Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

SEDIAAN SEMI SOLID DAN SEMI LIQUID

SUSPENSI

DOSEN PENGAMPU : 1. APT, NUR CHOLIS E, M.FARM

2. APT. NUR ERMAWATI, M. FARM

DISUSUN OLEH:

NAMA : FELICIA AURELIA OCTAVIANI

NPM : 1122006681

KELOMPOK : B

SEMESTER : 2

DIII FARMASI

FAKULTAS FAEMASI

UNIVERSITAS PEKALONGAN

TAHUN AJARAN 2023/2024


SUSPENSI

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat membuat sedian suspensi sesuai dengan formula
2. Mahasiswa dapat evaluasi sedian suspensi meliputi :
 Uji organoleptis untuk mengamati warna,bau,rasa,dan
kejernihan.
 Uji homogenitas untuk memastikan apakah terdapat gumpalan
atau partikel pada sediaan emulsi.
 Uji berat jenis untuk menghitung nilai viskositas dari sediaan.
 Uji viskositas untuk mengetahui tingkat kekentalan emulsi.
 Uji ph untuk mengetahui kesesuaian ph emulsi dengan ph
saluran cerna sehingga dapat diadsorpsi lambung.
 Uji tipe emulsi cincin untuk mengetahui emulsi berdasarkan
tipenya
 Uji tipe emulsi warna untuk memastikan emulsi tetap stabil dan
tidak mengalami inversi

II. DASAR TEORI


Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak
larut yang terdispersi dalam fase cair (FI ED IV 1995).
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam
bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa
(Farmakope Indonesia III 1979).
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat dalam bentuk
halus yang tidak larut tetapi terdispersi dalam cairan. Zat yang
terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat mengendap, jika dikocok
perlahan-lahan endapan haris segera terdispersi kembali. Suspensi
umumnya mengandung zat tambahan untuk menjamin stabilitasnya,
sebagai stabilisator dapat dipergunakan bahan - bahan disebut sebagai
emulgator (Joenoes, 1990).
Suspensi juga dapat didefenisikan sebagai preparat yang
mengandung partikel obat yang terbagi sevara halus (dikenal sebagai
suspensoid) disebarkan secara merata dalam pembawa dimana obat
menunjukan kelarutan yang sangat minimum. Beberapa suspensi resmi
diperdagangkan tersedi dalam bentuk siap pakai, telah disebarkan dalam
cairan pembawa dengan atau tanpa penstabil dan bahan tambahan
farmasetik lainnya (Ansel, 1989).
Beberapa faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi ialah:
1. Ukuran praktikel
Semakin besar ukuran partikel semakin kecil luas penampangnya
(dalam volume yang sama ). Sedangkan semakin besar luas
penampang partikel daya tekan keatas cairan akan semakin
memperlambat gerakan partikel untuk mengendap, sehingga untuk
memperlambat gerakan tersebut dapat dilakukan dengan
memperkecil ukuran partikel.

2. Kekentalan (viskositas)
Dengan menambah viscositas cairan maka gerakan turun dari
partikel yang dikandungnya akan diperlambat. Tatapi perlu diingat
bahwa kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan
mudah dikocok dan dituang

3. Jumlah praktikel (kosentrasi)


akin besar konsentrasi pertikel, makin besar kemungkinan terjadi
endapan partikel dalam waktu yang singkat

4. Sifat/muatan partikel
Dalam suatu suspensi kemungkinan besar terdiri dari babarapa
macam campuran bahan yang sifatnya tidak selalu sama. Dengan
demikian ada kemungkinan terjadi interaksi antar bahan tersebut
yang menghasilkan bahan yang sukar larut dalam cairan tersebut.
Karena sifat bahan tersebut sudah merupakan sifat alam, maka kita
tidak dapat mempengaruhinya. ( Anonim, 2004 ).

Pada pembuatan Suspensi di kenal 2 macam sistem , yaitu sistem


Deflokulasi dan Sistem Flokulasi. Dalam system flokulasi, partikel
terflokulasi adalah terikat lemah, cepat mengendap dan mudah
tersuspensi kembali dan tidak membentuk cake. Sedangkan pada
system Deflokulasi, partikel terdeflokulasi mengendap perlahan –
lahan dan akhirnya akan membentuk sendimen dan terjadi agregasi
dan selanjutnya cake yang keras dan sukar tersuspensi kembali. (
Anonim,2004 ).

III. FORMULA
Formula: tiap 5 ml mengandung klorafenikol palmitat yang setara
dengan
kloramfenikol 125 mg
CMC Na 50 mg
Popysorbatum -80 25 mg
Propilenglikol 1 gr
Sirup simpleks 1,5 gr
Aqua ad

IV. ALAT DAN BAHAN


ALAT BAHAN
Alat volumetric Kloramfenol
Alat-alat pembuat CMC Na
suspensi
Piknometer Polysorbatum-80
Ph meter/ ph universal Propilenglikol
Sirup simpleks
Aquadest
Gliseril
Essen

MONOGRAFI BAHAN
1. Kloramfenol (Depkes, 2014)
BM : 323,13
Pemerian : Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang
putih hingga putih kelabu atau putih kekuningan larutan praktis netral
terhadap lakmus P, stabil dalam larutan netral
Karakteristik : Serbuk putih-putih keabua-abuan atau putih kekuningan,
halus, Kristal atau kristal halus, jarum atau piring memanjang, sedikit larut
dalam air, mudah larut dalam alcohol dan propyleneglycol sedikit larut
dalam eter.
Khasiat : Antibiotik
Penyimpanan : wadah tertutup rapat
2. CMC Na (Dirjen POM,1979)
Sinonim : Akucell
Pemerian : Warna putih sampai krem, hamper tidak berasa, hamper
tidak berbau, bentuk serbuk atau granul
Kelarutan : Mudah terdispersi dalam air membentuk larutan koloid,
tidak larut dalam etanol
PH Larutan : 7-9
Stabilitas : Higroskopik dan dapat menyerap air pada kelembapan
tinggi
Khasiat : Suspending Agent
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

3. Polysorbatum-80 (Depkes RI,1979)


Nama lain : Tween 80
BM : 1310 g/mol
Pemerian : memiliki bau yang khas dan hangat, rasanya pahit, bentuk cairan,
minyak kuning
Kelarutan : larut dalam etanol, tidak larut dalam minyak mineral, tidak larut
dalam minyak sayur, larut dalam air
Stabilitas : Polisorbat bersifat higroskopik dan harus diperiksa kandungan
airnya sebelum digunakan dan dikeringkan jika perlu
Kegunaan : Agen Pengemulsi, Agen Kelarutan

4. Propilenglikol (Anonim, 1979)


Sinonim : propylenglycolum
Pemeriaan : cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
rasaagak manis, higroskopik Kelarutan: dapat campur dengan air, dengan
etanol (95%) P dan larutdalam 6 bagian eter P, tidak dapat campur dengan
eter minyak tanah P dan dengan minyak lemak.
Khasiat : zat tambahan, pelarut
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

5. Sirup Simpleks (Dirjen POM,1979)


Warna : Tidak berwarna
Berat Molekul : 1,587 gram/mol
Titik Lebur : 180oC
Pemerian : Cairan jernih,tidak berwana
Kelarutan : Larut dalam air, mudah larut dalam air mendidih, sukar
larut dalam eter
Kegunaan : Sebagai pemanis
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, di tempat sejuk

6. Aquadest (Depkes RI, 1979)


Sinonim : Air suling
Pemerian : Cairan jernih,tidak berwarna,tidak berbau,tidak
mempunyai rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

7. Gliserol (FI ED III, 271)


Nama resmi : Glicerolum
Nama lain : Griserol,griseril
Pemerian : Cairan seperti sirop; jernih, tidak berwarna; tidak berbau;
manis diikuti rasa hangat. Higroskopik. Jika disimpan beberapa lama pada
suhu rendah dapat memadat membentuk massa hablur tidak berwarna yang
tidak melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 20
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dan dengan etanol (95%) P;
praktis tidak larut dalam kloroform P dalam eter P dan dalam minyak lemak.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : zat tambahan

V. CARA KERJA
1. Cara membuat suspensi

dibuat larutan CMC-Na dengan cara panas:


ditimbang CMC-Na sesuai formula,ditaburkan
pada sebagian air (40 ml),didihkan dan aduk
ad terbentuk larutan kental dan jernih serta
homogenkan,dinginkan

dibasahi kloramfenikol palmiat dengan


tween 80 dan glyceril ,aduk ad homogen

ditambahkan larutan CMC-Nayang telah


dibuat tadi aduk ad homogen

ditambahkan sirup simpleks ,aduk ad


homogen

ditambahkan essen dan favor aduk ad


homogen

dimasukan kedalam wadah yang sesuai dan


tambahkan sisa aquades ad 60 ml
2. Evaluasi uji organoleptis

diamati suspensi yang sudah dibuat

dicatat hasil pengamatan berupa


warna,aroma dan rasa

3. Evaluasi uji homogenitas

diamati suspensi dibawa lampu


atau cahaya

diamati ada praktikum atau tidak

diamati sediaan homogen


atau tidak

4. Evaluasi uji berat jenis

ditimbang berat piknometer kosong

diukur volume pikno kosong

ditimbang piknometer + suspensi

dihitung berat jenis

5. Evaluasi uji volume sedimentasi (presipitasi)


digojog suspensi dimasukan kedalam tabung
bersekala

dilalukan pengamatan pada tinggi / volume


pada menit ke 0, 5, 10, 20, 30, 45, 60, 90,
120, 150, 180 dan 1 hari

dibandingkan tinggi siedimentrasi


dengan tinggi cairan mula- mula
sebagiaan volume sedimentasi

6. Evaluasi revespersibilitas

dilalukan gerakan membalik suspensi yang


mengandung sedimen sebesar 90℃ sampai
endapan suspensi terdispersi kembali

catat waktu yang di perlukan dari awal mula start samapi


endapan redispersi kembali

diualang sebanyak 3 kali ,jga hari ke 1 dan 3

7. Evaluasi uji Ph

dituang sedian suspensi kedalam cap

diukur menggunakan ph meter atau ph universal

diamati dan di catat hasil pengamatan

Anda mungkin juga menyukai