( BIDANG KESEHATAN )
BIOLOGI UMUM
(ABKC2101)
Disusun
DOSEN PEMBIMBING:
BANJARMASIN
DESEMBER
2019
2
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita sehingga saya bisa menyusun makalah kliping ini dengan baik dan
selesai pada waktunya. Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada Ibu Dra. Hj.
Noorhidayati, M.Si. dan Ibu Riya Irianti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing dalam mata
kuliah Biologi Umum yang telah membimbing saya dalam pembuatan makalah kliping ini.
Makalah kliping yang telah saya susun ini tentunya tidak terlepas dari berbagai
kekurangan dan kesalahan, oleh karenanya saya mohon saran dan kritik agar ke depannya
bisa lebih baik dari sebelumnya.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I
PENDAHULUAN 1
BAB II
PEMBAHASAN 3
BAB III
PENUTUP 9
3.1 Kesimpulan 9
3.2 Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
2. Apa saja aplikasi bioteknologi dalam kehidupan di bidang kesehatan?
3. Apa saja keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan dari penerapan aplikasi
bioteknologi dalam kehidupan di bidang kesehatan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
2. Mengetahui apa saja aplikasi bioteknologi dalam kehidupan di bidang kesehatan
3. Mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan dari penerapan
aplikasi bioteknologi dalam kehidupan di bidang kesehatan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Transfer DNA plasmid secara langsung ke dalam jaringan mencit tanpa sistem
penghantaran khusus telah berhasil dilakukan pertama kali pada tahun 1990 . DNA
plamid yang disuntikkan secara intramuscular ke dalam tubuh mencit tersebut
3
ternyata dapat memproduksi protein yang dikode oleh sekuen DNA yang terdapat
dalam DNA plamid tersebut di dalam jaringan mencit.
Penelitian berikutnya telah membuktikan bahwa DNA dapat dimasukkan
langsung secara in vivo untuk menghasilkan protein yang dikehendaki sesuai
dengan sekuen DNA yang mengkode ekspresi protein tersebut. Sejak saat itu
diyakini bahwa metode transfer DNA secara in vivo dapat diaplikasikan baik untuk
terapi gen maupun untuk vaksinasi dengan DNA. Berbagai penelitian telah
dilakukan untuk mempelajari berbagai faktor yang mempengaruhi efisiensi dan
sifat imunogenisitas dari DNA plasmid, yang pada akhirnya dikenal dengan vaksin
DNA untuk memberikan imunitas tubuh terhadap serangan berbagai
mikroorganisme. Sampai saat ini berbagai hasil penelitian telah dipublikasikan
bahwa imunisasi dengan DNA dapat menghasilkan protein asing atau antigen yang
dapat menstimulasi respon imun, sehingga dapat mencegah berbagai penyakit
infeksi pada binatang percobaan antara lain terhadap Human immunodeficiency
virus (HIV), virus Ebola, malaria, Mycobacterium tuberculosis, virus inluenza,
atau untuk meningkatkan sistem imunitas terhadap sel-sel tumor.
Perkembangan penelitian dalam bidang vaksin DNA ini telah
berkembang pesat selama satu dekade terakhir dan beberapa uji klinik penggunaan
vaksin DNA pada manuasia telah dilakukan terhadap berbagai jenis penyakit
infeksi termasuk malaria, virus dengue, cytomegalovirus, virus Ebola, virus
influenza, avian influenza viruses, West Nile virus (WMV), SARS coronavirus,
virus hepatitis B dan HIV.
4
Insulin adalah hormon yang mengubah glukosa menjadi glikogen, dan
berfungsi mengatur kadar gula darah bersama hormon glukagon. Kekurangan
insulin karena cacat genetik pada pankreas, menyebabkan seseorang menderita
diabetes melitus (kencing manis) yang berdampak sangat luas terhadap kesehatan,
mulai kebutaan hingga impotensi.
Para peneliti membuat insulin manusia rekombinan dengan struktur yang
identik dengan insulin manusia menggunakan vektor bakteri E. coli yang telah
dilemahkan. Sejak Banting dan Best menemukan hormon insulin pada tahun 1921,
pasien diabetes mellitus yang mengalami peningkatan kadar gula darah disebabkan
gangguan produksi insulin, telah diterapi dengan menggunakan insulin yang
berasal dari kelenjar pankreas hewan.
Meskipun insulin sapi dan babi mirip dengan insulin manusia, namun
komposisinya sedikit berbeda. Akibatnya, sejumlah sistem kekebalan tubuh pasien
menghasilkan antibodi terhadap insulin babi dan sapi yang berusaha menetralkan
dan mengakibatkan respon inflamasi pada tempat injeksi. Selain itu efek samping
dari insulin sapi dan babi ini adalah kekhawatiran adanya komplikasi jangka
panjang dari injeksi zat asing yang rutin.
Faktor-faktor ini menyebabkan peneliti mempertimbangkan untuk membuat
Humulin dengan memasukkan gen insulin ke dalam vektor yang cocok, yaitu sel
bakteri E. coli, untuk memproduksi insulin yang secara kimia identik dan dapat
secara alami diproduksi. Hal ini telah dicapai dengan menggunakan teknologi
DNA rekombinan.
Secara sederhana, bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur dan sperma
di luar tubuh ibu, istilahnya in vitro vertilization (in vitro bahasalatin, artinya
“dalam gelas atau tabung,” vertilization artinya pembuahan). Dalam proses bayi
tabung, sel telur matang diambil dari indung telur ibu, dibuahi dengan sperma di
dalam medium cairan. Setelah berhasil, embrio kecil yang terjadi dimasukkan ke
rahim dengan harapan berkembang menjadi bayi.
2.2.4 Antibiotik
Antibiotik merupakan suatu senyawa yang dihasilkan oleh satu mikroba, yang
dapat menghambat pertumbuhan mikroba lain. Pengertian antibiotik diperluas
dengan pengertian suatu senyawa yang dihasilkan oleh suatu mikroba, atau yang
diproduksi seluruh atau sebagian nya secara sintesis kimia, yang dalam konsentrasi
kecil dapat menghambat pertumbuhan mikroba lain.
Pada tahun 1928 Fleming secara kebetulan menemukan antibakteri yang
kemudian dinamai penicillin, dari cawan petri yang dia tinggalkan ia menemukan
bahwa koloni staphylococcus aureus yang ia goreskan pada cawan petri tersebut
telah lisis, akibat tumbuhannya jamur penicillium notatum, dan kemudian
dikembangkan oleh Harold Florey pada tahun 1938. Penisilin telah diproduksi dan
dipasarkan pada tahun 1944.Sejak saat itu, maka dilakukan penelitian kembali
6
mengenai kefektifan penicillin secara klinis. Hewan dan manusia yang mendekati
kematian karena infeksi bakteri dapat sembuh ajaib dengan sejumlah kecil penicilin.
Hingga saat ini lebih dari 100 jenis antibiotic tersedia untuk mengobati beragam
jenis penyakit. Walaupun demikian, antibiotik tidak bisa mengobati infeksi akibat
virus, jamur, atau non-bakteri lainnya. Sesuai dengan susunan kimia, antibiotika
digolongkan menjadi empat kelas utama, yaitu: 1. Penisilin 2. Tetrasiklin 3.
Sefalosporin 4. Eritromisin.
a. Mengetahui cara kerja anti bodi, kita dapat memanfaatkannya untuk keperluan
deteksi, kuantitasi dan lokalisasi.
b. Teknologi antibodi monoklonal digunakan untuk deteksi kehamilan, alat diagnosis
berbagai penyakit infeksi dan deteksi sel-sel kanker.
c. Membunuh sel kanker tanpa mempengaruhi sel-sel yang sehat.
d. Mendeteksi penyakit-penyakit pada tanaman dan hewan, kontaminasi pangan, dan
polutan lingkungan.
Cara pembuatan :
a. Antibodi monoklonal dibuat dengan cara penggabungan atau fusi kedua jenis sel
yaitu sel limfosit B yang memproduksi antibodi dengan sel kanker (sel mieloma)
7
yang dapat hidup dan membelah terus menerus. Hasil fusi antara sel limfosit B
dengan sel kanker secara in vitro ini disebut dengan hibridoma.
b. Apabila sel hibridoma dibiakkan dalam kultur sel, sel yang secara genetik
mempunyai sifat yang identik akan memproduksi antibodi sesuai dengan antibodi
yang diproduksi oleh sel aslinya yaitu sel limfosit B.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aplikasi bioteknologi dalam kehidupan di bidang kesehatan sangat membantu
membangun kesejahteraan manusia. Pada bidang kesehatan bioteknologi
menghasilkan banyak produk dan jasa yang berguna untuk manusia seperti adanya
vaksin DNA, pembuatan Insulin, bayi tabung. Meskipun begitu tidak semuanya
memberikan keuntungan penerapan aplikasi bioteknologi dalam kehidupan di bidang
kesehatan juga memiliki beberapa kerugian. Biaya yang cukup mahal dikarenakan
proses pembuatan ataupun pengerjaan yang rumit dan butuh tingkat ketelitian yang
tinggi juga merupakan kendala yang cukup sulit untuk kita mendapatkan bioteknologi
tersebut.
Secara keseluruhan aplikasi bioteknologi dalam kehidupan di bidang
kesehatan banyak menimbulkan dampak yang positif dan perlu terus ditingkatkan
agar umat manusia memiliki teknologi yang mutakhir untuk membasmi ataupun
mengobati penyakit yang dapat membahayakan.
3.2 Saran
Karena banyaknya dampak positif dan kebutuhan-kebutuhan manusia yang
berkaitan dengan kesehatan, perlunya peningkatan kualitas produk maupun jasa
bioteknologi agar manusia hidup sejahtera. Memperbaiki produk maupun jasa tersebut
agar angka kegagalan nya bisa di perkecil dan biaya penjualan produk maupun jasa
bioteknologi pun harus bisa disesuaikan agar semua lapisan masyarakat bisa
memakainya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2011. “Kuliah Tamu Tentang Teknologi Bayi Tabung”. https: //sith. itb. ac. id/ id/
http www-sith-itb-ac-idp637/ (diakses tanggal 3 Desember 2019)
Astuti, Fitri. 2014. “Antibodi Monoklonal”. https: //fitryorenza. blogspot. com/ 2014/ 04/
antibody-monoklonal.html (diakses tanggal 3 Desember 2019)
Radji, Maskum. 2009. “Vaksin DNA: Vaksin Generasi Keempat”. http: // www. ijil. ui. ac. Id/
index.php/mik/article/download/1211/1116 (diakses tanggal 3 Desember 2019)
Solikhin. 2015. “SERASI Biologi SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Edisi Setahun”.
Banjarmasin: Percetakan Solina.
10