Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN EKONOMI DAN BISNIS

(DOSEN : RILFAN KASI’ RANTETA’DUNG,SE.,MM)

OLEH

NAMA : SUKRI
NIM : 202102190
SEMESTER : GENAP 2021/2022

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN


LASHARAN JAYA MAKASSAR
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………..........................

KATA PENGANTAR..................................................................

PENDAHULUAN.......................................................................
A. Latar belakang....................................................................
B. Rumusan masalah.........................................................
C. Manfaat.........................................................................
D. Metode penulisan

MATERI...................................................................................
A. Sistem ekonomi Indonesia................................................

KESIMPULAN..........................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang,saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah “ SISTEM EKONOMI INDONESIA”

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, saya berharap semoga makalah MANAJEMEN EKONOMI DAN


BISNIS tentang “SISTEM EKONOMI INDONESIA” memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Maros, 05 Agustus 2022

Penulis

SUKRI

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Menurut Skinner dan Ivancevich (1992), manajemen dapat


didefinisikan sebagai penggunaan perencanaan,pengorganisasian,
pengerjaan, pengarahan dan fungsi pengendalian dalam cara yang paling
efisien untuk mencapai sasaran.

Menurut Philip Kotler pemasaran adalah analisis,pelaksanaan dan


pengawasan program-program yang dirancang untuk menciptakan,
membuat dan menangani pertukaran yang menguntungkan para
pembeli agar meraih tujuan perusahaan seperti keuntungan dan lain-
lain.

Istilah manajemen berhubungan dengan usaha untuk tujuan


tertentu, dengan jalan menggunakan sumber-sumber daya yang tersedia
dalam organisasi. Setiap produsen selalu berusaha melalui produk yang
dihasilkan mendapatkan tujuan dan sasaran perusaan tercapai. Dalam
rangka inilah setiap produk harus memikirkan kegiatan pemasaran
produk, jauh sebelum produk ini dihasilkan sampai produk tersebut
dikomsumsi oleh konsumen akhir.

Setiap negara memiliki suatu sistem ekonomi yang


diterapkan berdasarkan situasi dan kondisi yang ada di negara
tersebut. Oleh sebab itu, sistem ekonomi setiap negara bisa jadi
berbeda-beda. Untuk mengendalikan perekonomian masyarakat,
negara harus memiliki suatu sistem. Artinya negara melalui
pemerintahnya bertanggung jawab untuk mengatur dan menjaga
agar perekonomian stabil bahkan meningkat sehingga mengarah
pada kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Ekonomi telah
menjadi suatu sistem yang terintegrasi dalam seluruh aspek kehidupan
masyarakat bahkan dalam lingkup lebih luas, yakni negara.Sistem
ekonomi yang dianut oleh suatu negara bergantung pada
kesepakatan nasional negara tersebut. Biasanya, kesepakatan nasional
ini berdasarkan undang-undang dasar yang dimiliki, selain itu
falsafah dan ideologi negara juga sangat memenuhi sistem ekonomi
suatu negara (Farida, 2011: 19). Sistem perekonomian Indonesia, dari
sejak awal sudah dirumuskan oleh para pendiri bangsa ini yang
tercantum dalam UUD ’45.

Indonesia, dengan nama resmi Republik Indonesia (RI), atau


lengkapnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), adalah sebuah
negara kepulauan di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan
berada di antara daratan benua Asia dan Oseania, sehingga Indonesia
dikenal sebagai negara lintas benua, serta antara Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia.

Indonesia merupakan negara terluas ke-14 sekaligus negara


kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah sebesar 1.904.569 km²,
[8] serta negara dengan pulau terbanyak ke-6 di dunia, dengan jumlah
17.504 pulau.[15] Nama alternatif yang umum dipakai untuk merujuk
pada "Kepulauan Indonesia" disebut Nusantara.[16] Selain itu, Indonesia
juga menjadi negara berpenduduk terbanyak ke-4 di dunia dengan
populasi mencapai 270.203.917 jiwa pada tahun 2020,[17] serta negara
beragama Islam terbanyak dan terbesar di dunia, dengan penganut lebih
dari 230 juta jiwa.[18][19] Indonesia adalah salah satu negara multiras,
multietnik, dan multikultural di dunia, seperti halnya Amerika Serikat.
[20]

Indonesia berbatasan dengan sejumlah negara tetangga di Asia


Tenggara, Benua Australia, dan Oseania. Indonesia berbatasan di
wilayah darat dengan Malaysia di Pulau Kalimantan dan Sebatik, dengan
Papua Nugini di Pulau Papua, dan dengan Timor Leste di Pulau Timor.
Negara tetangga yang hanya berbatasan laut dengan Indonesia adalah
Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan
Andaman dan Nikobar di India.

Indonesia adalah negara kesatuan dengan bentuk pemerintahan


republik berdasarkan Konstitusi Indonesia yang sah, yaitu Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945).[21]
Berdasarkan UUD 1945 pula, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan
Perwakilan Daerah (DPD), dan Presiden dipilih secara langsung oleh
rakyat.

Ibu kota negara Indonesia saat ini adalah Daerah Khusus Ibukota
Jakarta (DKI Jakarta). Pada tanggal 18 Januari 2022, pemerintah
menetapkan Ibu Kota Nusantara yang berada di Pulau Kalimantan, yang
menempati wilayah Penajam Paser Utara, untuk menggantikan Jakarta
sebagai ibu kota baru.[22] Hingga saat ini, proses peralihan ibu kota
masih sementara berlangsung.
Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa-bangsa
pendatang dan penjajah. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah
perdagangan penting sejak abad ke-7, yaitu sejak berdirinya Sriwijaya,
sebuah kerajaan Hindu–Buddha yang berpusat di Palembang. Kerajaan
Sriwijaya ini menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan bangsa
Tionghoa, India, dan juga Arab. Agama dan kebudayaan Hindu–Buddha
tumbuh, berkembang, dan berasimilasi di wilayah Kepulauan Indonesia
pada awal abad ke-4 hingga abad ke-13 Masehi. Setelah itu, para
pedagang dan ulama dari Jazirah Arab yang membawa agama dan
kebudayaan Islam sekitar abad ke-8 hingga abad ke-16. Pada akhir abad
ke-15, bangsa-bangsa Eropa datang ke Kepulauan Indonesia dan
berperang untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku
semasa Zaman Penjelajahan. Setelah berada di bawah penjajahan
Belanda untuk sekurang-kurangnya 300 tahun, Indonesia yang saat itu
bernama Hindia Belanda, memproklamasikan kemerdekaannya di akhir
Perang Dunia II, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945. Selanjutnya,
Indonesia mendapat berbagai tantangan dan persoalan berat, mulai dari
bencana alam, praktik korupsi yang masif, konflik sosial, gerakan
separatisme, proses demokratisasi, dan periode pembangunan,
perubahan dan perkembangan sosial–ekonomi–politik, serta
modernisasi yang pesat.

Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan agama.


Berdasarkan rumpun bangsa, Indonesia terdiri atas bangsa asli pribumi
yakni Austronesia dan Melanesia di mana bangsa Austronesia yang
terbesar jumlahnya dan lebih banyak mendiami Indonesia bagian barat.
Dengan suku Jawa dan Sunda membentuk kelompok suku bangsa
terbesar dengan populasi mencapai 57% dari seluruh penduduk
Indonesia.[23] Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka Tunggal Ika"
(berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan), bermakna keberagaman sosial-
budaya yang membentuk satu kesatuan negara. Selain memiliki populasi
penduduk yang padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki alam
yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar ke-2 di dunia.

Indonesia merupakan anggota dari Perserikatan Bangsa-Bangsa


(PBB) dan satu-satunya anggota yang pernah keluar dari PBB, yaitu pada
tanggal 7 Januari 1965, dan bergabung kembali pada tanggal 28
September 1966. Indonesia tetap dinyatakan sebagai anggota yang ke-
60, keanggotaan yang sama sejak bergabungnya Indonesia pada tanggal
28 September 1950. Selain PBB, Indonesia juga merupakan anggota dari
organisasi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN),
Konferensi Asia–Afrika (KAA), Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC),
Organisasi Kerjasama Islam (OKI), G-20, dan akan menjadi anggota
Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia


dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi
adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak
terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.[1]
Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya
kelangkaan.Adam Smith diakui sebagai bapak dari ilmu ekonomi,
Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata berbahasa Yunani οἶκος
(oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau
"peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai
"aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga".[2] Sementara
yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang
menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.[3]

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka
permasalahan pokok dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem ekonomi Indonesia ?

C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah dan latar belakang yang telah
diuraikan, maka tujuan makalah ini dibuat adalah untuk mengetahui
bagaimana sistem ekonomi di Indonesia.

D. METODE PENULISAN

Metode deskripsi : setelah data berhasil terkumpul, maka penulis


menjelaskan secara rinci dan sistematis hingga dapat tergambar secara
utuh dapat dapat dipahami secara jelas kesimpulan akhirnya.
E. SISTEM EKONOMI INDONESIA
1. Macam-macam Sistem Ekonomi di Dunia
Sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen atau unsur yang
terdiri dari unit-unit, agen-agen, serta lembaga-lembaga ekonomi yang
saling terkait, berinteraksi, saling menopang, dan saling memengaruhi.
Unit ekonomi adalah individu atau kelompok-kelompok dalam sistem
tersebut yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu,
seperti rumah tangga konsumen, rumah tangga perusahaan, dan rumah
tangga pemerintah. Singkatnya, sistem ekonomi juga dapat didefinisikan
sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab
pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.
Sistem Ekonomi di Dunia. Tiap negara memiliki sistem
ekonominya masing-masing. Ada empat sistem ekonomi yang
diterapkan di dunia, meliputi sistem ekonomi tradisional, komando,
pasar dan campuran.
1. Tradisional
Sistem ini menjalankan kehidupan ekonominya sesuai dengan
kebiasaan. Tradisi masyarakat secara turun-temurun mengandalkan
faktor produksi apa adanya dari alam.
Ciri-cirinya adalah belum adanya pembagian kerja yang jelas, masih
terlalu bergantung dengan alam. Sistem ini juga memberlakukan ikatan
tradisi yang bersifat kekeluargaan. Karena turun-temurun, teknologi
produksinya masih sangat sederhana dan belum ada alat tukar yang
maju.
Meski begitu, sistem ini memiliki beberapa kelebihan.
Penganutnya memiliki rasa persaudaraan, kekeluargaan, dan gotong
royong yang kuat. Selain itu, pertukaran secara barter dilandasi
kejujuran dan tujuan mereka melakukan kegiatan ekonomi adalah untuk
saling melengkapi, bukan mencari keuntungan.
Kekurangannya, pada sistem ini pola pikir masyarakat cenderung terlalu
umum dan statis. Mereka juga sulit menghasilkan terobosan baru yang
lebih baik. Akibat teknologi yang sederhana, hasil produksinya terbatas.
Sistem ini juga hanya mampu memenuhi kebutuhan sedikit orang,
contohnya hanya satu desa saja.
2. Komando
Disebut juga dengan sistem ekonomi terpusat atau sosialis, sistem
ini menjadikan pemerintah sebagai pemegang peran terpenting atau
dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi. Sistem ini merupakan
gagasan filsuf Jerman Karl Marx.
Ciri-cirinya adalah kegiatan perekonomiannya ditetapkan oleh
pemerintah dengan peraturan negara. Selain itu, hak milik perorangan
atau swasta tidak diakui. Kebebasan individu dalam berusaha juga tidak
ada dan alat-alat produksi seluruhnya dikuasai oleh negara.
Namun, sistem ini memiliki beberapa kelebihan. Pemerintah jadi lebih
mudah mengawasi dan mengendalikan perekonomian. Pemerintah juga
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan ekonomi.
Karena hak perorangan ditiadakan, kemakmuran masyarakat lebih
merata dan perencanaan pembangunan dapat terealisasi lebih cepat.
Kekurangannya, daya kreasi masyarakat dibatasi dan mendorong
munculnya pasar gelap akibat pembatasan yang terlalu ketat. Konsumen
juga dibatasi dalam memilih dan menentukan jenis jasa dan barang.
Selain itu, pemerintah merupakan penentu seluruh kebijakan, sehingga
dapat berlaku sewenang-wenang.
3.Pasar
Sistem ekonomi ini mempersilakan keputusan ekonomi
ditentukan oleh produsen dan konsumen. Seluruh masalah ekonomi
juga diserahkan kepada pasar dan menjadikan harga sebagai kontrol
utama. Sistem ini menghendaki kebebasan mutlak dan disebut juga
dengan Laissez-faire yang berarti pemerintah benar-benar lepas tangan
dalam urusan ekonomi. Sistem ini diusung oleh filsuf Skotlandia Adam
Smith yang mendapat julukan sebagai Bapak Ekonomi versi Barat.
Beberapa ciri sistem ini adalah kebebasan swasta dan masyarakat diakui
dalam ekonomi. Kebebasan pemilikan barang modal juga diperbolehkan.
Seluruh tindakan ekonomi dilandasi oleh semangat mencari keuntungan.
Tarik-menarik antara kekuatan permintaan dan penawaran tersebutlah
yang membentuk mekanisme pasar.
Kelebihan sistem ini adalah munculnya persaingan yang
mendorong kemajuan usaha. Pemerintah juga memiliki campur tangan
yang terbatas. Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau
kebutuhan masyarakat. Pengakuan hak milik perorangan juga dapat
mendorong semangat usaha masyarakat.
Namun, sistem ini juga memiliki beberapa kekurangan. Sistem ini
dapat mendorong praktik persaingan yang tidak sehat dan menimbulkan
monopoli yang merugikan masyarakat. Prioritas pelaku ekonomi
terhadap keuntungan maksimal juga dapat mengabaikan kepentingan
umum.
4.Campuran
Ini merupakan gabungan antara sistem ekonomi komando dan
pasar. Artinya, pemerintah memiliki campur tangan dalam urusan
ekonomi, tapi kepemilikan swasta juga diakui.
Bentuk campur tangan pemerintah dalam sistem ini diantaranya adalah
dengan membuat peraturan atau undang-undang yang mengatur dan
mengawai kegiatan ekonomi masyarakat. Selain itu, pemerintah juga
dapat mendirikan perusahaan-perusahaan negara yang ditujukan untuk
kepentingan masyarakat banyak.
Ciri-ciri sistem ini adalah adanya pembatasan pihak swasta oleh
negara, sehingga menghindari monopoli. Mekanisme kegiatan ekonomi
yang terjadi di pasar juga dicampuri oleh pemerintah lewat kebijakan
ekonomi. Hak milik perorangan diakui, tapi penggunaannya tidak boleh
merugikan kepentingan umum.
Kelebihan dari sistem ini adalah sektor ekonomi yang dikuasai
oleh pemerintah lebih berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Hak
individu atau swasta juga diakui dengan jelas. Selain itu, harga pasar
lebih mudah untuk dikendalikan.
Adapun kekurangannya, terkadang, peran pemerintah lebih berat
dibandingkan dengan swasta. Selain itu, praktik KKN bisa timbul di
pemerintahan karena sektor produksi yang lebih menguntungkan
dengan pengawasan minimal.

2.PEREKONOMIAN INDONESIA

Secara normatif, sistem perekonomian Indonesia mengacu kepada


pancasila dan UUD 1945, dan secara terperinci karakteristiknya tertuang
dalam UUD 1945 pasal 33: Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.

Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi


ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang. Negara tetap mengakui hak milik perorangan yang tidak
bertentangan dengan kepentingan publik. Masyarakat adalah bagian
yang penting dalam sistem ekonomi dengan kegiatan produksi yang
dilakukan, dipimpin, dan diawasi oleh masyarakat.

3.Perubahan Sistem Ekonomi yang Berlaku di Indonesia

Di Indonesia sendiri tercatat telah sebanyak 4 kali mengalami


perubahan sistem ekonomi Indonesia.

1. Sistem Ekonomi Liberal (1950-1957)

Sistem ekonomi Indonesia yang untuk pertama kalinya diterapkan


adalah sistem ekonomi liberal. Sistem ini tepat diterapkan usai beberapa
tahun negara kita berhasil meraih kemerdekaan pada 1945. Tepatnya
dimulai sejak tahun 1950 hingga 1957 yang disebut masa demokrasi
liberal. Karena baru memperoleh kemerdekaan, bangsa kita saat itu
masih sering merubah kabinet negara. Alhasil ini berdampak pada
lemahnya ekonomi pada masa itu.

Pemerintah pada saat itu merespons situasi ini dengan kebijakan


seperti pengguntingan uang kertas Rp5 menjadi dua bagian. Jadi
sebagian yang bernilai Rp2,5 untuk alat pembayaran yang sah.
Sementara itu, sebagian lainnya Rp2,5 digunakan untuk membeli
obligasi pinjaman nasional. Kebijakan ini dinamakan kebijakan
pemotongan nilai uang. Adapun kebijakan ini dicetuskan oleh Menteri
Keuangan saat itu yaitu, Syafruddin Prawiranegara.

Selain kebijakan ini, pada sistem ekonomi ini juga sempat juga
sebuah gerakan yang bernama gerakan banteng. Dilakukan untuk
mengubah struktur ekonomi yang dirasa kolonial menjadi struktur
ekonomi nasional. Gerakan ini sebenarnya dimaksudkan juga untuk
melindungi para pengusaha dalam negeri saat itu. dengan memberikan
bantuan berupa bimbingan konkret dan bantuan kredit. Sebagai
informasi yang mendorong kebijakan ini adalah sosok ahli ekonomi di
Kabinet Natsir, Dr. Sumitro Djojohadikusumo.

2. Sistem Ekonomi Etatisme (1959-1966)

Sistem ekonomi selanjutnya yang diterapkan adalah ekonomi


etatisme. Diberlakukan pada masa demokrasi terpimpin, tepatnya tahun
1959-1966. Sistem ekonomi ini membuat semua kegiatan diatur
sepenuhnya oleh negara. Tak hanya pada aspek ekonomi saja,
melainkan juga aspek sosial dan politik yang dipusatkan oleh negara.
Sistem ini dikeluarkan oleh Presiden Ir. Soekarno pada masa itu, di mulai
pada 5 Juli 1959.

Adapun yang mendorong Soekarno merubah sistem ekonomi


karena sistem ekonomi liberal justru membuat para pengusaha pribumi
kalah saing dengan pengusaha asing. Seperti tak mampu bersaing
dengan pengusaha Tiongkok. Atas dasar ini, pemerintah membentuk
Dewan Perancang Nasional (Depernas) pada tanggal 15 Agustus 1959.
Depernas ini langsung dipimpin oleh Moh. Yamin dengan tujuan utama
untuk mempersiapkan rancangan undang-undang pembangunan
nasional berencana. Selain itu, pada masa itu sempat juga terjadi
penurunan nilai uang atau devaluasi. Devaluasi ini bertujuan untuk
mengatasi kemerosotan ekonomi. Misalnya dengan penurunan nilai
uang kertas Rp500 menjadi Rp50 serta uang kertas dari Rp1.000 menjadi
Rp100. Namun, kebijakan ini belum mampu memberikan solusi atas
kemerosotan ekonomi di bidang moneter ini.

3. Sistem Ekonomi Campuran (1967-1998)

Sistem ini berlaku pada saat Indonesia dipimpin oleh


pemerintahan orde baru, Soeharto. Tepatnya pada tahun 1967-1998.
Dalam sistem ekonomi campuran ini, dalam kegiatan bidang ekonomi
ada campur tangan antara pemerintah dan masyarakat.Pada sistem ini
pemerintah memiliki peran sebagai pengendali ekonomi. Sedangkan
masyarakat yang menjalankan kegiatan ekonomi berupa produksi,
distribusi, dan konsumsinya. Adapun pemerintah di sini berupaya agar
masyarakat bisa terhindar dari sejumlah permasalahan ekonomi
modern.

Seperti adanya masalah kesulitan dalam menentukan barang dan


jasa yang akan diproduksi.Pada masa ini juga, Presiden Soeharto
memberlakukan sejumlah kebijakan untuk melakukan pemulihan
ekonomi. Di antaranya, Indonesia bergabung kembali dengan
International Monetary Fund (IMF), sehingga adanya bantuan keuangan
dari negara asing bisa masuk ke Indonesia, pemerintah menghapus
hiperinflasi dengan melakukan pelarangan pendanaan domestik dalam
bentuk pencetakan uang, dan terakhir pemerintah memberlakukan
pembebasan bea cukai impor dan melakukan penanggulangan terhadap
masalah devaluasi rupiah, sehingga dapat meningkatkan nilai ekspor ke
luar negeri.

4. Sistem Ekonomi Pancasila (1998-Sekarang)


Lalu sistem ekonomi apa yang digunakan Negara Indonesia di
masa ini? Nah saat ini Indonesia sudah menerapkan sistem ekonomi
pancasila. Sistem ini mulai berlaku sejak masa reformasi pada tahun
1988 silam. Sistem ini merupakan hasil pengembangan dari sistem
ekonomi sebelumnya atau sistem ekonomi campuran. Sistem ekonomi
pancasila dimulai dengan peranan koperasi. Koperasi merepresentasikan
bentuk dari sistem ekonomi pancasila, karena kegiatan ekonomi di
koperasi didasarkan pada pilar ekonomi rakyat yang berasaskan
kekeluargaan.

Hal ini bisa dilihat dari UU no 25 tahun 1992 pasal 3, yang tertera
bahwa tujuan koperasi untuk menyejahterakan anggotanya serta ikut
membangun tatanan perekonomian negara agar terwujudnya
masyarakat yang maju, adil dan makmur. Atas dasar ini, pengelolaan
ekonomi dilakukan lewat musyawarah yang dilakukan oleh perwakilan
rakyat.Bahkan saat ini, sistem ekonomi pancasila dinilai masih bisa
diandalkan untuk mendukung bisnis para pelaku usaha. Misalnya, bisa
dilihat dari mulai banyak lahirnya perusahaan start up yang ikut
mengambil pasar konsumen di Indonesia.

Secara normatif UUD 1945 adalah sebagai landasaan idiil sistem


perekonomian pancasila di Indonesia. Dasar politik perekonomian ini
diatur dalam UUD 1945 pasal 33 yang berbunyi : Ayat 1: Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. Ayat 2:
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Ayat 3: Bumi, air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Ayat 4:
Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur


dalam undang-undang.

Begitulah perjalanan Indonesia dalam menerapkan sebuah sistem


ekonomi. Tentunya setiap sistem pada masanya memberikan pelajaran
dan arah baru pada sistem selanjutnya. Hingga kini negara kita tetap
berpegang pada sistem ekonomi pancasila. Semoga tujuan utamanya
untuk kesejahteraan rakyat bisa terus diupayakan ya.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Indonesia

Ada beberapa ciri-ciri dari sistem perekonomian yang ada di


Indonesia seperti:

Kegiatan ekonomi yang dilakukan adalah kegiatan bersama atau


gotong royong yang lebih fokus dalam mengedepankan ikatan
kekeluargaan. Negara menguasai berbagai cabang produksi yang penting
untuk banyak orang. Alasan negara menguasai cabang produksi yang
strategis di tanah air adalah demi kemakmuran rakyat. Terdapat
beberapa komponen sistem ekonomi campuran yang diterapkan pada
sistem ekonomi pancasila. Kegiatan ekonomi yang dilakukan negara dan
masyarakat harus kontinyu atau berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Pemerintah berhak mengawasi kegiatan yang dilakukan pihak swasta
secara umum agar terhindar dari praktik penipuan, monopoli, dan mafia
perdagangan demi menciptakan keadilan pada warga negara. Wujud
nyata dari diterapkannya sistem ekonomi Indonesia adalah dengan
digalakkannya program badan usaha koperasi demi mensejahterakan
masyarakat. Di mana, setiap barang yang dianggap penting bagi
keutuhan negara dan banyak dibutuhkan oleh masyarakat tidak boleh
begitu saja diserahkan pada pihak swasta. Negara harus membuat
kebijakan dalam mengurus, mengelola, mengatur, dan mengawasi
produksi tersebut. Jika bentuk kekayaan negara diserahkan begitu saja
pada pihak yang salah, maka tingkat kemakmuran warga negara dalam
memanfaatkan hasil kata tersebut tentunya tidak bisa terwujud.

KESIMPULAN

Sistem ekonomi di Indonesia berdasar : Pancasila, UUD 1945, serta


GBHN, sehingga disebut sebagai sistem ekonomi berdasar demokrasi ekonomi
Pancasila. Sistem ekonomi pancasila tetap mengedepankan peran pemerintah
dan swasta dalam mengelola perekonomian. Hal ini diwujudkan dengan
adanya peranan yang jelas antara badan usaha,yakni Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Di mana, pihak
pemerintah akan mengelola seluruh barang yang berkaitan dengan
kepentingan masyarakat, sedangkan sisanya dikelola oleh pihak swasta dengan
pengawasan dari pemerintah. Itu artinya, pihak swasta dan pemerintah tidak
boleh mengeksploitasi secara berlebihan, agar generasi berikutnya mampu
memanfaatkan kekayaan alam dan agar lingkungan bisa terus terjaga.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi

Dumairy. (1996). Perekonomian Indonesia. Erlangga.Farida, A. S.


(2011). Sistem Ekonomi Indonesia. Pustaka Setia.

Grossman, G. (1995). Sistem-Sistem Ekonomi.Bumi Aksara.

Hartono, S. R. (2007). Hukum Ekonomi Indonesia. Bayumedia


Publishing.Hidayat, Y., Purwandari, T., & Bachrudin, A. (2016).

Anda mungkin juga menyukai