PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Analisis manfaat-biaya merupakan analisis yang digunakan untuk
analisis
ini
keuntungan/kerugian
mempunyai
suatu
penekanan
program
atau
dalam
suatu
perhitungan
tingkat
rencana
dengan
mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan serta manfaat yang akan dicapai.
Penerapan analisis ini banyak digunakan oleh para investor dalam upaya
mengembangkan bisnisnya. Terkait dengan hal ini maka analisis manfaat dan
biaya dalam pengembangan investasi hanya didasarkan pada rasio tingkat
keuntungan dan biaya yang akan dikeluarkan atau dalam kata lain penekanan yang
digunakan adalah pada rasio finansial atau keuangan.
Dalam makalah ini akan dijelaskan lebih detail bagaimana pengertian Cost
Benefit Analysis beserta contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
1.2
Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran penjelasan tentang Cost Benefit Analysis (CBA) ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Dapat menjelaskan Pengertian Cost Benefit Analysis (CBA).
1.3.2 Dapat menggambarkan kebutuhan informasi dan pengukuran masalah dalam
1.3.3
1.3.4
1.3.5
1.3.6
1.3.7
1.3.8
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Cost Benefit Analysis (CBA)
Cost Benefit Analysis (CBA) atau analisis biaya manfaat adalah teknik yang
digunakan untuk memilih suatu program dari beberapa yang ada dengan cara
membandingkan manfaat (benefit) dengan biaya (cost) yang dibutuhkan dari
setiap program. Analisis biaya manfaat merupakan alat bantu dalam pengambilan
keputusan baik perencanaan maupun evaluasi.
Senada dengan pengertian di atas, William N. Dunn (2000) menyatakan
bahwa analisis biaya manfaat adalah suatu pendekatan untuk rekomendasi
kebijakan yang memungkinkan analis membandingkan dan menganjurkan suatu
kebijakan dengan cara menghitung total biaya dalam bentuk uang dan total
keuntungan dalam bentuk uang. Analisis biaya manfaat selain dapat digunakan
untuk merekomendasikan tindakan kebijakan, dapat juga digunakan untuk
mengevaluasi kinerja kebijakan.
Metode Cost-Benefit analysis (CBA) mengukur dan membandingkan biaya
penyelenggaraan 2 program kesehatan dimana outcome dari kedua program
tersebut berbeda (contoh: cost-benefit dari program penggunaan vaksin
dibandingkan dengan program penggunaan obat antihiperlipidemia). Pengukuran
dapat dilakukan dengan menghitung jumlah episode penyakit yang dapat dicegah,
kemudian dibandingkan dengan biaya kalau program kesehatan dilakukan.
Cost Benefit Analysis adalah sebuah pendekatan untuk pengambilan
keputusan khususnya dalam pengambilan keputusan kebijakan pemerintah. CBA
memberikan sebuah kerangka yang fleksibel dan komprehensif untuk menyusun
informasi tentang program.
Keuntungan dan biaya dari sebuah kebijakan bisa didaftar dan dinilai,
sehingga tidak perlu melakukan perhitungan ganda.
CBA merupakan suatu metode yang praktis untuk menentukan kelayakan
dan daya tarik suatu proyek yaitu :
a. Apakah proyek itu layak dibangun, maksudnya apakah bermanfaat bagi
pemilik (owner), bagi negara dan masyarakat?
a. Kebutuhan Informasi
Gambar 1 menggambarkan keperluan data untuk melakukan analisis biaya
manfaat dalam bidang kesehatan. Kita mulai dari sumber daya (personel dan
peralatan medis) yang dapat menghasilkan layanan medis atau layanan kesehatan.
Hubungan antara input dan proses (layanan medis) disebut juga dengan hubungan
produksi. Hubungan produksi ini dapat mengukur seberapa produktif sumberdaya
(input) dalam menghasilkan layanan medis. Layanan medis mengarah pada proses
dan bukannya mengarah kepada output atau hasil karena hal ini tidak
menunjukkan akhir dari system. Hubungan yang kedua adalah antara aktivitas
pelayanan medis dan status kesehatan. Hubungan ini mengukur seberapa efektif
pelayanan kesehatan dalam meningkatkan status kesehatan dari individu.
Hubungan ini disebut juga Hubungan Efektifitas.
Kedua hubungan tersebut membentuk hubungan antara sumber daya dan
kesehatan. Hubungan ini dapat digunakan untuk mengukur seberapa efektif
sumber daya dalam memproduksi kesehatan. Harus diingat bahwa sumber daya
bisa saja menjadi tidak efektif jika tidak dipergunakan secara produktif atau jika
pelayanan yang dihasilkan tidak memberikan pengaruh pada kesehatan, atau
bahkan keduanya.
Dengan ditentukannya kedua hubungan ini, kita bisa menentukan hubungan
antara input dan output dari suatu proyek atau system. Oleh karenanya, dengan
penambahan beberapa unit sumber daya pada suatu proyek dengan CBA, kita bisa
menghitung berapa banyak peningkatan kesehatan yang bisa terjadi.
Selanjutnya kita beralih ke proses penilaian, yaitu menentukan manfaat bagi
masyarakat dari penambahan unit kesehatan. Ketika hal ini selesai dilakukan, kita
akan memiliki suatu ukuran dari keuntungan social yang timbul untuk merubah
status kesehatan dari anggota masyarakat.
Keuntungan-keuntungan ini harus dibandingkan dengan Opportunity dari
proyek terkait untuk mencapai Benefit Cost Ratio (rasio biaya manfaat). Pada
hakekatnya, opportunity cost adalah keuntungan yang diperoleh karena kita tidak
menggunakan sumber daya alternatif yang paling maksimal. Hal ini seringkali
diukur dengan menggunakan money cost (uang) dari sumber daya yang dibayar
serta masukan biaya dari sumber daya yang tidak dibayar.
bisa dihasilkan oleh sumber daya secara kasar dalam kegunaannya sekarang
maupun dalam kegunaan alternative maksimum selanjutnya akan sama besarnya.
Untuk mengidentifikasi biaya oportunistik dari sumber daya, terlebih dahulu kita
harus mengidentifikasi apa itu penggunaan alternative dari sumber daya secara
maksimum. Dan memang salah satu tugas yang paling berat dalam melakukan
penilaian ekonomi adalah mengidentifikasi apa yang bisa dihasilkan sumber daya
dalam penggunaan alternatifnya. Salah satu factor utama yang menentukan
penggunaan altenatif dari sumber daya adalah ketersediaan waktu bagi sumber
daya untuk menyesuaikan diri dengan penggunaan alternative.
2.3 Benefit (Manfaat)
Benefit merupakan manfaat atau faedah yang diperoleh atau dihasilkan dari
suatu kegiatan yang produktif, misalnya pembangunan atau rehabilitasi sehingga
diperoleh hasil yang sangat besar. Dalam merencanakan pembangunan suatu
proyek perlu diteliti lebih dahulu tingkat benefit uyang diperoleh dari tiap periode
(tahun) dan secara keseluruhan selama umur teknis ekonomis proyek tersebut.
Benefit yang diperoleh mungkin sama tiap periode dan mungkin berbeda.
Maka dalam disiplin penelitian dan penilaian proyek, benefit diperlukan sebagai
benefit tetap (fixed benefit) maupun benefit variabel (variable benefit).
a. Benefit tetap merupakan benefit dengan data yang sama besarnya untuk
periode selama periode budget.
b. Benefit variabel (variable benefit) merupakan benefit dengan data yang
berbeda besarnya untuk tiap periode selama umur teknis proyek yang dibangun
itu.
Benefit merupakan faedah yang dihasilkan dari suatu kegiatan produktif,
dapat dibedakan menjadi benefit yang menjadi tujuan utama (benefit langsung)
dan benefit tambahan atau sampingan (benefit tak langsung).
a. Benefit langsung (Direct Benefit) merupakan manfaat yang diperoleh langsung
dari suatu proyek yang bersangkutan (merupakan tujuan utama)
b. Benefit tak langsung (Indirect Benefit) merupakan benefit yang diperoleh
secara tidak langsung dari proyek yang bersangkutan.
2.4
Present Value
Present Value (nilai sekarang) dari sejumlah uang pinjaman yang akan tunai
dibayar kembali satu tahun atau beberapa tahun yang akan datang jumlah nilainya
sekarang (Present Value) dengan menghitung discount rate, misalnya 15 %.
Suatu proyek dibangun (rehabilitasi, perluasan) dengan harapan akan
memperoleh manfaat (benefit) dari proyek itu setiap periode (tahun) selama umur
teknis-ekonomisnya. Kemudian benefit yang diperoleh tiap tahun dijabarkan
menjadi nilai sekarang (present value) dengan bantuan discount rate dan jumlah
nilai benefitnya sekarang merupakan salah satu faktor, disamping faktor biaya
(cost) dan faktor investasi, untuk mengambil keputusan apakah proyek ini
dibangun atau tidak.
2.5
dalam sebuah rasio (BCR) atau mengurangkan total manfaat dengan total biaya
(Net Benefit) yang dapat dijadikan kriteria kelayakan suatu teknologi secara
ekonomi.
B/C ratio menunjukkan angka perbandingan antara benefit dengan cost +
investment dan diperlukan bahwa benefit/cost ratio lebih dari 1:
a. Jika B/C ratio lebih besar dari 1 maka benefit yang akan diperoleh selama
umur teknis ekonomis proyek yang bersangkutan lebih besar dari cost +
investment, berarti favourable sehingga pembangunan atau rehabilitasi atau
perluasan proyek yang bersangkutan dapat dilaksanakan.
b. Jika B/C ratio sama dengan 1 maka benefit yang akan diperoleh selama umur
teknis ekonomis proyek yang bersangkutan hanya cukup untuk menutupi cost
+ investment, sehingga dari segi aspek finansial dan ekonomis, pembangunan
atau rehabilitasi atau perluasan proyek yang bersangkutan tidak perlu
dipertimbangkan untuk dilaksanakan, sedangkan dari segi sosial dan
pembangunan masyarakat, pembangunan atau rehabilitasi atau perluasan
proyek yang bersangkutan perlu dipertimbnagkan untuk dilaksanakan.
c. Jika B/C ratio lebih kecil dari 1, maka benefit yang akan diperoleh selama
umur teknis ekonomis proyek yang bersangkutan tidak cukup untuk menutupi
PVB/C ratio =
Keterangan:
PVBt = Benefit pada tahun ke t
I = inflasi atau tingkat bunga
PVCt = Cost pada tahun ke t
2.6
Langkah-langkah CBA
melakukan
identifikasi
biaya
terlebih
dahulu
dilakukan
seluruh
komponen
biaya
teridentifikasi
dan
kematian dini karena HIV AIDS. Sementara manfaat tidak langsung, kita dapat
menguangkan kerugian akibat HIV AIDS baik dari keluarga maupun masyarakat.
Demikian juga dengan teknik menguangangkan manfaat dari program
pemberantasan TBC. Manfaat langsung dari program pemberantasan TBC adalah
menguangkan biaya akibat sakit yang tidak dapat dicegah dan akibat kematian
dini karena TBC. Manfaat tidak langsung dari program TBC adalah dengan
menghitung kerugian yang dapat dicegah akibat kasus TBC di keluarga atau
masyarakat.
Langkah 6 : Menghitung manfaat
Penjumlahan antara benefit langsung dan tidak langsung dari masingmasing alternatif dengan mengkonversikan dalam bnetuk uang. Dalam
menghitung manfaat tentunya harus mempertimbangkan discount rate bila
manfaatnya akan diperoleh untuk periode waktu ke depan
Langkah 7: Menghitung rasio biaya manfaat
Setelah data tentang total biaya dan manfaat sudah tersedia maka dilakukan
perhitungan rasio biaya manfaat untuk masing-masing intervensi.
Langkah 8: Melakukan analisis untuk menentukan pilihan dari alternatif yang
paling menguntungkan.
Analisi biaya manfaat dilakukan untuk menetukan pilihan yang paling
menguntungkan dari beberapa intervensi.
Untuk melakukan analisi biaya manfaat maka perlu diperhatikan beberapa
hal:
1.
2.
3.
4.
5.
2.7
1. Jika NPV lebih besar dari 0 (NPV positif) hal ini berarti bahwa total benefit
lebih besar dari total cost + investment, sehingga pembangunan (rehabilisasi,
perluasan) proyek disebut favourable.
2. Jika NPV sama dengan 0 (NPV netral), berarti total benefit hanya cukup untuk
menutupi cost + investment selama umur teknis ekonomis proyek yang
bersangkutan
3. Jika NPV lebih kecil dari 0 (NPV negative) berarti benefit tidak cukup untuk
menutupi costi + investment selama umur teknis proyek yang bersangkutan
unfavourable.
2.8
pelayanan spesialis jantung atau pengembangan ruang rawat inap VIP. Data yang
ada untuk kedua program tersebut adalah sebagai berikut : (Asumsi tingkat inflasi
= 13% ; jangka waktu analisis 6 tahun)
Pendirian Poli Spesialis Jantung
Tarif per pasien Rp. 20.000 dan selalu meningkat sebesar Rp. 5.000 setiap
tahunnya.
Jumlah pasien rata-rata per hari 20 pasien untuk tahun ke-dua dan terus
meningkat 5 pasien setiap tahunnya.
11
B
C
Thn ke 0
0
1.000.000.000
Thn ke 1
Thn ke 2
Thn ke 3
Thn ke 4
Thn ke 5
149.760.000 234.000.000 336.960.000 458.640.000 599.040.000
38.800.000 46.000.000 53.200.000 60.400.000 67.600.000
= 2.536.560.000
= 340.800.000
Th
758.
74.8
B
( 1 + i )t
PVC
C
( 1 + i )t
PVB
PVC
Thn ke 0
Thn ke 1
Thn ke 2
Thn ke 3
Thn ke 4
Thn ke 5
0
1.000.000.000
132.537.600
34.338.000
183.222.000
36.018.000
233.513.280
36.867.600
281.146.320
37.025.200
325.278.720
36.706.800
36
35
PVB
= PVB tahun ke-0 + PVB tahun ke-1 + PVB tahun ke-2 + PVB
tahun ke-3 + PVB tahun ke-4 + PVB tahun ke-5 + PVB tahun ke6
= 1.520.372.880
12
PVC
= PVC tahun ke-0 + PVC tahun ke-1 + PVC tahun ke-2 + PVC
tahun ke-3 + PVC tahun ke-4 + PVC tahun ke-5 + PVCtahun ke-6
= 1.216.934.400
Ratio B/C
= PVB
PVC
= 1.520.372.880
1.216.934.400
= 1,25
NPV
Kesimpulan :
-
Dari hasil perhitungan diatas maka diketahui Ratio B/C adalah 1,25 = > 1,
maka benefit yang akan diperoleh selama umur teknis ekonomis (6 th)
proyek perndirian poli spesialis jantung lebih besar dari cost + investmen,
berarti favourable sehingga pendirian proyek tersebut layak dilaksanakan.
BAB III
13
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Cost Benefit Analysis (CBA) atau analisis biaya manfaat adalah teknik yang
digunakan untuk memilih suatu program dari beberapa yang ada dengan cara
membandingkan manfaat (benefit) dengan biaya (cost) yang dibutuhkan dari
setiap program.
2. Pada Kebutuhan Informasi Dan Pengukuran Masalah Dalam CBA, langkah-langkah
yang diperoleh antara lain : kebutuhan informasi, hubungan produksi, hubungan
efektivitas, serta biaya oportunistik dan biaya uang (Opportunity cost dan money
cost).
3. Benefit merupakan manfaat atau faedah yang diperoleh atau dihasilkan dari
suatu kegiatan yang produktif, misalnya pembangunan atau rehabilitasi
sehingga diperoleh hasil yang sangat besar.
4. Present Value (nilai sekarang) dari sejumlah uang pinjaman yang akan tunai
dibayar kembali satu tahun atau beberapa tahun yang akan datang jumlah
nilainya sekarang (Present Value) dengan menghitung discount rate.
5. Tahap terakhir adalah membandingkan total manfaat dengan total biaya dalam sebuah
rasio (BCR) atau mengurangkan total manfaat dengan total biaya (Net Benefit) yang
dapat dijadikan kriteria kelayakan suatu teknologi secara ekonomi.
7. Nett Present Value (NPV) merupakan selisih antara benefit dengan cost +
investment.
DAFTAR PUSTAKA
14
15