Kelompok 12 :
“
3. Bagaimana pengadaan 4. Untuk memahami alur bahan,
barang dan alur? alur proses, evaluasi,
4. Bagaimana memproduksi pengemasan, penyimpanan,
sediaan yang baik (alur, dan distribusi pada sediaan
proses produksi, evaluasi, sabun cair antiseptik
pengemasan, penyimpanan
dan distribusi)?
PEMBAHASAN
Alur Bahan Baku Alur pengeluaran
bahan baku
PEMBAHASAN
Alur Proses produksi
KOH
CMC, BHT
Pewarna Dan
Pengawet
Gliserin, Zat
Aktif,
Aquedest
Cara memproduksi sediaan sabun
cair antiseptik yang baik
2. Evaluasi Produksi sabun cair antiseptik meliputi uji organoleptik (kental, coklat
kekuningan, bau khas bunga mawar), uji pH (9,6), uji alkali bebas (0.053%), uji tinggi
busa (95 mm), uji kadar air (42,5 %), uji bobot jenis (1,058 g/ml), uji iritasi (tidak
ada reaksi iritasi) dan uji angka lempeng total (0,825 x 105 koloni/g).
3. Kemasan digunakan untuk mengemas sediaan sabun cair antiseptik adalah kemasan
plastik, karena kemasan plastik mempunyai daya tahan lebih lama, tidak mudah rusak,
fleksibel, ringan, mudah disimpan, tahan cuaca panas maupun dingin dan lebih ekonomis.
4. Penyimpanan Produk sediaan sabun cair disimpan di gudang yang bersih, aliran udara
terjamin, suhu 8-25 C, kelembaban relatif tidak lebih dari 60% dan produk diletakkan
di pallet yang sesuai dengan menggunakan sistem First In First Out (FIFO).
- Alur Produksi : Bahan baku → penimbangan → pemanasan → pencampuran (minyak zaitun dan
minyak kelapa) → Penyiapan stock sabun (KOH) → pencampuran (CMC, BHT, Asam Stearat) →
sediaan 1 → pencampuran (parfum dan pengawet) → sediaan 2 → pencampuran (Gliseril dan
Zat Aktif) → sediaan 3 → pencampuran (aquadest sampai 50 ml) → pengemasan.
- Evaluasi : Produksi sabun cair antiseptik meliputi uji organoleptik (kental, coklat kekuningan, bau
khas bunga mawar), uji pH (9,6), uji alkali bebas (0.053%), uji tinggi busa (95 mm), uji kadar air
(42,5 %), uji bobot jenis (1,058 g/ml), uji iritasi (tidak ada reaksi iritasi) dan uji angka lempeng total
(0,825 x 105 koloni/g).
- Kemasan : Digunakan untuk mengemas sediaan sabun cair antiseptik adalah kemasan plastik,
karena kemasan plastik mempunyai daya tahan lebih lama, tidak mudah rusak, fleksibel, ringan,
mudah disimpan, tahan cuaca panas maupun dingin dan lebih ekonomis.
- Penyimpanan : Produk sediaan sabun cair disimpan di gudang yang bersih, aliran udara terjamin,
suhu 8-25 C, kelembaban relatif tidak lebih dari 60% dan produk diletakkan di
pallet yang sesuai dengan menggunakan sistem First In First Out (FIFO).
- Distribusi : Produk menggunakan jenis alur distribusi produsen –retailer – konsumen atau saluran
distribusi langsung yaitu pengecer besar langsung melakukan pembelian kepada produsen.
Saran
Pada formulasi sabun cair antiseptik yang penulis formulasikan memerlukan pengembangan
optimasi formulasi untuk menghasilkan sabun cair antiseptik yang lebih baik.