Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang maha kuasa atas rahmatnya sehingga saya dapat
menyusun makalah ‘ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI”

Ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan motivasi serta
dukungan moral agar selalu belajar dan berusaha untuk menjadi lebih baik. Dan rekan –rekan
mahasiswa yang selalu memberi semangat dan dukungan. Sebangai bentuk kecintaan terhadap
bangsa dan upaya sebagai warga negara yang baik.Untuk terus berupaya mnemajukan bangsa
dalam mengisih kemerdekaan Republik Indonesia.

Sangat di sadari banyak terdapat kekurangan baik dari segi penulisan,pemahaman serta
keterbatasan literature sehimgga di harapkan kritik serta saran sebagai bahan evaluasi bagi
penulis dan perbaikan pada masa yang akan datang.

Harapan saya makalah ini mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pola pikir dan
perkembangan sumber daya manusia untuk Indonesia yang lebih baik.

Sorong, 08 Januari 2023

Penyusun,

NIKSON W. KALAMI
NIM : RB200622

2
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ………….……...…………………………………….………………… 2

DAFTAR ISI……………..…………………..………………………………….……………… 3

BAB I PENDAHULUAN………………………………..……………...….…….…………….. 4

A. Latar Belakang ………………………………….………………………......……….….. 4


B. Rumusan Masalah ……………….…………………………………………...…………. 4
C. Tujuan Penulisan ……………...…………………………………………..……………. 4

BAB II Pembahasan ………………………………………………………………...………….. 5

A. Pengertian Hukum ………………………………………………..……….……………. 5


1. Pembinaan Hukum…………………………………………..……………………… 5
2. Pembaharuan Hukum ………………………...………………..…………………… 5
3. Pembangunan Hukum ………………………………………..…………………….. 6
B. Aspek Hukum Dalam Ekonomi …………………………………………...……………. 6
1. Pengertian Ekonomi ………………………...………………………...…………….. 6
2. Sistem Ekonomi …………………..……………………...…………………………. 7
3. Hukum Ekonomi ………………………..………………...………………………… 9
4. Pendapat Para Ahli Tentang Kedudukan Hukum Dalam Sistem Ekonomi……....... 10

BAB III PENUTUP………………….…………..…………………………………….……… 13

A. Kesimpulan…………………………………….……………...…………………….......13
B. Saran …………………………………………………………….…..………………… 13

DAFTAR PUSAKA ……………………………………………….....………………..……… 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Sejarah indonesia pernah terjebak dalam memposisikan hukum dalam


konteks sebagai alat pembangunan semata, terutama pada masa orde baru, yang memang
orientasi kebijakan ekonomi adalah pada pertumbuhan ekonomi tinggi untuk memancing
devisa yang bercengkerama erat dengan tatanan politik. Pada hal ini hukum akhirnya
terperangkap menjadi media untuk menekan kebijakan negara tanpa koreksi, termasuk
dalam pengaturan di bidang ekonomi yang terperangkap dalam sistem kapitalisme yang
menguntungkan pihak-pihak tertentu yang dekat dengan kekuasaan.
Faktor utama bagi hukum untukdapat berperan dalam pembangunan ekonomi
adalah apakah hukum dapat menciptakan stability, predictability, dan fairness dua hal
yang pertama adalah prasyarat bagi sistem ekonomi apa saja untuk berfungsi. Termasuk
dalam fungsi stability adalah potensi hukum menyeimbangakan dan mengakomodasi
kepentingan yang saling bersaing. Kebutuhan fungsi hukum untuk dapat meramalkan
(predictability) akibat dari suatu langkah-langkah yang diambil khususnya penting bagi
negeri yang sebagian rakyatnya untuk pertama kali mwmasuki hubungan-hubungan
ekonomi yang Tradisional. Aspek keadilan (fairness), seperti perlakuan yang sama dan
standar pola tingkah laku pemerintah adalah perlu untuk menjaga mekanisme pasar dan
mencegah birokrasi yang berlebihan.

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan di bahas dalam makalah ini adalah “ Aspek
Hukum Dalam Ekonomi “. untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari
meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :
1. Pengertian hukum, meliputi pembinaan hukum, pembaharuan hukum dan pembangunan
hukum .
2. Aspek hukum dalam ekonomi, meliputi pengertian ekonomi, sistem ekonomi, hukum
ekonomi, dan pendapat para ahli tentang kedudukan hukum dalam sistem ekonomi.

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalahsebagai materi diskusi mata kuliah
Aspek Hukum Dalam Ekonomi dan Bisnis. Guna memahami aspek hukum dalam
ekonomi

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian
kekuasaan kelembagaan. Dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik,
ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama
dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam bentuk pidana,
hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi
hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi
manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan dimana meraka yang
akan dipilih.

1. Pembinaan Hukum
Pembinaan hukum adalah aktivitas dan upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan efesiensi hukum dan menyempurnakan tata hukum yang ada secara
berencana dan terarah.
Dalam pembinaan Hukum, upaya peningkatan hukum sebagai sarana penegak
keadilan secara terus-menerus ditingkatkan baik melalui penyempurnaan hukum
acara maupun hukum materil dibidang hukum maupun penertiban dan peningkatan
sarana badan-badan peradilan. Pembangunan tertib hukum dan pembinaan hukum
merupakan pemantapan dan peningkatan kegiatan-kegiatan yang telah dimulai dalam
tahun 1974/1975 melalui berbagai kebijakan dengan landasan Gari-garis besar
haluan Negara dalam rangka pelaksanaan repelita II.

Dibidang pembinaan hukum dilakukan usaha-usaha yaitu:


a. Penyusunan berbagai rancangan peraturan perundang-undangan.
b. Penyusunan kondifikasi hukum nasional .
c. Penelitian-penelitian hukum dan penemuan ilmiah.
d. Inventarisasi yurisprudensi serta peningkatan hubungan kerja sama dibidang
hukum khususnya dengan Negara-negara ASEAN.

2. Pembaharuan Hukum
Pembaharuan Hukum yaitu menyusun tata hukum agar disesuaikan dengan
perubahan masyarakat. Pembaharuan hukum juga merupakan upaya sadar yang
dilakukan untuk merubah suatu kondidi dari suatuntingkat yang dianggap kurang
baik ke kondisi baru pada suatu kualitas yang dianggap baik atau paling baik.
Pembaharuan hukum sebenarnya mengandung makna yang luas mencakup
system hukum. Menurut Friedman.

5
Sistem hukum terdiri atas struktur hukum (strukture) .substansi/mareri
hukum (substance) dan budaya hukum (legal culture) perubahan yang dilakukan dan
memiliki arti yang positif akan menciptakan hukum baru yang sesuai dengan kondisi
pembangunan dan nilai-nilai hukum masyarakat.
Pembaharuan hukum merupakan pprioritas utama, terlebih jika Negara dimaksud
merupan Negara yang baru merdeka dari penjajahan bangsa/Negara lain, oleh karena
itu, dinegara-negara berkembang pembaharuan hukum senantiasa mengesankan
adanya peranan ganda yaitu:
a. Merupakan upaya untuk melepaskan diri dan lingkaran struktur kolonial , upaya
tersebut terdiri atas penghapusan, pengganti dan penyesuaian ketentuan hukum
warisankolonial guna memenuhi tuntutan masyarakat kolonial.
b. Pembaharuan hukum berperan pula dalam mendorong proses pembangunan
ekonomi yang memang diperlukan dalam rangka mengejar ketertinggalan dari
Negara maju dan yang lebih penting adalah demi peningkatan kesejah teraan
masyarakat warga Negara.

3. Pembangunan Hukum
Meliputi aturan dan substansi, structure, kelembagaan hukum, dan upaya hukum
masyarakat serta untuk mendukung dan mengatur permasalahan yang berkaitan
dengan ekonomi. Pembangunan hukum mempunyai makna yang lebih menyeluruh
dan mendasar dibandingkan dengan istilah pembinaan hukum atas pembaharuan
hukum.Pembinaan hukum lebih mengacu pada efisiensi dalam arti meningkatkan
efisiensi hukum, oleh karena itu pembangunan hukum tidak hanya tertuju pada
aturan atau substansi hukum, tetapi juga pada Struktur atau kelembagaan hukum dan
pada budaya hukum masyarakat.
Pembangunan yang memiliki pijakan hukum yang jelas dapat dipertanggung
jawabkan, terarah serta proposional antara aspek fisik ( pertumbuhan ) dan non fisik.
Apabila diteliti semua masyarakat yang sedang membangun selalu diciptakan oleh
perubahan.
Adapun peran hukum dalam pembangunan hukum adalah untuk menjamin
bahwa perubahan itu terjadi dengan suasana damai dan teratur. Dalam pembanguan
ternyata ikut membawa konsekuensi terjadinya perubahan-perubahan atau
pembaharuan pada aspek-aspek sosial lain termasuk didalamnya peranan hukum.

B. Aspek Hukum Dalam Ekonomi


1. Pengertian Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktifitas manusia
yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan
jasa, istilah “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti “
keluarga, rumah tangga

6
“ dan (nomos), atau “ peraturan, aturan, hukum “ dan secara garis besar diartikan
sebagai “aturan rumah tangga “ atau “manajemen rrumah tangga” sementara yang
dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonomi adalah orang menggunakan konsep
ekonomi dan data dalam bekerja.
Ilmu ekonomi mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi ( menurut kajian konvesional ) adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian
menyebabkan timbulnya kelangkaan. Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab
akibat atau pertalian peristiwa ekonomiyang saling berhubungan satu dengan yang
lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat.
Manusia sebagai makhluk soaial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu
menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia
adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya terbatas.

2. Sistem Ekonomi
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu Negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi
dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor
produksi. Sementara dalam sistem lainnya semua faktor tersebut dipegang oleh
pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada diantara dua sistem
ekstrim tersebut.
a. Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem ekonomi indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa ( berlakunya etik dan moral agama, bukan
materialisme);
Persatuan Indonesia ( berlakunya kebersamaan , asas kekeluargaan,
sosionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi);

Kerakyatan (Mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat hidup


orang banyak); serta Keadilan Sosial persamaan/emansipasi , kemakmuran
masyarakat.

b. Perkembangan Pemikiran Sistem Ekonomi Indonesia


Seperti yang kita ketahui bahwa yang menentukan bentuk suatu sitem
ekonomi kecuali dasar falsafah Negara yang dijunjung tinggi, maka yang
dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga khususnya lembaga ekonomi yang
menjadi perwujudan atau realisasi filsafah tersebut.;

7
Pergulatan pemikiran tentang sistem ekonomi apa yang sebaiknya di
terapkan Indonesia di mulai sejak Indonesia belum mencapai kemerdekaannya.
Sampai sekarang pergulatan pemikiran tersebut masih terus berlangsung, hal ini
tercermin dari perkembangan pemikiran tentang sistem ekonomi pancasila SEP.
Menurut Sri-Edi Suwasono (1985), pergulatan pemikiran tentang ESP pada
hakikatnya merupakan dinamika penafsiran tentang pasal-pasal ekonomi dalam
UUD 1945.
Pasal ekonomi dalam undang-undang 1945 Pasal 33 UUD 1945, yang
dimaksud dengan cabang=cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang
banyak adalah barang dan jasa yang vital bagi kehidupan manusia, dan tersedia
dalam jumlah yang terbatas. Tinjauan terhadap vital tidaknya suatu barang
tertentu terus mengalami perubahan sesuai dengan dinamika pertumbuhan
ekonomi, peningkatan taraf hidup dan peningkatan permintaan.
Dengan demikian penafsiran pasal-pasal diataslah yang banyak
mendominasi pemikiran SEP. Pemikiran tentang ESP. sudah banyak namun ada
beberapa yang perlu dibahas secara rinci karena mereka merupakan faunding
father dan juga tokoh-tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita ,
diantaranya:
a. Pemikiran Muhammad Hatta (Bung Hatta)
Bung Hatta selain sebagai tokoh proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal
sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. Bung Hatta menyusun pasal 33
didasari pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad
dijajah oleh bangsa asing yang menganut sistem ekonomi liberal-kapitalistik.
Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan
kemelaratan, oleh karena itu menurut bung Hatta sistem ekonomi yang baik
untuk diterapkan di Indonesia harus berasakan kekeluargaan.
b. Pemikiran Wipolo
Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro
tentang pasal 38 UUDS ( pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945). 23
september 1955, menurut Wipolo pasal 33 memiliki arti SEP sangat menolak
sistem liberal, karena itu SEP juga menolak sektor swasta yang juga
merupakan penggerak utama sistem ekonomi liberal-kapitalistik.
c. Pemikiran Wijoyo Nitisastro
Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap pemikiran
Wipolo, Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan
sebagai penolakan terhadap sektor swasta.
d. Pemikiran Mubyarto
Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan
juga sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis adalah
pandangan tentang manusia.

8
Dalam sistem kapitalis atau sosialis manusia dipandang sebagai mahluk
rasional yang memiliki kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan
materi saja.

3. Hukum Ekonomi
Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa
ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi
sehari-hari dalam masyarakat.
Lahirnya hukum ekonomi disebabkan oleh semakin pesatnya pertumbuhan dan
perkembangan perekonomian.
Hukum ekonomi terbagi menjadi 2 yaitu;
a. Hukum ekonomi pembangunan, yaitu seluruh peraturan dan pemikiran hukum
mengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi (misal
hukum perusahaan dan hukum penanaman modal).
b. Hukum ekonomi sosial, yaitu seluruh peraturan dan pemikiran hukum mengenai
cara-cara pembagian hasil pembangunan ekonomi secara adil dan merata, sesuai
dengan hak asasi manusia (misal hukum perburuhan dan hukum perumahan).

a. Peranan Hukum Dalam Bidang Ekonomi


Peranan hukum dalam bidang ekonomi yaitu :
1. Urgensi menciptakan kewajiban hukum. Kewajiban hukum merupakan suatu
kewajiban yang diberikan dari luar diri manusia (norma hateronom).
Kewajiban hukum disini harus bersifat adil, jelas dan tegas. Tujuannya agar
menciptakan kegiatan ekonomi yang efisien dan produktif.
2. Urgensi Pemahaman Konsep Ekonomi “Transaction cost”. Dalam mengembangkan
atau atau bahkan menekan pertumbuhan ekonomi terletak pada pemahaman konsep
ekonomi “transaction cost” atau biaya-biaya non- produktif yang harus ditanggung
untuk mencapai suatu transaksi ekonomi . Transaction cost yang tinggi berdampak
pada peningkatan harga jual produk , sehingga membebani masyarakat konsumen .
Tujuan pemahaman transaction cost ini yaitu untuk mengendalikan biaya-biaya non-
produktif yang harus ditanggung untuk mencapai suatu transaksi ekonomi.
3. Urgensi Mempertahankan Tingkat Kepastian. Kepastian dibidang hukum akan
memberikan kemudahan bagi perkembangan ekonomi dan membantu para pelaku
usaha dalam mengambil keputusan ekonomi. Semakin besar tingkat kepastian, maka
senakin memungkinkan suatu perusahaan berinvestasi, baik dalam skali tinggi,
menengah, maupun kecil, begitu pula sebaliknya, kecilnya tingkat kepastian akan
mengakibatkan kurangnya minat dalam investasi. Tujuan mempertahankan tingkat
kepastian ini adalah mewujudkan dan menentukan harapan-harapan individu dalam
kegiatan ekonomi.

9
4. Urgensi Prioritas Pembangunan Hukum Oleh Pengusaha. Prioritas pembangunan
mewujudkan supremasi hukum dan pemerintahan yang baik, dilakukan melalui
pembangunan dibidang hukum dan subbidang penyelenggaraan Negara. Pengusaha
merupakan faktor pemandu, pembimbing dan pencipta iklim yang kondusif dalam
bidang ekonomi. Sehingga pembanunan hukum oleh pengusaha yang baik dapat
memberikan penciptaan iklim ekonomi yang baik dalam perekonomian negara.

4. Pendapat Para Ahli Tentang Kedudukan Hukum dalam Sistem Ekonomi


Beberapa pandangan menyangkut peran hukum dalam bidang ekonomi
a. Menurut Douglass C. North, institusi and economic grown kunci memahami
peran hukum dalam menghambat atau menekan pertumbuhan ekonomi terletak
pada pemahaman konsep “ transaction cost “ yaitu biaya-biaya non productif
yang harus ditanggung dalam satu transaksi ekonomi sehingga menimbulkan
biaya yang tinggi dan berdampak pada peningkatan harga jual dan membebani
masyarakat konsumen.

b. Menurut H.W. Robinson, ekonomi modern semakin berpandangan bahwa


pengharapan individu-individu merupakan determinan-determinan tindakan-
tindakan ekonomi dan oleh karenanya merupakan faktor=faktor yang merajai
dalam orang menentukan ekwilibrium ekonomi dan stabilitas ekwilibrium yang
telah dicapai itu. Si pengusaha si pemberi kapital, si pemilik tanah, pekerja dan
semua konsumen berbuat sesuai rencana yang diperkirakannya akan memberikan
hasil yang maksimum. Di dalam kompleks dunia modern sebagian besar dari
hasil-hasil itu ditentukan oleh seberapa tepatnya kejadian-kejadian yang
mendatang dapat di ramalkan sebelumnya.
c. Menurut Burg’s. Menurut studi yang dilakukannya mengenai hukum dan
pembangunan terdapat 5 (lima) unsur yang harus dikembangkan supaya tidak
menghambat ekonomi, yaitu :
1. Stabilitas (stability), maka hukum investasi sebagai bagian dari hukum
ekonomi harus mempunyai fungsi stabilitas (stability) yaitu bagaimana potensi
hukum dapat meyeimbangkan dan mengakomodasi kepentingan-kepentingan
yang saling bersaing dalam masyarakat. Sehingga hukum investasi dapat
mengakomodasi kepentingan-kepentingan modal asing dan sekaligus dapat pula
melindungi pengusaha-pengusaha lokal atau usaha kecil. Dalam kaitannya
dengan hal ini maka investasi akan sangat dipengaruhi stabilitas politik. Investor
mau datang ke suatu Negara sangat dipengaruhi faktor political stability.
Terjadinya konflik elit politik atau konflik masyarakat akan berpengaruh
terhadap iklim investasi. Penanam modal asing akan datang dan mengembangkan
usahanya jika negara yang bersangkutan terbangun proses stabilitas politik dan
proses demokrasi yang konstitusional.

10
2. Prediksi (preditability), Peraturan hukum ekonomi harus bisa di prediksi atau
di perkirakan. kebutuhan fungsi hukum inventasi untuk dapat meramalkan.
(predictability).adalah mensyaratkan bahwa hukum tersebut mendatangkan
kepastian. investor akan datang ke suatu negara bila ia yakin hukum akan
melindungi investasi yang di lakukan. kepastian hukum akan memberi jaminan
kepada investor untuk memperolah economic opportunity sehingga investasi
mampu memberikan keuntungan secara ekonomis bagi investor. Adanya
kepastian hukum juga merupakan salah satu faktor umum menciptakan iklim
yang konduktif bagi investor. Karena dalam melakukan investasi selain tunduk
kepada ketentuan hukum investasi, juga ketentuan lain yang terkait dan tidak bisa
dilepaskan sebagai pertimbangan bagi investor untuk menanamkan modalnya.
3. keadailan (fairness). Seperti perlakuan yang sama bagi semua orang atau pihak
di depan hukum, perlakuan yang sama kepda semua orang dan adanya standar
pola perilaku pemerintah, oelh banyak ahli di tekankan sebagai syarat untuk
menjaga mekanisme pasar dan mencegahbirokrasi yang berlebihan. Dalam
kaitannya dengan aspek keadalian disini.maka faktor accountability dengan
melakukan reformasi secara konstitusional serta perbaikan sistem peradilan dan
hukum merupakan suatu syarat penting dalam rangka menarik investor. Apabila
hal ini tidak dilakukan pada akhirnya berakibat pada lemahnya penegakan hukum
(law enforcement) dan ketiadakan regulasi khususnya di bidang investasi yang
mampu memberikan rasa aman, nyaman bagi investor serta kurang ramahnya
perundang-undangantersebut terhadap invektor khususnya ivektor asing. Dengan
kata lain perangkat perundang-undangan yang ada sekarang dirasakan kurang
mengakomodasi kepentingan para investor dalam berinvestasi.
4. perkembangan khusus dari sarjana hukum (the special development abilities of
the lawyer). Selanjutnya burg’s mengemukakan bahwa unsur pertama dan kedua
di atas ini merupakan persyaratan supaya sistem ekonomi berfungsi.
Disini ‘’ stabilitas’’ berfungsi untuk mengakomodasi dan menghindari
kepentingan - kepentingan yang saling bersaing. Sedangkan “di prediksi”
merupakan kebutuhan untuk bisa memprediksi ketentuan-ketentuan yang
berhubungan dengan ekonomi suatu negara.
d. menurut J.D.HART, Mengemukakan konsep hukum sebagai dasar pembangunan
ekonomi, yaitu:
1. Predictability, hukum harus dapat membuat prediksi (predictability), yaitu
apakah hukum itu dapat memberi jaminan dan kepastian hukum bagi pelaku
dalam memprediksi kegiatan apa yang di lakukan untuk proyeksi pengembangan
ekonomi.

11
2. Procedural capability, hukum itu merupakan kemampuan prosedural
(procedural capability )dalam menyelesaikan sengketa . Misalnya dalam
mengatur peradilan trigunal ( court or administrative tribunal), penyelesaian
sengketa diluar pengadilan (alternative dispute resolution ) dan penunjukan
arbitrer konsiliasi ( conciliation) dan lembaga- lembaga yang berfungsi sama
dalam penyelesaian sengketa.
3. Codification of goals, pembuatan pengkodifikasian hukum ( codification of
goals) oleh pembuat hukum bertujuan untuk pembangunan negara.
4. Education, hukum itu setelah mempunyai keabsahan, agar mempunyai
kemampuan maka harus di buat pendidikannya (education) dan selanjutnya
disosialisasikan.
5. Balance, hukum itu dapat berperan menciptakan keseimbangan ( balance),
kerena hal ini terkait dengan insiatif pembangunan ekonomi.
6. Defenition and clarity of status, hukum itu peran dalam menentukan definisi
dan status yang jelas (definition and clarity of status). Dalam hal ini hukum
tersebut harus memberi definisi dan status yang jelas mengenai segala sesuatu
yang jelas dari orang.
7. Accomodation, hukum itu harus dapat mengakomodasi (accommodation)
keseimbangan ,defenisi dan status yang jelas bagi kepentingan individu-individu
atau kelompok- kelompok dalam masyarakat.
8. Stability, tidak kalah pentingnya dan harus ada dalam pendekatan hukum
sebagai dasar pembangunan adalah unsur stabilitas ( stability) sebagaimana
diuraikan di muka.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum adalah sistem terpenting dalam pelaksanaan dalam atas rangkaian
kekuasan kelembangan dari penyalahgunaan kekekuasan dalam bidang politik
dan ekonomi masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak sebagai perantara
utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam
hukum pidana yang berupayakan yang merupakan cara dapat menunutut pelaku
dalam konstitusi hukum menyediakan keperangka kerja bagi penciptaan
hukum,perlindungan hak asasi manusia dan memperluasa kekuasan politik serta
cara perwakilan dimana mereka yang akan di pilih.
Ekonimi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas
manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan
komsumsi barang dan jasa istilah ekonomi sendiri berasal dari kata
yunani(oikos), berarti keluarga rumah tangga, (nomos,) atau peraturan,
aturan ,hukum , dan secara garis besar di artikan sebagai aturan rumah tangga
atau manajemen rumah tangga sementara yang di makasud ahli ekonomi atau
econom adalah orang yang menggunakan konsep ekonomi data dalam bekerja.
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengokasikan sumber daya yang di milikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut
Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau petalian
peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam
kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat.

B. Saran
Pengembangan ekonomi harus di barengi dengan pembangunan hukum.
Pembanguan ekonomi yang dibarengi dengan pembangunan hukum maka akan
terbentuk tatanan perekonomian yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar dalam
perekonomian negara sehingga pembangun ekonomi bisa merasakan oleh seluruh
masyarakat indonesia secara merata sesuai undang-undang dasar 1945 maupun
pancasila.
Dampak dari globalasi telah menyentuh semua sendi-sendi kehidupan
bangsa termaksud ekonomi saling ketergantungan antara negara menimbulkan
norma-norma baru dalam menjalain hubungan antr negara. Untuk itu dipelukan
sebuah konsistusi dibidang ekonomi yang memiliki nilai keseimbangan.
Disatu sisi menutup diri dari dunia luar dan sisi yang tetap menjaga
kepentingan-kepentingan masyarakat banyak.

13
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.com/hukum/
http://id.wikipedia.com/ekonomi/
http://id.wikipedia.com/sistem _ekonomi/
http://id.wikipedia.com/hukum_ekonomi/
http://id.wikipedia.com.
http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_7717/title_tokoh_ekonomi_
indonesia/
http://anak bontang.wordpress.com/2010/01/04/sistem_ekonomi-
dan_sistem_hukum/

14

Anda mungkin juga menyukai