Anda di halaman 1dari 15

APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM KEHIDUPAN

( BIDANG KESEHATAN )

BIOLOGI UMUM

(ABKC2101)

Disusun

Madinatul Munawarah NIM 1910119220017

DOSEN PEMBIMBING:

Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si

Riya Irianti, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

DESEMBER

2019
2
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita sehingga saya bisa menyusun makalah kliping ini dengan baik dan
selesai pada waktunya. Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada Ibu Dra. Hj.
Noorhidayati, M.Si. dan Ibu Riya Irianti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing dalam mata
kuliah Biologi Umum yang telah membimbing saya dalam pembuatan makalah kliping ini.

Makalah kliping yang telah saya susun ini tentunya tidak terlepas dari berbagai
kekurangan dan kesalahan, oleh karenanya saya mohon saran dan kritik agar ke depannya
bisa lebih baik dari sebelumnya.

Banjarmasin, 3 Desember 2019

Penyusun

iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I

PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penulisan 2

BAB II

PEMBAHASAN 3

2.1 Pengertian Bioteknologi 3

2.2 Aplikasi Bioteknologi dalam kehidupan bidang kesehatan 3

2.3 Keuntungan dan Kerugian yan Ditimbulkan 8

BAB III

PENUTUP 9

3.1 Kesimpulan 9

3.2 Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10

iv
v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita sekarang ini hidup di era serba teknologi. Apa saja pasti berkaitan dengan yang
namanya teknologi. Teknologi tak ayal menjadi salah satu kebutuhan primer yang sangat
diperlukan di era saat ini. Teknologi terlahir dari buah pikir orang-orang cerdas mereka
terus mencari gagasan, penemuan, yang dapat mempermudah ataupun membantu hidup
manusia.
Salah satu cabang ilmu pengetahuan yang lahir dari adanya teknologi adalah
bioteknologi. Bioteknologi merupakan ilmu pengetahuan yang berisikan kaitan antara
teknologi dengan ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup yaitu biologi.
Bioteknologj memunculkan banyak sekali produk maupun jasa yang dapat
mempermudah ataupun membantu umat manusia. Bioteknologi terbagi dalam berbagai
bidang diantaranya ada bidang pangan, bidang pertanian, bidang industri, bidang
perternakan dan bidang kesehatan.
Pada makalah kali ini saya terkhusus akan menjelaskan apa saja aplikasi bioteknologi
dalam kehidupan pada bidang kesehatan. Kesehatan merupakan kebutuhan paling pokok
dari suatu makhluk hidup baik itu binatang, tumbuhan dan manusia. Tanpa adanya
kesehatan di dalam tubuh makhluk hidup maka makhluk hidup tersebut mendapatkan
penyakit. Zaman dulu orang orang mudah terkena yang namanya penyakit yang entah itu
disebabkan oleh bakteri maupun virus. Karena banyaknya korban yang ditimbulkan
akibat penyakit-penyakit tersebut. Para ilmuan pun mencari cara bagaimana cara
mengobati penyakit tersebut. Maka lahirlah temuan-temuan produk yang bisa dipakai
manusia untuk mengobati penyakit maupun mencegahnya.
Diantaranya produk tersebut adalah insulin, antibiotik penisilin, vaksin dan lain-lain.
Produk-produk ini sangat berguna bagi manusia khususnya pada bidang kesehatan karena
kesehatan merupakan faktor yang mempengaruhi dalam kehidupan seseorang.
Pada makalah ini akan lebih dipaparkan apa saja bioteknologi dalam bidang
kesehatan, asalnya, pemanfaatannya, dan apa saja dampak yang ditimbulkan dalam
penerapan bioteknologi bidang kesehatan terhadap sekitarnya.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
2. Apa saja aplikasi bioteknologi dalam kehidupan di bidang kesehatan?
3. Apa saja keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan dari penerapan aplikasi
bioteknologi dalam kehidupan di bidang kesehatan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
2. Mengetahui apa saja aplikasi bioteknologi dalam kehidupan di bidang kesehatan
3. Mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan dari penerapan
aplikasi bioteknologi dalam kehidupan di bidang kesehatan?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi adalah teknologi adalah pemanfaatan agen biologi (makhluk hidup)


yang telah direkayasa untuk menghasilkan produk dan jasa, guna memenuhi
kesejahteraan manusia. Agen biologi (makhluk hidup) dapat berupa mikroorganisme
(bakteri, jamur, virus), sel tumbuhan, sel hewan, dan enzim yang dihasilkan makhluk
hidup. Produk yang dihasilkan misalnya makanan, minuman, obat-obatan, dan bahan
kimia lain. Jasa yang dihasilkan misalnya pengolahan limbah industri dan rumah tangga,
peniadaan pengaruh logam, dan pemurnian air. Bioteknologi melibatkan berbagai
disiplin ilmu seperti mikrobiologi, biokimia, biologi molekuler, genetika, rekayasa
genetika.
Prinsip dasar yang melandasi perkembangan bioteknologi adalah:
1. Bahwa bioteknologi merupakan ilmu terapan yang melibatkan berbagai disiplin ilmu
seperti mikrobiologi, genetika, biokimia, biologi molekuler, sitologi, enzimilogi, dll.
2. Dapat menghasilkan barang dan jasa untuk kesejahteraan manusia dengan
memanfaatkan makhluk hidup atau komponennya yang telah direkayasa.
3. Proses yang mendasarinya adalah fermentasi, kloning, rekombinansi ADN.
2.2 Aplikasi Bioteknologi di Bidang Kesehatan

2.2.1 Vaksin DNA

Transfer DNA plasmid secara langsung ke dalam jaringan mencit tanpa sistem
penghantaran khusus telah berhasil dilakukan pertama kali pada tahun 1990 . DNA
plamid yang disuntikkan secara intramuscular ke dalam tubuh mencit tersebut

3
ternyata dapat memproduksi protein yang dikode oleh sekuen DNA yang terdapat
dalam DNA plamid tersebut di dalam jaringan mencit.
Penelitian berikutnya telah membuktikan bahwa DNA dapat dimasukkan
langsung secara in vivo untuk menghasilkan protein yang dikehendaki sesuai
dengan sekuen DNA yang mengkode ekspresi protein tersebut. Sejak saat itu
diyakini bahwa metode transfer DNA secara in vivo dapat diaplikasikan baik untuk
terapi gen maupun untuk vaksinasi dengan DNA. Berbagai penelitian telah
dilakukan untuk mempelajari berbagai faktor yang mempengaruhi efisiensi dan
sifat imunogenisitas dari DNA plasmid, yang pada akhirnya dikenal dengan vaksin
DNA untuk memberikan imunitas tubuh terhadap serangan berbagai
mikroorganisme. Sampai saat ini berbagai hasil penelitian telah dipublikasikan
bahwa imunisasi dengan DNA dapat menghasilkan protein asing atau antigen yang
dapat menstimulasi respon imun, sehingga dapat mencegah berbagai penyakit
infeksi pada binatang percobaan antara lain terhadap Human immunodeficiency
virus (HIV), virus Ebola, malaria, Mycobacterium tuberculosis, virus inluenza,
atau untuk meningkatkan sistem imunitas terhadap sel-sel tumor.
Perkembangan penelitian dalam bidang vaksin DNA ini telah
berkembang pesat selama satu dekade terakhir dan beberapa uji klinik penggunaan
vaksin DNA pada manuasia telah dilakukan terhadap berbagai jenis penyakit
infeksi termasuk malaria, virus dengue, cytomegalovirus, virus Ebola, virus
influenza, avian influenza viruses, West Nile virus (WMV), SARS coronavirus,
virus hepatitis B dan HIV.

2.2.2 Pembuatan Insulin

Kemajuan di bidang bioteknologi dibidang kedokteran diantaranya adalah


sintesis insulin dengan bantuan bakteri yang biasa terdapat di usus besar, namanya
Escherichia coli. teknologi dasar proses ini disebut dengan teknologi plasmid.

4
Insulin adalah hormon yang mengubah glukosa menjadi glikogen, dan
berfungsi mengatur kadar gula darah bersama hormon glukagon. Kekurangan
insulin karena cacat genetik pada pankreas, menyebabkan seseorang menderita
diabetes melitus (kencing manis) yang berdampak sangat luas terhadap kesehatan,
mulai kebutaan hingga impotensi.
Para peneliti membuat insulin manusia rekombinan dengan struktur yang
identik dengan insulin manusia menggunakan vektor bakteri E. coli yang telah
dilemahkan. Sejak Banting dan Best menemukan hormon insulin pada tahun 1921,
pasien diabetes mellitus yang mengalami peningkatan kadar gula darah disebabkan
gangguan produksi insulin, telah diterapi dengan menggunakan insulin yang
berasal dari kelenjar pankreas hewan.
Meskipun insulin sapi dan babi mirip dengan insulin manusia, namun
komposisinya sedikit berbeda. Akibatnya, sejumlah sistem kekebalan tubuh pasien
menghasilkan antibodi terhadap insulin babi dan sapi yang berusaha menetralkan
dan mengakibatkan respon inflamasi pada tempat injeksi. Selain itu efek samping
dari insulin sapi dan babi ini adalah kekhawatiran adanya komplikasi jangka
panjang dari injeksi zat asing yang rutin.
Faktor-faktor ini menyebabkan peneliti mempertimbangkan untuk membuat
Humulin dengan memasukkan gen insulin ke dalam vektor yang cocok, yaitu sel
bakteri E. coli, untuk memproduksi insulin yang secara kimia identik dan dapat
secara alami diproduksi. Hal ini telah dicapai dengan menggunakan teknologi
DNA rekombinan.

2.2.3 Bayi tabung

Teknologi Reproduksi berbantu (in vitro fertilization), diperuntukan untuk


pasangan yang sulit memiliki anak. Secara awam disebut mandul. Sebenarnya kata
mandul kurang tepat, karena ada pasangan yang sulit mempunyai anak namun
sebenarnya bisa hamil tanpa perlu dibantu. Pionir bayi tabung adalah Prof. Robert
5
Geoffrey Edwards (Biolog dan Fisiolog) dan Dr. Patrick Steptoe (Ginekolog) dan
bayi tabung pertama di dunia, dilahirkan pada tahun 1978 di Inggris. Di Indonesia,
bayi tabung pertama dilahirkan pada tahun 1987. Keberhasilan bayi tabung rata
rata tergantung pada usia istri. Umur oosit lebih tua dari pada umur wanita itu
sendiri. Karena oosit sudah ada saat di fetus. Sel telur yang telah di deposit dalam
tubuh manusia tidak bisa diisi ulang dan akan berkurang tiap menstruasi. Kualitas
sel telur makin menurun, seiring penambahan usia.

Secara sederhana, bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur dan sperma
di luar tubuh ibu, istilahnya in vitro vertilization (in vitro bahasalatin, artinya
“dalam gelas atau tabung,” vertilization artinya pembuahan). Dalam proses bayi
tabung, sel telur matang diambil dari indung telur ibu, dibuahi dengan sperma di
dalam medium cairan. Setelah berhasil, embrio kecil yang terjadi dimasukkan ke
rahim dengan harapan berkembang menjadi bayi.

2.2.4 Antibiotik

Antibiotik merupakan suatu senyawa yang dihasilkan oleh satu mikroba, yang
dapat menghambat pertumbuhan mikroba lain. Pengertian antibiotik diperluas
dengan pengertian suatu senyawa yang dihasilkan oleh suatu mikroba, atau yang
diproduksi seluruh atau sebagian nya secara sintesis kimia, yang dalam konsentrasi
kecil dapat menghambat pertumbuhan mikroba lain.
Pada tahun 1928 Fleming secara kebetulan menemukan antibakteri yang
kemudian dinamai penicillin, dari cawan petri yang dia tinggalkan ia menemukan
bahwa koloni staphylococcus aureus yang ia goreskan pada cawan petri tersebut
telah lisis, akibat tumbuhannya jamur penicillium notatum, dan kemudian
dikembangkan oleh Harold Florey pada tahun 1938. Penisilin telah diproduksi dan
dipasarkan pada tahun 1944.Sejak saat itu, maka dilakukan penelitian kembali

6
mengenai kefektifan penicillin secara klinis. Hewan dan manusia yang mendekati
kematian karena infeksi bakteri dapat sembuh ajaib dengan sejumlah kecil penicilin.
Hingga saat ini lebih dari 100 jenis antibiotic tersedia untuk mengobati beragam
jenis penyakit. Walaupun demikian, antibiotik tidak bisa mengobati infeksi akibat
virus, jamur, atau non-bakteri lainnya. Sesuai dengan susunan kimia, antibiotika
digolongkan menjadi empat kelas utama, yaitu: 1. Penisilin 2. Tetrasiklin 3.
Sefalosporin 4. Eritromisin.

2.2.5 Antibodi Monoklonal

Teknologi antibodi monoklonal yaitu teknologi menggunakan sel-sel sistem


imunitas yang membuat protein yang disebut antibodi. Sistem kekebalan kita
tersusun dari sejumlah tipe sel yang bekerja sama untuk melokalisir dan
menghancurkan substansi yang dapat memasuki tubuh kita. Tipa tipe sel mempunyai
tugas khusus. Beberapa dari sel tersebut dapat membedakan dari sel tubuh sendiri
(self) dan sel-sel asing (non self).
Kegunaan:

a. Mengetahui cara kerja anti bodi, kita dapat memanfaatkannya untuk keperluan
deteksi, kuantitasi dan lokalisasi.
b. Teknologi antibodi monoklonal digunakan untuk deteksi kehamilan, alat diagnosis
berbagai penyakit infeksi dan deteksi sel-sel kanker.
c. Membunuh sel kanker tanpa mempengaruhi sel-sel yang sehat.
d. Mendeteksi penyakit-penyakit pada tanaman dan hewan, kontaminasi pangan, dan
polutan lingkungan.
Cara pembuatan :
a. Antibodi monoklonal dibuat dengan cara penggabungan atau fusi kedua jenis sel
yaitu sel limfosit B yang memproduksi antibodi dengan sel kanker (sel mieloma)
7
yang dapat hidup dan membelah terus menerus. Hasil fusi antara sel limfosit B
dengan sel kanker secara in vitro ini disebut dengan hibridoma.
b. Apabila sel hibridoma dibiakkan dalam kultur sel, sel yang secara genetik
mempunyai sifat yang identik akan memproduksi antibodi sesuai dengan antibodi
yang diproduksi oleh sel aslinya yaitu sel limfosit B.

2.3 Keuntungan dan Kerugian yang Ditimbulkan

Keuntungan dari penerapan aplikasi bioteknologi dalam kehidupan di bidang


kesehatan adalah dapat diproduksi secara besar-besaran, dapat mencegah kita dari
berbagai penyakit ataupun mengobati penyakit, memperbanyak alternatif obat-obatan
terhadap suatu penyakit.

Kerugian dari penerapan aplikasi bioteknologi dalam kehidupan di bidang kesehatan


adalah pembuatannya yang cukup rumit, biaya produksi yang tinggi, harganya yang
cukup mahal dan memungkinkan akan terjadi alergi pada tubuh jika tubuh kita tidak
cocok dengan produk bioteknologi tersebut.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Aplikasi bioteknologi dalam kehidupan di bidang kesehatan sangat membantu
membangun kesejahteraan manusia. Pada bidang kesehatan bioteknologi
menghasilkan banyak produk dan jasa yang berguna untuk manusia seperti adanya
vaksin DNA, pembuatan Insulin, bayi tabung. Meskipun begitu tidak semuanya
memberikan keuntungan penerapan aplikasi bioteknologi dalam kehidupan di bidang
kesehatan juga memiliki beberapa kerugian. Biaya yang cukup mahal dikarenakan
proses pembuatan ataupun pengerjaan yang rumit dan butuh tingkat ketelitian yang
tinggi juga merupakan kendala yang cukup sulit untuk kita mendapatkan bioteknologi
tersebut.
Secara keseluruhan aplikasi bioteknologi dalam kehidupan di bidang
kesehatan banyak menimbulkan dampak yang positif dan perlu terus ditingkatkan
agar umat manusia memiliki teknologi yang mutakhir untuk membasmi ataupun
mengobati penyakit yang dapat membahayakan.
3.2 Saran
Karena banyaknya dampak positif dan kebutuhan-kebutuhan manusia yang
berkaitan dengan kesehatan, perlunya peningkatan kualitas produk maupun jasa
bioteknologi agar manusia hidup sejahtera. Memperbaiki produk maupun jasa tersebut
agar angka kegagalan nya bisa di perkecil dan biaya penjualan produk maupun jasa
bioteknologi pun harus bisa disesuaikan agar semua lapisan masyarakat bisa
memakainya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2011. “Kuliah Tamu Tentang Teknologi Bayi Tabung”. https: //sith. itb. ac. id/ id/
http www-sith-itb-ac-idp637/ (diakses tanggal 3 Desember 2019)

Astuti, Fitri. 2014. “Antibodi Monoklonal”. https: //fitryorenza. blogspot. com/ 2014/ 04/
antibody-monoklonal.html (diakses tanggal 3 Desember 2019)

Millenia, Hidriasa. 2018. “Penerapan Bioteknologi dalam Pembuatan Antibiotik”. https:


//www. kompasiana.com/hirdiasamillenia/5bf7d67a43322f7d3c4a2097/penerapan-
bioteknologi-dalam-pembuatan-antibiotik?page=all (diakses tanggal 3 Desember
2019)

Radji, Maskum. 2009. “Vaksin DNA: Vaksin Generasi Keempat”. http: // www. ijil. ui. ac. Id/
index.php/mik/article/download/1211/1116 (diakses tanggal 3 Desember 2019)

Solikhin. 2015. “SERASI Biologi SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Edisi Setahun”.
Banjarmasin: Percetakan Solina.

Wuri, Resta. 2014. “BIOTEKNOLOGI INSULIN MANUSIA Membuat Insulin Manusia


dengan Rekayasa Genetika”.
https://restawurii.wordpress.com/2014/04/08/bioteknologi-insulin-manusia/
(diakses tanggal 3 Desember 2019)

10

Anda mungkin juga menyukai