Keterangan:
a = Berat pikno kosong
b = Berat sampel sebelum diuji
c = Berat sampel sesudah diuji
Viskositas
Viskometer kapiler / ostwold dengan cara waktu air dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu
yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air) untuk lewat dua tanda
tersebut. Jika h1 dan h2 masing-masing adalah viskositas dari cairan yang tidak diketahui dan cairan
standar, r1 dan r2 adalah kerapatan dari masing-masing cairan, t1 dan t2 adalah waktu alir dalam detik.
Rumusnya adalah:
1h = ρ1 . t1
2h = ρ2 . t2
η1 = ρ1 . t1 . h2
ρ2 . t
Uji PH
Sediaan diukur pH nya dengan menggunakan pH meter. Berikut tahapanya pertama diambil sedikit
sampel sediaan .Kemudian pH meter ditara dulu dengan buffer standar pada pH 7, kemudian ditara pada
buffer pH 4 karena sediaan yang diharapkan pada rentan pH 3.6-4.6. Terakhir diukur sampel sediaan
dengan pH meter dan diketahiui hasilnya
Uji Distribusi Ukuran Partikel
Uji distribusi ukuran partikel menggunakan metode dengan mikroskop dengan cara diambil sedikit
sampel sediaan kemudian diencerkan dengan aquades dan diamati dalam mikroskop sebaran ukuran
partikelnya.
Redispersi
Evaluasi suspensi ibuprofen ini dilakukan setelah pengukuran volume sedimentasi konstan. Dilakukan
secara manual dan hati-hati, tabung reaksi diputar 180° dan dibalikkan ke posisi semula. Formulasi yang
dievaluasi ditentukan berdasarkan jumlah putaran yang diperlukan untuk mendispersikan kembali endapan
partikel ibuprofen agar kembali tersuspensi. Kemampuan redispersi baik bila suspensi telah terdispersi
sempurna dan diberi nilai 100%
Pembahasan
Dari susunan formulasi sediaan suspensi analgesic yang tersusun dari Gom
Arab dengan kadar 2,5 % yang berfungsi sebagai pensuspensi dengan skala lab
2,5 gram dan skala pailed 12,5 gram, yang kedua CMC-Na dengan kadar 0,75 %
yang berfungsi sebagai pensuspensi dengan skala lab 0,45 gram dan skala pailed
2,25 gram,selanjutnya sukrosa dengan kadar 20% yang berfungsi sebagai
pemanis dengan skala lab 12 gram dan skala pailed 60 gram, yang keempat
metil paraben dengan kadar 0,1% yang berfungsi sebagai pengawet dengan
skala lab 60 mg dan skala pailed 300 mg,yang kelima asam sitrat dengan kadar
0,1% yang berfungsi sebagai dapar dengan skala lab 0,05 gram dan skala pailed
0,3 gram, yang keenam propilen glikol dengan kadar 5% yang berfungsi sebagai
cosolvent dengan skala lab 3 ml dan skala pailed 15 ml, yang ketujuh perasaan
jeruk yang berfungsi sebagai perasa dengan skala lab 4 tetes dan skala pailed
20 tetes dan yang terakhir aqua destilata dengan kadar 100 % yang berfungsi
sebagai pembawa dengan skala lab sampai 60 ml dan skala pailed yang
mencapai 300 ml.
Pada hasil penelitian memiliki nilai latency time yang merupakan lama
waktu tikus untuk menunjukkan respon nyeri setelah diberi rangsangan nyeri
berupa panas. Kelompok II ,III dan IV yang merupakan kelompok yang diberikan
ekstrak etanol kunyit putih menunjukkan rata-rata latency time yang lebih besar
dibanding dengan kelompok I yang merupakan kelompok control. Hal ini
diakibatkan karena adanya efek analgetik pada kelompok yang diberikan
ekstrak etanol kunyit putih . berdasarkan lokasi penghambatannya ,obat-obatan
analgetik dibagi menjadi dua yaitu obat analgetik yang menghambat dibagian
sentral dan obat yang menghambat dibagian perifer. Pada penelitian ini
kurkumin yang merupakan zat aktif pada kunyit putih menghambat dibagian
perifer .kurkumin yang menghambat kerja enzim COX ,sehingga asam arakidonat
yang menumpuk tidak bisa berubah menjadi prostaglandin yang sedikit
mengakibatkan proses transduksi memerlukan waktu yang lebih lama untuk
menghasilkan stimulus nyeri yang akan ditransmisi ke otak
Hasil uji yang didapatkan menunjukkan bahwa seluruh perbandingan antara
kelompok memiliki perbandingan yang signifikan kecuali antara kelompok III dan
IV hal ini menunjukkan dosis efektif etanol kunyit putih adalah sebesar 80 mg/kg
bb , perbedaan hasil pada kelompok perlakuan diakibatkan Karena
perbedaan dosis tiap kelompoknya . semakin besar dosis yang diberikan maka
semakin besar pula curcumin yang dapat diserap tubuh sehingga semakin kuat
efek analgetiknya akan tetapi dosis sangat tinggi akan mengalami titk jenuh
sehingga efektifitas dari zat akan menurun
KESIMPULAN
Ekstrak etanol kunyit putih memiliki efek analgetik terhadap nyeri pada tikus yang diinduksi
dengan metode Tail immersion dengan dosis efektif adalah 80 mg/kg
KEMASAN
LABEL
DAFTAR PUSTAKA