Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

FARMAKOEKONOMI

(PERTEMUAN KE-6)

Dosen : apt. Elvina Triana Putri, M.Farm

Disusun Oleh:

Nama : Anisa Shinta Budiarti


NIM : 20344053
Kelas : E-P2K

FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2020
Tugas

1. Jelaskan tujuan analisis biaya manfaat (CBA) ?


2. Uraikan apa yang mnjadi perbedaan cost benefit analyse dengan analisis lainnya pada
metode farmakoekonomi ?
3. Bagaimana langkah2 dan tahapan pada proses analisis CBA ?
4. Bagaimana penerapan CBA dalam kefarmasian berikan contoh ?
5. Apa saja data dan parameter yang digunakan untuk mengukur CBA ?

Jawab
1. Jelaskan tujuan analisis biaya manfaat (CBA) ?
CBA (Cost Benefit Analysis) merupakan analisis farmakoekonomi yang
membandingkan manfaat yang diberikan dari suatu pengobatan dengan biaya
yang harus dikeluarkan dalam pemberian pengobatan.

a. Menentukan apakah suatu proyek merupakan suatu investasi yang baik.

b. Memberikan dasar untuk membandingkan suatu proyek, termasuk


membandingkan biaya total yang diharapkan dari setiap pilihan dengan total
keuntungan yang diharapkan, untuk mengetahui apakah keuntungan melampaui
biaya serta berapa banyak.

c. Untuk mengetahui besaran keuntungan atau kerugian serta kelayakan suatu


proyek. Analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh
dari pelaksanaan program. Perhitungan manfaat dan biaya merupakan satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

d. Untuk mengetahui seberapa baik atau seberapa buruk tindakan yang akan
direncanakan akan berubah. Analisis ini sering digunakan oleh pemerintah dan
organisasi lainnya, seperti perusahaan swasta, untuk mengevaluasi kelayakan
dari kebijakan yang diberikan.

2. Uraikan apa yang mnjadi perbedaan cost benefit analyse dengan analisis lainnya pada
metode farmakoekonomi
CMA digunakan untuk membandingkan dua intervensi (atau teknologi) kesehatan yang
terbukti memiliki efek (outcome) yang sama, atau setara secara klinis. Maka yang perlu
dibandingkan hanya biayanya. Jenis atau merek obat yang menjanjikan nilai terbaik
adalah yang membutuhkan biaya paling kecil per periode terapi yang harus dikeluarkan
untuk mencapai efek (outcome) yang diharapkan.
CEA digunakan ntuk membandingkan dua atau lebih intervensi kesehatan yang
memberikan besaran efek berbeda, Pada CEA, hasil pengobatan tidak diukur dalam unit
moneter, melainkan didefinisikan dan diukur dalam unit alamiah, baik yang secara
langsung menunjukkan efek suatu terapi atau obat. Outcome tersebut dapat berupa
intermediate outcome (misalnya, penurunan kadar LDL darah dalam mg/dL, penurunan
tekanan darah diastolik dalam mm Hg) maupun hasil selanjutnya dari efek terapi
tersebut atau final outcome (misalnya, jumlah kematian atau serangan jantung yang
dapat dicegah, radang tukak lCBAung yang tersembuhkan).

CUA diukur dalam unit moneter (mata uang), tetapi hasil pengobatan (outcome)
dinyatakan dalam unit utilitas, misalnya QALY. Karena hasil pengobatannya tidak
bergantung secara langsung pada keadaan penyakit (disease state), secara teoretis

CUA dapat digunakan untuk membandingkan dua area pengobatan yang berbeda,
misalnya biaya per QALY operasi jantung koroner versus biaya per QALY erythropoietin
pada penyakit ginjal.

Untuk membandingkan dua atau lebih intervensi kesehatan yang memiliki tujuan
berbeda atau dua program yang memberikan hasil pengobatan dengan unit berbeda,
dapat digunakan analisis manfaat-biaya (Cost benefit analysis, CBA). Pada metode CBA,
manfaat (benefit) diukur sebagai manfaat ekonomi yang terkait (associated economic
benefit) dan dinyatakan dengan unit yang sama, yaitu unit moneter.

3. Bagaimana langkah2 dan tahapan pada proses analisis CBA

1. Identifikasi Alternatif dan Intervensi yang Akan Dianalisis


Intervensi yang dipilih untuk dilakukan analisis dapat lebih dari dua. Semakin
banyak intervensi yang akan dianalisis semakin baik hasilnya karena akan memberikan
pilihan yang bervariasi dan analisis yang lebih lengkap.

2. Identifikasi Biaya dari Masing-Masing Alternatif atau Intervensi


Dalam melakukan identifikasi biaya terlebih dahulu dilakukan pengklasifikasian
komponen-komponen seluruh biaya dari masingmasing alternatif.

3. Menghitung Total Biaya dari Masing-Masing Alternatif atau Intervensi


Setelah seluruh komponen biaya teridentifikasi dan diklasifikasikan kemudian
dilakukan penghitungan total seluruh biaya setiap intervensi.

4. Mentransformasi Manfaat dalam Bentuk Uang


Dalam mengidentifikasi manfaat dari masing-masing biaya alternatif terdapat
dua komponen, yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung.
5. Menghitung Total Benefit
Mentransformasi manfaat dalam bentuk uang, untuk manfaat langsung kita dapat
menghitung dengan menguangkan biaya keuntungannya. Sedangkan manfaat tidak
langsung dapat menguangkan biaya akibat kerugian yang ditimbulkan. Hasil dari tahap
ini adalah jumlah dari benefit langsung dan tidak langsung yang berupa PV Benefit
atau Present Value Benefit.

6. Menghitung Rasio Benefit (Discounting)


Penjumlahan antara benefit langsung dan tidak langsung dari masingmasing
alternatif atau intervensi dengan mengkonversikannya dalam bentuk uang. Dalam
menghitung manfaat tentunya harus mempertimbangkan discount rate bila
manfaatnya akan diperoleh untuk periode waktu kedepan.

7. Melakukan Analisis Untuk Menentukan Pilihan dari Alternatif atau Intervensi yang
Paling Menguntungkan
Setelah data tentang total biaya dan manfaat sudah tersedia maka
dilakukan perhitungan NPV (Nett Present Value) = PV Benefit - PV Cost Kemudian
dihitung Rasio Biaya Manfaat (Cost Benefit Ratio) untuk setiap intervensi.

4. Contoh penerapan CBA dalam kefarmasian

Metode Cost-Benefit analysis (CBA) mengukur dan membandingkan biaya


penyelenggaraan 2 program kesehatan dimana outcome dari kedua program tersebut
berbeda.

Contoh:

1. Cost-benefit dari program penggunaan vaksin dibandingkan dengan program


penggunaan obat antihiperlipidemia. Pengukuran dapat dilakukan dengan menghitung
jumlah episode penyakit yang dapat dicegah, kemudian dibandingkan
dengan biaya kalau program kesehatan dilakukan. Makin tinggi ratio benefit cost, maka
program makin menguntungkan. Metode ini juga digunakan untuk meneliti pengobatan
tunggal. Jika rationya lebih dari 1, maka pengobatan dianggap bermanfaat karena ini
berarti manfaatnya lebih besar dari biayanya

2. Dilakukan pengukuran pada Poliklinik Kurma Bahagia yang telah berdiri pada tahun
2009. Poliklinik Kurma Bahagia terdiri dari poli umum dan poli gigi. Sehingga akan
mengevaluasi dua poli yang ada untuk mengetahui poli manakah yang memiliki benefit
atau keuntungan paling baik dari tahun 2009- 2013. Evaluasi ini menggunakan metode
Cost Benefit Analysis (CBA
5. Apa saja data dan parameter yang digunakan untuk mengukur CBA?
Jawab:

Biaya

Procurement Cost (Biaya pengadaan) adalah semua biaya dikeluarkan berkaitan dengan
pengadaan. Biaya pengadaan ini biasanya dikeluarkan pada tahun-tahun pertama (initial
cost) sebelum proyek dilaksanakan.

Start Up Cost (Biaya persiapan operasional) adalah semua biaya yang dikeluarkan sebagai
upaya membuat proyek siap untuk dilaksanakan. Sama dengan biaya pengadaan, biaya
persiapan operasional ini juga merupakan “initial cost”.

Project Related Cost (Biaya proyek) adalah biaya yang berkaitan dengan biaya
mengembangkan proyek termasuk biaya penerapannya. Bila proyek dikembangkan dengan
menggunakan konsultan dari luar, maka diperlukan biaya tambahan, yaitu biaya konsultasi.

4) Ongoing and Maintenance Cost (Biaya operasional) adalah biaya untuk mengoperasikan
proyek agar proyek dapat berjalan dengan baik. Sedangkan biaya perawatan adalah biaya
untuk perawatan dalam masa pelaksanaan. Biaya operasional dan perawatan biasanya
terjadi secara rutin selama pelaksanaan proyek.

Manfaat

1) Manfaat langsung, dapat berupa peningkatan output secara kualitatif dan kuantitatif akibat
penggunaan alat-alat produksi yang lebih canggih, keterampilan yang lebih baik dan
sebagainya.

2) Manfaat tidak langsung, manfaat yang muncul di luar proyek, namun sebagai dampak
adanya proyek. Manfaat ini dapat berupa meningkatnya pendapatan masyarakat disekitar
lokasi proyek. (sulit diukur).

3) Manfaat terkait, keuntungan-keuntungan yang sulit dinyatakan dengan sejumlah uang,


namun benar-benar dapat dirasakan, seperti keamanan dan kenyamanan. Dalam penelitian
ini untuk penghitungan hanya didapat dari manfaat langsung dan sifatnya terbatas, karena
tingkat kesulitan menilainya secara ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai