Anda di halaman 1dari 19

FINAL PEREKONOMIAN INDONESIA

OLEH :

NAMA : TRI DARMA BAKTI SILONDAE


NIM : 196601005

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI 66 KENDARI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
2021
1. JELASKAN PENTINGNYA PEREKONOMIAN INDONESIA
DILIHAT DARI BEBERAPA ASPEK SERTA KARAKTERISTIK
EKONOMI INDONESIA?

JAWABAN :

-  Pengertian Perekonomian Indonesia

            Definisi perekonomian Indonesia ada bermacam-macam. Beberapa orang ahli


ekonomi menyumbangkan pemikiran mereka untuk menemukan arti dari
perekonomian Indonesia. Dari seluruh definisi yang pernah ada, semuanya memiliki
benang merah yang sama: sama-sama mengatakan bahwa berbicara tentang
perekonomian sama halnya dengan membahas sistem ekonomi suatu Negara.
Berikut ini arti perekonomian menurut para ahli:

          Menurut Chester A. Bernard. Chester A. Bernard mengungkapkan bahwa


perekonomian Indonesia merupakan suatu sistem yang pada dasarnya adalah
organisasi besar. Pada sistem, tersebut terjadi ikatan antara subjek dengan subjek atau
subjek dengan objek. Definisi dari Chester ini juga bisa disimpulkan menjadi suatu
sistem yang dikelola secara terpadu dan berbaur. Namun masing-masing bagian di
dalamnya tetap memiliki karakteristik dan ciri-ciri tersendiri, sehingga bagian-bagian
yang tergabung mudah untuk dibedakan.

          Menurut Dumairy. Ahli ekonomi yang satu ini menyatakan pendapatnya bahwa
perekonomian merupakan suatu bentuk sistem yang berfungsi untuk mengatur serta
menjalin kerjasama dalam bidang ekonomi, dilakukan melalui hubungan
antarmanusia dan kelembagaan. Dumairy menambahkan pendapatnya lagi bahwa
perekonomian yang terjadi pada suatu tatanan kehidupan tidak harus berdiri tunggal,
melainkan harus berdasarkan falsafah, ideologi, serta tradisi masyarakat yang
berkembang seara turun-temurun disuatu tempat.

          Menurut L. James Havery. Havery mendefinisikan perekonimian sebagai suatu


sistem yang berguna untuk membuat rangkaian komponen antara satu dengan yang
lainnya dalam prosedur logis dan rasional, guna mencapai tujuan tertentu yang telah
disepakati bersama. Masih berdasarkan pendapat Havery, ia menekankan bahwa
kesatuan adalah hal yang mutlak terjadi dalam sistem perekonomian.

         Menurut Jhon Mc. Manama. Perekonomian dari sudut pandang Jhon Mc. Manama
berupa sebuah konsep yang menggabungkan keseluruhan fungsi-fungsi ke dalam
suatu kesatuan organik dengan tujuan mencapai hasil yang efektif dan efisien dari
kegiatan yang dilakukan.

          Edgar F. Huse dan James L. Bowdict. Kedua ahli ekonomi ini berkolaborasi dalam
menuangkan gagasan mereka tentang perekonomian. Mereka berpendapat bahwa
perekonomian merupakan suatu sistem atau rangkaian yang saling terikat dan
bergantung satu sama lainnya, sehingga timbul hubungan timbal balik dan pengaruh
dari hubungan tersebut. Dalam arti kata, satu bagian bisa mempengaruhi bagian-
bagian yang lain secara keseluruhan.

- Aspek-Aspek Pendukung Perekonomian Indonesia

         Faktor geografi

            Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari 13.677 pulau
besar – kecil (baru 6.044 pulau memiliki nama, diantaranya 990 pulau yang dihuni
manusia); terbentang dari 60LU sampai 110LS sepanjang 61.146 km., memiliki
potensi ekonomi yang berbeda-beda karena perbedaan SDA, SDm, kesuburan tanah,
curah hujan (Sutjipto, 1975).
            Wilayah Indonesia seluas 5.193.250 km2, 70 persennya (± 3,635,000 km2)
terdiri dari lautan (menjadi negara bahari) letaknya strategis karena : memiliki posisi
silang (antara Benua Asia dan Benua Australia), menjadi jalur lalulintas dunia (antara
Laut Atlantik dan Laut Pasifik) dan menjadi paru-paru dunia (memiliki hutan tropis
terbesar).
            Menghadapi kesulitan komunikasi dann transportasi antar pulau (daerah) baik
untuk angkutan barang maupun penumpang; arus barang tidak lancar; perbedaan
harga barang yang tajam; perbedaan kesempatan pendidikan dan kesempatan
(lapangan) kerja; kesemuanya itu merupakan potensi kesenjangan.

         Faktor Demografi

            Indonesia negara nomor 4 di dunia karena berpenduduk lebih dari 310 juta
orang. Penyebaran penduduk tidak merata (dua per tiga tinggal di P. Jawa), sebagian
besar hidup di pedesaan (pertanian), bermata pencairan sebagai petani kecil dan burah
tani dengan upah sangat rendah.
            Mutu SDM rendah : ± 80% angkatan kerja berpendidikan SD. Produktivitas
rendah karena taraf hidup yang rendah: konsumsi rata-rata penduduk Indonesia RP
82.226 per bulan (1993), namun 82% penduduk berpendapatan di bawah RP 60.000
per bulan per kapita (Sjahrir, 1996).
            Indonesia yang berpenduduk lebih dari 210 juta orang membutuhkan berbagai
barang, jasa dan fasilitas hidup dalam ukuran serba besar (pangan, sandang,
perumahan dan lain-lain). Namun dilain pihak kemampuan kita untuk berproduksi
(produktivitasnya) rendah. Hal ini akan menciptakan kondisi munculnya rawan
kemiskinan.

         Faktor sosial, budaya  dan politik


            Sosial : Bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku (heterogin) dengan
beraagam budaya, adat istiadat, tata nilai, agama dan kepercayaan yang berbeda-beda.
Karena perbedaan latar belakang, pengetahuan dan kemampuan yang tidak sama,
maka visi, persepsi, interpretasi dan reaksi (aksi) mereka terhadap isu-isu yang sama
bisa berbeda-beda, yang sering kali menimbulkan konflik sosial (SARA).
            Budaya : Bangsa Indonesia memiliki banyak budaya daerah, tapi sebenarnya
kita belum memiliki budaya nasional (kecuali bahasa Indonesia). Namun sebagai
salah satu bangsa “Timur” (bangsa yang merdeka dan membangun ekonomi sejak
akhir Perang Dunia II), mayoritas bangsa Indonesia sampai sekarang masih
terpengaruh (menganut) “budaya” Timur, budaya status orientation. Budaya status
orientation bercirikan: semangat hidupunya mengejar pangkat, kedudukan, status
(dengan simbol-simbol sosial); etos kerjanya lemah; senang bersantai-santai; tingkat
disiplinnya rendah, kurang menghargai waktu (jam karet). Lawannya “budaya” barat,
budaya achievement orientation dengan ciri-ciri sebaliknya.
            Budaya status orientationn tidak produktif, konsumtif, suka pamer dan mudah
memicu kecemburuan sosial.
            Politik : sebelum kolonialis Belanda datang, bangsa Indonesia hidup di bawah
kekuasaan raja-raja. Ratusan tahun bangsa Indonesia hidup di bawah pengaruh
feodalisme dan kolonialisme. Ciri utama feodalisme antara lain adalah kultus individu
(raja selalu diagungkan). Ciri utama kolonialisme antara lain adalah otoriter (laksana
tuan terhadap budak).
            Sisa-sisa pengaruh feodalisme (kultus individu) dan pengaruh kolonialisme
(otiriter) sampai sekarang belum terkikis habis. Hal ini sangat terasa pada percaturan
dan pergolakan politik di Indonesia. Perilaku yang kurang demokratis dari para elit
politik dan perilaku kurang menghargai HAM dari para penguasa, menghambat
kelancaran proses demokratisasi politik di Indonesia. Pada gilirannya hal ini
menghambat terciptanya demokrasi ekonomi.
- Karakteristik sistem ekonomi Indonesia

1. Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan bersama (gotong royong) dengan


yang mengedepankan hubungan kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang bersifat strategis dan merupakan hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Alasan pemerintah menguasai produksi barang-barang stategis baik yang ada
di tanah air Indonesia adalah semata-mata untuk kemakmuran rakyat.
4. Indonesia menggunakan sistem ekonomi campuran disebut juga sistem
ekonomi pancasila.
5. Kegiatan ekonomi yang dilakukan juga harus memiliki prinsip berkelanjutan
dan berwawasan lingkungan.
6. Pemerintah juga mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh swasta secara
umum, agar terhindar dari praktik kecurangan seperti penipuan, praktik
monopoli yang merugikan, serta mafia perdagangan. Tujuannya, agar tercipta
keadilan di tengah-tengah masyarakat.

2. URAIKAN PENDAPAT ANDA TENTANG CARA PEMERINTAH


SAAT INI MENGATASI TERJADINYA RESESI EKONOMI DENGAN
ADANYA WABAH COVID 19 MELALUI KEBIJAKAN FISKAL DAN
KEBIJAKAN MONOTER?

JAWABAN :

Menurut saya Kebijakan Fiskal dan Moneter Menghadapi Covid-19

Pemerintah Indonesia harus mengambil kebijakan yang komprehensif di


bidang fiskal dan moneter untuk menghadapi Covid-19. Di bidang fiskal, Pemerintah
melakukan kebijakan refocusing kegiatan dan realokasi anggaran. Untuk itu, Presiden
RI, Joko Widodo, menerbitkan Inpres No.4/2020, yang menginstruksikan, seluruh
Menteri/Pimpinan/Gubernur/Bupati/Walikota mempercepat refocusing kegiatan,
realokasi anggaran dan pengadaan barang jasa penanganan Covid-19.

Selanjutnya, Kementerian Keuangan akan merealokasi dana APBN sebesar


Rp62,3 triliun. Dana tersebut diambil dari anggaran perjalanan dinas, belanja non
operasional, honor-honor, untuk penanganan/pengendalian Covid-19, perlindungan
sosial (social safety net) dan insentif dunia usaha. APBD juga diharapkan di-
refocusing dan realokasi untuk 3 hal tersebut.
Penguatan penanganan Covid-19, dilakukan dengan menyediakan fasilitas dan
alat kesehatan, obat-obatan, insentif tim medis yang menangani pasien Covid-19 dan
kebutuhan lainnya. Social safety net diberikan untuk meningkatkan daya beli
masyarakat melalui program keluarga harapan (PKH), Kartu Indonesia Pintar (KIP),
Kartu Sembako dan beras sejahtera. Kementerian/Lembaga/Pemda diharapkan
memperbanyak program padat karya termasuk Dana Desa. Sedangkan insentif dunia
usaha dilakukan untuk membantu pelaku usaha khususnya UMKM dan sektor
informal.

3. SALAH SATU FAKTOR PENGHAMBAT KEBERHASILAN


PEMBANGUNAN EKONOMI BAGI PEREKONOMIAN DI
INDONESIA ADALAH KEMISKINAN DENGAN BERBAGAI
INDIKATOR
”URAIKAN BAGAIMANA CARA MENGATASI MASALAH
KEMISKINAN DITINJAU DARI SEGI INDIKATOR
A. KEMISKINAN RELATIF
B. KEMISKINAN ABSOLUT
C. KEMISKINAN KULTUR
D. KEMISKINAN STRUKTURAL
JAWABAN :

Meskipun telah berjuang puluhan tahun untuk membebaskan diri dari kemiskinan,
kenyataan memperlihatkan bahwa sampai saat ini Indonesia belum bisa melepaskan
diri dari belenggu masalah kemiskinan. Sekelompok anggota masyarakat dikatakan
berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan kelompok anggota masyarakat
tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti pangan, pakaian, dan
tempat tinggal. Sedangkan, di Indonesia, salah satu landasan yang digunakan untuk
menentukan menentukan apakah seseorang termasuk kategori miskin atau tidak
adalah dengan mengacu pada kriteria yang telah ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS).

a. Kemiskinan relatif Kemiskinan relatif merupakan jenis kemiskinan yang terjadi


karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh
masyarakat. Sehingga mengakibatkan terjadinya ketimpangan pada pendapatan
atau bisa dikatakan bahwa seseorang sebenarnya telah hidup di atas garis
kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya.

b. Kemiskinan absolut Kemiskinan absolut merupakan jenis kemiskinan di mana


orang-orang miskin mempunyai tingkat pendapatan di bawah garis kemiskinan
atau jumlah pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup,
seperti pangan, pakaian, dan tempat tinggal.

c. Kemiskinan kultural Kemiskinan kultural merupakan jenis kemiskinan yang


disebabkan oleh faktor budaya, seperti malas, tidak ada usaha untuk memperbaiki
tingkat kehidupan, pemboros, dan lain-lain.
d. Kemiskinan struktural Kemiskinan struktural merupakan kemiskinan yang
dialami oleh suatu golongan masyarakat karena struktur sosial masyarakat
tersebut memungkinkan golongan masyarakat tidak ikut menggunakan sumber-
sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka.

4. BENTUK KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGATUR


PEREKONOMIAN INDONESIA ADALAH MELALUI KEBIJAKAN
MONOTER DAN KEBIJAKAN FISKAL
“SEBUTKAN DAN JELASKAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
SEKARANG DALAM MENGATUR PEREKONOMIAN UNTUK
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI
KEBIJAKAN MONOTER DANKEBIJAKAN FISKAL?

JAWABAN :

Penerapan kebijakan moneter dan fiskal tergantung dari bagaimana kondisi


perekonomian suatu negara. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk
itulah kebijakan fiskal dan moneter diperlukan agar bisa mengelola perekonomian
negara agar tetap terkondisikan. Kebijakan moneter yang diterapkan di Indonesia
diantaranya adalah:

Kebijakan Operasi Pasar Terbuka

Merupakan salah satu kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral untuk mengurangi
atau menambah jumlah uang yang beredar di pasaran. Cara yang dilakukan adalah
dengan menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat berharga di pasar
modal.

Kebijakan Diskonto

Kebijakan diskonto merupakan penambahan atau pengurangan jumlah uang dengan


cara mengubah diskonto bank umum. Caranya adalah ketika inflasi mulai terasa
mendekati, Bank Sentral akan menaikkan suku bunga. Cara ini akan membuat
masyarakat untuk tertarik menabung.

Kebijakan Cadangan Kas

Kebijakan Cadangan Kas adalah kebijakan dimana Bank Sentral bisa menaikkan atau
mengurangi cadangan kas.

Kebijakan Kredit Ketat

Kebijakan Kredit Ketat dilakukan oleh bank umum. Jadi bank umum bisa
memberikan kredit tetapi dengan syarat 5C yaitu Character, Capability, Collateral,
Capital, dan Condition of Economy. Dengan adanya kebijakan ketat ini, peredaran
uang bisa diawasi.

Kebijakan Dorongan Moral

Kebijakan dorongan moral dilakukan dengan Bank Sentral mengeluarkan surat,


pidato, pengumuman, dll yang berupa ajakan kepada bank umum atau pelaku moneter
lainnya. Isinya adalah ajakan atau larangan menahan pinjaman tabungan ataupun
melepas pinjaman tabungan.
5. DALAM ERA EKONOMI DAERAH SEKARANG INI KEGIATAN
PEMERINTAH DAN PENGATURAN PEREKONOMIAN SUATU
DAERAH DI BERIKAN KEWENANGAN OLEH PEMERINTAH
PUSAT KEPADA PEMERINTAH DAERAH . URAIKAN ANALISA
ANDA :

A. BAGAIMANA PEMERINTAH KITA MENERAPKAN SISTEM


PEMERINTAH BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP “GOOD
GOVERNANCE”.
B. BAGAIMANA PENEREPAN OTONOMI DAERAH MENURUT
PANDANGAN ANDA, APAKAH MAMPU MEMPERBAIKI
KEADAAN EKONOMI SECARA UMUM.
C. BAGAIMANA NEGARA INDONESIA BERSAING SECARA GLOBAL
PADA DUNIA INTERNASIONAL PADA SAAT SEKARANG INI.
JAWABAN :

A. prinsip-prinsip good governance diurai satu persatu sebagaimana tertera di


bawah ini :

Partisipasi Masyarakat (Participation)

Semua warga masyarakat mempunyai suara dalam pengambilan keputusan,


baik secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan sah yang
mewakili kepentingan mereka. Partisipasi menyeluruh tersebut dibangun
berdasarkan kebebasan berkumpul dan mengungkapkan pendapat, serta
kapasitas untuk berpartisipasi secara konstruktif. Partisipasi bermaksud untuk
menjamin agar setiap kebijakan yang diambil mencerminkan aspirasi
masyarakat.
Tegaknya Supremasi Hukum (Rule of Law)

Partisipasi masyarakat dalam proses politik dan perumusan-perumusan


kebijakan publik memerlukan sistem dan aturan-aturan hukum. Sehubungan
dengan itu, dalam proses mewujudkan cita good governance, harus diimbangi
dengan komitmen untuk menegakkan rule of law dengan karakter-karakter
antara lain sebagai berikut: Supremasi hukum (the supremacy of law),
Kepastian hukum (legal certainty), Hukum yang responsip, Penegakkan
hukum yang konsisten dan non-diskriminatif, Indepedensi peradilan.

Transparansi (Transparency)

Transparansi adalah keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang


diambil oleh pemerintah. Prinsip transparansi menciptakan kepercayaan
timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi
dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan
memadai. Tranparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas.

Peduli pada Stakeholder/Dunia Usaha

Lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus berusaha


melayani semua pihak yang berkepentingan. Dalam konteks praktek lapangan
dunia usaha, pihak korporasi mempunyai tanggungjawab moral untuk
mendukung bagaimana good governance dapat berjalan dengan baik di
masing-masing lembaganya. Pelaksanaan good governance secara benar dan
konsisten bagi dunia usaha adalah perwujudan dari pelaksanaan etika bisnis
yang seharusnya dimiliki oleh setiap lembaga korporasi yang ada didunia.
Dalam lingkup tertentu etika bisnis berperan sebagai elemen mendasar dari
konsep CSR (Corporate Social Responsibility) yang dimiliki oleh perusahaan.
Berorientasi pada Konsensus (Consensus)

Menyatakan bahwa keputusan apapun harus dilakukan melalui proses


musyawarah melalui konsesus. Model pengambilan keputusan tersebut, selain
dapat memuaskan semua pihak atau sebagian besar pihak, juga akan menjadi
keputusan yang mengikat dan milik bersama, sehingga ia akan mempunyai
kekuatan memaksa (coercive power) bagi semua komponen yang terlibat
untuk melaksanakan keputusan tersebut. Paradigma ini perlu dikembangkan
dalam konteks pelaksanaan pemerintahan, karena urusan yang mereka kelola
adalah persoalan-persoalan publik yang harus dipertanggungjawabkan kepada
rakyat.

Kesetaraan (Equity)

Kesetaraan yakni kesamaan dalam perlakuan dan pelayanan. Semua warga


masyarakat mempunyai kesempatan memperbaiki atau mempertahankan
kesejahteraan mereka. Prinsip kesetaraan menciptakan kepercayaan timbal-
balik antara pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan
menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan
memadai. Informasi adalah suatu kebutuhan penting masyarakat untuk
berpartisipasi dalam pengelolaan daerah.

Efektifitas dan Efisiensi (Effectiveness and Efficiency)

Untuk menunjang prinsip-prinsip yang telah disebutkan di atas,


pemerintahan yang baik dan bersih juga harus memenuhi kriteria efektif dan
efisien yakni berdaya guna dan berhasil-guna. Kriteria efektif biasanya di ukur
dengan parameter produk yang dapat menjangkau sebesar-besarnya
kepentingan masyarakat dari berbagai kelompok dan lapisan sosial. Agar
pemerintahan itu efektif dan efisien, maka para pejabat pemerintahan harus
mampu menyusun perencanaan-perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan
nyata masyarakat, dan disusun secara rasional dan terukur.

Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas adalah pertangungjawaban pejabat publik terhadap


masyarakat yang memberinya kewenangan untuk mengurusi kepentingan
mereka. Para pengambil keputusan di pemerintah, sektor swasta dan
organisasi-organisasi masyarakat bertanggung jawab baik kepada masyarakat
maupun kepada lembaga-lembaga yang berkepentingan. Bentuk
pertanggungjawaban tersebut berbeda satu dengan lainnya tergantung dari
jenis organisasi yang bersangkutan.

Visi Strategis (Strategic Vision)

Visi strategis adalah pandangan-pandangan strategis untuk menghadapi


masa yang akan datang. Para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif
yang luas dan jauh ke depan atas tata pemerintahan yang baik dan
pembangunan manusia, serta kepekaan akan apa saja yang dibutuhkan untuk
mewujudkan perkembangan tersebut. Selain itu mereka juga harus memiliki
pemahaman atas kompleksitas kesejarahan, budaya dan sosial yang menjadi
dasar bagi perspektif tersebut.

B. Menurut saya pandangan otonomi daerah mampu memperbaiki okonomi


karna hak, wewenang, dan kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat untuk
meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan
dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan
pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (UU Nomor 32 Tahun 2004) definisi otonomi
daerah sebagai berikut: “Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.” UU Nomor 32 Tahun 2004 juga
mendefinisikan daerah otonom sebagai berikut: “Daerah otonom,
selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut
prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

C. Melakukan penelitian

Sebelum masuk ke pasar global, Anda harus melakukan penelitian dan


memahami kemungkinan dampak dari langkah bisnis yang diambil.

Melakukan uji tuntas juga akan bisa menjadi jalan mengetahui tentang
beberapa perilaku budaya dari negara-negara yang menjadi target pasar. 
Selain itu, Anda bisa mempelajari kelayakan berbisnis ke negara-negara
tertentu.

Anda perlu memahami batasan lokal yang kemungkinan dihadapi di negara-


negara baru. Sebaiknya langkah terbaik adalah mengunjungi negara yang
Anda targetkan, berinteraksi dengan penduduk setempat, berkonsultasi dengan
pihak berwenang tentang bisnis dan pelajari penyesuaian yang harus Anda
buat pada produk. 

Anda juga dapat menggunakan internet untuk mempelajari pola dan kondisi
bisnis lokal di negara-negara di seluruh dunia

Membentuk tim

Untuk menghindari beberapa hal penting di pasar baru, Anda perlu menyewa
tim lokal yang lebih memahami negara mereka masing-masing.

Ini akan menghemat waktu dan menanamkan sikap positif kepada penduduk setempat
terhadap bisnis Anda.

Jika ingin organisasi bergerak maju, Anda harus menyewa eksekutif senior yang
sudah teruji. Mereka akan meletakkan fondasi yang baik untuk bisnis di berbagai
negara.

Setelah meletakkan landasan yang baik untuk perusahaan di pasar baru, Anda perlu
memulai proses merekrut tim manajemen senior yang tepat.

Bangun hubungan dekat dengan pebisnis lokal 

Pada tahap awal, Anda harus bekerja sama dengan perusahaan lokal terkemuka.
Menciptakan hubungan baik dengan agensi-agensi ini akan meminimalkan risiko
finansial dari merambah ke dunia bisnis baru.
Untuk memperkuat atau memperkuat hubungan ini, Anda perlu membangun tim
internal yang berkualifikasi.

Namun, Anda cenderung menghadapi penolakan dari beberapa perusahaan yang


mungkin melihat Anda sebagai pesaing. Ini tantangan yang harus dihadapi dan cari
cara mengatasi tantangan ini.

Perluasan bisnis ke pasar global, bukan untuk yang lemah hati. Tapi bagi yang siap
bertarung untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang .

Pelajari sistem pajak dan hokum

Untuk meminimalkan atau menghindari risiko komersial yang tidak perlu, Anda
harus memahami persyaratan hukum di setiap negara.

Agar bisnis Anda mendapatkan dokumen hukum yang benar, amati dan penuhi semua
persyaratan ketat yang ditetapkan oleh lembaga pemerintah.

Selain itu, karyawan Anda harus mematuhi hukum untuk menghindari masalah
dengan pihak berwenang. Jangan lupa harus membayar pajak seperti yang diterapkan
masing-masing negara.

Persiapkan Pemasaran dan Layanan

Setelah mendapatkan dokumen hukum yang tepat, Anda harus mulai memasarkan
barang dan jasa secara global. Dengan bantuan internet, Anda dapat mengiklankan
produk dan layanan melalui online.

Anda harus mengenalkan produk melalui situs web yang disesuaikan dengan
pelanggan dapat mudah memesan barang dan jasa hingga melakukan pembayaran.
Serta persiapkan pengiriman ke negara-negara tersebut dalam waktu yang ditentukan.

Namun, agar bisnis atau produk dapat berkembang dan diterima di pasar global, Anda
harus menjual produk dan layanan berkualitas tinggi.

Selain itu, tim layanan pelanggan perusahaan harus memperlakukan setiap klien
dengan hormat terlepas dari latar belakangnya.

Anda mungkin juga menyukai