Bab4 1
Bab4 1
id
BAB IV
membuat sediaan lipstik dengan perbandingan basis lemak cokelat dan minyak
jarak yaitu 60:40 dan 70:30 yang disimpan selama satu bulan dalam suhu kamar
(29ºC). Selama satu bulan dilakukan pengujian dan pemeriksaan terhadap dua
formula tersebut untuk mengetahui formula yang terbaik dan sesuai dengan
standar.
baik. Fungsi dari setiap bahan yang akan digunakan perlu diketahui sebelum
Selain itu lemak cokelat dapat berfungsi untuk mencegah efek kekeringan,
memberi lapisan pada bibir dan meningkatkan daya dispersi pigmen (Okayani,
1990).
30
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
wax dan 2/3 lemak cokelat di atas waterbath listrik suhu 70-85ºC. Memakai suhu
tersebut agar carnauba wax cepat melebur karena suhu lebur carnauba wax yang
tinggi yaitu ±85ºC akan memakan waktu lama apabila suhu yang digunakan di
bawah suhu tersebut. Lemak cokelat yang dipanaskan 2/3 bagian terlebih dahulu
karena lemak cokelat mempunyai sifat polimorfisme atau keberadaan zat tersebut
dalam berbagai bentuk kristal. Menurut Ansel (1989), bila lemak cokelat
dicairkan pada suhu melebihi suhu minimumnya lalu segera didinginkan maka
hasilnya berbentuk kristal metastabil (suatu bentuk kristal) dengan titik lebur yang
Waktu tunggu hingga campuran basis padat tadi melebur semua digunakan
untuk melapisi cetakan dengan parafin cair dan membuat campuran basis cairnya
yaitu pewarna pangan merah rasberri dilarutkan dalam propilenglikol hingga larut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
digunakan merupakan pewarna sintetis yang aman dan pastinya lebih stabil
menurut FAO Indonesia (2007) serta tahan terhadap suhu pemanasan. Lalu diaduk
hingga melebur semua dan tercampur merata. Dalam pembuatan tidak diberi
sebagian besar adalah minyak dan lemak yang sifatnya asam kemungkinan sulit
ditumbuhi mikroorganisme.
dilapisi dengan parafin cair agar sediaan lipstik tidak lengket dan mudah
padat. Setelah padat, sediaan dikeluarkan dari cetakan lalu disimpan dalam wadah
yang berbeda antara Formula I dan Formula II selama satu bulan atau empat
minggu pada suhu kamar (29ºC). Selanjutnya dilakukan pemeriksaan sifat fisis
pemeriksaan kimia yaitu uji pH, serta uji iritasi dan uji kesukaan.
a) Homogenitas Sediaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
tercampur merata dilihat dari tercampur meratanya basis dan pewarna yang
Kemungkinan hal ini disebabkan zat pewarna tidak terdispersi dengan baik
dalam formula lipstik, salah satu penyebabnya yaitu sifat dari pewarna yang
larut dalam air, tidak bisa menyatu dengan baik bersama minyak jarak karena
adanya tegangan permukaan antara air dan minyak, sehingga masih terbentuk
b) Uji Organoleptis
selama penyimpanan dari hari ke hari pada suhu kamar (29ºC). Pengamatan
organoleptis meliputi warna, aroma, bentuk yang dapat diamati secara visual
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
1, 2, 3, hingga minggu ke- 4. Data hasil pengamatan dapat dilihat pada Tabel
IX.
minggu ternyata stabil atau dengan kata lain tidak mengalami perubahan baik
dari segi bentuk, warna dan bau. Bentuk dari sediaan lipstik padat sedikit
dan kontinyu.
Uji suhu leleh bertujuan untuk mengukur suhu awal sediaan meleleh.
Pada pengujian ini, suhu yang dicatat adalah suhu pada saat sediaan mulai
meleleh. Data pengujian suhu leleh kedua formula dapat dilihat pada Tabel X.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
suhu leleh yang lebih tinggi dibandingkan dengan Formula I namun kedua
Nilai suhu leleh yang tinggi pada Formula II akan berdampak pada
mempunyai konsistensi yang lebih keras dan padat. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa konsentrasi lemak cokelat dan minyak jarak memberikan pengaruh pada
keras dan kurang padat daripada Formula II karena memiliki suhu leleh yang
yaitu lemak cokelat sebesar 10% dan pengurangan minyak jarak 10%. Semakin
besar konsentrasi basis padat ke dalam formula akan meningkatkan suhu leleh.
Sebaliknya jika semakin besar basis cair, sediaan lipstik akan lebih creamy atau
lunak dan pastinya suhu lelehnya akan menurun. Dari hasil terlihat bahwa suhu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
leleh yang diperoleh dari pengujian ini memenuhi persyaratan suhu lebur
didapatkan nilai signifikasi sehingga dapat dinyatakan data dari kedua formula
dilanjutkan pada homogenitas dengan melihat nilai dari Levene's Test for
dapat dinyatakan data telah homogen dengan nilai signifikasi lebih dari 0,05.
kepercayaan 95% dan didapatkan nilai t hitung sebesar -5,776 sehingga dapat
dengan nilai t hitung lebih dari nilai t tabel dengan df = 4 yaitu 2,132 (lihat
Lampiran).
sediaan lipstik dengan range pH kulit yaitu berkisar antara 4,5 sampai dengan 6,5
(Tranggono dan Latifah, 2007). Data pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel XI dan
pH±SD
Formula
Minggu 0 Minggu 2 Minggu 4
FI 6,170±0,044 5,750±0,202 5,417±0,165
FII 6,130±0,061 5,583±0,021 5,217±0,202
Keterangan :
Formula I : Lipstik dengan basis lemak cokelat : minyak jarak (60:40)
Fomula II : Lipstik dengan basis lemak cokelat : minyak jarak (70:30)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
yaitu antara 5,22 – 6,17. Hal ini sesuai dengan standar yaitu pH kulit 4,5 – 6,5
cokelat dan minyak jarak yaitu 60:40 memiliki pH antara 5,42 – 6,17 . Formula
II dengan perbandingan basis lemak cokelat dan minyak jarak yaitu 70:30
diakibatkan oleh adanya pengaruh dari basis yang ada dalam lipstik yaitu
lemak cokelat dengan persentase jumlah paling banyak dalam formulasi yang
mempunyai sifat asam (Sonntag, 1979) dan diduga terjadi proses hidrolisis
pada lemak yaitu perubahan trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol.
nilai pH yang lebih asam dibanding dengan Formula I. Berdasarkan uji statistik
Test menunjukkan bahwa pada Formula I dan Formula II dapat dinyatakan data
dari kedua formula terdistribusi normal dengan nilai signifikasi lebih dari
Levene's Test for Equality of Variances dan didapatkan nilai signifikasi sebesar
0,764 sehingga dapat dinyatakan data telah homogen dengan nilai signifikasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
lebih dari 0,05. Pengujian dilanjutkan dengan uji Independent Samples t Test
dengan taraf kepercayaan 95% dan didapatkan nilai t hitung sebesar 1,328
kedua formula tersebut dengan nilai t hitung kurang dari nilai t tabel dengan
3. Uji Iritasi
lipstik menimbulkan iritasi atau tidak. Pada pengujian ini dilakukan pada 25
panelis dengan cara mengoleskan sediaan lipstik pada kulit lengan atas bagian
dalam selama tiga hari berturut-turut. Hasil uji iritasi dapat dilihat pada Tabel XII.
Formula
Pengamatan
I II
Kulit
(-) (-)
kemerahan
Kulit gatal-gatal (-) (-)
Kulit bengkak (-) (-)
Keterangan : (-) : tidak terjadi iritasi
(+) : kulit kemerahan
(++) : kulit gatal-gatal
(+++) : kulit bengkak
panelis memberikan hasil yang negatif terhadap parameter reaksi iritasi yang
diamati yaitu kulit merah, gatal-gatal, maupun bengkak. Dari hasil dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
terhadap sediaan lipstik yang telah dibuat. Hasil penilaian terhadap 25 panelis
kesukaan terhadap warna, aroma, tekstur dan keseluruhan dapat dilihat pada
Lampiran.
Dari Gambar 3 tersebut dapat dianalisa panelis yang suka terhadap warna
sediaan lipstik Formula I dan II sama banyak karena sediaan Formula I dan II
secara visual warnanya hampir sama tetapi jika dilihat secara seksama Formula I
lebih pekat warnanya karena penambahan basis lemak cokelat yang lebih sedikit
digunakan kurang sehingga warna tidak melekat lama pada bibir, tetapi cenderung
membuat bibir terasa kering karena kandungan minyaknya yang lebih sedikit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
aroma sediaan lipstik FI dan FII lebih banyak panelis yang suka aroma FI.
Diduga panelis suka aroma FI karena aroma cokelat FI tidak terlalu kuat
dibandingkan dengan aroma FII karena basis lemak cokelat FII lebih banyak
tekstur sediaan lipstik FI dan FII lebih banyak panelis yang suka tekstur FII.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
Diduga panelis suka tekstur FII karena basis lemak cokelat yang dapat
pada FII.
diketahui bahwa sediaan lipstik Formula I, panelis yang suka sebanyak 48%,
netral sebanyak 52% dan tidak suka sebanyak 0%. Sedangkan lipstik Formula II
persentase suka sebanyak 60%, netral 36% dan tidak suka 4%. Dapat disimpulkan
bahwa sediaan lipstik yang paling disukai oleh panelis yaitu sediaan lipstik
Formula II dengan perbandingan basis lemak cokelat dan minyak jarak yaitu
70:30. Diduga karena tekstur lipstik Formula II lebih lembut pada saat pengolesan
digunakan dalam proses pembuatan lipstik lebih banyak pada FII, sehingga lebih
commit to user