melalui hukum sebagai sarananya, dengan kata lain hukum adalah sarana yang
digunakan dalam mencapai tujuan negara yang sudah di cita-citakan. Hal ini
juga jelas tertuang dalam pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang
nasional. Saat ini salah satu arah politik pembangunan nasional itu terkait
pekerja dan pelaku usaha. Oleh karena itu hukum ketenagakerjaan harus dapat
1
perlindungan dan penegakan hukum. Seiring dengan politik pembangunan
bidang ketenagakerjaan, para pelaku dunia usaha berbenah diri pasca pandemic
krisis ekonomi global yang melanda dunia, di mana hampir seluruh dunia
terkena dampak pandemic covid-19. Selain itu isu resesi 2023 sebagai dampak
dari perang antara Rusia dan Ukraina pada bulan februari 2022 yang
Tenaga kerja tidak terlepas dari pembangunan, tenaga kerja tidak terlepas dari
umumnya memiliki tingkat pengangguran yang jauh lebih tinggi dari angka
resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini terjadi karena ukuran sektor
informal masih cukup besar sebagai salah satu lapangan nafkah bagi tenaga
kerja tidak terdidik. Sektor informal tersebut dianggap sebagai katup pengaman
bagi pengangguran.
kerja baru mulai mendapat perhatian setelah Belanda menerapkan politik etis
2
(politik balas budi). Semenjak saat itu, maka mulai lahirnya peraturan-
harus disusun kebijakan nasional di semua sektor yang dapat menyerap tenaga
secara terkoordinasi.
3
masyarakat apabila hukum itu diterima oleh masyarakat dan hukum yang
Hukum memainkan peranan yang penting dalam suatu masyarakat, dan bahkan
memberi kedamaian bagi negara dan secara khusus bagi segenap rakyat
mewujudkan keadilan. Keadilan yang menjadi salah satu dari tujuan hukum
2
Sudiko Mertokusumo, Mengenal Hukum, Liberty, 2005, Yogyakarta, halaman 2.
4
seharusnya dapat di praktekan dalam upaya membangun masyarakat, bukan
negara hukum.
bidang, baik teknologi, sosial maupun budaya. Hal ini membawa dampak pada
sudah seharusnya terjadi agar manusia menjadi lebih berkualitas dan lebih
baik.
segala konsekuensinya itu perlu ada pengaturan melalui sebuah norma yang
disepakati sebagai suatu kaedah yang disebut sebagai norma hukum yang
akan berkembang sebagai individu yang cerdas dan peka terhadap nilai-nilai.
lazim terjadi, kehidupan dahulu dengan sekarang jelas akan berbeda bahkan
antara hari ini dengan hari esok dapat terjadi bentuk perubahan, perubahan
yang terjadi adalah sesuatu yang lumrah yang tidak dapat terhindarkan dalam
5
masyarakat yang mengharuskan pemerintah membentuk aturan untuk hal
tersebut ataupun perubahan yang datang karena adanya aturan baru yang
Indonesia.” 3
diharapkan dapat menjadi sarana pembaharuan dalam masyarakat, hal ini dapat
aturan hukum yang ada yang telah dibuat oleh penguasa negara. Apabila
3
Sudiko Mertokusumo, Op. cit., halaman 77.
6
dilakukan melalui hukum dan dimuat dalam aturan hukum yang berlaku di
pemerintah (negara) haruslah dilindungi dengan payung hukum yang kuat agar
asas : ... keadilan”. Maka jelaslah bahwa hukum itu diadakan untuk
a) Peraturan perundang-undangan,
b) Kebiasaan,
yang secara sosial mempunyai kedudukan dan posisi tawar sangat lemah jika
dibandingkan dengan posisi pengusaha yang cukup mapan dan memiliki nilai
tawar tinggi sebagai pelaku usaha. Hukum memberi manfaat terhadap prinsip
perbedaan sosial serta tingkat ekonomi bagi pekerja yang kurang beruntung,
antara lain seperti tingkat kesejahteraan, standar pengupahan serta syarat kerja,
7
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan selaras dengan
Tahun 1945 (UUD 1945), yang menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara
menyatakan bahwa “setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan
dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja”. Hukum normatif
kedudukan kepada seseorang pada derajat yang sama antar yang satu terhadap
lainnya. Hal ini berlaku pula bagi pekerja yang bekerja pada pengusaha, baik
negara dan sektor lainnya. Hal ini tersurat dalam ketentuan Pasal 28I Undang-
Undang Dasar 1945, menyatakan bahwa “setiap orang berhak bebas dari
Bahkan Pasal 28I ini memberikan perlindungan bagi mereka, meluputi pula
8
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan social, yang mana hal tesebut sejalan dengan Pancasila yang
orang dengan orang atau badan hukum, yang dimaksudkan di sini ialah antara
dan upah layak) sampai dengan pemberian jaminan sosial setelah pensiun.
Serta yang harus diperhatikan juga yaitu mengenai perjanjian kerja, karena
dan tenaga kerja. Perjanjian kerja yang dibuat haruslah memberikan rasa
9
tertulis atau lisan. Namun pada perjanjian kerja dipersyaratkan secara tertulis
dengan ketentuan dapat dibatalkan atau batal demi hukum. “Perjanjian kerja
segogyanya asas kebebasan berkontrak itu berlaku pada perjanjian, akan tetapi
dikarenakan kedudukan para pihak didalam perjanjian kerja itu pada posisi
yang tidak sejajar terutama pihak si pekerja sehingga tidak dapat bebas
atas:
4
Aloysius Uwiyono, dkk, Asas-Asas Hukum Perburuhan, Raja Grafindo Persada,
Depok, 2020, halaman 59.
10
b) moral dan kesusilaan; dan
c) perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama.5
baik secara filosofis, ideologis maupun yuridis. Perjanjian kerja memiliki peran
yang sangat penting dalam upaya mewujudkan keadilan dalam dunia kerja,
“semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi
yang membuatnya”.
perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap
satu orang atau lebih. Peristiwa ini menimbulkan suatu hubungan antara dua
orang atau lebih tersebut yang dinamakan perikatan. Setiap perjanjian akan
Tidak adanya itikad baik dalam proses pra perjanjian kerja antara
11
cacat kehendak. Adanya asas kebebasan berkontrak yang membebaskan para
pihak menentukan bentuk dan isi perjanjian acap kali membuat perjanjian
tersebut lebih menguntungkan pihak yang berada pada posisi tawar atas,
didalam perjanjian kerja yang memiliki posisi tawar tinggi adalah si pemberi
kerja. Sedangkan si pekerja sering dihadapkan pada posisi rendah yang tidak
memiliki nilai tawar karena butuh akan pekerjanan tersebut si pekerja langsung
perjanjian.
akan dibuatnya.
mendasari pertukaran hak dan kewajiban para pihak yang sesuai dengan
6
Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitas dalam Kontrak
Komersil, Kencana, Jakarta, 2021, halaman 101-102.
12
Dari uraian latar belakang tersebutlah penulis tertarik untuk
B. RUMUSAN PERMASALAHAN
C. PEMBAHASAN
13
Sebagai negara hukum tentulah segala sesuatu yang merupakan cita-cita
dari fungsi hukum, yaitu konsep dimana hukum dapat memberikan suatu
7
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengntar, Liberty, Yogyakarta, 2007,
halaman 160.
14
2. Menurut Setiono perlindungan hukum adalah tindakan atau upaya
mengatur tentang segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada
yaitu:
15
a. Hak-hak pengusaha atau perusahaan
1. Memberi upah
6. Mendengarkan aspirasi
c. Hak-hak pekerja
16
d. Kewajiban-kewajiban pekerja
pekerja dengan pengusaha atau perusahaan, akan tetapi hal itu cenderung
pekerja.
8
Agus Suprayogi, Perbedaan Hukum Perburuhan Di Negara Dengan Sistem Hukum
Civil Law Dan Common Law Studi Kasus Singapura Dan Indonesia, Lex Jurnalica Volume 13
Nomor 3, Desember 2016, Hal. 269.
17
kaedah otonom seperti Perjanjian Kerja. Di negara-negara yang
dominan.
hukum privat akan tetapi telah menjadi hukum publik yang bertujuan
law, namun bisa dikatakan saat ini sistem hukum di Indonesia sudah
salah satunya sistem hukum common law. Terutama dalam dunia bisnis
18
hak asasi ekonomi (property right) selama tidak bertentangan dengan
undang-undang.
bersama.
posisi yang tidak seimbang, sehingga ada pidak yang dominan disana.
bagi para pihak yang mengikatkan diri didalamnya, yang mana dalam hal
perjanjian kerja para pihak yang dimaksud yaitu pihak pengusaha atau
19
masing dengan menyeimbangkan posisi pekerja sebagai pihak dalam
hendak dicapai. Kondisi seperti inilah yang selalu meminta kita untuk
yaitu terkait tenaga kerja yang merupakan sumber daya manusia (SDM)
dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat syarat kerja,
hak, dan kewajiban para pihak. Pada dasarnya untuk menyatakan suatu
20
memperhatikan ketentuan dalam pasal 1320 Kitab Undang-Undang
dirinya untuk di bawah perintah pihak yang lain si majikan, untuk suatu
pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para
pihak.
upaya untuk memberikan keadilan bagi para pihak dalam perjanjian kerja
9
R Subekti, Aneka Perjanjian, Alumni, Bandung, 1977, halaman 63.
21
masing. Keadilan yang ditekankan disini bukan pada posisi sama rata
diarahkan pada cita-cita yang mulia yaitu kebaikan dan kebaikan itu arus
perimbangan dan proporsi yang dapat dilihat dari apa yang dilakukannya
bahwa kesamaan hak itu haruslah sama diantara orang-orang yang sama.
Maksudnya pada satu sisi memang benar bila dikatakan bahwa keadilan
juga berarti kesamaan hak, namun pada sisi lain harus dipahami bahwa
warganya.
10
Agus Yudha Hernoko, Op. cit., halaman 82.
22
Menurut Rawls, bagaimanapun juga, cara yang adil untuk
mempersatukan berbagai kepentingan yang berbeda adalah melalui
keseimbangan kepentingan-kepentingan tersebut, tanpa
memberikan perhatian istimewa terhadap kepentingan itu sendiri.
Tegasnya prinsip-prinsip keadilan adalah prinsip-prinsip dimana
orang yang rasional akan memilih jika ia belum tahu kedudukannya
dalam masyarakat (apakah ia kaya atau miskin, berstatus tinggi
atau berstatus rendah, cerdas atau bodoh). 11
melihat tentang Equal Right dan juga Economic Equality. Dalam Equal
principles bekerja jika prinsip pertama bekerja atau dengan kata lain
prinsip perbedaan akan bekerja jika basic right tidak ada yang dicabut
23
kurang beruntung. Dalam prinsip Rawls ini ditekankan harus ada
dengan kata lain ketidaksetaraan secara ekonomi akan valid jika tidak
bukan fungsi dari akal budi praktis dari orang per orang. Selain itu,
Rawls percaya bahwa ada kemampuan orang untuk revising. Kedua, daya
tidak akan pernah lepas dari banyak ukuran keadilan yang diturunkan
12
Ibid
24
John Rawls menyimpulkan bahwa ada dua asas keadilan akan
1. Setiap orang hendaknya memiliki suatu hak yang sama atas sistem
yang sewenang-wenang.
sehingga :
pihak, sehingga tidak ada lagi istilah kepentingan salah satu pihak
25
proporsionalitas dalam perjanjian kerja, demi menghormati hak asasi
manusia (HAM) para pihak dalam property right justice, yang mana
dasar:
kerja yaitu:
13
Agus Yudha Hernoko, Op. cit., halaman 78.
26
1. Melakukan pekerjaan tertentu
3. Adanya upah
pekerjaan tersebut.
27
4. Yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru,
tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajagan.15
perjanjian kerja antara pihak pengusaha dan pihak pekerja yang mana
berkeadilan.
D. KESIMPULAN
15
Koko Kasidin, Perjanjian Kerja Perjanjian Perburuhan dan Peraturan Perusahaan,
Mandar Maju, Bandung, 1999, halaman 28-29.
28
Dari penjabaran diatas dapat ditarik kesimpulan terkait pokok
tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah kerja. Namun
kerja merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam hukum
rasa keadilan bagi para pihak, sehingga tidak ada lagi istilah kepentingan
hak pekerja terabaikan karena posisi tawar yang rendah. Oleh karena itu
bagiannya.
29
3. Konsep perjanjian kerja berbasis asas proporsionalitas merupakan suatu
konsep perjanjian kerja antara pihak pengusaha dan pihak pekerja yang
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Latif, Hasbi Ali, Politik Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2016.
Achmad Ali, Menguak Teori Hukum (legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial
Prudence) termasuk Interpretasi Undang-undang (Legisprudende),
Kencana Prenada Media Group , Jakarta, 2009.
, Refleksi Tentang Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999.
, Refleksi Tentang struktur Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, 2009.
30
Bahder Johan Nasution, Matode Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung,
2020.
Deddy Ismatullah, Enung Nurjanah, Politik Hukum Kajian Hukum Tata Negara,
PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2018.
Emerituis John Gilissen, Emeritus Frits Gorle, Sejarah Hukum Suatu Pengantar,
Refika Aditama, Bandung, 2011.
Irwansyah, Penelitian Hukum Pilihan Metode & Praktik Penulisan Artikel, Mirra
Buana Media, Yogyakarta, 2021.
31
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta, 2009.
King Faisal Sulaiman, Politik Hukum Indonesia, Thafa Media, Yogyakarta, 2017.
Paul Scholten (Alih Bahasa B. Arief Sidharta), Struktur Ilmu Hukum, Alumni,
Bandung, 2013.
32
Peter de Cruz, Perbandingan Sistem Hukum Common Law, Civil Law dan
Socialist Law, Nusa Media, Bandung, 2010.
Program studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Jambi, Buku
Pedoman: Penulisan Disertasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi, Jambi, 2021.
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2014.
Suharnoko, Hukum Perjanjian Teori dan Analisis Kasus, Kencana, Jakarta, 2021.
Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM, Filsafat Ilmu Sebagai Dasar
Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Liberty, Yogyakarta, 2016.
Umar Said Sugiarto, Pengantar Hukum Indonesia, sinar Grafika, Jakarta, 2015.
33
Willy Farianto, Pola Hubungan Hukum Pemberi Kerja dan Pekerja Hubungan
Kerja Kemitraan & Keagenan, Sinar Grafika, Jakarta, 2019.
Peraturan Perundang-undangan
34
Arliman S, Laurensius, Perkembangan Dan Dinamika Hukum Ketenagakerjaan
Di Indonesia, Jurnal Selat, Volume 5, Nomor 1, Oktober 2017.
Internet
https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/jaminan-kerja-1/perjanjian-kerja.Di akses
19 Maret 2022
35
36