Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOKIMIA FARMASI

“REKAYASA GENETIKA”

Di susun oleh :
1. Bunga Yeni S (17484019) 10. Diana Lestari (17484030)
2. Clara Lelarosa A (17484021) 11. Dwi Kurnia (17484031)
3. Danik Untari (17484022) 12. Dwi Setyawan (17484032)
4. Desi Melisa (17484023) 13. Ellany Febi (17484033)
5. Desta Hastiyan M (17484024) 14. Elda Laura (17484034)
6. Desy Imtinan M (17484025) 15. Elly Nur (17484035)
7. Dewi Ratnasari (17484026) 16. Elmaya Eka (17484036)
8. Dewi Susanti (17484027) 17. Enggar Witaningrum (17484037)
9. Diah Nori S (17484028)

LABORATORIUM BIOKIMIA FARMASI


POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI SETYA INDONESIA
YOGYAKARTA FEBRUARI 2019
DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Bioteknologi merupakan penerapan teknik pendayagunaan organism hidup atau bagian
organisme untuk membuat, memodifikasi, meningkatkan, atau memperbaiki sifat makhluk
hidup serta mengembangkan mikroorganisme untuk penggunaan khusus.
Pada pelaksanaannya, bioteknologi menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan
kerekayasaan dalam menangani dan mengelola bahan dengan bantuan agen biologis untuk
menghasilkan bahan dan jasa.
Bioteknologi telah dikembangkan pada berbagai bidang, seperti penerapan
biokimia,mikrobiologi, dan rekayasa genetika menjadi pedoman utama bioteknologi sebagai
bidang antar disiplin.
Dengan sebutan “Rekayasa genetik” sekarang dimaksudkan sejumlah besar kemungkinan
yang kita miliki untuk langsung mencampuri kehidupan manusia, disamping aspek-aspek alam
lainnya dan mengubah menurut rencana dan keinginan kita. Usaha membenarkan intervensi
dalam alam seperti itu sudah menimbulkan berbagai masalah etis, sedangkan kemampuan untuk
mengubah kehidupan manusia itu sendiri menimbulkan masalah etis lagi.
Untuk apa sebenarnya rekayasa genetika dilakukan? (Thomas A.Shanon, 1995: hal 132).
Bahwa rekayasa genetika dapat memberikan hasil yang sangat menguntungkan bagi
kehidupan manusia dalam berbagai bidang, dapat dimengerti dari sebuah contoh berikut ini.
Pasien diabetes tidak mampu membentuk hormon insulin dalam jumlah tertentu yang diperlukan
untuk mengatur kadar gula dalam darah. Oleh karena itu pasien diabetes memerlukan suntikan
insulin sebagai tambahan. Dahulu insulin yang dibutuhkan itu berasal dari kelenjar pankreas
sapi atau babi. Dengan teknik rekayasa genetik, para peneliti berhasil memaksa
mikroorganisma, yaitu bakteri untuk membentuk insulin yang mirip sekali dengan insulin yang
dihasilkan oleh manusia sendiri.Penelitian selanjutnya dapat membuktikan bahwa insulin
manusia tiruan ini bahkan lebih baik daripada insulin hewani dan dapat diterima lebih baik oleh
tubuh manusia.

4
Dalam perjalananya, rekayasa genetik mendapat tanggapan, baik yang mendukung
maupun yang menolak tentang pengembangan rekayasa genetik. Tanggapan beragam datang
dari berbagai kalangan. Evaluasi konsekuensi dari rekayasa genetik tentunya sangat beragam,
baik dari sisi lingkungan hidup, agama kesehatan manusia dan terutama motivasi dan sosial
kultural masyarakat. Untuk menyadari secara konkret sampai dimana perkembangan ilmu
genetika dan penerapanya serta tanggapan beberapa kalangan masyarakat, maka makalalah ini
dibuat.

1.2. Rumusan Masalah:


1. Apa yang dimaksut rekayasa genetika
2. Bagaimana perkembangan rekayasa genetika?
3. Bagaimana penggunaan rekayasa genetika pada tumbuhan, hewan dan manusia?
4. Bagaimana dampak penggunaan rekayasa genetika?

1.3. Tujuan
Yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Mengetahui pengertian dari rekayasa genetika.
b. Mengetahui perkembangan rekayasa genetika dalam kehidupan.
c. Mengetahui penggunaan rekayasa genetika pada tumbuhan, hewan dan manusia.
d. Mengetahui dampak penggunaan rekayasa genetika.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Rekayasa Genetika


APA ITU REKEYASA GENETIK ?
Suatu sifat dapat diturunkan dari induk kepada keturunannya karena adanya factor
pembawa sifat yang bernama gen. Gen merupakan unit bahan genetic yang sangat menetukan
genotype maupun fenotif suatu individu. Menurut morgan gen adalah : unit yang kompak dan
terdapat dalam lokus suatu kromosom,yg mengandung informasi genetic yang mengatur sifat-
sifat menurun.(cerdas belajar Biologi,Oman karmana 2007)
Rekayasa genetika dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan
produk baru dengan cara membuat DNA rekombinan melalui penyisipan gen. DNA rekombinan
adalah DNA yang urutannya telah direkombinasikan agar memiliki sifat-sifat atau fungsi yang
kita inginkan sehingga organisme penerimanya mengekspresikan sifat atau melakukan fungsi
yang kita inginkan. Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme,
mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan.
Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini.
Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk
peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk
mengembangkan bidang masing-masing

2.2. Rekayasa Genetika dan DNA


Rekayasa genetika adalah pengubahan bahan genetik dengan masuk secara langsung ke
dalam proses genetik dengan tujuan menghasilkan zat baru atau memperkuat fungsi organisme
yang telah ada. Rekayasa Genetika disebut juga dengan rekombinanasi DNA. Perekayasaan
genetik terhadap satu sel dapat dilakukan dengan hanya menghilangkan, menyisipkan, atau
menukarkan satu atau beberapa pasang basa nukleotida penyusun molekul DNA. Ini sebuah
cabang biologi yang masih sangat muda, menarik dan kontroversial. Dalam satu hal, Rekayasa
genetika menawarkan kemungkinan penyembuhan terhadap banyak sekali penyakit dan
peningkatan bahan-bahan yang kita pakai dalam kehidupan sehari-hari (Sumatri dan Asep S.A,
2005).
6
Harapan atas manfaat rekayasa genetik ini disimbolkan lewat adanya Human Genome
Project, sebuah kerjasama internasional untuk mengelompokkan semua gen yang dimiliki kita,
spesies manusia. Di sisi lain, juga punya potensi menakutkan. Rekayasa Genetika bisa disalah
gunakan untuk pengendalian populasi seperti yang direncanakan oleh Nazi, atau pembuatan virus
mematikan untuk menghabisi umat manusia.Dan kemungkinan bahaya ini juga disimbolkan oleh
sebuah konsep mengagumkan yang dimunculkan oleh rekayasa genetika. Namanya Kloning,
dimana Kloning menurut bahasa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu clone atau klon yang
berarti kumpulan sel turunan dari sel induk tunggal dengan reproduksi aseksual. Sedangkan
menurut istilah Kloning adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetic yang sama
dengan sel induknya tanpa diawali proses pembuahan sel telur atau sperma tapi diambil dari inti
sebuah sel pada makhluk hidup tertentu baik berupa tumbuhan, hewan maupun manusia. secara
terminologi Kloning (klonasi) adalah teknik pembiakan vegetatife atau reproduksi aseksual
(tanpa pertemuan sel sperma dan ovum) dengan kode genetic yang sama dengan induknya, pada
makhluk hidup tertentu baik berupa tumbuhan, hewan, maupun manusia. Individu baru hasil
kloning tersebut disebut klon (Anonim, 2012).

Langkah-Langkah yang Dilakukan dalam Rekayasa Genetika Secara Sederhana :


• Mengindetifikasikan gen dan mengisolasi gen yang diinginkan
• Membuat DNA/AND salinan dari ARN Duta
• Pemasangan cDNA pada cincin plasmid
• Penyisipan DNA rekombinan kedalam tubuh/sel bakteri
• Membuat klon bakteri yang mengandung DNA rekombinan

B. Manfaat Rekayasa Genetika


Menurut Djajanegara, manfaat rekayasa genetika yaitu:
1. Meningkatkan produktivitas dan kualitas produk pertanian secara nyata (James,1998)
2. Memberikan terobosan baru terhadap pemuliaan tanaman dimana teknik-teknik
konvensional mengalami hambatan (Suwonto,2000)
3. Memecahkan masalah dibidang kesehatan dengan menyediakna vaksin-vaksin baru
dan hormone penting melalui teknik DNA rekombinan (Koesnandar, 2000)

7
4. Pelestarian keanekaragaman hayati melalui rekayasa genetika, misal jamur bisa
berkurang keganasanya menyerang tanaman (Chen dan Nuss, 1999).

Manfaat rekayasa genetika dalam bidang kehidupan yaitu :


1. Bidang kedokteran
a. Mengetahui kelainan/penyakit turunan serta usaha menanggulanginya
b. Pembuatan insulin oleh bakteri
c. Pembuatan vaksin terhadap virus Aids
d. Menyembuhkan penyakit Lesch,Nyhan
e. Usaha pencangkokan gen pada penderita Thalasemia

2. Bidang Farmasi
a. Pembuatan protein yang penting dalam kesehatan seperti hormon faktor tumbuh
Protein pengatur dan pembuatan obat–obat.

3. Bidang Pertanian
Pertanian diharapkan akan menikmati keuntungan paling banyak dari teknik
rekayasa genetika seperti:
a. Mengganti pupuk nitrogen mahal menjadi pupuk oleh fiksasi nitrogen alami
b. Teknik rekayasa genetika mengusahakan tanaman-tanaman( khususnya yang
mempunyai arti ekonomi) yang tidak begitu peka terhadap penyakit yang
disebabkan oleh bakteri, jamur,dan cacing
c. Mengusahakan tanaman yang manpu menghasilkan pestisida sendiri.
d. Membentuk revolusi hijau
e. Tanam-tanaman yang mampu menangkap cahaya dengan lebih efektif untuk
meningkatkan efisiensi fotosintesis.
f. Tanam-tanaman yang tahan terhadap pengaruh kadar garam, hawa kering, hawa
dingin dan embun beku.
g. Mengusahakan tanaman baru yang lebih menguntungkan(berlipat ganda)

8
4. Bidang Peternakan
a. Vaksin untuk melawan penyakit ganas pada B2
b. Vaksin untuk penyakit kuku dan mulut yang menular pada sapi, B2, kambing dll
c. Uji hormon pada pertumbuhan sapi untukproduksi susu.

5. Bidang Industri
a. Menciptakan bakteri yang dapat melarutkan logam, penghasil bahan kimia,
b. Menciptakan mikroorganisme yang mampu membuat minyak tanah

6. Bidang psikologi dan Antropologi


a. Mengetahui asal usul suku bangsa, hubungan kekerabatan, serta pengaruh sifat
genetis seseorang dalam kehidupan masyarakat.(Drs.Wildam yatim, genetika
1996)

2.3. Penggunaan Rekayasa Genetika Pada Tanaman (Genetically Modified

Organism) Dikaji Dari Sisi Positif


a. Perkembangan Tanaman Rekayasa Genetika (Genetically Modified Organism)
Revolusi hijau ( Green Revolution) yang diperkenalkan awal tahun 1960an yang
dianggap sebagai langkah baru dalam dunia pertanian yang ditandai dengan perbaikan bercocok
tanam seperti penggunaan bibit unggul, prnggunaan pupuk yang sesuai, pemberantasan hama
dan penyakit yang lebih intensif serta berbagai tindakan lainnya, memungkinkan peningkatan
produksi pangan yang berasal dari tanaman pangan di seluruh dunia. Pada tahun 1984 oleh Food
and Agriculture Organization (FAO), Indonesia diakui telah berswasembada beras berkat
revolusi hijau. Dengan demikian pada saat itu kekhawatiran akan terjadinya krisis pangan
khususnya di Indonesia sebagai akibat dari tidak seimbangnya antara bahan makanan pokok
dengan jumlah penduduk dapat diatasi. Tetapi sekitar tahun 1987, swasembada beras tersebut
telah berakhir.
b. Tanaman Transgenik dan Jenisnya
Apakah transgenik itu? Transgenik terdiri dari kata trans yang berarti pindah dan gen yang
berarti pembawa sifat. Jadi transgenik adalah memindahkan gen dari satu makhluk hidup
kemakhluk hidup lainnya, baik dari satu tanaman ketanaman lainnya, atau dari gen hewan ke

9
tanaman. Transgenik secara definisi adalah the use of gene manipulation to permanently modify
the cell or germ cells of organism (penggunaan manipulasi gen untuk mengadakan perubahan
yang tetap pada sel makhluk hidup). Teknologi transgenik atau kloning juga dilakukan pada
dunia peternakan, separti domba dolly yang diambil dari gen sel ambing susu domba yang
ditransplantasikan ke sel telurnya sendiri. Pada ikan-ikan teleostei, menghasilkan ikan yang
resisten terhadap pembusukan dan penyakit.

Tujuan dari pe-ngembangan tanaman transgenik ini diantaranya adalah:


1. Menghambat pelunakan buah (pada tomat).
2. Tahan terhadap serangan insektisida, herbisida, virus.
3. Meningkatkan nilai gizi tanaman, dan
4. Meningkatkan kemampuan tanaman untuk hidup pada lahan yang ektrem seperti lahan
kering, lahan keasaman tinggi dan lahan dengan kadar garam yang tinggi.
Antara tahun 1996-2001 telah terjadi peningkat an yang sangat dramatis dalam adopsi atau
penanaman tanaman GMO (Genetically Modified Organism) di seluruh dunia. Daerah
penanaman global tanaman transgenik meningkat dari sekitar 1,7 juta ha pada tahun 1996
menjadi 52,6 juta ha pada tahun 2001. Peningkatan luas tanam GMO tersebut mengindikasikan
semakin banyaknya petani yang menanam tanaman ini baik di negara maju maupun di negara
berkembang. Sebagian besar tanaman transgenik ditanam di negara-negara maju. Amerika
Serikat sampai sekarang merupakan negara produsen terbesar di dunia. Pada tahun 2001,
sebanyak 68% atau 35,7 juta ha tanaman transgenik ditanam di Amerika Serikat.
Sampai saat ini, kedelai merupakan produk GMO terbesar yaitu 33,3 juta ha atau sekitar
63% dari seluruh tanaman GMO. Kedelai tahan herbisida banyak ditanam di AS, Argentina,
Kanada, Meksiko, Rumania dan Uruguay. Jagung merupakan tanaman GMO terbesar kedua
yang ditanam yaitu seluas 9,8 juta ha sedangkan luas tanaman kapas GMO yang ditanam adalah
sekitar 6,8 juta ha . Sifat yang terdapat dari tanaman GMO pada umumnya adalah resisten
terhadap herbisida, pestisida, hama serangga dan penyakit serta untuk meningkatkan nilai gizi
seperti yang terlihat di tabel di bawah ini :

10
No Tujuan Rekayasa Genetika Contoh Tanaman
1 Menghambat pematangan dan Tomat
pelunakan buah
2 Tahan terhadap serangan insektisida Tomat, kentang, jagung
3 Tahan terhadap serangan ulat Kapas
4 Tahan terhadap insekta dan virus Kentang
5 Tahan terhadap virus Squash, Pepaya
6 Tahan terhadap insekta dan herbisida Jagung, Padi, Kapas dan Canola
7 Toleran terhadap herbisida Kedelai, Canola, Kapas, Jagung,
8 Perbaikan komposisi nilai gizi Canola (high laurate oil), Kedelai
(high oleid acid oil), Padi (high beta-
carotene)
c. Tanaman Transgenik Tahan Kekeringan
Tanaman tahan kekeringan memiliki akar yang sanggup menembus tanah kering,
kutikula yang tebal sehingga mengurangi kehilangan air dan kesanggupan menyesuaikan diri
dengan garam di dalam sel. Tanaman toleran terhadap kekeringan ditransfer dari gen kapang
yang mengeluarngkan enzim trehalose. Tembakau adalah salah satu tanaman yang dapat toleran
terhadap suasana kekeringan.
d. Tanaman Transgenik Resisten Hama
Bacillus thuringiensis menghasilkan protein toksin sewaktu terjadi sporulasi atau saat
bakteri memberntuk spora. Dalam bentuk spora, berat toksin mencapai 20% dari berat spora.
Apabila larva serangga memakan spora, maka di dalam alat pencernaan larva serangga tersebut,
spora bakteri pecah dan mengeluarkan toksin. Toksin yang masuk ke dalam membran sel alat
pencernaan larva mengakibatkan sistem pencernaan tidak berfungsi dengan baik dan pakan tidak
dapat diserap sehingga larva mati. Dengan membiakkan Bacillus thuringiensiskemudian
diekstrak dan dimurnikan, makan akan diperoleh insektisida biologis (biopestisida) dalam bentuk
kristal. Pada tahun 1985 dimulai rekayasa gen dari Bacillus thuringiensis dengan kode gen Bt
toksin (Winarno dan Agustina ,2007)

11
Tanaman tembakau untuk pertama kali merupakan tanaman transgenik pertama yang
menggunakan gen BT toksin. Jagung juga telah direkayasa dengan menggunakan gen Bt toksin,
tetapi diintegrasikan dengan plasmid bakteriSalmonella parathypi yang menghasilkan gen yang
menonaktifkan ampisilin. Pada jagung juga direkayasa adanya resistensi herbisida dan resistensi
insektisida sehingga tanaman transgenik jagung memiliki berbagai jenis resistensi hama
tanaman. Gen Bt toksin juga direkayasa ke tanaman kapas, bahkan multiplegenedapat direkayasa
genetika pada tanaman transgenik. Toksin yang diproduksi dengan tanaman transgenik menjadi
nonaktif apabila terkena sinar matahahari, khususnya sinar ultraviolet.
e. Tanaman Transgenik Resisten Penyakit
Perkembangan yang signifikan juga terjadi pada usaha untuk memproduksi tanaman
transgenik yang bebas dari serangan virus. Dengan memasukkan gen penyandi tanaman
terselubung (coat protein) Johnson grass mosaic poty virus (JGMV) ke dalam suatu tanaman,
diharapkan tanaman tersebut menjadi resisten apabila diserang oleh virus yang bersangkutan.
Potongan DNA dari JGMV, misalnya daRi protein terselubung dan protein nuclear inclusion
body(Nib) mampu diintegrasikan pada tanaman jagung dan diharapkan akan menghasilkan
tanaman transgenik yang bebas dari serangan virus. Virus JGMV menyerang beberapa tanaman
yang tergolong dalam famili Graminae seperti jagung dan sorgum yang menimbulkan kerugian
ekonomi yang cukup besar. Gejala yang ditimbulkan dapat diamati pada daun berupa mosaik,
nekrosa atau kombinasi keduanya. Akibat serangan virus ini, kerugian para petani menjadi
sangat tinggi atau bahkan tidak panen sama sekali.
 Contoh Tanaman yang telah Menggunakan Teknologi Rekayasa Genetika
Berikut ini disajikan berbagai tanaman hasil rekayasa genetika dan keunggulannya dibandingkan
dengan tanaman biasa yang sejenis
 Kedelai Transgenik
 Jagung Transgenik
 Kapas Transgenik
 Tomat Transgenik
 Kentang Transgenik
 Keunggulan Tanaman Rekayasa Genetika (Genetically Modified Organism)
WHO telah meramlakan bahwa populasi dunia akan berlipat dua pada tahun 2020
sehingga diperkirakan jumlah penduduk akan lebih dari 10 milyar. Karena kondisi tersebut,

12
produksi pangan juga harus ditingkatkan demi menjaga kesinambungan manusia dengan
bahan pangan yang tersedia. Namun yang menjadi kendala, jumlah sisa lahan pertanian di
dunia yang belum termanfaatkan karena jumlah yang sangat kecil dan terbatas. Dalam
menghadapi masalah tersebut, teknologi rDNA atau Genetically Modified Organism (GMO)
akan memiliki peranan yang sangat penting. Teknologi rDNA dapat menjadi strategi dalam
peningkatan produksi pangan dengan keunggulan-keunggulan sebagai berikut :
 Mereduksi kehilangan dan kerusakan pasca panen
 Mengurangi resiko gagal panen
 Meningkatkan rendemen dan produktivitas
 Menghemat pemanfaatan lahan pertanian
 Mereduksi kebutuhan jumlah pestisida dan pupuk kimia
 Meningkatkan nilai gizi
 Tahan terhadap penyakit dan hama spesifik, termasuk yang disebabkan oleh virus.

2.4. Rekayasa Genetika Pada Hewan


Pada hewan vertebrata, cloning yang pertama sekali dilakukan adalah pada katak.
Yang Pada proses kloningnya dengan cara menempatkan inti sel yang matang dari sel-sel epitel
intestine ke sel telur matang yang telah dibuang intinya dan ditumbuhkan dalam medium. Klon
akan berkembang menjadi katak yang semua cirri-cirinya sama dengan inti yang
ditranplantasikan.
Pada mamalia, Pada tahun 1996 domba Dolly ada hasil rekayasa genetika dengan cara
transpalasi gen. cloning yang dihasilkan tidak hanya dengan menempatkan suatu inti sel somatic
yang matang (berasal dari sel kelenjar susu) ke sel telur yang matang yang telah dibuang intinya,
sel hasil rekayasa genetika ini harus ditempatkan dalam uterus betina untuk menjamin suksesnya
perkembangan sel tersebut menjadi organism baru. Kloning terhadap manusia saat ini tidak
diperbolehkan dan melanggar undang-undang (Sumatri dan Asep, 2005).

13
BAB III
PENUTUPAN

3.1.Kesimpulan
Rekayasa genetika adalah upaya pencangkokan gen dengan teknik rekombinan
DNA pada mikroorganisme tertentu. Dengan rekayasa genetika, manusia dapat
memuat organisme yang tidak dapat menghasilkan bahan tertentu menjadi mampu
menghasilkan bahan tertentu yang dibutuhkan manusia. Mikroorganisme yang
berperan ini disebut makluk transgenik.
Setelah melakukan pengkajian penulis dapat menyimpulkan :
1. Rekayasa genetika adalah suatu kemajuan dibidang IPTEK yang sangat bermanfaat
untuk meningkatkan tingkat fungsional dari suatu makhluk hidup atau organism.
2. Rekayasa genetika sangat baik digunakan asalkan masih dalam batas kewajaran
manusia yang masih bias dimengerti dengan akal pikiran manusia.
3. Rekayasa genetika dapat digunakan untuk memperbaiki kerusakan dan merupakan
alat untuk melakukan pembaharuan yang sangat efisien jika digunakan dengan tepat.
4. Rupanya masih banyak masyarakat yang belum benar mengerti arti rekayasa
genetika itu dan apa dampaknya bagi kehidupan manusia.

3.2 Saran
1. Hendaknya rekayasa genetika dimanfaatkan dan digunakan dengan selayak
layaknya.
2. Rekayasa genetika hendaknya tidak digunakan untuk merusak gen suatu organisme
3. Hendaknya rekayasa genetika digunakan untuk memperbaiki keadaan manusia
yang semakin terpuruk
4. Hendaknya masyarakat diberi pengetahuan kembali mengenai rekayasa genetika,
karenma banyak sekali masyarakat yang belum mengetahui apa itu rekayasa genetika.

14
DAFTAR PUSTAKA

 Kistinnah, Idun dan Endang Sri Lestari. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan
Lingkungannya. Jakarta :Pusat Perbukuan
 Brown, T.A.. 1993. Genetics A Molecular Approach. Department of
Biochemistry And Applicd Molecular, Umist, Manchester: United Kingdom.
 Suryo. 1996. Genetika. Yogyakarta: UGM Press.
 Tjan, Kiauw Nio. 1995. Genetika Dasar (Diktat). Bandung: penerbit ITB.
 Yatim, wildan. 1986. Genetika. Bandung: Penerbit Tarsito.
 http//www.google.com
 http//wikipedia.com

15

Anda mungkin juga menyukai