Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

A Brief Introduction to Law and Legal Institutions


Case Study in Indonesia

PENGANTAR EKONOMI HUKUM

Oleh :
Muhammad Satria Aldi 2210511017
Rahma Widya Putri 2210511021
Milanda Satil Saida 2210512003

Dosen Pengampu :
Dr. Elvina Primayesa, SE, M.Si

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ANDALAS
PENDAHULUAN

Hukum di Indonesia pada dasarnya diciptakan untuk mengatur dan mengarahkan


perilaku manusia atau masyarakat kearah yang baik, hal ini dituangkan dalam undang
undang baik tertulis maupun yang tidak tertulis. Hukum tersebut memiliki konsekuensi
hukuman yang harus diterima bagi pelanggar undang undang itu sendiri, dari sanksi sosial,
sanksi denda bahkan sanksi pidana yang dapat dipenjaranya orang-orang yang melanggar
peraturan tersebut (Mahmud, 2008). Seperti yang ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar,
bahwa Negara Indonesia adalah Negara Hukum (Rechstaat) – UUD’45 perubahan ketiga -,
bukan Negara Kekuasaan (Machstaat). Ini berarti bahwa kedaulatan atau kekuasaan
tertinggi dalam negara tidak didasarkan kepada kekuatan kekuasaan semata, tetapi
didasarkan kepada hukum, dalam arti cita hukum (Rechtsidee) yang didalamnya
mengandung cita-cita luhur bangsa Indonesia (Rahmawati, 2020).

Salah satu bentuk hukum yaitu hukum ekonomi dimana Rochmat Soemitro
memberikan definisi, hukum ekonomi merupakan sebagian keseluruhan norma yang dibuat
oleh pemerintah atau penguasa sebagai satu personifikasi dari masyarakat yang mengatur
kehidupan ekonomi dimana saling berhadapan kepentingan masyarakat. Lahirnya hukum
ekonomi disebabkan oleh semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan perekonomian
di seluruh dunia. Hukum berfungsi mengatur dan membatasi kegiatan-kegiatan ekonomi
dengan harapan pembangunan perekonomian tidak mengabaikan hak-hak dan kepentingan
masyarakat. Hukum ekonomi pembahasannya meliputi kedua bidang hukum yaitu privat
dan publik. Ruang lingkup hukum ekonomi lebih luas dari pada hukum dagang dan hukum
bisnis modern (business law and commercial law) yang hanya mengatur kepentingan pribadi
atau hanya berkaitan dengan aspek keperdataan (Sanusi Bintang & Dahlan, 2000: 3).
Sedangkan hukum ekonomi disamping meliputi hukum dagang dan hukum bisnis, juga
menjangkau hukum publik, seperti hukum administrasi negara, hukum pidana, dan yang
lainnya.

PEMBAHASAN
Hukum merupakan sebuah pondasi untuk membangun sebuah negara dan
masyarakat, hal ini sejalan dengan Simorangkir (2009:142) yang menjelaskan bahwa makna
hukum memiliki berbagai makna seperti recht (Belanda) atau law (Inggris) yang
menjelaskan hukum menjadi pondasi atau semua peraturan dan ketentuan tertulis maupun
tidak tertulis yang mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sanksi terhadap
pelanggarnya. Lahirnya hukum ekonomi disebabkan semakin pesatnya pertumbuhan dan
perkembangan perekonomian di seluruh dunia. Hukum berfungsi mengatur kehidupan
masyarakat untuk mencapai keadilan dan kepastian hukum. Hukum ekonomi adalah hukum
yang berkaitan dengan berbagai aktivitas ekonomi.
1. Pengenalan Hukum Indonesia
Menurut Titon Slamet (dalam Manan Sailan dan Herman, 2012:16) menjelaskan
bahwa sistem hukum Indonesia merupakan sistem yang berlaku di Indonesia sebagai
sumber hukum bagi pengadilan, para hakim, untuk memformulasikan putusan, dan juga
pada saat yang sama meliputi nilai-nilai atau ideal yang melandasinya. Setiap bangsa
memiliki sistem hukumnya sendiri, beserta sistem nilai yang melandasinya, termasuk
Indonesia. Sistem hukum yang dibentuk merupakan struktur formal bagi Indonesia
dalam mendasari dan mengatur yang pada gilirannya didasarkan Undang-undang Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan dijiwai oleh Falsafah Pancasila. Unsur-unsur
hukum positif Indonesia (sistem kaidah) meliputi :
1. Undang-undang atau perundang-undangan beserta asas-asas yang berkaitan
dengannya.
2. Kebiasaan dan atau adat yang telah diterima sebagai hukum.
3. Keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van
gewisjde).
4. Traktat atau perjanjian internasional.
Hukum di Indonesia pada dasarnya telah mengalami perubahan yang mendasar
dari awal. Dimulai dari sejak bangsa Indonesia merdeka dengan ditetapkannya
Undang-undang Dasar 1945 (UUD 1945), sampai kepada perubahan UUD 1945 pasca
reformasi pada tahun 1998, yang telah mengalami perubahan sebanyak 4 (empat) kali
dari amandemen kesatu dalam Sidang Tahunan MPR tahun 1999, amandemen kedua
dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 2000, amandemen ketiga dalam Sidang Tahunan
MPR Tahun 2001, dan amandemen keempat dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 2002.
Perubahan UUD 1945 menjadikan sistem hukum di Indonesia juga mengalami
perubahan, yang berbeda pada saat ditetapkan setelah merdeka.
Naskah Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 ditetapkan
pada tanggal 18 Agustus 1945, dan diberlakukan kembali melalui Dekrit Presiden pada
Tanggal 5 Juli 1959, dan dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh
Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana tercantum dalam Lembaran Negara Nomor 75
Tahun 1959. Masyarakat yang telah menetapkan tata hukumnya dan secara
bersama-sama, tunduk dan patuh kepada tata hukum itu, disebut masyarakat hukum
(Kusumadi Pudjosewojo, 2004: 62). Sebagai suatu tatanan, keseluruhan dari
bagian-bagian itu saling berhubungan, menentukan, dan mengimbangi satu dengan
lainnya. Dinamika dari masyarakat hukum saling pengaruh mempengaruhi satu dengan
lainnya dengan tata hukum yang ditetapkan dan dipatuhi itu sehingga mengembangkan
hukum pada segala aspek kehidupan masyarakat, salah satunya adalah hukum ekonomi
di Indonesia. Di dalam hukum ekonomi sendiri terdapat aturan atau regulasi yang akan
membantu aktivitas ekonomi dalam berbagai kegiatan yang diatur oleh hukum.
sedangkan di Indonesia sendiri hukum ekonomi dibedakan menjadi dua :
1) Hukum Ekonomi Pembangunan, Meliputi pengaturan dan pemikiran hukum
mengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi secara
nasional.
2) Hukum Ekonomi Sosial, Menyangkut pemikiran hukum mengenai cara-cara
pembagian hasil pembangunan ekonomi nasional secara adil dan merata dalam
martabat kemanusiaan (HAM) manusia indonesia.
Oleh karena itu, perkembangan atau dinamika dari masyarakat akan
mempengaruhi tata hukum dari masyarakat itu. Begitu juga sebaliknya, perihal dari
perkembangan tata hukumnya akan mempengaruhi perkembangan atau dinamika dari
masyarakat yang menetapkan tata hukum itu.
2. Lembaga Hukum di Indonesia
Pada sistem hukum di indonesia, lembaga atau pihak dalam upaya penegakan
hukum dalam arti sempit bisa disebutkan antara lain kehakiman, kejaksaan, pengacara,
dan lembaga permasyarakatan. Dalam arti luas, karena penegakan hukum adalah suatu
sistem, maka selain lembaga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Yudisial,
Ombudsman, TNI, dan Kementerian Hukum dan HAM RI. Pada umumnya masyarakat
juga bisa disebut sebagai pihak yang terlibat dalam penegakan hukum.
Hukum yang berlaku di masyarakat pada dasarnya cerminan dari kehendak masyarakat,
pelaku pelanggaran hukum hanya ada dua kategori, pejabat negara dan masyarakat pada
umumnya. Berikut ada beberapa lembaga penegak hukum di Indonesia :
1. Kepolisian RI, diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2002 tentang
kepolisian Negara Republik Indonesia (UU POLRI). Dalam pasal 2 disebutkan
fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang
pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum, pengayoman,
dan pelayanan kepada masyarakat.
2. Kejaksaan RI, diatur dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang
kejaksaan Republik Indonesia (UU Kejaksaan). Dalam pasal 2 ayat (1) disebutkan
“...kejaksaan adalah lembaga pemerintah yang melaksanakan kekuasaan negara di
bidang penuntutan serta kewenangan lain berdasarkan undang-undang”. Tugas dan
kewenangannya diatur dalam pasal 30-37 UU Kejaksaan.
3. Kekuasaan Kehakiman RI, diatur dalam Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan kehakiman ( UU Kekuasaan Kehakiman).
4. Lembaga Permasyarakatan, diatur dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995
tentang permasyarakatan (UUP). Dalam pasal 1 angka 2 jo. Pasal 2 disebutkan
“sistem pembayaran adalah suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara
pembinaan warga binaan permasyarakatan berdasarkan pancasila yang dilaksanakan
secara terpadu antara pembina, yang dibina, dan masyrakat untuk meningkatkan
kualitas warga binaan.
5. Advokat atau Pengacara, diatur dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003
tentang Advokat (UU Advokat). Dalam pasal 1 angka 1 disebutkan “Advokat adalah
orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar
pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan undang-undang
ini”. Hak dan kewenangan advokat diatur dam pasal 14-20 UU Advokat
6. KPK, diatur dalam Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU KPK).
7. Ombudsman, diatur dalam Undang-undang Nomor 30 Tahun 2008 tentang
ombudsman Republik Indonesia (UU Ombudsman). Dalam poin (a) disebutkan
bahwa pelayanan kepada masyarakat dan penegakan hukum yang dilakukan dalam
rangka penyelenggaraan negara dan pemerintahan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari upaya untuk menciptakan pemerintahan yang baik, bersih, dan
efisien guna meningkatkan kesejahteraan serta menciptakan keadilan dan kepastian
hukum bagi seluruh warga negara.

KESIMPULAN
Hukum merupakan sebuah alat untuk mengatur bagaimana setiap masyarakat untuk
hidup sebagai individu dalam mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan masyarakat.
Indonesia menjadi objek kasus dalam memahami makna dari hukum dalam berbagai arah
maupun aspek kehidupan yang mempengaruhi masyarakat, salah satunya adalah sistem
hukum ekonomi di Indonesia yang digunakan untuk mengatur orientasi perdagangan
ataupun transaksi yang dilakukan oleh setiap individu dalam masyarakat. Dengan demikian,
perkembangan atau dinamika yang ada didalam masyarakat akan mempengaruhi tata hukum
dari masyarakat. Hal ini juga akan berlaku timbal balik, perihal dari perkembangan tata
hukumnya akan mempengaruhi perkembangan atau dinamika dari masyarakat yang
menetapkan tata hukum itu.

DAFTAR PUSTAKA
Herman, Manan Sulaiman. 2012. Pengantar Hukum Indonesia. Badan Penerbit Universitas
Negeri Makassar
Kamal, Ubaidillah. 2018. Ekonomi Hukum. Semarang : BPFH UNNES.

Marzuki, Mahmud. 2008. Pengantar ilmu hukum. Jakarta : Kencana.

Pudjosewojo, Kusumadi. 2001. Pedoman Pelajaran Tata Hukum Indonesia. Jakarta; Sinar
Grafika.

Rahmawati, Theadora. 2020. Pengantar Ilmu Hukum dan Hukum Di Indonesia.

Slamet, Titon. 2009. Pengantar Sistem Hukum Indonesia. Bandung : PT. Alumni.

Anda mungkin juga menyukai