Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
MELI MARSELINA
NIM 2110417453
FAKULTAS EKONOMI
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat
dan hidayah-Nya saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan
Ekonomi Kerakyatan di Indonesia Era Pandemi Covid-19” ini dengan baik.
Tidak lupa saya menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pengampu
yang telah memberikan bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses
penyusunan makalah ini. Rasa terima kasih juga hendak saya ucapkan kepada rekan-
rekan mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat selesai pada waktu yang telah
ditentukan.
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, dimana negara
Indonesia menganut sistem ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerakyatan bukanlah
sebuah mazhab ekonomi baru, namun hanya sebagai konstruksi pemahaman
dari realita ekonomi yang umum terdapat di negara berkembang. Suatu realita
ekonomi dimana selain ada sektor formal yang umumnya didominasi oleh
pengusaha dan konglomerat terdapat sektor informal dimana sebagian besar
anggota masyarakat hidup. Ekonomi rakyat berkembang sesuai dengan kondisi
masyarakat disuatu daerah tertentu.
Pada awal tahun 2020, Covid-19 menjadi masalah kesehatan dunia. Kasus
ini diawali dengan informasi dari Badan Kesehatan Dunia/World Health
Organization (WHO) pada tanggal 31 Desember 2019 yang menyebutkan
adanya kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di Kota
Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Kasus ini terus berkembang hingga adanya
laporan kematian dan terjadi importasi di luar Cina. Pada tanggal 30 Januari
2020, WHO menetapkan Covid-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
yang Meresahkan Dunia (KKMMD). Pada tanggal 12 Februari 2020, WHO
resmi menetapkan penyakit virus Corona pada manusia ini dengan sebutan
Coronavirus Disease (Covid-19). Pada tanggal 2 Maret 2020 Indonesia telah
melaporkan dua kasus konfirmasi Covid-19. Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO
sudah menetapkan Covid-19 sebagai pandemi. Covid-19 adalah sekeluarga
virus yang ditemukan pada manusia dan hewan. Sebagian virusnya dapat
menginfeksi manusia serta menyebabkan berbagai penyakit, bahkan dapat
menyebabkan kematian.
PEMBAHASAN
3
ekonomi berskala kecil, yang disebut perekonomian rakyat. Berdasarkan
pendekatan ini, pemberdayaan ekonomi rakyat dimaksudkan adalah
pemberdayaan pelaku ekonomi skala kecil. Kedua, pendekatan sistem
ekonomi, yaitu demokrasi ekonomi atau sistem pembangunan yang
demokratis, disebut pembangunan partisipatif (participatory development).
5
- Pemanfatan dan penggunaan tanah dan sumber daya alam lainnya,
seperti hutan, laut, air, udara, dan mineral. Semuanya harus dikelola
secara adil, transparan dan produktif dengan mengutamakan hak-hak
rakyat setempat, termasuk hak ulayat masyarakat adat dengan tetap
menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup.
4. Prinsip-Prinsip Ekonomi Kerakyatan
Prinsip ekonomi kerakyatan yang tertuang dalam UUD 1945 terutama pasal
33 adalah:
- Prinsip kekeluargaan. dalam penjelasan UUD 1945 dinyatakan bahwa
perekonomian disusun sebagai usaha bersam berdasarkan atas azas
kekeluargaan. Prinsip ini merupakan acuan semua badan usaha baik
BUMN dan BUMS, BUMD.
- Prinsip keadilan. Pelaksanaan ekonomi kerakyatan harus bisa
mewujudkan keadilan dalam masyarakat. Sistem ini diharapkan dapat
memberikan peluang yang sama kepada semua anak bangsa, apakah ia
sebagai konsumen, pengusaha maupun sebagai tenaga kerja. Tidak ada
perbedaan suku, agama dan gender, semuanya sama dalam lapangan
ekonomi.
- Prinsip pemerataan pendapatan. Masyarakat sebagai konsumen dan
pelaku ekonomi harus merasakan pemerataan pendapatan. Kalau selam
ini pemerintah terlalu mementingkan pertumbuhan ekonomi yang
tinggi teryata itu hanya semu belaka. Pertumbuhan yang tinggi tidak
membawa pada pemerataan pendapatan. Pertumbuhan itu hanya
dirasakan segelintir masyarakat yang disebut pengusaha besar,
sementara mayoritas masyarakat berbeda pada posisi miskin dan
melarat.
- Prinsip keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan
masyarakat. Kegiatan ekonomi harus mampu mewujudkan adanya
sinergi antara kepentingan individu dengan kepentingan masyarakat.
Pada pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
6
kemanusiaan. Hal ini mengisyaratkan bahwa kepentingan
pribadi/individu merupakan hal yang harus mendapat prioritas. Namun
kepentingan pribadi/individu tidak boleh mengabaikan kepentingan
masyarakat. Untuk menjaga kepentingan masyarakat negara memiliki
kompetensi untuk menguasai berbagai cabang produksi yang dapat
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat banyak.
- Prinsip kerja sama atau jaringan. Dalam prinsip ini para pelaku ekonomi
harus saling membantu dan bekerja sama. Dengan kerja sama tentu
berbagai kegiatan usaha kecil akan menjadi kuat dan besar. Kerja sama
ini bisa menghimpun para pelaku ekonomi baik produsen, konsumen
dan pelaku ekonomi lainnya, baik usaha besar, menengah ataupun kecil.
Dengan dukungan informasi dan pembiayaan yang cukup maka UKM
akan mampu bangkit dari keterbelakangan.
5. Faktor Keberhasilan Ekonomi Kerakyatan
Faktor penting dalam menjalankan ekonomi kerakyatan yaitu:
- Efisiensi ekonomi yang berdasarkan pada keadilan, partisipasi dan
keberlanjutan.
- Peranan vital pemerintah yang bertugas untuk mengatur jalannya roda
perekonomian dan menjamin kemakmuran dan mencegah
ketidakadilan pada masyarakat.
- Pemerataan dalam segi faktor produksi.
- Mekanisme alokasi melalui perencanaan pemerintah, mekanisme pasar
dan kerjasama.
- Paradigma pola hubungan produksi kemitraan bukan buruh-majikan.
7
Kelima, tingkat partisipatif masyarakat. Keenam, persaingan yang sehat.
Ketujuh, adanya keterbukaan/demokrasi. Kedelapan, pemerataan yang
berkeadilan.
b. Dampak Ekonomi Kerakyatan di Era Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 hingga sekarang
membawa dampak yang signifikan bagi negara. Hampir seluruh negara di dunia
terdampak akibat pandemi Covid-19 ini. Salah satu negara yang terkena
dampaknya adalah Indonesia. Dampak pandemi Covid-19 tidak hanya pada
kesehatan masyarakat namun juga berdampak pada kesejahteraan ekonomi
negara hingga ekonomi masyarakat. Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia per
tanggal 29 November 2020 sebanyak 534.266 kasus. Jumlah ini terus meningkat
setiap bulannya.
9
tempat cuci tangan dari barang bekas, ataupun barang lainnya yang sangat
dibutuhkan di saat kondisi pandemi.
10
4.0 yang merupakan tatanan kehidupan baru pada sektor industri dimana
pekerjaan dilakukan oleh tenaga mesin bukan lagi tenaga manusia, maka saat
ini kita sudah masuk ke era Revolusi Industri 5.0 atau society 5.0.
11
Distribusi hasil produksi mengutamakan pemerataan kepada rakyat sebagai
pendorong terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
12
landing, dan mesti masuk ke dalam ruang gawat darurat. Pembangunan
ekonomi merupakan suatu proses mutlak yang harus dilakukan oleh suatu
bangsa dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh bangsa
tersebut. Dalam hal ini, pemerintah harus lebih aktif lagi mengambil peranan
sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi nasional. Pemerintah dan
masyarakat memiliki peran penting untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi
supaya tidak membuat chaos yang berkepanjangan.
14
kejuruan industri kayu dan pengolahan hasil hutan non kayu (non timber
forest product). Pada sisi lain, pendidikan umum khususnya pada disiplin
ekonomi dan manajemen perlu mengembangkan pemahaman dan konsep
ekonomi rakyat. Untuk itu studi, pemodelan dan teoritisasi ekonomi rakyat
perlu dilakukan oleh para akademisi.
4. Perlunya pengembangan kapasitas.
Mampu bersaingnya pelaku ekonomi rakyat dengan pelaku ekonomi
global di era sekarang ini. Pengembangan kapasitas sehingga dapat
melaksanakan kegiatan ekonomi yang efisien dan produktif menjadi suatu
keharusan. Hal ini bukan persoalan mudah, sebagai contoh pengembangan
kapasitas dari aparat desa untuk mampu memanfaatkan dana desa secara
optimal masih menjadi tantangan. Terdapat lebih dari 74,000 desa, bila
setiap desa harus dilatih kepala desa, sekretaris desa, dan kepala BPD
(Badan Perwakilan Desa) berarti 222,000 orang perlu mendapatkan
pelatihan. Koordinasi antar lembaga pemerintah untuk melaksanakan hal ini
masih menjadi isu yang tidak kunjung selesai.
5. Mengatasi hambatan ekonomi.
Dalam hal ini perlu diatasinya hambatan ekonomi kerakyatan.
Hambatan ekonomi kerakyatan terdiri dari praktik bisnis besar yang ilegal
seperti ilegal fishing, ilegal logging, ilegal trading. Praktik bisnis ilegal
membuat pelaku usaha besar mendapatkan bahan baku yang murah dan
pada kasus perikanan menyebabkan nelayan kecil kehilangan lapangan
pekerjaan. Hambatan ekonomi berikutnya adalah tata niaga yang bias
sehingga menyebabkan harga jual pelaku ekonomi rakyat senantiasa
tertekan, seperti komoditi pertanian dan perkebunan. Hambatan ekonomi
terakhir adalah berbagai pungutan dan retribusi yang dibebankan oleh
otoritas lokal, seringkali tanpa ada dasar yang jelas.
15
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Ekonomi kerakyatan adalah perkembangan ekonomi kelompok masyarakat
yang mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat dalam proses pembangunan
yang berkaitan erat dengan aspek keadilan, demokrasi ekonomi, keberpihakan
pada ekonomi rakyat yang bertumpu pada mekanisme pasar yang adil dengan
tujuan untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan atau
mayoritas masyarakat.
b. Saran
Berdasarkan,hasil analisis maka saran yanggdapat diberikan adalah:
1. Pemerintah dan masyarakat dapat saling bahu membahu dalam
mengembangkan ekonomi kerakyatan di era pandemi Covid-19.
2. Pemerintah dapat melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat
tentang cara meningkatkan ekonomi kerakyatan di era pandemi Covid-19.
3. Pemerintah dan masyarakat memiliki peran penting untuk menjaga
stabilitas sosial dan ekonomi negara di era pandemi Covid-19.
17