Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

NASIONALISME dan JATI DIRI BANGSA

Nama kelompok:
Zhikria Pandu Al-khakim
Aditya Dewanto Perkasa
Akmal Adli Saputra
Muhammad Adli
Muhammad Raihan Al abqari

SMP ISLAM AL-MUKARRAM


Tahun Ajaran 2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentang Nasionalisme dan JATI Diri Bangsa.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang
Nasionalisme dan jati diri bangsa ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

SIMPANG PAIT,MINGGU-30-JULI-2023

i
DAFTAR ISI :
A.PEMERATAAN PEMBANGUNAN
1.Kondisi Geografis dan Pemerataan Ekonomi
2.Lembaga keuangan untuk Kesejahteraan Rakyat

3.Manfaat Lembaga Keuangan

B.Konflik dan Integrasi


1.Mengapa dapat Terjadi Konflik Sosial?

2.Bagaimana Dampak dan Penanganan Konflik Sosial

3.Bagaimana cara Mewujudkan Integrasi Sosial?

ii
A.PEMERATAAN PEMBANGUNAN
Pemertaan pembangunan adalah salah satu amanah sila kelima Pancasila
yaitu “Keadilan Sosial bagi Seluruh rakyat Indonesia”.
Hal tersebut dapat dilihat dari Undang Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat
(2) dan (3) yang berisikan:
Ayat (2): “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup banyak orang dikuasai oleh negara”.
Ayat (3): “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat”.
Artinya, sumber daya yang merupakan hajat hidup rakyat banyak harus
digunakan untuk kemakmuran rakyat. Hal tersebut kemudian membentuk
apa yang disebut sebagai pemerataan pembangunan.
Pemerataan pembangunan adalah proses pemerataan pembangunan
untuk mengatasi masalah kesenjangan sosial dan memastikan
pertumbuhan ekonomi secara adil.

Tujuan pemerataan pembangunan adalah mencapai kemakmuran dan


kesejahteraan rakyat. Di mana setiap daerah di Indonesia mendaparkan
pengabngan infrastruktur, bahkan di daerah terpencil sekalipun.
Pemerataan pembanguan bertujuan agar pembangunan dan peningkatan
ekonomi tidak hanya berpusat di kota, sedangkan daerah lainnya
tertinggal.
Pemerataan pembangunan mengembangkan infrastruktur pendidikan,
sumber air, jalan, transportasi, pengelolaan sampah, telekomunikasi dan
informatika, perumahan, kesehatan, ketenagalistrikan, dan infrastruktur
lainnya dibangun secara mereta di seluruh wilayah.
Sehingga, semua warga negara dari berbagai lapisan masyarakat dan
wilayah dapat merasakan hasil pembangunan yang sama tanpa perlu
melakukan urbanisasi.

1
1.Kondisi Geografis dan Pemerataan Ekonomi
Kondisi geografis adalah kondisi atau keadaan suatu wilayah dengan
dilihat dari keadaannya yang berkaitan dengan aspek geografis.

Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara Benua


Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik. Dengan demikian, wilayah Indonesia berada pada
posisi silang, yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan
iklim dan perekonomian.

Wilayah Indonesia terletak pada posisi yang strategis dan


menguntungkan karena beberapa alasan sebagai berikut:
-Letak Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia.
-Letak Indonesia di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

Beberapa keuntungan yang diperoleh berdasarkan letak geografis


Indonesia, antara lain sebagai berikut:
-Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua samudra
memungkinkan menjadi persimpangan lalu lintas dunia, baik lalu lintas
udara maupun laut.
-Indonesia sebagai titik persilangan kegiatan perekonomian dunia,
antara perdagangan negara-negara industri dan negara-negara yang
sedang berkembang. Misalnya antara Jepang, Korea, dan RRC dengan
negara-negara di Asia, Afrika, dan Eropa.

Letak geografis Indonesia sebagai berikut:


-Secara astronomi terletak antara 60 LU – 11 0 LS dan 95 0BT – 1410
BT
-Terletak antara samudra pasifik dan samudra hindia
-Terletak diantara benua Asia dan benua Australia
-Merupakan pertemuan dua rangkaian pegunungan sirkum pasifik dan
sirkum mediterania.

2
Indonesia terletak di daerah tropis yang panasnya merata sepanjang tahun
dan mempunyai dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Karena terletak diantara dua samudra yang sangat ramai pelayarannya,
ditambah dengan adanya kekayaan flora, fauna, dan sumber sumber
mineral akan sangat menunjang perdagangan dan menambah sumber
devisa Negara.
Terletak diatara benua besar menyebabkan Indonesia memiliki iklim yang
berganti setiap enam bulan sekali.
Karena terletak pada daerah lipatan muda, sangat dimungkinkan
pengeksploitasian terhadap sumber-sumber mineral seperti minyak bumi,
batu bara, besi nikel dan lain-lain.
Di bidang sosial dan politik, Indonesia dengan mudah berhubungan dengan
bangsa-bangsa lain dan dapat ikut serta dalam percaturan politik dunia.

Pemerataan ekonomi adalah suatu upaya untuk memberikan kesempatan


luas bagi warga negara memiliki pendapatan minimum, sandang, pangan
dan papan seadil mungkin.

Mengapa pemerataan ekonomi penting?

Pertumbuhan ekonomi tanpa diikuti oleh pemerataan ekonomi akan


memperlebar jurang pemisah antara satu kelompok masyarakat dan kelompok
lainya, sementara pemerataan ekonomi tanpa pertumbuhan ekonomi sama
halnya dengan meningkatkan kemiskinan suatu daerah.

2.Lembaga Keuangan untuk Kesejahteraan Rakyat


a.Lembaga Keuangan Bank

Adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menyalurkan jasa


dalam pembayaran dan peredaran uang serta pemberian kredit. Istilah
bank yang berasal dari kata Banca memiliki arti sebuah meja yang
digunakan penukar uang di pasar.

3
Berikut adalah beberapa manfaat bank bagi masyarakat:
-Menghimpun dana
-Menyediakan beragam fasilitas dalam negeri hingga luar negeri
-Hadirnya layanan pinjaman yang mudah
-Kemudahan beragam layanan produk
-Solusi berinvestasi
-Mendorong kebiasaan menabung

Layanan jasa perbankan:


-Surat Kredit Berdokumen (Letter of Credit atau L/C)
-Bank Garansi
-Inkaso
-Kliring
-Transfer
-Uang Elektronik (Stored Value Card)

b.Lembaga Keuangan Nonbank

merupakan lembaga yang mempunyai izin resmi untuk menghimpun


modal dari masyarakat. Dana tersebut lalu dikelola agar bisa disalurkan
menjadi sarana pendukung kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan
investasi atau surat berharga.

Beberapa lembaga keuangan nonbank yang ada di Indonesia sebagai


berikut:
-Pegadaian
-Koperasi Simpan Pinjam
-Pasar Modal
-Pasar Uang
-Perusahaan Venture Capital
-Perusahaan Asuransi
-Perusahaan Leasing atau Sewa Guna

4
3.Manfaat Lembaga Keuangan
adalah menopang jalannya transaksi keuangan. Dengan adanya lembaga
keuangan, aktivitas bisnis dan ekonomi lainnya dapat berjalan dengan
mudah serta tetap terjamin keamanannya. Penyediaan jasa transaksi
memberi kemudahan bagi setiap orang untuk menjalankan kegiatan
ekonominya.
Selain itu,lembaga baga keuangan tentunya memiliki peran yang penting
dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah sebagai perantara
antara pemilik dari modal yang disimpan, ada juga pasar utang yang
bertanggung jawab dalam hal penyaluran dana yang dipinjam tersebut.

B.Konflik dan Integrasi


1.Mengapa dapat terjadi konflik sosial?

Konflik secara estimologi berasal dari kata kerja Latin yaitu "con" yang
artinya bersama dan "fligere" yang artinya benturan atau bertabrakan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik adalah
percekcokan, perselisihan, dan pertentangan. Konflik sosial adalah
pertentangan antar anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam
kehidupan.
Pengertian konflik menurut K. Kartono dan D. Gulo dalam buku Kamus
Psikologi (1987), konflik adalah proses sosial yang bersifat antagonistic
dikarenakan ketidaksepakatan dalam suatu pendapat, emosi, dan
tindakan dengan orang lain.

5
Faktor-faktor penyebab konflik antara lain:
-Perbedaan pendirian dan keyakinan orang perorangan telah menyebabkan
konflik antar individu. Dalam konflik-konflik seperti ini terjadilah bentrokan-
bentrokan pendirian, dan masing-masing pihak pun berusaha
membinasakan lawannya. Membinasakan disini tidak selalu diartikan
sebagai pembinasaan fisik, tetapi bisa pula diartikan dalam bentuk
pemusnahan simbolik atau melenyapkan pikiran-pikiran lawan yang tidak
disetujui. Di dalam realitas sosial tidak ada satu pun individu yang memiliki
karakter yang sama sehingga -perbedaan pendapat, tujuan, keinginan
tersebutlah yang mempengaruhi timbulnya konflik sosial.
-Perbedaan kebudayaan tidak hanya akan menimbulkan konflik antar
individu, akan tetapi bisa juga antar kelompok. Pola-pola kebudayaan yang
berbeda akan menimbulkan pola-pola kepribadian dan pola-pola prilaku
yang berbeda pula dikalangan khalayak kelompok yang luas. Selain itu,
perbedaan kebudayaan akan mengakibatkan adanya sikap etnosentrisme
yaitu sikap yang ditunjukkan kepada kelompok lain bahwa kelompoknya
adalah yang paling baik. Jika masing-masing kelompok yang ada di dalam
kehidupan sosial sama-sama memiliki sikap demikian, maka sikap ini akan
memicu timbulnya konflik antar penganut kebudayaan.
-Perbedaan kepentingan. Mengejar tujuan kepentingan masing-masing
yang berbeda-beda, kelompok-kelompok akan bersaing dan berkonflik
untuk memperebutkan kesempatan dan sarana.

2.Bagaimana Dampak dan Penanganan


Konflik Sosial?
a.Dampak Positif Konflik
Dampak positif konflik antara lain:
-Meningkatkan solidaritas antarindividu atau antarkelompok
-Membantu menciptakan norma baru dalam masyarakat
-Adanya penyesuaian norma sosial di masyarakat
-Termotivasi untuk mempertahankan nilai yang dianggap penting
-Meningkatkan efektivitas dalam organisasi, perusahaan, atau masyarakat
-Sebagai penyeimbang dari berbagai kekuatan yang ada.
6
Menurut Dian Cita Sari, dkk dalam buku Sosiologi Agama (2020), konflik
juga berdampak positif untuk meningkatkan integrasi dan solidaritas
internal.
Dampak positif konflik adalah mendorong perubahan sosial, guna
menghilangkan kesenjangan sosial maupun ekonomi.

b.Dampak Negatif Konflik

Dikutip dari buku Manajemen Keperawatan bagi Pendidikan Vokasi (2020)


karangan Grace Tedy Tulak, dampak negatif konflik, antara lain
menimbulkan perasaan takut, permusuhan, ancaman hingga kurangnya
rasa percaya.
Dampak negatif konflik antara lain:
-Menyebabkan retaknya hubungan antarkelompok sehingga muncul
disintegrasi sosial
-Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia
-Perubahan kepribadian individu Misalnya dari yang semula sopan menjadi
kasar dan tidak ramah
-Adanya dominasi sebuah kelompok
-Munculnya aksi balas dendam dan perpecahan
-Timbulnya aksi kekerasan

c.Penanganan Konflik Sosial


Penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik sosial,antara
lain:
1. Kompromi
Kompromi merupakan salah satu bentuk upaya penyelesaian konflik yang
paling sering digunakan. Upaya ini dilakukan karena adanya perbedaan
pendapat yang harus diselesaikan dengan membuat kesepakatan baru.
2. Toleransi
Toleransi adalah sifat saling menghargai perbedaan yang seharusnya
dimiliki oleh setiap individu. Pasalnya sifat ini dapat meminimalisir
terjadinya konflik dan mampu meningkatkan rasa solidaritas antar anggota
masyarakat.
7
3. Adjudikasi
Apabila konflik sosial yang terjadi sudah tidak bisa diselesaikan dengan
berunding dan berdiskusi, maka adjudikasi menjadi pilihan terakhir. Upaya
ini memungkinkan penyelesaian konflik melalui jalur hukum atau
persidangan.
4. Mediasi
Salah satu upaya penyelesaian konflik yang melibatkan orang ketiga adalah
mediasi. Upaya ini membutuhkan bantuan dari pihak lain untuk memberikan
nasihat dan saran yang sebaiknya dilakukan demi mencapai kesepakatan
bersama.
5. Arbitrase
Mirip dengan mediasi, arbitrase juga merupakan upaya dalam penyelesaian
konflik yang melibatkan pihak ketiga. Bedanya, dalam arbitrase pihak yang
menjadi penengah memiliki hak untuk memberikan keputusan.
6. Konsiliasi
Konsiliasi merupakan upaya penyelesaian konflik yang ditempuh dengan
cara mempertemukan dua pihak yang berselisih untuk membuat
kesepakatan bersama. Dalam sosiologi, kompromi sering diartikan sebagai
upaya untuk membawa para pihak yang bertengkar dalam suatu
perundingan.
7. Konversi
Setiap konflik yang terjadi akan melibatkan minimal dua pihak dengan
perbedaan pandangannya masing-masing. Biasanya dalam konflik sosial,
ada pihak yang lebih kuat untuk mempertahankan posisi dan harga dirinya.
Sedangkan pihak yang lemah akan cenderung mengalah dan menerima.
Konversi menjadi contoh upaya penyelesaian konflik yang dipilih ketika
salah satu pihak bersedia untuk mundur dan menerima konsekuensi dari
pihak lainnya.
8. Koersi
Berbeda dengan upaya penyelesaian konflik lainnya, koersi merupakan
langkah yang melibatkan ancaman, baik fisik maupun psikologis. Tujuannya
supaya pihak lain mau mengalah dan bertindak sesuai dengan harapan.

8
9. Displacement
Sesuai namanya, displacement merupakan upaya untuk menyelesaikan
konflik dengan cara mengalihkan perhatian pada objek lain. Pengalihan ini
harus dilakukan secara bersama-sama supaya pihak yang berselisih
tidak terfokus pada konflik.
10. Segregasi
Segregasi biasanya dipilih sebagai upaya penyelesaian konflik sosial
yang merujuk pada pemisahan kelompok. Pemisahan ini dapat terjadi
karena adanya perbedaan etnis, suku, ras, agama, dan kebudayaan pada
setiap anggota kelompok.

3.BAGAIMANA CARA MEWUJUDKAN INTEGRASI SOSIAL

a.Pengertian Integrasi Sosial

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang saling


berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola
kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.

b.Syarat Terjadinya Integrasi Sosial

Berikut ini,syarat terjadinya integrasi sosial:


-Memiliki Rasa Saling Membutuhkan Antar Sesama Masyarakat
-Nilai dan Norma Harus Dijalankan Secara Konsisten
-Nilai dan Norma Diraih Melalui Kesepakatan Bersama
-Adanya Toleransi
-Memiliki Kesadaran Diri Sebagai Makhluk Sosial
-Mempunyai Visi dan Misi yang Sama

c.Faktor yang Mempengaruhi Cepat atau Lambatnya Proses Integrasi

Integrasi sosial dapat berlangsung secara cepat atau lambat. Hal


tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal berikut ini:

9
1. Homogenitas Kelompok
Integrasi sosial akan mudah terjadi dalam masyarakat dengan tingkat
kemajemukan rendah. Sebaliknya, integrasi akan sulit dicapai dalam
masyarakat majemuk. Artinya, semakin homogen suatu kelompok, maka
semakin mudah proses integrasi terjadi.
2. Besar Kecilnya Kelompok
Masyarakat dalam kelompok kecil akan lebih mudah mencapai integrasi. Hal
tersebut disebabkan oleh hubungan sosial antar anggota yang cenderung
intensif dan berjalan dengan cepat.
3. Mobilitas Geografis
Proses integrasi sosial akan sulit terjadi apabila anggota masyarakat sering
datang dan pergi. Sebaliknya, masyarakat dengan mobilitas rendah dapat
mempercepat proses integrasi sosial.
4. Efektivitas Komunikasi
Efektivitas komunikasi yang baik dapat mempercepat proses integrasi
sosial. Semakin efektif komunikasi yang dilakukan oleh anggota masyarakat,
maka semakin cepat pula integrasi akan terjadi. Begitupun sebaliknya.

d.Bentuk-bentuk Integrasi Sosial

Integrasi sosial dapat terbentuk ke dalam tiga hal berikut ini:


1. Integrasi Normatif
Integrasi normatif merupakan bentuk integrasi yang terjadi akibat
adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat dan menjadi
pemersatu anggota masyarakat tersebut. Contohnya prinsip
Bhinneka Tunggal Ika.
2. Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional merupakan integrasi yang terbentuk akibat
adanya fungsi-fungi tertentu di dalam masyarakat. Contohnya
keberagaman suku di Indonesia memiliki fungsi masing-masing
yang ditonjolkan. Di antaranya suku Bugis yang identik dengan
pelaut difungsikan sebagai penyedia hasil laut dan suku Minang
yang terkenal dengan kepiawaiannya dalam berdagang difungsikan
sebagai penjual hasil laut tersebut.
10
3. Integrasi Koersif
Integrasi koersif merupakan bentuk integrasi yang terjadi akibat kekuasaan
yang dimiliki oleh penguasa, yakni dengan cara-cara koersif atau
kekerasan. Contohnya polisi menembakkan gas air mata untuk
menghindari kerumunan yang menimbulkan kerusuhan.

e.Proses Integrasi Sosial

Asimilasi:Asimilasi adalah penyesuaian atau peleburan sifat asli yang


dimiliki dengan sifat lingkungan sekitar. Asimilasi ditandai dengan adanya
usaha-usaha mengurangi perbedaan dan mewujudkan persatuan dengan
memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.

Akulturasi:akulturasi yaitu, mereka melibatkan adaptasi terhadap budaya


dominan atau minoritas sambil mempertahankan budaya warisan satu
sama lain. Sehingga, meski berbeda kebudayaan, mereka satu sama lain
merasa terikat dalam satu kesatuan kelompok.

f.Faktor-faktor Pendorong Integrasi Sosial

Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya


toleransi, kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi, hingga
musuh dari luar. Berikut 7 faktor pendorong integrasi sosial seperti
dilansir dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbudristek):
1. Adanya toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda.
2. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi.
3. Adanya sikap positif terhadap kebudayaan lain.
4. Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa.
5. Adanya kesamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
6. Adanya perkawinan campuran atau amalgamasi.
7. Adanya musuh bersama dari luar.

11
Kesimpulan:

1.Pemerataan pembangunan sangat berperan penting bagi


pemerataan ekonomi di Indonesia.hal itu karena dengan
ratanya pembangunan di Indonesia maka ekonomi di
Indonesia akan semakin maju,dengan kemajuan ekonomi
tersebut kesejahteraan rakyat pun ikut terjamin.
2.Rakyat Indonesia harus bisa saling menghargai dan
menghormati agar tidak terjadi konflik,jika konflik di Indonesia
menurun maka lingkungan masyarakat akan terasa damai dan
tentram.

12

Anda mungkin juga menyukai