Puji syukur kepada Tuhan yang maha kuasa atas rahmatnya sehingga saya dapat
menyusun makalah ‘ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI”
Ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan motivasi serta
dukungan moral agar selalu belajar dan berusaha untuk menjadi lebih baik. Dan rekan –rekan
mahasiswa yang selalu memberi semangat dan dukungan. Sebangai bentuk kecintaan terhadap
bangsa dan upaya sebagai warga negara yang baik.Untuk terus berupaya mnemajukan bangsa
dalam mengisih kemerdekaan Republik Indonesia.
Sangat di sadari banyak terdapat kekurangan baik dari segi penulisan,pemahaman serta
keterbatasan literature sehimgga di harapkan kritik serta saran sebagai bahan evaluasi bagi
penulis dan perbaikan pada masa yang akan datang.
Harapan saya makalah ini mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pola pikir dan
perkembangan sumber daya manusia untuk Indonesia yang lebih baik.
Penyusun,
NIKSON W. KALAMI
NIM : RB200622
2
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI……………..…………………..………………………………….……………… 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………..……………...….…….…………….. 4
A. Kesimpulan…………………………………….……………...…………………….......13
B. Saran …………………………………………………………….…..………………… 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan di bahas dalam makalah ini adalah “ Aspek
Hukum Dalam Ekonomi “. untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari
meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :
1. Pengertian hukum, meliputi pembinaan hukum, pembaharuan hukum dan pembangunan
hukum .
2. Aspek hukum dalam ekonomi, meliputi pengertian ekonomi, sistem ekonomi, hukum
ekonomi, dan pendapat para ahli tentang kedudukan hukum dalam sistem ekonomi.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalahsebagai materi diskusi mata kuliah
Aspek Hukum Dalam Ekonomi dan Bisnis. Guna memahami aspek hukum dalam
ekonomi
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian
kekuasaan kelembagaan. Dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik,
ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama
dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam bentuk pidana,
hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi
hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi
manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan dimana meraka yang
akan dipilih.
1. Pembinaan Hukum
Pembinaan hukum adalah aktivitas dan upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan efesiensi hukum dan menyempurnakan tata hukum yang ada secara
berencana dan terarah.
Dalam pembinaan Hukum, upaya peningkatan hukum sebagai sarana penegak
keadilan secara terus-menerus ditingkatkan baik melalui penyempurnaan hukum
acara maupun hukum materil dibidang hukum maupun penertiban dan peningkatan
sarana badan-badan peradilan. Pembangunan tertib hukum dan pembinaan hukum
merupakan pemantapan dan peningkatan kegiatan-kegiatan yang telah dimulai dalam
tahun 1974/1975 melalui berbagai kebijakan dengan landasan Gari-garis besar
haluan Negara dalam rangka pelaksanaan repelita II.
2. Pembaharuan Hukum
Pembaharuan Hukum yaitu menyusun tata hukum agar disesuaikan dengan
perubahan masyarakat. Pembaharuan hukum juga merupakan upaya sadar yang
dilakukan untuk merubah suatu kondidi dari suatuntingkat yang dianggap kurang
baik ke kondisi baru pada suatu kualitas yang dianggap baik atau paling baik.
Pembaharuan hukum sebenarnya mengandung makna yang luas mencakup
system hukum. Menurut Friedman.
5
Sistem hukum terdiri atas struktur hukum (strukture) .substansi/mareri
hukum (substance) dan budaya hukum (legal culture) perubahan yang dilakukan dan
memiliki arti yang positif akan menciptakan hukum baru yang sesuai dengan kondisi
pembangunan dan nilai-nilai hukum masyarakat.
Pembaharuan hukum merupakan pprioritas utama, terlebih jika Negara dimaksud
merupan Negara yang baru merdeka dari penjajahan bangsa/Negara lain, oleh karena
itu, dinegara-negara berkembang pembaharuan hukum senantiasa mengesankan
adanya peranan ganda yaitu:
a. Merupakan upaya untuk melepaskan diri dan lingkaran struktur kolonial , upaya
tersebut terdiri atas penghapusan, pengganti dan penyesuaian ketentuan hukum
warisankolonial guna memenuhi tuntutan masyarakat kolonial.
b. Pembaharuan hukum berperan pula dalam mendorong proses pembangunan
ekonomi yang memang diperlukan dalam rangka mengejar ketertinggalan dari
Negara maju dan yang lebih penting adalah demi peningkatan kesejah teraan
masyarakat warga Negara.
3. Pembangunan Hukum
Meliputi aturan dan substansi, structure, kelembagaan hukum, dan upaya hukum
masyarakat serta untuk mendukung dan mengatur permasalahan yang berkaitan
dengan ekonomi. Pembangunan hukum mempunyai makna yang lebih menyeluruh
dan mendasar dibandingkan dengan istilah pembinaan hukum atas pembaharuan
hukum.Pembinaan hukum lebih mengacu pada efisiensi dalam arti meningkatkan
efisiensi hukum, oleh karena itu pembangunan hukum tidak hanya tertuju pada
aturan atau substansi hukum, tetapi juga pada Struktur atau kelembagaan hukum dan
pada budaya hukum masyarakat.
Pembangunan yang memiliki pijakan hukum yang jelas dapat dipertanggung
jawabkan, terarah serta proposional antara aspek fisik ( pertumbuhan ) dan non fisik.
Apabila diteliti semua masyarakat yang sedang membangun selalu diciptakan oleh
perubahan.
Adapun peran hukum dalam pembangunan hukum adalah untuk menjamin
bahwa perubahan itu terjadi dengan suasana damai dan teratur. Dalam pembanguan
ternyata ikut membawa konsekuensi terjadinya perubahan-perubahan atau
pembaharuan pada aspek-aspek sosial lain termasuk didalamnya peranan hukum.
6
“ dan (nomos), atau “ peraturan, aturan, hukum “ dan secara garis besar diartikan
sebagai “aturan rumah tangga “ atau “manajemen rrumah tangga” sementara yang
dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonomi adalah orang menggunakan konsep
ekonomi dan data dalam bekerja.
Ilmu ekonomi mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi ( menurut kajian konvesional ) adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian
menyebabkan timbulnya kelangkaan. Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab
akibat atau pertalian peristiwa ekonomiyang saling berhubungan satu dengan yang
lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat.
Manusia sebagai makhluk soaial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu
menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia
adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya terbatas.
2. Sistem Ekonomi
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu Negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi
dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor
produksi. Sementara dalam sistem lainnya semua faktor tersebut dipegang oleh
pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada diantara dua sistem
ekstrim tersebut.
a. Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem ekonomi indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa ( berlakunya etik dan moral agama, bukan
materialisme);
Persatuan Indonesia ( berlakunya kebersamaan , asas kekeluargaan,
sosionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi);
7
Pergulatan pemikiran tentang sistem ekonomi apa yang sebaiknya di
terapkan Indonesia di mulai sejak Indonesia belum mencapai kemerdekaannya.
Sampai sekarang pergulatan pemikiran tersebut masih terus berlangsung, hal ini
tercermin dari perkembangan pemikiran tentang sistem ekonomi pancasila SEP.
Menurut Sri-Edi Suwasono (1985), pergulatan pemikiran tentang ESP pada
hakikatnya merupakan dinamika penafsiran tentang pasal-pasal ekonomi dalam
UUD 1945.
Pasal ekonomi dalam undang-undang 1945 Pasal 33 UUD 1945, yang
dimaksud dengan cabang=cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang
banyak adalah barang dan jasa yang vital bagi kehidupan manusia, dan tersedia
dalam jumlah yang terbatas. Tinjauan terhadap vital tidaknya suatu barang
tertentu terus mengalami perubahan sesuai dengan dinamika pertumbuhan
ekonomi, peningkatan taraf hidup dan peningkatan permintaan.
Dengan demikian penafsiran pasal-pasal diataslah yang banyak
mendominasi pemikiran SEP. Pemikiran tentang ESP. sudah banyak namun ada
beberapa yang perlu dibahas secara rinci karena mereka merupakan faunding
father dan juga tokoh-tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita ,
diantaranya:
a. Pemikiran Muhammad Hatta (Bung Hatta)
Bung Hatta selain sebagai tokoh proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal
sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. Bung Hatta menyusun pasal 33
didasari pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad
dijajah oleh bangsa asing yang menganut sistem ekonomi liberal-kapitalistik.
Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan
kemelaratan, oleh karena itu menurut bung Hatta sistem ekonomi yang baik
untuk diterapkan di Indonesia harus berasakan kekeluargaan.
b. Pemikiran Wipolo
Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro
tentang pasal 38 UUDS ( pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945). 23
september 1955, menurut Wipolo pasal 33 memiliki arti SEP sangat menolak
sistem liberal, karena itu SEP juga menolak sektor swasta yang juga
merupakan penggerak utama sistem ekonomi liberal-kapitalistik.
c. Pemikiran Wijoyo Nitisastro
Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap pemikiran
Wipolo, Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan
sebagai penolakan terhadap sektor swasta.
d. Pemikiran Mubyarto
Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan
juga sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis adalah
pandangan tentang manusia.
8
Dalam sistem kapitalis atau sosialis manusia dipandang sebagai mahluk
rasional yang memiliki kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan
materi saja.
3. Hukum Ekonomi
Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa
ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi
sehari-hari dalam masyarakat.
Lahirnya hukum ekonomi disebabkan oleh semakin pesatnya pertumbuhan dan
perkembangan perekonomian.
Hukum ekonomi terbagi menjadi 2 yaitu;
a. Hukum ekonomi pembangunan, yaitu seluruh peraturan dan pemikiran hukum
mengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi (misal
hukum perusahaan dan hukum penanaman modal).
b. Hukum ekonomi sosial, yaitu seluruh peraturan dan pemikiran hukum mengenai
cara-cara pembagian hasil pembangunan ekonomi secara adil dan merata, sesuai
dengan hak asasi manusia (misal hukum perburuhan dan hukum perumahan).
9
4. Urgensi Prioritas Pembangunan Hukum Oleh Pengusaha. Prioritas pembangunan
mewujudkan supremasi hukum dan pemerintahan yang baik, dilakukan melalui
pembangunan dibidang hukum dan subbidang penyelenggaraan Negara. Pengusaha
merupakan faktor pemandu, pembimbing dan pencipta iklim yang kondusif dalam
bidang ekonomi. Sehingga pembanunan hukum oleh pengusaha yang baik dapat
memberikan penciptaan iklim ekonomi yang baik dalam perekonomian negara.
10
2. Prediksi (preditability), Peraturan hukum ekonomi harus bisa di prediksi atau
di perkirakan. kebutuhan fungsi hukum inventasi untuk dapat meramalkan.
(predictability).adalah mensyaratkan bahwa hukum tersebut mendatangkan
kepastian. investor akan datang ke suatu negara bila ia yakin hukum akan
melindungi investasi yang di lakukan. kepastian hukum akan memberi jaminan
kepada investor untuk memperolah economic opportunity sehingga investasi
mampu memberikan keuntungan secara ekonomis bagi investor. Adanya
kepastian hukum juga merupakan salah satu faktor umum menciptakan iklim
yang konduktif bagi investor. Karena dalam melakukan investasi selain tunduk
kepada ketentuan hukum investasi, juga ketentuan lain yang terkait dan tidak bisa
dilepaskan sebagai pertimbangan bagi investor untuk menanamkan modalnya.
3. keadailan (fairness). Seperti perlakuan yang sama bagi semua orang atau pihak
di depan hukum, perlakuan yang sama kepda semua orang dan adanya standar
pola perilaku pemerintah, oelh banyak ahli di tekankan sebagai syarat untuk
menjaga mekanisme pasar dan mencegahbirokrasi yang berlebihan. Dalam
kaitannya dengan aspek keadalian disini.maka faktor accountability dengan
melakukan reformasi secara konstitusional serta perbaikan sistem peradilan dan
hukum merupakan suatu syarat penting dalam rangka menarik investor. Apabila
hal ini tidak dilakukan pada akhirnya berakibat pada lemahnya penegakan hukum
(law enforcement) dan ketiadakan regulasi khususnya di bidang investasi yang
mampu memberikan rasa aman, nyaman bagi investor serta kurang ramahnya
perundang-undangantersebut terhadap invektor khususnya ivektor asing. Dengan
kata lain perangkat perundang-undangan yang ada sekarang dirasakan kurang
mengakomodasi kepentingan para investor dalam berinvestasi.
4. perkembangan khusus dari sarjana hukum (the special development abilities of
the lawyer). Selanjutnya burg’s mengemukakan bahwa unsur pertama dan kedua
di atas ini merupakan persyaratan supaya sistem ekonomi berfungsi.
Disini ‘’ stabilitas’’ berfungsi untuk mengakomodasi dan menghindari
kepentingan - kepentingan yang saling bersaing. Sedangkan “di prediksi”
merupakan kebutuhan untuk bisa memprediksi ketentuan-ketentuan yang
berhubungan dengan ekonomi suatu negara.
d. menurut J.D.HART, Mengemukakan konsep hukum sebagai dasar pembangunan
ekonomi, yaitu:
1. Predictability, hukum harus dapat membuat prediksi (predictability), yaitu
apakah hukum itu dapat memberi jaminan dan kepastian hukum bagi pelaku
dalam memprediksi kegiatan apa yang di lakukan untuk proyeksi pengembangan
ekonomi.
11
2. Procedural capability, hukum itu merupakan kemampuan prosedural
(procedural capability )dalam menyelesaikan sengketa . Misalnya dalam
mengatur peradilan trigunal ( court or administrative tribunal), penyelesaian
sengketa diluar pengadilan (alternative dispute resolution ) dan penunjukan
arbitrer konsiliasi ( conciliation) dan lembaga- lembaga yang berfungsi sama
dalam penyelesaian sengketa.
3. Codification of goals, pembuatan pengkodifikasian hukum ( codification of
goals) oleh pembuat hukum bertujuan untuk pembangunan negara.
4. Education, hukum itu setelah mempunyai keabsahan, agar mempunyai
kemampuan maka harus di buat pendidikannya (education) dan selanjutnya
disosialisasikan.
5. Balance, hukum itu dapat berperan menciptakan keseimbangan ( balance),
kerena hal ini terkait dengan insiatif pembangunan ekonomi.
6. Defenition and clarity of status, hukum itu peran dalam menentukan definisi
dan status yang jelas (definition and clarity of status). Dalam hal ini hukum
tersebut harus memberi definisi dan status yang jelas mengenai segala sesuatu
yang jelas dari orang.
7. Accomodation, hukum itu harus dapat mengakomodasi (accommodation)
keseimbangan ,defenisi dan status yang jelas bagi kepentingan individu-individu
atau kelompok- kelompok dalam masyarakat.
8. Stability, tidak kalah pentingnya dan harus ada dalam pendekatan hukum
sebagai dasar pembangunan adalah unsur stabilitas ( stability) sebagaimana
diuraikan di muka.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum adalah sistem terpenting dalam pelaksanaan dalam atas rangkaian
kekuasan kelembangan dari penyalahgunaan kekekuasan dalam bidang politik
dan ekonomi masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak sebagai perantara
utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam
hukum pidana yang berupayakan yang merupakan cara dapat menunutut pelaku
dalam konstitusi hukum menyediakan keperangka kerja bagi penciptaan
hukum,perlindungan hak asasi manusia dan memperluasa kekuasan politik serta
cara perwakilan dimana mereka yang akan di pilih.
Ekonimi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas
manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan
komsumsi barang dan jasa istilah ekonomi sendiri berasal dari kata
yunani(oikos), berarti keluarga rumah tangga, (nomos,) atau peraturan,
aturan ,hukum , dan secara garis besar di artikan sebagai aturan rumah tangga
atau manajemen rumah tangga sementara yang di makasud ahli ekonomi atau
econom adalah orang yang menggunakan konsep ekonomi data dalam bekerja.
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengokasikan sumber daya yang di milikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut
Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau petalian
peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam
kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat.
B. Saran
Pengembangan ekonomi harus di barengi dengan pembangunan hukum.
Pembanguan ekonomi yang dibarengi dengan pembangunan hukum maka akan
terbentuk tatanan perekonomian yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar dalam
perekonomian negara sehingga pembangun ekonomi bisa merasakan oleh seluruh
masyarakat indonesia secara merata sesuai undang-undang dasar 1945 maupun
pancasila.
Dampak dari globalasi telah menyentuh semua sendi-sendi kehidupan
bangsa termaksud ekonomi saling ketergantungan antara negara menimbulkan
norma-norma baru dalam menjalain hubungan antr negara. Untuk itu dipelukan
sebuah konsistusi dibidang ekonomi yang memiliki nilai keseimbangan.
Disatu sisi menutup diri dari dunia luar dan sisi yang tetap menjaga
kepentingan-kepentingan masyarakat banyak.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.com/hukum/
http://id.wikipedia.com/ekonomi/
http://id.wikipedia.com/sistem _ekonomi/
http://id.wikipedia.com/hukum_ekonomi/
http://id.wikipedia.com.
http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_7717/title_tokoh_ekonomi_
indonesia/
http://anak bontang.wordpress.com/2010/01/04/sistem_ekonomi-
dan_sistem_hukum/
14