukan jenis norma hukum yang teratur untuk
dapat mencapai sasarnannya. Pengacuannya kepada hal-hal yang
berhubungan dengan perumusan unsur dan struktur suatu ketentuan
dalam norma seperti objek norma, subjek norma, operator norma dan
kondisi norma.
3. Teknik perundang-undangan (gezetsgebungstechnic)
Teknik perundang-undangan mengkaji hal-hal yg berkaitan
dengan teks suatu perundang-undangan meliputi bentuk luar, bentuk
dalam, dan ragam bahasa dari peraturan perundang-undangan. Yang
intinya pada ruang lingkup ini membahasa dan menganalisa bentuk
luar peraturan perundang-undangan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pemerintahan, dan Sembilan Program Percepatan Reformasi Birokrasi.
Sembilan program tersebut adalah penataan struktur birokrasi, penataan jumlah,
distribusi dan kualitas PNS, sistem seleksi dan promosi secara terbuka,
profesionalisasi PNS, pengembangan sistem elektronik pemerintah (E-
Government), peningkatan pelayanan publik, peningkatan transparansi dan
akuntabilitas aparatur, peningkatan kesejahteraan pegawai negeri, dan efisiensi
belanja pegawai.
Sementara di tingkat mikro, pemerintah telah menetapkan Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025, Road Map Reformasi Birokrasi, dan pedoman
pelaksanaan lainnya yang menyasar delapan area perubahan melingkupi
organisasi, tatalaksana, sumber daya manusia aparatur, peraturan perundang-
undangan, pengawasan, akuntabilitas, pelayanan publik, dan budaya kinerja.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reformasi birokrasi bertujuan memberikan pelayanan sebaikbaiknya
kepada masyarakat, dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
sehingga bisa memberikan kesejahteraan dan rasa keadilan pada masyarakat
banyak. Di sisi lain birokrasi sangat sarat dengan banyak tugas dan fungsi,
karena tidak saja hanya terfokus kepada pelayanan publik, tetapi juga bertugas
dan berfungsi sebagai motor pembangunan dan aktivitas pemberdayaan.
Reformasi birokrasi dibutuhkan untuk menjamin terlaksananya reformasi di
bidang lain dalam suatu pemerintahan yang mengaplikasikan konsep
administrasi pembangunan. Oleh karena itu, tanpa mengabaikan reformasi di
bidang lain rekomendasi yang pertama harus dilakukan adalah reformasi
birokrasi yang meliputi kelembagaan dan ketatalaksanaan, sumber daya
manusia, dan pengawasan dalam melaksanakan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan. Reformasi kelembagaan dilakukan melalui perampingan struktur
organisasi birokrasi pemerintah di pusat dan daerah untuk menghindari tumpang
tindih pelaksanaan tugas dan fungsinya. Penyusunan organisasi yang didasarkan
pada analisis jabatan ini harus terus diupayakan. Oleh karena adanya tuntutan
yang mendesak dan harus dilakukan untuk mendorong proses percepatan
reformasi birokrasi, upaya-upaya khusus di bidang kelembagaan adalah sebagai
berikut :
1. Melakukan redefenisi kelembagaan birokrasi termasuk melakukan
penataan kelembagaan sesuai dengan standard operating procedure atau
SOP
2. Melakukan penerapan audit institus
5
3. Di bidang ketatalaksanaan perlu dipertimbangkan sistem rekrutmen dan
promosi pegawai sesuai dengan kecakapan dan kemampuannya dan dapat
diberhentikan jika bekerja secara buruk sebagaimana yang berlaku di
lingkungan swasta.
Selanjutnya, usaha untuk mendorong peningkatan kompetensi aparat birokrasi
pemerintah, baik di pusat maupun di daerah, sebagai wujud profesionalisme
dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, harus memerhatikan tiga hal pokok di
bawah ini :
1. Peningkatan kesejahteraan aparat birokrasi pemerintah
2. Peningkatan etika dan moral birokrasi pemerintah.
3. Peningkatan profesionalisme birokrasi pemerinta
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan yang baik, dapat terwujud
apabila semua lapisan masyarakat turut berperan serta dalam upaya
pemberharuan diberbagai bidang khususnya dalam bidang pelayanan (birokrasi)
pemerintah, karena birokrasi pemerintah merupakan proses interaksi / hubungan
antara pemerintah dan masyarakat serta langkah awal dalam mencapai kemajuan
suatu negara dalam berbagai bidang. Dan yang terakhir, untuk mendorong
perwujudan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN dapat pula
diupayakan kepada peningkatan pengawasan terhadap aparatur negara.
Pengawasan ini dapat dilakukan melalui audit internal maupun audit eksternal.
B. Saran saran
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karenanya makalah ini masih perlu perbaikan dan penyempurnaan melalui
kritikan dan masukan bermanfaat dari para pembaca sekalian. Semoga makalah
yang sederhana ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Amin
6
DAFTAR PUSTAKA
http://blochafauros.blogspot.com/2012/08/contoh-makalah-
reformasibirokrasi-dan.html
http://makalahme02.blogspot.com/2013/05/contoh-makalah-
reformasibirokrasi-di.html https://www.google.co.id/search?
q=permasalahan+dan+solusi+dalam+reformasi+birokrasi&oq=permasalah
an+dan+solusi+dalam+reformasi+birokrasi&aqs=chrome..69i57j35i39j0l4.
21806j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8 http://pemerintah.net/hambatan-
dan-tantangan-reformasi-birokrasi/ Revitalisasi Administrasi negara
reformasi birokrasi dan e-Governance. Editor Falih Suaedi, Bintoro
Wardiyanto.