Disusun Oleh
Rifa Safira 20344051
Indah Mawarni 20344052
Anisa Shinta Budiarti 20344053
Latar Belakang
Tujuan
Proses produksi sirup kering diawali dengan pengayakan, granulasi, penimbangan, pencampuran dan
dilanjutkan dengan pengisian serta pengemasan.Untuk pembuatan sirup kering, kelembaban udara diatur
sedemikian rupa sehingga kurang dari 50 % menggunakan alat dehumiditifier.
Produksi Sediaan Sirup Cair dan Sirup Kering. Sirup yang diproduksi oleh Bidang produksi II ada dua
macam, yaitu sirup cair dan sirup kering. Proses pengolahan keduanya dilakukan secara horizontal closed
sistem dan proses pengemasannya secara in line process.
2, Komponen sediaan yang digunakan pada
K 1, Cara memproduksi sediaan suspensi
sediaan suspensi rekonstitusi amoxcillin
adalah amoxicillin (zat aktif), tragacant
E amoxicillin yang baik yaitu dilakukan
dengan mengikuti dan memperhatikan
(suspending agent), aspartam (pemanis),
natrium benzoat (pengawet), dan vanillin
S manajemen mutu, personalia, bangunan (perasa).
dan fasilitas, peralatan, sanitasi dan
I higiene, produksi, pengawasan mutu, 3, Untuk pengadaan bahan awal hanya
M inspeksi diri, audit mutu dan audit &
persetujuan pemasok, dokumentasi,
diperoleh dari pemasok yang telah disetujui
dan memenuhi spesifikasi.
P pembuatan analisis berdasarkan kontrak Pemeriksaan bahan awal dilakukan oleh
Pemastian Mutu, dikarantina sampai
kualifikasi dan validasi yang dipimpin oleh
U Apoteker yang berbeda serta saling
diluluskan untuk dipakai.
Penggunaan vanilin ditambahkan agar bau amoxicillin sedikit
tertutupi oleh vanilin, tetapi jangan terlalu banyak dalam
penggunaan vanilin karena akan menimbulkan rasa yang lebih
pahit pada sediaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ade Fithrotinnadhirroh. 2010. Laporan Evaluasi Suspensi Kering Amoxicillin. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayahtullah.
Anief, M. 1991. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. hlm: 146.
Anonim a. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Anonim b. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Ansel, H. C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. diterjemahkan oleh Ibrahim. F. Edisi IV 605-619. Jakarta. UI PPress.
Antokalina, SV. 2003. Pemanfaatan Pati Singkong Pregelatinasi Fosfat Sebagai Bahan Pensuspensi Pada Sirup Kering Ampisillin. Skripsi Sarjana Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia. Depok. hlm: 32
Badan POM RI. 2018. Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat Yang Baik. Jilid I. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Excipient Development for Pharmaceutical and Drug Delivery System. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Lachman L., Herbert, A.
L. & Joseph, L. K., 2008, Teori dan Praktek Industri Farmasi Edisi III, 1119-1120, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Martin A, Swarbrick J & Cammarata A. 1993. Farmasi Fisik. Edisi ke-2. Terjemahan dari Phisical Pharmacy oleh Yoshita. UI Press. Jakarta. hlm: 1124-1126, 1126-1129, 1129-1131.
Menteri Kesehatan RI No. 23/MEN.KES/SKJI/1978 Pedoman Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB)
Nurul Fitri Ramadhani. 2012. Desain bentuk sediaan obat formulasi amoxicillin dry suspension. Universitas Islam Indonesia.
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Antibiotik. Jakarta. Indonesia.
Sweetman, S et al. 2009. Martindale 36th. The Pharmaceutical, Press, London.
Wiryatini, N.M., 2010, Jurnal Awal Formulasi Sediaan Non Steril Sediaan Sirup Kering Amoxicillin I-MOX, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana, 6-7.
TERIMA KASIH