Anda di halaman 1dari 12

Kosmetik

Pewarna Bibir
KELOMPOK IV (B)
Narti Dewi Solihat (01022194)
Neni Nurmayani (01022196)
Okeu Nur Cahyawaty (01022204)
Restu Mareta (01022212)
Rosa Nur Fadilah (01022218)
BAB I
PENDAHULUAN
Kosmetik telah dikenal oleh manusia khususnya para kaum wanita
pada zaman mesir kuno yaitu 5 abad sebelum masehi untuk berbagai
tujuan, seperti ritual acara keagamaan, menghiasi mayat, dan untuk
meningkatkan penampilan agar lebih cantik dan menarik.

Pewarna bibir merupakan sediaan kosmetika yang 2 digunakan untuk


Latar mewarnai bibir dengan sentuhan artistik sehingga dapat
meningkatkan estetika dalam tata rias wajah.Terdapat dalam
Belakang berbagai bentuk, seperti cairan, krayon, dan krim

Pewarna di dalam lipstik yang berasal dari bahan sintetik berbahaya


dapat diganti dengan bahan alami yang lebih aman digunakan.
Rosella (Hisbiscus sabdariffa L.) memiliki pigmen berwarna merah
yang menyehatkan karena kandungan antosianin yang merupakan
sumber antioksidan. Kandungan kimia bunga rosella adalah flavonoid
yaitu antosianin.

Antosianin pada rosella yang menimbulkan bunga rosella menjadi


merah. Tetapi kadar antosianin dapat berkurang bila mengalami
proses pemanasan dan pengeringan.
Tujuan
Untuk mendapatkan formula sediaan lipstik dengan
pewarna alami dari bunga rosella sebagai alternatif
penggunaan pewarna sintesis.

Untuk mengetahui apakah perbedaan konsntrasi ekstrak


bunga rosella dalam sediaan lipstik mempunyai
konsentrasi efektif.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Manfaat Bubnga Bunga Rosella
Bunga Zaitun
Rossela (Hisbiscus sabdariffa L)
Bunga rosella mempunyai
efek antihipertensi, kram otot Rosella merupakan spesies Minyak zaitun dapat
dan anti infeksi bakteri. bunga yang berasal dari digunakan sebagai
Kelopak bunga rosella benua afrika. Kelopak bunga emolien karena sifatnya
berfungsi untuk rosella diseduh sebagai yang mampu
meningkatkan daya tahan minuman hangat dimusim mempertahankan
tubuh manusia terhadap dingin dan minuman dingin kelembaban, kelenturan,
serangan penyakit karena dimusim panas. serta kehalusan pada
mengandung vitamin C. Bunga rosella kulit. Hal ini dipengaruhi
Antosianin dalam bunga (Hisbiscus sabdariffa L) oleh kandungan asam
rosella sebagai antioksidan. merupakan tanaman oleat pada minyak zaitun
Antosianin berperan menjaga semusim yang tumbuh tegak hingga 80%.
kerusakan sel akibat radiasi bercabang yang berbatang
sinar ultraviolet berlebihan. bulat dan berkayu.
Antosianin melindungi sel –
sel tubuh dari perubahan
Pewarna
Pewarna adalah bagian yang paling penting didalam sediaan kosmetik, karena pewarna dapat menjadi daya tari
bagi kosmetik itu sendiri. Sebagian besar pewarna yang digunakan pada lipstik berasal dari pewarna sitesis
kimia. Persyaratan penggunaan pewarna yaitu bebas dari butiran kasar atau granul, serta mampu terdistribusi
dengan baik yaitu secara homogen pada keseluruhan massa lipstik.
 Komponen Penyusun Pewarna Bibir
• Minyak (Contohnya) : minyak jarak, minyak mineral, dan minyak nabati.
• Lilin (Contohnya) : Carnauba wax, candelilla wax, beeswax, ozokerites, spermaceti dan setil alkohol.
• Lemak (Contohnya) : Lemak coklat, lanolin, lesitin, minyak nabati terhidrogenasi dan lain-lain
• Zat pewarna (Contohnya) : dua jenis yaitu staining dye dan pigmen
• Zat tambahan (Contohnya) : antioksidan dan pengawet

 Syarat Pewarna Bibir yang baik


• Melapisi bibir secara mencukupi
• Dapat bertahan di bibir selama mungkin
• Cukup melekat pada bibir, tetapi tidak sampai lengket
• Tidak mengiritasi atau menimbulkan alergi pada bibir
• Melembabkan bibir dan tidak mengeringkannya
• Memberikan warna yang merata pada bibir
• Penampilannya harus menarik baik warna maupun bentuknya
• Tidak meneteskan minyak, permukaannya mulus, tidak bopeng atau berbintik-bintik, atau memperlihatkan
hal-hal lain yang tidak menarik.
LANJUTAN
 Emolien
Emolien merupakan pelembab dengan fungsi yang dapat mempertahankan hidrasi (keseimbangan cairan
dalam tubuh), merehidrasi kulit dan mencegah terjadinya penguapan air pada kulit agar tidak terjadi
kekeringan. Selain itu emolien juga mampu membentuk lapisan pelindung pada kulit sehingga membantu
sifat pelembutan pada kulit.
 Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses penarikan senyawa metabolit sekunder dengan bantuan pelarut yang sesuai.
Semua senyawa metabolit sekunder yang diperoleh dari satu sumber yang sama jenisnya (Mukhriani,
2014). Kandungan ekstrak sangat bergantung pada fungsi serta tipe dari pelarut yang digunakan, suhu,
waktu kontak, bagian tanaman yang digunakan dan spesiesnya (Agoes, 2015). Menurut Mukhriani (2014)
metode ekstraksi dibagi menjadi dua yaitu metode.
BAB III FORMULASI
Pembuatan ekstrak bunga rosella
Simplisia rosella 600 gram dihaluskan dengan menggunakan
pengayak no. 44 dan no. 60. Kemudian diekstrak dengan metode
maserasi menggunakan etanol 96% dengan perbandingan 1:3
kemudian ditutup dengan alumunium foil. Biarkan selama 3 (tiga) hari
Place Your Picture Here And Send To Back
terlindung dari cahaya sambil sering diaduk, kemudian disaring
dengan menggunakan kertas penyaring, lalu cuci ampas dengan cairan Alat yang digunakan
penyari secukupnya.
 Beaker glass  Sudip  Kompor Listrik
 Neraca analitis  Pengayak no 44  Roll up Listrik
 Alumunium foil  Watrbath  Cawan porselen
 Rotary evaporator  Pipet tetes  Spatula

Pembuatan sediaan lipstik


1. Masukkan Cera alba, vaselin album, lanolin dan minyak zaitun kedalam cawan yang di panaskan pada waterbath pada suhu 80ºC hingga menjadi homogen.
2. Pada saat di panaskan tambahkan cetyl alkohol sedikit demi sedikit di aduk sampai homogen.
3. Tambahkan kepada campuran basis yaitu, ekstrak bunga rosella, propilen glikol, dan titanium dioksida aduk sampai homogen sampai bercampur dengan basis.
4. Setelah homogen tambahkan nipagin dan oleum rosae 2-3 tetes lalu aduk sampai homogen.
5. Tuangkan ke dalam wadah lipstik, di tutup dan di diamkan sampai dingin dan mengeras.
BAB IV EVALUASI
Uji kesukaan
Uji homogenitas
Uji Kesukaan sediaan lipstik dengan memperhatikan warna, kekuatan penempelan dan
Sediaan lipstik dengan pewarna rosella dan emolien minyak zaitun masing-masing
bau dengan cara dioleskan. Pemeriksaan dilakukan terhadap sediaan yang dibuat dan

01 05
diperiksa homogenitasnya dengan cara mengoleskan lipstik pada permukaan kaca datar
dioleskan pada kulit punggung tangan dengan 5 (lima) kali pengolesan. Uji dilakukan
yang transparant. Hasil pengolesannya homogen karena tidak terlihat adanya butiranbutiran
pada 25 orang panelis tidak terlatih, hasil pengujian pada panelis di olah didalam SPSS
kasar pada kaca yang telah dioleskan dapat dilihat pada. Hal ini menunjukkan bahwa
versi 16 dengan uji Kruskal-Wallis. Uji Kruskal-Wallis digunakan dikarenakan pengujian
sediaan telah menunjukkan bahwa susunannya homogen.
lebih dari dua kelompok dan tidak berpasangan selain itu hasil uji normalitas < 0,05
sehingga dikatakan tidak normal.

Uji stabilitas Uji Titik Leleh


Uji stabilitas sediaan dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap adanya Uji titik leleh merupakan salah satu dari pengujian mutu lipstik yang dilakukan untuk
02 perubahan bentuk, warna, dan bau dari sediaan lipstik dilakukan terhadap masing-masing
sediaan selama penyimpanan pada suhu kamar pada hari ke 1, 5, 10 dan selanjutnya 06 menganalisis penampilan sifat sediaan lipstik. Titik leleh merupakan kondisi dimana
padatan mulai mencair. Hasil dari uji titik leleh memengaruhi kestabilan kualitas produk
setiap 5 (lima) hari hingga hari ke-30. selama proses pembuatan, penyimpanan hingga pada saat penggunaan

Uji oles Uji iritasi


Uji iritasi dilakukan untuk mengetahui adakah reaksi yang ditimbulkan pada kulit atau
03 Sediaan dikatakan mempunyai daya oles yang tidak baik jika warna yang menempel
sedikit dan tidak merata. Pemeriksaan dilakukan terhadap masing-masing sediaan
yang dibuat dan dioleskan pada kulit punggung tangan dengan 5 (lima) kali
07 tidak setelah dilakukan pengolesan. Uji iritasi diamati dengan adanya reaksi positif berupa
gatal-gatal, bengkak dan kemerahan. Uji dilakukan dengan melakukan 5 (lima) kali
pengolesan terhadap panelis. Sediaan lipstik yang aman tidak akan mengiritasi dan
pengolesan.
berbahaya bagi kulit pada saat digunakan.

Uji kehalalan produk


Uji pH Sediaan lipstik dengan ekstrak bunga rosella (Hisbiscus sabdariffa) sebagai pewarna dan

08
minyak zaitun (Olive oil) sebagai emolien ini dianalisis dan diperhatikan diperhatikan
04 Uji pH bertujuan untuk mengetahui sediaan pewarna bibir apakah telah sesuai dengan
pH 6 Pharmasipha, Vol.2, No.1, Maret 2018 fisiologis kulit bibir. Lipstik yang baik
dalam segi kehalalannya. Dengan memanaskan larutan pada suhu rentang 78-100ºC akan
mengakibatkan sebagian besar etanol menguap, dan melalui unit kondensasi akan bisa
mempunyai nilai keasaman mendekati nilai pH fisiologis kulit bibir yaitu 3,8 – 4,7. dihasilkan etanol dengan konsentrasi 95% volume.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan
kesimpulan bahwa ekstrak bunga rosella dapat dijadikan sebagai pewarna
BAB V dan minyak zaitun dapat digunakan sebagai emolien dalam sediaan lipstik.

KESIMPULAN Konsentrasi ekstrak bunga rosella 0% tidak berwarna, konsentrasi 2% - 4%


warna merah pudar, konsentrasi 6% berwarna merah, konsentrasi 8% - 10%
berwarna merah tua. Konsentrasi ekstrak 0% - 4% tidak mengalami
perubahan warna sehingga dapat dikategorikan stabil dalam penyimpanan
suhu ruang selama 30 hari. Sediaan 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 tidak menimbulkan
iritasi, gatal-gatal serta kulit kemerahan pada kulit.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai