Anda di halaman 1dari 5

TUTON 1

a. Ceteris Paribus berarti lain-lain hal tetap sama atau lain-lain hal tidak berubah.
Menurut asumsi ini yang mengalami perubahan hanyalah variabel yang secara
eksplisit dinyatakan berubah, sementara itu variabel lainnya tidak berubah, sepanjang
dalam model analisis tidak diasumsikan sebagai variabel yang nilainya ditentukan
oleh variabel lain harus dianggap tidak berubah.

Sebagai contoh, saat harga minyak goreng meningkat, ternyata permintaan kuantitas
minyak goreng akan tetap karena menjadi kebutuhan utama masyarakat. Dalam
contoh tersebut, penggunaan ceteris paribus adalah mencetuskan hubungan
operasional antara harga dan kuantitas suatu barang. Ceteris paribus di sini berarti
bahwa adanya beragam faktor tidak terlalu memengaruhi hubungan antara harga dan
kuantitas permintaan

a. Kelebihan penerapan variabel Ceteris Paribus yaitu :

1. Dapat Meningkatkan Akurasi Penelitian

Penggunaan asumsi ceteris paribus dalam suatu penelitian dapat meningkatkan


akurasi dari penelitian tersebut karena menghilangkan variabel-variabel yang tidak
penting. Artinya, penelitian tersebut hanya memasukkan dan meneliti variabel yang
signifikan ke dalam perhitungan.

2. Dapat Memudahkan Analisis Ekonomi yang Kompleks

Karena menggunakan asumsi ceteris paribus, kompleksitas dan kesulitan analisis


ekonomi secara otomatis menjadi berkurang. Alasannya, analisis ekonomi hanya
perlu memperhitungkan dan menganalisis variabel-variabel yang ingin diteliti. Hal ini
menurunkan jumlah total variabel yang harus diteliti dan dicari hubungannya.

b. Kelemahan penerapan variabel Ceteris Paribus

Menurut para peneliti ekonomi, ceteris paribus menyebabkan teori ekonomi susah


diaplikasikan pada permasalahan di dunia nyata. Penggunaan asumsi ceteris
paribus dianggap tidak menggambarkan kondisi yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
Karena analisis atau teori yang menggunakan hukum ceteris paribus tidak akurat jika
digunakan di kehidupan nyata.

c. Perbedaan antara hipotesis, teori dan hukum.

1. Hipotesis adalah pernyataan yang belum dibuktikan kebenarannya secara ilmiah

2. Teori merupakan pernyataan yang telah teruji kebenarannya

3. Hukum adalah hal yang dianggap sudah pasti benar

d. Jelaskan mengapa dalam sistem perekonomian campuran, pemerintah mengubah


jalannya mekanisme mekanisme harga dalam fungsinya menentukan untuk siapa
diproduksi ?
Sistem ekonomi campuran adalah sistem yang berjalan dimana pihak pemerintah dan
swasta saling berkolaborasi untuk menjalankan kegiatan ekonomi. Jadi sistem
ekonomi campuran dilakukan dengan cara pemerintah dalam sistem ekonomi ini
berhak untuk mengintervensi kegiatan ekonomi masyarakat atau pelaku usaha dengan
kebijakannya. Sedangkan masyarakat bisa bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi.
Dalam sistem perekonomian campuran, mekanisme pasar tidak sepenuhnya mengatur
produksi dan alokasi sumber daya. Pemerintah memiliki peran dalam mengatur pasar
untuk memastikan bahwa kepentingan masyarakat terpenuhi dan mendorong
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Salah satu contoh peran pemerintah adalah mengubah jalannya


mekanisme harga dalam menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi. Dalam
beberapa kasus, pemerintah dapat memberikan subsidi kepada produsen atau
konsumen untuk mempengaruhi harga atau jumlah barang yang diproduksi dan
dikonsumsi. Salah satu alasan mengapa pemerintah menggunakan kebijakan ini
adalah untuk memperbaiki ketidakseimbangan dalam pasar atau sektor tertentu.

Sumber Referensi:

Pengantar Ekonomi Mikro (BMP);1-9/ESPA/3SKS/Prof. Dr. Muhammad Nasir, S.E.,


M.Si.,

Sistem Ekonomi Campuran: Pengertian, Tujuan, dan Kelebihan.2022

https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/sistem-ekonomi-campuran-adalah/ diakses

pada 22 April 2023, pukul 2.21


TUTON 3

1. Dalam Teori Perilaku Konsumen, terdapat dua pendekatan yaitu;

a. Pendekatan Marginal Utility/Pendekatan Utility (nilai guna) kardinal. Pendekatan


ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (utility) setiap konsumen dapat
diukur dengan uang atau dengan satuan lain (utility yang bersifat kardinal) seperti saat
mengukur volume air, panjang jalan, berat sekarung beras. Dalam prakteknya, tingkat
kepuasan setiap konsumen sulit bahkan tidak dapat diukur dengan angka (uang atau
satuan lain).

b. Pendekatan Indifference Curve / Pendekatan Utility Ordinal atau kurva kepuasan


yang sama. Bertitik tolak pada anggapan bahwa tingkat kepuasan konsumen dapat
dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah tanpa mengatakan berapa lebih tinggi atau
lebih rendah (utility yang bersifat ordinal).

2. Pendekatan Utility menganggap bahwa daya guna dapat diukur secara kardinal
(dengan angka), sedangkan pendekatan kurva kepuasan yang sama hanya
mensyaratkan kepuasan dapat dibandingkan secara ordinal. Perinciannya sebagai
berikut :
a. Pendekatan utility. Beranggapan bahwa kepuasan (utility) setiap konsumen dapat
diukur dengan uang atau dengan satuan lain (utility yang bersifat kardinal) seperti saat
mengukur volume air, panjang jalan, berat sekarung beras.
b. Pendekatan kurva kepuasan yang sama.Beranggapan bahwa tingkat kepuasan
konsumen dapat dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah tanpa mengatakan berapa
lebih tinggi atau lebih rendah (utility yang bersifat ordinal.

3. Berdasarkan pendapat saya, pendekatan yang lebih baik adalah pendekatan kurva
kepuasan yang sama. Pendekatan utility dinilai lebih mempunyai kelemahan,
sedangkan pendekatan kurva kepuasan yang sama justru dinilai lebih memiliki
kelebihan. Oleh karena itu, pendekatan kurva kepuasan yang sama adalah pendekatan
yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan pendekatan utility. Kelebihan
pendekatan kurva kepuasan yang sama dibandingkan dengan pendekatan utility
adalah :
a. Tingkat kepuasan konsumen meningkat.
b. Beranggapan bahwa konsumen tidak perlu mengidentifikasikan daya guna total dan
marjinal.
c. Dapat memisahkan efek substitusi dan efek pendapatan yang merupakan efek total
akibat perubahan harga terhadap kuantitas yang diminta.

Sumber Referensi:

Pengantar Ekonomi Mikro (BMP);1-9/ESPA/3SKS/Prof. Dr. Muhammad Nasir, S.E.,


M.Si.,
TUTON 4

Dalam memproduksi suatu barang sebuah perusahaan menghadapi persoalan


isoquant sebagai berikut

Jika harga input tenaga kerja (PL) sebesar 3 per unit dan harga input modal (PK)
sebesar 5 per unit. Agar biaya yang digunakan minimum, Tentukan jumlah tenaga
kerja (L) dan input modal (K) yang harus di gunakan untuk memproduksi 12 unit .

Dalam menentukan jumlah tenaga kerja (L) dan input modal (K) yang harus
digunakan untuk memproduksi 12 unit agar biaya yang digunakan minimum, dapat
menggunakan teknik isocost line.

Diketahui : harga input tenaga kerja (PL) = 3 per unit dan harga input modal (PK) = 5
per unit. Dengan memproduksi 12 unit.
Ditanya : biaya yang digunakan?

Biaya = (3 x L) + (5 x K)
(3 x L) + (5 x K) = Biaya

Jika biaya = 60, maka persamaan isocost line menjadi:


(3 x L) + (5 x K) = 60

(3 x Q/K) + (5 x K) = 60
Atau:
3Q + 5K = 60K

Dengan menggunakan persamaan isoquant:

Q = K^(1/2) x L^(1/2)
Maka:
L = Q^(2) / K^(1/2)

Substitusikan L ke persamaan isocost line:

3Q + 5K = 60K
3(Q^(2) / K^(1/2)) + 5K = 60K

Diselesaikan menjadi:

3Q^(2) = 55K^(2)
Q^(2) / K^(2) = 55 / 3
(Q/K)^(2) = 55 / 3
Q/K = (55 / 3)^(1/2)
Q/K = 3.87

Q = 12, sehingga:
12/K = 3.87
K = 12 / 3.87
K = 3.10

Substitusikan K ke persamaan isocost line:

3Q + 5K = 60K
3(12) + 5(3.10) = 60(3.10)
36 + 15.5 = 186

Maka, jumlah tenaga kerja (L) yang harus digunakan adalah:

L = Q^(2) / K^(1/2)
L = 12^(2) / 3.10^(1/2)
L = 46.28

Jumlah tenaga kerja (L) yang harus digunakan adalah sekitar 46.28 unit dan input
modal (K) yang harus digunakan adalah sekitar 3.10 unit untuk memproduksi 12 unit
agar biaya yang digunakan minimum

Sumber Referensi:

Pengantar Ekonomi Mikro (BMP);1-9/ESPA/3SKS/Prof. Dr. Muhammad Nasir, S.E.,


M.Si.,

Anda mungkin juga menyukai