Menurut pendapat saya, sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia pada saat ini
yakni Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi
maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.
Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk
rakyat di bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan
ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban
memperlihatkan kode dan bimbingan serta membuat iklim yang sehat guna
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sumber:
Agus Hermawan. “Sistem Ekonomi Indonesia: Diskursus Sisi Teori, Fakta, dan
Moral”,
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_2445769
75901.pdf diakses pada 21 April 2023, pukul 15.05
Jika mengambil kutipan pernyataan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, kondisi
perbankan saat ini tidak separah dibandingkan saat krisis ekonomi yang terjadi
pada 1998. Hal ini tercermin dari masih longgarnya likuiditas perbankan di dalam
negeri, dalam pernyataannya kecukupan rasio modal perbankan pun masih cukup
di tengah pandemi Covid-19. Dapat dilihat dari statistik yang dikeluarkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dikutip dari Deputi Gubernur Bank Indonesia
Destry Damayanti per Bulan Mei 2020 dan per Desember 2020 rasio kecukupan
permodalan (CAR) perbankan sebesar 22,16% atau di atas ketentuan yang sebesar
8%. Hingga 17 Juni, rasio alat likuid/non-core deposit dan alat likuid/DPK
terpantau pada level 123,2% dan 26,2% jauh di atas threshold masing-masing sebesar
50% dan 10%.
Sumber Referensi :
Joseph, C.P.R., Hartawan, A. and Mochtar, F. (2003) “Kondisi Dan respon Kebijakan
Ekonomi Makro Selama Krisis ekonomi Tahun 1997-98,” Buletin Ekonomi Moneter
dan Perbankan, 2(2), pp. 97–130.
Tema 3. Pada masa pandemi Covid seperti ini apakah perdagangan di Indonesia
masih berjalan dengan normal? Jelaskan argumentasi anda, kalau perlu tambah data
data pendukung.
Pandemi yang terjadi beberapa tahun belakangan ini sangat mempengaruhi berbagai
sektor bisnis, terutama bisnis kecil. Seperti yang kita ketahui bahwa bisnis UMKM
menjadi salah satu sektor yang paling merasakan dampak wabah Virus Corona
(Covid-19). Berdasarkan info dari Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop
UKM) (Kompas, 27 Maret 2020), setidaknya terdapat 949 laporan dari pelaku
koperasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terkena dampak
wabah virus Corona (Covid-19).
Namun demikian, di saat masa pandemi terjadi perubahan pola konsumsi barang dan
jasa masyarakat dari offline ke online. Banyak pelaku UMKM yang beralih dari yang
hanya menjual produknya melalui toko offline menjadi online, karena adanya
lockdown justru bisnis online pada akhirnya berkembang pesat dikarenakan orang-
orang kebanyakan membeli barang atau makanan melalui online karena tidak bisa
keluar rumah sembarangan.
Sumber:
https://drpm.umsida.ac.id/perjuangan-membangkitkan-umkm-lokal-dikala-pandemi/