OLEH
I NYOMAN WARGI TRISNA JAYA / 221023008
B5 LINTAS JALUR
PENDAHULUAN
2.4 Metode Pembuatan dan Cara Kerja Produk Rekayasa Genetika Hormon
Metode pembuatan insulin yaitu melalui rekayasa genetika dimanaa gen ditransfer ke
spesies lain. Gen pengkode hormon insulin manusia berhasil dimasukkan ke dalam sel
Escherichia coli pada tahun 1978 oleh Genentech. Selanjutnya, insulin manusia diproduksi
pada skala industri oleh Eli Lilly pada tahun 1982. Novo Nordisk memproduksi insulin
manusia dengan menggunakan sistem eskpresi mikroorganisme Saccharomyces
cerevisiaepada tahun 1991 (NovolinTM) di Amerika Serikat, dan ActrapidTM,
ProtaphaneTM, dan MixtardTMdi Eropa. Pada tahun 1995, Sanofi mengembangkan insulin
manusia menggunakan E. coli dan dipasarkan pada tahun 1997. Sekarang ini insulin manusia
dan insulin analog diproduksi menggunakan sistem ekspresi E. coli, S. cerevisiae, dan Pichia
pastoris (Hardianto et al., 2021).Gen pengkode insulin dari sel-sel Langerhans pada pankreas
disisipkan atau diinsersi pada vektor plasmid. Plasmid yang telah disisipi gen target tersebut,
atau disebut sebagai plasmid rekombinan kemudian ditransformasikan pada sel kompeten
berupa sel E. coli sehingga sel kompeten tersebut dapat dikloning atau diperbanyak dan
selanjutnya mampu mengekspresikan gen pengkode insulin tersebut. Dimana masing-masing
gen polipeptida alfa dan beta disintesis, gen tersebut disisipkan pada submit E. coli yang
mengandung promoter, operator dan gen struc- tural yang mengkode β–galaktosidase, gen
alfa dan
beta disisipkan ke dalam plasmid yang terpisah, plasmid yang telah disisipi gen insulin
dimasukan ke dalam sel E. coli, insulin terbentuk dari proses ekspresi gen, protein (insulin
dimurnikan dan dipotong sehingga terpisah dengan protein β-galaktosidase), diperoleh
polipeptida alfa dan beta insulin kemudian polipeptida alfa diikatkan dengan polipeptida beta
sehingga diperoleh insulin yang siap untuk digunakan (Mohamed et al., 2022). Cara kerja
produk rekayasa genetika hormon berupa insulin tersebut yaitu Insulin merangsang
pemasukan glukosa pada membran tanpa bantuan glukokinase. Glukosa oleh insulin di
membran akan diterima oleh second messenger sehingga dapat membuat terowongan/channel
untuk untuk pemasukan glukosa. Enzim yang mempengaruhi dalam reaksi ini adalah
heksokinase. Glukosa menurun oleh karena adanya reaksi heksokinase, peningkatan
glikolisis, peningkatan HMP shunt, peningkatan glikogenesis dan peningkatan siklus asam
sitrat. Glukosa meningkat diharapkan terjadi pula peningkatan pembentukan triasilgliserol,
tetapi juga dapat meningkatkan lipolisis. Pada perubahan triasilgliserol menjadi asam lemak
bebas menggunakan enzim lipase. Triasilgliserol lipase akan dihambat oleh insulin dengan
cara mengaktifkan fosfodiesterase yang akan merbah cAMP menjadi 5’AMP yang
menginaktifkan adenilat siklase, sehingga lipolysis menurun, menstimulasi lipogenesis.
Insulin meningkat akan menyebabkan lipogenesis meningkat, lipolisis menurun, glikogenesis
meningkat, glikogenolisis menurun, glikoneogenesis menurun dan glikolisis meningkat
(Petersen et al., 2018).
2.5 Peran Ilmu biologi sel dalam rekayasa genetika hormon di bidang farmasi
Biologi sel adalah ilmu yang mempelajari sel, baik pengertian maupun organella yang
ada di dalam sel serta fungsinya. Tubuh organisme hidup tersusun oleh sel, apabila organisme
hidup tersebut hanya memiliki satu sel maka termasuk organisme uniseluler seperti yeast,
protozoa, dan bakteri. Organisme multiseluler seperti manusia, hewan dan tumbuhan
merupakan organisme yang tersusun dari banyak sel. Sel merupakan unit terkecil dari
kehidupan, yang memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda tergantung tempat dan
fungsi dari jaringan yang disusunnya. Sel pertama kali yang ditemukan oleh Robert Hooke
pada tahun 1665. Sel dalam bahasa Latin adalah cellula yang artinya bilik kecil. Pada awal
sel ditemukan, yang terlihat adalah sel gabus yang tampak hanya seperti bilik karena sel
gabus yang diamati adalah benda mati. Dalam perkembangannya, Hooke melihat perbedaan
antara sel gabus dengan sel hidup. Di dalam sel hidup terdapat cairan kental yang kemudian
disebut protoplasma. Dengan ditemukannya mikroskop elektron yang mulai dikenal pada
tahun 1950-an, sel dapat dilihat sampai komponen yang lebih rinci. Sel juga merupakan
tempat yang berongga (cytosi) dan kantong yang berisi (cella). Pengetahuan akan komposisi
dan cara kerja sel merupakan hal mendasar bagi semua bidangilmu biologi. Pengetahuan
akan persamaan dan perbedaan di antara berbagai jenis sel merupakan hal penting khususnya
bagi bidang biologi sel. Persamaan dan perbedaan mendasar tersebut mempunyai pemersatu
yang memungkinkan prinsip-prinsip yang dipelajari dari suatu sel diekstrapolasikan dan
digeneralisasikan pada jenis sel lain yang dimana ini berperan penting pada konsep rekayasa
genetika.
DAFTAR PUSTAKA
Hardianto, D. et al. (2021) ‘Insulin: Produksi, Jenis, Analisis, Dan Rute Pemberian’,
Bioteknologi & Biosains Indonesia, 8(2), pp. 1–11. Available at:
http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JBBI.
Novilia Susianawati, dan, Kesehatan Lingkungan FIK UMS, P. and Sekolah Pasca Sarjana
UGM ABSTRAK, B. (2006) ‘Kemajuan Iptek Untuk Kemaslahatan Umat’, Suhuf,
XVIII(02), pp. 156–165.
Petersen, M. C. et al. (2018) ‘Mechanisms Of Insulin Action and Insulin Resistance’, pp.
2133–2223. doi: 10.1152/physrev.00063.2017.