Anda di halaman 1dari 9

FUNGSI HUKUM

DALAM KEGIATAN EKONOMI

OLEH :
SERLI OKTAVIA
(A1B021382)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Fungsi
Hukum Dalam Kegiatan Ekonomi".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.Sebagai
penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena
itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Mataram, 19 September 2023

(Serli Oktavia)

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pembahasan
1. Pengertian Hukum
2. Tujuan Hukum
3. Pengertian Pembangunan Ekonomi
4. Tujuan Pembangunan Ekonomi
5. Hubungan Antara Hukum Dengan Ekonomi
6. Fungsi Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
1) Apa itu hukum?
2) Apakah tujuan hukum?
3) Apa itu pembangunan ekonomi?
4) Apakah tujuan pembangunan ekonomi?
5) Bagaimana hubungan hukum dengan pembangunan ekonomi?
6) Apakah fungsi hukum dalam pembangunan ekonomi?

C. Tujuan pembahasan
1) Untuk mengetahui apa itu hukum.
2) Untuk mengetahui tujuan hukum.
3) Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang pembangunan ekonomi.
4) Memberikan pemahaman tentang apa tujuan dari pembangunan ekonomi.
5) Untuk mengetahui hubungan hukum dengan pembangunan ekonomi.
6) Untuk mengetahui apa fungsi hukum dalam pengembangan ekonomi
BAB II
PEBAHASAN
A. Pembahasan
1. Pengertian Hukum
Dalam kehidupan bermasyarakat, ada peraturan berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan
kesepakatan bersama. Hukum dibuat dengan tujuan mengatur dan menjaga ketertiban, keadilan sehingga
kekacauan bisa terkendali atau dicegah.
Hukum adalah undang-undang yang dibuat dan ditegakkan melalui lembaga sosial atau pemerintah untuk
mengatur perilaku masyarakat. Hukum yang ditegakkan oleh negara dapat dibuat oleh legislatif kelompok
atau oleh seorang legislator tunggal, yang menghasilkan undang-undang; oleh eksekutif melalui keputusan
dan peraturan; atau ditetapkan oleh hakim melalui preseden. Seseorang juga bisa membuat kontrak yang
mengikat secara hukum, termasuk perjanjian arbitrase yang mengadopsi cara-cara alternatif untuk
menyelesaikan perselisihan dengan litigasi pengadilan standar.Penciptaan hukum itu sendiri dapat
dipengaruhi oleh konstitusi, tertulis atau diam-diam, dan hak-hak yang dikodekan di dalamnya. Hukum
membentuk politik, ekonomi, sejarah, dan masyarakat dalam berbagai cara dan berfungsi sebagai mediator
hubungan antar manusia. Sistem hukum bervariasi di setiap negara. Dalam yurisdiksi hukum perdata,
legislatif atau badan pusat lainnya mengkodifikasi dan mengkonsolidasikan hukum. Secara historis, hukum
agama mempengaruhi hal-hal sekuler, dan masih digunakan di beberapa komunitas agama.

2. Tujuan Hukum

Masyarakat adalah pelaku, bukan alat atau objek yang mempunyai kepentingan dan tuntutan yang
diharapkan bisa dilaksanakan dengan baik. Berikut adalah tujuan dari hukum:
1. Kaidah hukum memiliki tujuan untuk melindungi kepentingan manusia dari bahaya yang
mengancam.
2. Mengatur hubungan antara sesama manusia agar tercipta ketertiban dan diharapkan bisa
mencegah terjadinya konflik di antara manusia.
3. Hukum melindungi kepentingan manusia baik secara individu ataupun kelompok. Pada
dasarnya manusia adalah makhluk yang juga membutuhkan perlindungan kepentingan agar
kepentingannya bisa terlindungi dari ancaman sekelilingnya.
4. Hukum memiliki tujuan untuk mewujudkan kebahagiaan yang sebesar-besarnya untuk semua
orang. Tidak hanya memberi nafkah hidup, tapi juga memberi makan yang berlimpah,
perlindungan dan mencapai kebersamaan.
5. Hukum menjadi sarana untuk memelihara dan menjamin ketertiban.

3. Pengertian Pembangunan Ekonomi


Pembangunan ekonomi dikatakan sebagai sebuah proses kenaikan pada pendapatan total serta
pendapatan per kapita. Pembangunan ekonomi ini mempertimbangkan pada pertambahan penduduk pada
perubahan mendasar dalam struktur ekonomi di suatu negara da juga pada pemerataan pendapatan.
Pembangunan ekonomi didukung dengan penggunaan teknologi, penanaman modal, peningkatan
keterampilan, penambahan pengetahuan, serta kemampuan organisasi. Indonesia pun tentunya sudah
menentukan tujuan dari pembangunan ekonomi pada jangka panjang serta pendek. Seluruhnya tentunya
selaras pada dasar negara, konstitusi, serta undang-undang. Kita pun bisa melihatnya dengan indikator
pembangunan ekonomi. pembangunan ekonomi adalah ekonomi nasional yang berpenghasilan rendah
yang diubah menjadi dengan ekonomi industri modern. Secara umumnya sebutan istilah ini digunakan
untuk mendeskripsikan perubahan pada ekonomi dalam suatu negara yang melibatkan dalam perbaikan
kualitatif serta kuantitatif.

Pada teori pembangunan ekonomi, bagaimana dalam ekonomi primitif serta miskin bisa berkembang
menjadi yang maju bahkan relatif makmur. Sangat penting sekali untuk para negara-negara terbelakang,
serta biasanya pada konteks inilah biasanya masalah pembangunan ekonomi dibahas. Pembangunan
ekonomi ini pertama kali menjadi pusat perhatian setelah Perang Dunia II. Ketika zaman kolonialisme
Eropa telah berakhir, ada banyak bekas jajahan serta negara-negara lain dengan bentuk standar hidup
rendah yang kemudian disebut dengan negara-negara terbelakang, hal itu bertujuan untuk membedakan
ekonomi mereka dengan para negara-negara maju. Disaat standar hidup di negara miskin mulai bertambah
pada beberapa dekade berikutnya, kemudian mereka disebut dengan nama negara berkembang. Untuk
negara-negara berkembang, seringkali dikategorikan berdasarkan pada kriteria pendapatan per kapitanya,
serta pembangunan ekonomi yang biasanya dianggap terjadi apabila pendapatan per kapita meningkat.
Pendapatan per kapita dari sebuah negara adalah bentuk ukuran terbaik yang ada pada nilai barang dan jasa
yang tersedia, per orang, pada masyarakat per tahunnya.

Dalam pembangunan ekonomi, masyarakat sendiri berperan sebagai sebuah pelaku utama serta pemerintah
menjadi sebuah pembimbing serta dalam mendukung jalannya sebuah pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator dari keberhasilan proses pembangunan. Semakin
tingginya akan pertumbuhan ekonomi, biasanya akan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan
masyarakat. Pembangunan ekonomi ini adalah sebuah proses perubahan menuju dalam perbaikan yang
dilakukan secara sadar serta terencana untuk bisa meningkatkan taraf hidup dari masyarakat.

4. Tujuan Pembangunan Ekonomi

Pembangunan merupakan lebih dari semata mata berbicara tentang bagaimana cara meningkatkan
pendapatan maupun cara meningkatkan jumlah barang dan jasa pada perekonomian. Hal itu tidak hanya
tentang pertumbuhan ekonomi, namun tentunya bagaimana cara pertumbuhan tersebut bisa bermanfaat
untuk warga negara.

Beberapa tujuan pembangunan ekonomi:

1. Meningkatkan ketersediaan barang serta jasa.


Hal ini bukan hanya berbicara tentang produksi, namun juga mengenai bagaimana proses memperluas
distribusi barang dasar sebagai penunjang kehidupan seperti makanan serta minuman, pendidikan, tempat
tinggal, kesehatan maupun perlindungan.

2. Meningkatkan pendapatan per kapita.


Pendapatan menjadi salah satu jalan untuk dapat menjadi lebih sejahtera. Selain itu, untuk pendidikan yang
lebih baik serta penyediaan yang lebih banyak dalam pekerjaan merupakan sebuah tujuan penting lainnya.
Pembangunan juga perlu perhatian yang lebih besar pada nilai-nilai budaya serta manusia. Jadi, sifat
sejahtera disini tidak hanya untuk mengambil dimensi material namun juga immaterial.

3. Mendorong kebebasan untuk membuat pilihan ekonomi dan sosial secara bertanggung jawab.
Individu serta negara perlu bebas dari perbudakan, ketidaktahuan maupun kesengsaraan. Peningkatan
angka rata-rata harapan hidup merupakan sebuah contoh hasil dari pembangunan ekonomi. Contoh lainnya
yaitu tingkat melek huruf yang lebih tinggi, produktivitas yang meningkat, serta pendidikan publik yang
lebih baik.

5. Hubungan Antara Hukum Dengan Ekonomi

Dalam memahami aspek-aspek hukum dalam ekonomi dihadapkan pada dua


disiplin ilmu yang berbeda secara bersamaan, yaitu ilmu hukum dan ilmu
ekonomi.4 Ilmu hukum bersifat normatif, idealnya yang merupakan kristalisasi
dari sistem nilai, budaya, idiologi, refleksi kebiasaan, serta keputusan otoritas
publik. Sementara ilmu ekonomi dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang
mempelajari bagaimana dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas manusia
dapat memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas. Penelitian mengenai hubungan
hukum dengna ekonomi sudah dilakukan oleh para ahli ilmu sosial sejak abad 18,
dan hasil penelitian pada umumnya menyimpulkan adanya korelasi atau hubungan
yang demikian diantara keduanya.

Hukum dan ekonomi digambarkan sedemikian erat hubungannya, terutama yang


menyangkut bidang ekonomi perusahaan dan ekonomi makro yang ruang
lingkupnya mencakup interaksi bisnis diantara para pelaku usaha. Interaksi itu
sangat memerlukan aturan hukum yang harus diikuti oleh semua pihak. Dalam
konteks apa yang disebut di atas, yang menyusun aturan hukum adalah domein
sarjana hukum. Sedangkan memberikan uraian mengenai mekanisme dari
kekuatan-kekuatan ekonomi yang bekerja secara alamiah menjadi domein dari para
ahli ekonomi. Bila disederhanakan bahwa hukum akan memberi tuntunan,
pegangan, serta menciptakan kaedah-kaedah hukum bagi kegiatan ekonomi.
Hukum dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi yang
dikehendaki atau yang dicita-citakan.

6.Fungsi Hukum dalam Pembangunan Ekonomi

Dalam menganalisis fungsi hukum dalam pembangunan perekenomian, maka


penting untuk dipahami fungsi hukum dalam masyarakat. Setelah itu, baru
dikaitkan dengan fungsi hukum dalam pembangunan ekonomi sebagaimana yang
dimaksud dalam kajian tulisan ini.

Menurut Satjipto Rahardjo, hukum berfungsi sebagai perlindungan bagi


kepentingan manusia, dan karenanya hukum harus dilaksanakan. Selanjutnya
Ronny Hanitidjo dengan menyisir pendapat Talcott Parsons, fungsi utama hukum
alah melakukan integrasi, yaitu mengurangi konflik-konflik dan melancarkan
proses interaksi pergaulan sosial. Fungsi internal hukum itu sendiri sudah sangat
berpengaruh dalam kehidupan manusia, utamanya dalam kehidupan ekonomi.
Thomas Aquinas menegaskan dalam konteks ini, bahwa fungsi hukum
mengusahakan kesejahteraan seluruh umat manusia. Fungsi disini adalah sebagai
kerangka yang berwujud peraturan yang membimbing, memberikan pedoman
sanksi dan alat untuk mereknya kehidupan sosial. Obyeknya adalah segala segi
kehidupan manusia dalam kehidupan ekonominya. Dengan demikian, tugas hukum
dibidang ekonomi yang terutama adalah untuk dapat senantiasa menjaga dan
menciptakan kaedah-kaedah pengaman agar pelaksanaan pembangunan ekonomi
tidak akan mengorbankan hak dan kepentingan pihak yang lemah. Hanya dengan
cara seperti inilah hukum akan tetap mempunyai peranan yang strategis dalam
pembangunan ekonomi. Peranan hukum dalam pembangunan ekonomi begitu
penting, bukan hanya dalam menyelesaikan masalah yang timbul, tetapi yang lebih
penting lagi adalah dalam meletakkan dasar-dasar dari pembangunan itu sendiri.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan
Antara hukum dan ekonomi mempunyai korelasi yang demikian erat antara
keduanya. Dalam konteks ekonomi mikro, yang ruang lingkupnya mencakup
transaksi bisnis dari para pelaku ekonomi, sangat memerlukan aturan hukum yang
mesti harus dipatuhi oleh para pihak. Fungsi dan peran hukum sangat strategis
dalam pembangunan di bidang ekonomi. Hukum yang berwujud peraturan-
peraturan berfungsi untuk membimbing, memberikan pedoman sanksi, dan alat
untuk merekayasa kehidupan sosial dan ekonomi. Hukum dapat berfungsi sebagai
sarana untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi yang dicita-citakan.

B. Saran

Dalam merangkum makalah ini, penting bagi kita untuk memahami betapa
krusialnya peran hukum dalam ekonomi yang berfungsi dengan baik. Selain
itu, perlu adanya kerjasama aktif antara pemangku kepentingan ekonomi
dan sektor hukum untuk memastikan bahwa regulasi dan kebijakan yang ada
selalu relevan dengan perkembangan ekonomi dan teknologi yang terus
berubah. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan ekonomi
yang lebih stabil, adil, dan berkeadilan yang akan mendukung pertumbuhan
dan kemakmuran jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA

https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/download/6246/4727

https://gramedia.com/literasi/pembangunan-ekonomi/

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-hukum/

Anda mungkin juga menyukai