Anda di halaman 1dari 35

MEDIA INSTAN BELAJAR

Makalah bioteknologi modern

Makalah Biologi Bioteknologi Modern


Pengertian Bioteknologi dan pengertian bioteknologi Modern

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, kami
bisa menyelesaikan tugas makalah Ilmu Pengetahuan Alam yang diberikan oleh guru kami.

Makalah ini menjelaskan tentang BIOEKNOLOGI MODERN yang sebagaimana materi Ilmu
Pengetahuan Alam kelas IX. Uraian materi ini dibuat dalam teks yang menarik, agar si
pembaca tertarik untuk membaca makalah ini. Dengan tujuan, yang membaca makalah ini
diharapkan mengerti tentang materi yang disampaikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca demi perbaikan.

Kami sebagai penyusun makalah ini, memohon maaf. Apabila ada materi yang kurang jelas.
Karena kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT.

DAFTAR ISI
Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar belakang

B.Rumusan masalah

C.Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN

A.Bioteknologi

B.Jenis Bioteknologi

C.Bioteknologi modern

D.Macam bioteknologi modern

E.Rekayasa genetika

BAB 3 PENUTUP

A.kesimpuan
B.saran

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat memberi pengaruh
kepada pola kehidupan manusia.Bagaimanapun tidak dapat dipungkiri bahwasannya
sebagian besar aspek kehidupan manusia telah memanfaatkan teknologi. Bioteknologi
adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, jamur, virus,
dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa.

Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu revolusi teknologi
yang sangat menjanjikan. Pentingnya bioteknologi secara strategis dan potensinya untuk
kontribusi dalam bidang pertanian, pangan, kesehatan, sumber daya alam dan lingkungan
mulai menjadi kenyataan yang semakin berkembang. Secara tidak langsung bioteknologi
dapat membantu meningkatkan kesejahteraan hidup manusia juga. Akan tetapi, perlu kita
sadari bahwa perkembangan bioteknologi yang bervariasi ini belum dapat menjamin
peningkatan kesejahteraan hidup manusia. Karena masih banyak masyarakat yang tingkat
perekonomiannya rendah sehingga penggunaan bioteknologi belum dapat dirasakan oleh
semua lapisan masyarakat. Namun demikian, banyaknya penggunaan hasil-hasil
bioteknologi belum diimbangi dengan pengetahuan masyarakat tentang pengertian dari
bioteknologi. Jadi masyarakat hanya memanfaatkan hasil-hasil dari bioteknologi tanpa
mengetahui secara pasti apa itu bioteknologi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, masalah-masalah yang ingin saya jelaskan dan sampaikan
adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?

2. Apa yang di maksud bioteknologi modern ?

3. Apa saja yang termasuk bioteknologi modern?

4. apa itu rekayasa genetika ?

5. apa tahap-tahap rekayasa genetika dan

6. apa manfaat rekayasa genetika ?

7. apa hal yang menyangkut rekayasa genetika?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Mengetahui apa itu bioteknologi.

2. Mengetahui tentang bioteknologi modern.

3. Mengetahui macam- macam bioteknologi modern.

4. Mengetahui apa itu rekayasa genetika.

5. Mengetahui tahap-tahap rekayasa genetika.

6. Mengetahui manfaat rekayasa genetika.

7. Mengetahui segala sesuatu tentang rekayasa genetika.


BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bioteknologi

Apa yang kamu ketahui tentang bioteknologi? Apa sih pengertian bioteknologi?
Bioteknologi adalah prinsipprinsip dari ilmu dan teknologi untuk memproses materi
melalui agen biologi agar dapat meningkatkan nilai tambah. Bioteknologi adalah
pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan umat manusia. Mungkin kamu belum menyadari
bahwa tempe yang menjadi makanan keluarga, mudah didapat dan murah adalah hasil dari
bioteknologi. Adanya tempe membuktikan bahwa bioteknologi tidak serumit apa yang kita
bayangkan dan tidak selamanya membutuhkan dana yang besar. Tahukah kamu bahwa
bioteknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Semua orang berlomba-lomba
melakukan rekayasa genetika, yaitu dengan menyisipkan sepotong gen yang memiliki sifat
tertentu ke dalam sel lain. Rekayasa genetika ini disebut dengan DNA rekombinan. Misalnya
memanfaatkan bakteri untuk menghasilkan insulin, memanfaatkan jamur untuk dapat
menghasilkan antibiotika seperti penisilin, dan memanfaatkan virus untuk menghasilkan
vaksin. (WIKIPEDIA INDONESIA)

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa Dewasa ini, perkembangan
bioteknologi tidak hanya didasari pada biologisemata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan
dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika,
kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan
yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup dan 'teknologi'
yang berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa. Dari paduan dua kata tersebut
European Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan bioteknologi sebagai
perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang

bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup,
dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa (Goenadi & Isroi, 2003).
B. Jenis - Jenis Bioteknologi

Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional adalah paraktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan
peralatan yang sederhana, tanpa adanya rekayasa genetika. Contoh produknya bir, wine,
tuak, sake, yoghurt, roti, keju, tempe dll

2. Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau


rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar Mikrobiologi dan Biokimia. Penerapan
bioteknologi modern juga mencangkup berbagai aspek kehidupan, misalnya ternak unggul
hasil manipulasi genetik (peternakan), buah tomat hasil manipulasi genetik yang tahan
lama (pangan), tanaman jagung dan kapas yang resisten terhadap serangan penyakit
tertentu (pertanian), hormone insulin yang dihasilkan oleh E. coli (kedokteran dan farmasi).

C. Bioteknologi Modern

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi
mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui
penelitian. Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara
efektif dan efisien. Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada
manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan
biokimia.Aplikasi bioteknologi modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia,
misalnya pada aspek pangan, pertanian, peternakan, hingga kesehatan dan pengobatan
(Anonymous, 2011).

Ciri-ciri penggunaan mikroorganisme, yaitu sebagai penggunaan mikrooranisme sebagai


agen, pemanfaatan rekayasa genetika, produksi hormon, enzin, antibiotik, gas metahana,
MSG, dan lain-lain serta didukung oleh bidang ilmu lain seperti biokimia, teknik kimia
(Prowel, 2010).

Contoh penggunaan mikroorganisme dalam bioteknologi modern antara lain:


- Methanogenic, menghasilkam metana,

- Aspergilius niger, menghasilkan amilase dan lipase,

- Thiobasilus feroksidan, mengekstrak logam dari bijinya, dan

- Bachilus thuringensis, menghasilkan biosentisida

(Prowes, 2010).

Bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah mencakup
berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi,
dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan
datang.

D. Macam-macam bioteknologi modern

Berikut beberapa penerapan bioteknologi yang akan di bahas:

1). Rekayasa Genetika

Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan


mahluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga
pencakokan gen atau rekombinasi DNA. Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk
menggabungkan sifat mahluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap mahluk hidup
mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat direkomendasikan. Selanjutnya DNA
tersebut akan mengatur sifat mahluk hidup secara turun temurun. Untuk mengubah DNA
sel dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya melalui transplantasi inti, fusi sel,
teknologi plasmid dan rekomendasi DNA. Berikut penjelasannya :

a. Transplantasi Inti

Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan
individu baru dengan sifat yang sesuai dengan inti yang di terimanya. Sebagai contoh,
tansplantasi inti pernah di lakukan pada sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari
sel usus katak yang bersifat diploid, inti sel tersebut di masukan ke dalam ovum tanpa inti
sehingga terbentuk terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah diberi inti baru, ovum
membelah secara mitosis berkali – kali sehingga terbentuklah morula yang berkembang
menjadi blastula. Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak sel dan d
iambi intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukan ke dalam ovum tanpa inti. Pada
akhirnya terbentuk ovum berinti diploid dalam jumlah yang banyak. Dan masing-masing
ovum akan berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan jenis kelamin yang sama.

b. Fusi Sel

Fusi sel adalah peleburan 2 sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda agar terbentuk
sel bastar atau hibridoma. Fusi sel di awali oleh pelebaran membrane dua sel lalu diikuti
oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburn inti sel (kariogami). Manfaat fusi sel
antara lain untuk pemetaan kromosom, lalu membuat antibody monoclonal dan
membentuk spesies baru. Dan di dalam fusi sel diperlukan adanya:

1. Sel sumber gen (sumber sifat ideal).

2. Sel wadah (sel yang mampu membelah cepat).

3. Fusigen (zat-zat yang mempercepat fusi sel).

c. Teknologi Plasmid

Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat dalam sel bakteri atau ragi di luar

kromosomnya. Sifat-sifat plasmid antara lain :

1. Merupakan molekul DNA yang mengandung DNA tertentu.

2. Dapat beraplikasi diri.

3. Dapat berpindah ke sel bakteri lain.


4. Sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan pasmid induk.

Karena sifat-sifat tersebut plasmid digunakan sebagai vector atau pemindah gen ke

dalam sel target.

2. Rekombinasi DNA

Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan DNA –DNA dari sumber yang berbeda.
Tujuannya adalah untuk menyambungkan gen yang ada di dalamnya. Oleh karena itu,
rekombinasi DNA disebut juga rekombinasi gen.

Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena mempunyai alasan sebagai berikut:

1. Struktur DNA setiap mahluk hidup sama.

2. DNA dapat di sambungkan.B . Bioteknologi Bidang KedokteranBioteknologi mempunyai


peranan penting dalam bidang kedokteran, misalnya pembuatan antibodi monoklonal,
vaksin, antibiotika dan hormon. Dan berikut penjelasannya:1. Antibodi MonoklonalAntibodi
monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal.

Manfaat antibody monoclonal antara lain :

1. Untuk mendeteksi kandungan hormon kronik gonadotropin dalam urine wanita hamil.

2. Mengikat racun dan menonaktifkannya.

3. Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain.

E. REKAYASA GENETIKA

Sejarah rekayasa genetika dimulai sejak Mendel menemukan faktor yang diturunkan. Ketika

Oswald Avery (1944) menemukan fakta bahwa DNA membawa materi genetik, makin
banyak penelitian yang dilakukan terhadap DNA. Ilmu terapan ini dapat dianggap sebagai
cabang biologi maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan). Dapat dianggap, awal
mulanya adalah dari usaha-usaha yang dilakukan untuk menyingkap material yang
diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Ketika orang mengetahui bahwa
kromosom adalah material yang membawa bahan terwariskan itu (disebut gen) maka
itulah awal mula ilmu ini.

Struktur DNA

Para ahli berusaha melawan gen-gen perusak dalam inti sel dengan berbagai cara rekayasa

genetika. Upaya yang dirintis tersebut dikenal dengan istilah terapi genetik. Terapi genetik
adalah perbaikan kelainan genetik dengan memperbaiki gen. Hal inilah yang melatar
belakangi diciptakannya rekayasa genetic dengan berbagai tujuan dengan melewati proses-
proses tertentu.

APA ITU REKEYASA GENETIK?

Rekayasa genetika dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan
produk baru dengan cara membuat DNA rekombinan melalui penyisipan gen. DNA
rekombinan adalah DNA yang urutannya telah direkombinasikan agar memiliki sifat-sifat
atau fungsi yang kita inginkan sehingga organisme penerimanya mengekspresikan sifat
atau melakukan fungsi yang kita inginkan.

Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri,
fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang
kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini.
Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk
peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk
mengembangkan bidang masing-masing.

Salah satu penelitian yang memberikan kontribusi terbesar bagi rekayasa genetika adalah

penelitian terhadap transfer (pemindahan) DNA bakteri dari suatu sel ke sel yang lain
melalui lingkaran DNA kecil yang disebut Plasmid. Plasmid adalah gen yang melingkar yang
terdapat dalam sel bakteri, tak terikat pada kromosom. Melalui teknik plasmid dalam
rekayasa genetika tersebut, para ahli di bidang bioteknologi dapat mengembangkan
tanaman transgenik yang resisten terhadap hama dan penyakit

Contoh teknik Plasmid

Penemuan struktur DNA menjadi titik yang paling pokok karena dari sinilah orang
kemudian dapat menentukan bagaimana sifat dapat diubah dengan mengubah komposisi
DNA, yang adalah suatu polimer bervariasi. Tahap-tahap penting berikutnya adalah
serangkaian penemuan enzim restriksi (pemotong) DNA, regulasi (pengaturan ekspresi)
DNA (diawali dari penemuan operon laktosa pada prokariota), perakitan teknik PCR,
transformasi genetik, teknik peredaman gen (termasuk interferensi RNA), dan teknik
mutasi terarah (seperti Tilling). Sejalan dengan penemuan-penemuan penting itu,
perkembangan di bidang biostatistika, bioinformatika dan robotika/automasi memainkan
peranan penting dalam kemajuan dan efisiensi kerja bidang ini.

Dalam rekayasa genetika, ada kode etik yang melarang keras percobaan ini pada manusia.
Akan tetapi, para ahli tidak selamanya bersikap kaku sebab berbagai penyakit fatal memang
sulitdisembuhkan kecuali dengan terapi genetik. Maka muncul pendapat tentang perlu
adanya dispensasi.

Dispensasi itu dikeluarkan oleh Komite Rekayasa Genetika dari Nasional Institute of Health
(NIH) Amerika Serikat pada pertengahan tahun 1990.

TAHAP-TAHAP REKAYASA GENETIK

1. Mengindetifikasikan gen dan mengisolasi gen yang diinginkan.

2. Membuat DNA/AND salinan dari ARN Duta.

3. Pemasangan cDNA pada cincin plasmid

4. Penyisipan DNA rekombinan kedalam tubuh/sel bakteri.

5. Membuat klon bakteri yang mengandung DNA rekombinan


6. Pemanenan produk

MANFAAT REKAYASA GENETIK

a. Meningkatnya derajat kesehatan manusia, dengan diproduksinya berbagai hormon


manusia

seperti insulin dan hormon pertumbuhan.

b. Tersedianya bahan makanan yang lebih melimpah.

c. Tersedianya sumber energy yang terbaharui.

d. Proses industri yang lebih murah.

e. Berkurangnyapolusi

f. Adanya pestisida alami hasil dari tanaman rekayasa genetik

Contoh Rekayasa Genetik

Sekitar 20 produk pertanian hasil modifikasi genetik telah beredar di pasaran Amerika,
Kanada, bahkan Asia Tenggara. Dalam enam tahun ke depan, berbagai perusahaan telah
menyiapkan 26 produk lainnya, mulai dari kedelai, jagung, kapas, padi hingga stroberi. Dari
yang tahan hama, herbisida, jamur hingga pematangan yang dapat ditunda.

Pada dasarnya prinsip pemuliaan tanaman, baik yang modern melalui penyinaran untuk
menghasilkan mutasi maupun pemuliaan tradisional sejak zaman Mendel, adalah sama,
yakni pertukaran materi genetik. Baik seleksi tanaman secara konvensional maupun
rekayasa genetika, keduanya memanipulasi struktur genetika tanaman untuk mendapatkan
kombinasi sifat keturunan (unggul) yang diinginkan.
Tahun 1989 untuk pertama kalinya uji lapangan dilakukan pada kapas transgenik yang
tahan terhadap serangga (Bt cotton) dan pada tahun yang sama dimulai proses pemetaan
gen pada tanaman (Plant Genome Project). Pada tahun 1992 sebuah perusahaan penyedia
benih memasukkan gen dari kacang Brasil ke kacang kedelai dengan tujuan agar kacang
kedelai tersebut lebih sehat dengan mengoreksi defisiensi alami kacang kedelai untuk
bahan kimia metionin.

Pada tahun 1952, Robert Brigs dan Thomas J. King (AS) mencoba teknik kloning pada katak.
Sepuluh tahun kemudian (1962), John B. Gurdon juga mencoba teknik kloning pada katak,
namun percobaanya menghasilkan banyak katak yang abnormal. Pada tahun 1986, Steen
Willadsen (inggris) menkloning sapi dengan tujuan komersial dengan metode transfer inti.
Tahun 1996, Ian Willmut mengkloning domba. Ia menggunakan sel kelenjar susu domba
finn dorset sebagai donor inti dan sel telur domba blackface sebagai resipien. Sel telur
domba blackface dihilangkan intinya dengan cara mengisap nukleusnya keluar dari sel
menggunakan pipet mikro. Kemudian, sel kelenjar susu domba finn dorsetg difusikan
dengan sel telur blackface yang tanpa nukleus. Hasil fusi ini kemudian berkembang menjadi
embrio dalam tabung percobaan dan kemudian dipindahkan ke rahim domba blackface.
Kemudian embrio berkembang dan lahir dengan ciri-ciri sama dengan domba finn dorset,

dan domba hasil kloning ini diberinama Dolly. Dari 227 percobaan yang dilakukan oleh
Wilmut, hanya 29 yang berhasil menjadi embrio domba yang dapat ditransplantasikan ke
rahim domba, dan hanya satu yang berhasil dilahirkan menjadi domba normal.

Rekayasa genetika pada tanaman tumbuh lebih cepat dibandingkan dunia kedokteran.
Alasan pertama karena tumbuhan mempunyai sifat totipotensi (setiap potongan organ
tumbuhan dapat menjadi tumbuhan yang sempurna). Hal ini tidak dapat terjadi pada
hewan, kita tidak dapat menumbuhkan seekor tikus dari potongan kepala atau ekornya.
Alasan kedua karena petani merupakan potensi besar bagi varietas-varietas baru yang lebih
unggul, sehingga mengundang para pebisnis untuk masuk ke area ini.

Domba Dolly dan Penciptanya

Rekayasa genetika pada tanaman tumbuh lebih cepat dibandingkan dunia kedokteran.
Alasan pertama karena tumbuhan mempunyai sifat totipotensi (setiap potongan organ
tumbuhan dapat menjadi tumbuhan yang sempurna). Hal ini tidak dapat terjadi pada
hewan, kita tidak dapat menumbuhkan seekor tikus dari potongan kepala atau ekornya.
Alasan kedua karena petani merupakan potensi besar bagi varietas-varietas baru yang lebih
unggul, sehingga mengundang para pebisnis untuk masuk ke area ini.

Perkembangan

Ilmu terapan ini dapat dianggap sebagai cabang biologi maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa
(keteknikan). Dapat dianggap, awal mulanya adalah dari usaha-usaha yang dilakukan untuk
menyingkap material yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Ketika
orang mengetahui bahwa kromosom adalah material yang membawa bahan terwariskan itu
(disebut gen) maka itulah awal mula ilmu ini. Tentu saja, penemuan struktur DNA menjadi
titik yang paling pokok karena dari sinilah orang kemudian dapat menentukan bagaimana
sifat dapat diubah dengan mengubah komposisi DNA, yang adalah suatu polimer bervariasi.

Tahap-tahap penting berikutnya adalah serangkaian penemuan enzim restriksi (pemotong)


DNA, regulasi (pengaturan ekspresi) DNA (diawali dari penemuan operon laktosa pada
prokariota), perakitan teknik PCR, transformasi genetik, teknik peredaman gen (termasuk
interferensi RNA), dan teknik mutasi

terarah (seperti Tilling). Sejalan dengan penemuan-penemuan penting itu, perkembangan


di bidang biostatistika, bioinformatika dan robotika/automasi memainkan peranan penting
dalam kemajuan dan efisiensi kerja bidang ini.

Gambar di atas adalah rekayasa genetika pada bakteria guna menghasilkan hormon insulin
yang penting untung pengendalian gula darah pada penderita diabetes. Tahap-tahapnya
adalah sebagai berikut:

1. Tahap pertama dalam membuat bakteria yang bisa menghasilkan insulin adalah dengan

mengisolasi plasmid pada bakteri tersebut yang akan direkayasa. Plasmid adalah materi
genetik berupa DNA yang terdapat pada bakteria namun tidak tergantung pada
kromosom karena tidak berada di dalam kromosom.

2. Kemudian plasmid tersebut dipotong dengan menggunakan enzim di tempat tertentu


sebagaicalon tempat gen baru nantinya yang dapat membuat insulin.

3. Gen yang dapat mengatur sekresi (pembuatan) insulin diambil dari kromosom yang
berasal dari sel manusia.

4. Gen yang telah dipotong dari kromosom sel manusia itu kemudian ‘direkatkan’ di
plasmid tadi tepatnya di tempat bolong yang tersedia setelah dipotong tadi.

5. Plasmid yang sudah disisipi gen manusia itu kemudian dimasukkan kembali ke dalam
bakteria.

6. Bakteria yang telah mengandung gen manusia itu selanjutnya berkembang biak dan

menghasilkan insulin yang dibutuhkan. Dengan begitu diharapkan insulin dapat diproduksi

dalam jumlah yang tidak terbatas di pabrik-pabrik.

Begitulah contoh rekayasa genetika yang diterapkan di dalam industri farmasi. Rekayasa
genetika (genetic engineering) yang diperkirakan akan menjadi prima donna dari segala
engineering melebihi electronic engineering di abad ke-21 ini memang ditujukan bagi
perbaikan kualitas hidup umat manusia di bumi ini. Penerapannya sangat luas, mulai dari di
bidang pertanian hingga di bidang kesehatan guna memerangi penyakit2 berat yang selama
ini sulit disembuhkan. Rekayasa genetika ini juga dapat menolong untuk mereproduksi
spesies2 yang hampir punah di muka bumi ini. Di masa mendatang, mungkin gen-gen dari
sejenis ubur2 yang bisa menyala yang hidup di dasar laut dapat dimasukkan ke

dalam manusia, hingga mungkin di masa depan manusia bisa menyala di malam hari, atau
berpendar dengan memasukkan gen kunang-kunang ke dalam manusia. Atau mungkin
jikalau anda ingin tampan seperti Antonio Banderas atau ingin cantik seperti Omas Uma
Thurman, anda tidak perlu operasi plastik lagi, anda cukup mengkopikan gen-gen mereka
kepada kromosom anda dan hasilnya jauh lebih baik dari operasi plastik, mungkin anda
hanya perlu mempunyai lisensi atau membayar royalti kepada orang yang gennya
dikopikan kepada kromosom anda tersebut.

Namun untuk aplikasi ke sana tentu masih harus menempuh penelitian yang sangat
panjang dan berliku. Tidak tertutup kemungkinan sebuah gen mengatur lebih dari satu
sifat. Mungkin perubahan sebuah gen di satu sisi memungkinkan kita mendapatkan sifat
yang kita inginkan namun juga secara tak sadar dan tak diketahui kita juga mendapatkan
sifat lain yang merugikan! Ya…. semua itu

membutuhkan penelitian yang panjang dan berliku…….

langkah-langkah yang dilakukan dalam rekayasa genetika genetika secara sederhan


urutannya

sebagai berikut :

1. Mengindetifikasikan gen dan mengisolasi gen yang diinginkan.

2. Membuat DNA/AND salinan dari ARN Duta.

3. Pemasangan cDNA pada cincin plasmid

4. Penyisipan DNA rekombinan kedalam tubuh/sel bakteri.

5. Membuat klon bakteri yang mengandung DNA rekombinan

6. Pemanenan produk.

Contoh Rekayasa Genetika

Buat teman-teman yang pengen mencari contoh-contoh rekayasa genetik terhadap bakteri,
hewan tingkat rendah dan contoh rekayasa genetika pada tumbuhan. Berikut ada contoh
nya:

produksi hormon insulin

Metode produksi insulin dengan menggunakan plasmid bakteri

Hormon insulin berguna untuk obat diabetes melitus. metodenya sebagai berikut:
1. Diperlukan adanya bakteri Escherichia coli yang akan dipakai plasmidnya (bagian DNA
yang mampu memperbanyak diri)

2. Diperlukan adanya gen manusia penghasil insulin. Gen ini akan dipotong oleh enzim
restriksi (pemotong)

3. Potongan gen penghasil insulin akan disambungkan ke plasmid DNA Escherichia coli,
dengan bantuan enzim ligase (penyambung)

4. Hasil penyambungan ini akan ditanamkan ke dalam sel bakteri Escherichia coli

Bakteri dibiakkan dalam medium khusus. Karena bakteri telah memiliki gen penghasil
insulin,

maka akan meproduksiTumbuhan transgenik

Tumbuhan yang dalam selnya disisipkan gen yang membuat tumbuhan ini resisten
terhadap

penyakit tertentu. Misalnya tembakau yang kebal terhadap penyakit TMV (Tobacco Mosaic
Virus)

Terapi Gen

Gen dari tubuh yang sehat disisipkan ke dalam sel tubuh makhluk yang sakit. Misalnya pada

pengobatan enfisema.

Antibodi Monoklonal

Antibodi Monoklonal adalah antibodi sel gabungan yang diproduksi sel gabungan tipe
tunggal yang mampu melawan penyakit kanker. Pada teknologi antibodi monoklonal, sel
tumor dapat digabungkan dengan sel mamalia yang memproduksi antibodi. Hasil
penggabungan sel ini adalah hibridoma, yang akan terus memproduksi antibodi. Antibodi
monoklonal menyerang sel tumor.

Bakteri yang menangani limbah

Contoh bakteri yang menangani limbah adalah:

1. Bakteri metanogen adalah bakteri yang mencerna senyawa organik limbah (mengandung

hidrokarbon), misalnya bakteri Pseudomonas untuk limbah minyak.

2. Bakteri kemolitotrof adalah bakteri yang mencerna senyawa logam berat.

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, Bioteknologi adalah usaha
terpadu dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti Mikrobiologi, Genetika, Biokimia,
Sitologi, dan Biologi Molekuler untuk mengolah bahan baku dengan bantuan
mikroorganisme, sel, atau komponen selulernya yang diproleh dari tumbuhan atau hewan
sehingga menghasilkan barang dan jasa.

Bioteknologi dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : bioteknologi konvensional (tradisional) dan


bioteknologi modern. Peranan mikroorganisme dalam bioteknologi, yaitu dalam bidang
pangan, dalam bidang pertanian dan perkebunan, dalam bidang peternakan, dalam bidang
kedokteran dan farmasi, dalam bidang lingkungan (bioremediasi), dan dalam bidang
pertambangan (biometalurgi). Bioteknologi bukan hanya memiliki dampak positif saja,
tetapi juga memiliki dampak negatif.

B. Saran

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai Bioteknologi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga
para pembaca yang budiman pada umumnya.

Beranda

 Profile
1.
JAN

27

MAKALAH BIOTEKNOLOGI MODERN


BIOTEKNOLOGI MODERN

TUGAS
Oleh:

Medita Dwi Apriliana (14 / IXC / 9821)

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO


DINAS PENDIDIKAN

SMP NEGERI 1 KRAKSAAN


Jl. Imam Bonjol No. 13A  (0335) 841030 Kraksaan  67282
www.smpn1kraksaan.sch.id

PROBOLINGGO

I. PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi berasal dari istilah Latin, yaitu Bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan),
dan logos (ilmu). Artinya, ilmu yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip biologi. Dalam arti
luas, bioteknologi ialah memanipulasi organisme atau komponen organisme tersebut untuk
melakukan tugas – tugas praktis atau menghasilkan produk yang bermanfaat. Dengan kata lain,
bioteknologi merupakan pemanfaatn organisme dan agen-agen biologis untuk menghasilkan
barang atau jasa untuk kepentingan manusia. Hal itu berhubungan dengan pemanfaatan
organisme atau komponen selulernya secara terarah dan terkontrol yang melibatkan multidisiplin
serta merupakan palikasi terpadu antara mikrobiologi, biokimia, biologi sel, fisiologi, genetika
molekuler, rekayasa genetika, dan teknik kimia.

Menurut Perhimpunan Bioteknologi Eropa, bioteknologi diartikan sebagai penggunaan


biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa kimia secara terpadu dengan tujuan untuk penerapan
teknologi dari kapasitas mikroba dan sel-sel jaringan yang dibiakkan. Dalam penerapan yang
lain, bioteknologi saat sekarang biasa untuk rekayasa genetik. Rekayasa genetik merupakan
usaha mengubah atau memanipulasi bahan atau materi genetik organisme secara invitro
dengan menambah, mengganti, mengurangi, atau memodifikasi gen sehingga didapatkan
organisme dengan ciri kemampuan yang baru. Gen-gen yang digunakan untuk rekayasa genetik
dapat berasal dari organisme sejenis atau organisme yang berbeda jenis tanpa mengenal batas
spesies. Rekayasa genetik dilakukan dengan cara yang disebut teknik rekombinan DNA. Teknik
ini dilakukan di laboratorium dengan menggunakan peralatan yang canggih.

Berdasarkan dua pengertian bioteknologi tersebut, maka bioteknologi adalah


penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa genetika secara terpadu untuk menghasilkan
barang atau lainnya bagi kepentingan manusia. Biokimia mempelajari struktur kimiawi
organisme. Adapun rekayasa genetika adalah aplikasi genetik dengan mentransplantasi gen dari
satu organisme ke organisme lain. Ciri-ciri utama bioteknologi sebagai berikut.

a. Adanya agen biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan, atau hewan.

b. Adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri.

c. Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.

Objek kajian dan aplikasi bioteknologi mulai dari produksi makanan yang difermentasi,
bahan kimia berupa antibiotika, enzim, etanol, asam cuka, asam sitrat, hingga produksi energi
seperti biogas, fiksasi nitrogen, dan penemuan minyak. Saat ini, aplikasi bioteknologi tidak hanya
pada mikroorganisme saja, namun pada tumbuhan dan hewan.
II. BIOTEKNOLOGI MODERN

Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang memanfaatkan biologi molekuler dan


sel untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Penerapan bioteknologi modern
berdasarkan pada rekayasa genetika dan rekayasa biokimia.

Rekayasa genetika adalah teknik pengambilan gen tertentu untuk menghasilkan


organisme yang memiliki keunggulan secara genetik. Sedangkan, rekayasa biokimia seperti
penggunaan tangki reaktor untuk pertumbuhan mikroorganisme untuk proses biologis tertentu
supaya tidak terkontaminasi mikroorganisme lain.

Di dalam dua dekade belakangan ini telah terjadi beberapa peristiwa penting yang
mendorong kemajuan dalam bioteknologi modern, yaitu sebagai berikut.

a. Meningkatnya harga bahan bakar fosil (bensin, minyak tanah, maupun solar) yang
sangat tajam.

b. Pemakaian enzim – enzim ligase dan endonuklease yang dapat memotong DNA
dan menyambungkannya kembali sehingga menghasilkan rekombinan baru dengan
tujuan untuk memamanipulasi gen secara buatan.

c. Penemuan oleh Kohler dan Milstein (1975) yang memproduksi antibodi monoklonal
dari memfusikan limfosit, myeloma, dan sel tumor.

 Ciri-ciri Bioteknologi Modern adalah:


a. Mulai berkembang sejak ditemukan DNA.

b. Organisme atau mikroorganisme digunakan untuk memperbaiki serta meningkatkan


kinerja genetik suatu organisme yang bermanfaat bagi manusia.

c. Peralatan yang digunakan sudah modern.

d. Pemanfaatan mikroorganisme ditambah dengan teknologi modern.

 Teknik yang digunakan dalam Bioteknologi Modern

Teknik yang digunakan dalam bioteknologi modern adalah teknik manipulasi bahan
genetik (DNA) secara in vitro, yaitu proses biologi yang berlangsung di luar sel atau
organisme, misalnya dalam tabung percobaan. Oleh karena itu, bioteknologi modern
juga dikenal dengan rekayasa genetika, yaitu proses yang ditujukan untuk
menghasilkan organism transgenik. Organisme transgenik adalah organisme yang
urutan informasi genetik dalam kromosomnya telah diubah sehingga mempunyai sifat
menguntungkan yang dikehendaki. Beberapa prinsip dasar dalam rekayasa genetika,
yaitu 1) DNA rekombinan, 2) fusi protoplasma, dan 3) kultur jaringan.
A. DNA Rekombinan

Bioteknologi modern juga digunakan untuk merekombinasi DNA. DNA dipotong kemudia
disambungdengan DNA baru yang membawa sifat unggul. DNA baru hasil
penggabungan inilahyang disebut DNA rekombinan.

 Tahap-tahap pembuatan DNA Rekombinan

1. Mula-mula orang mencari DNA unggul, misalnya diambil dari makhluk hidup lain
atau membuatnya. Orang pada saat sekarang sudah berhasil membuat DNA ini.

2. Menyiapkan wahana (vektor), yaitu alat untuk memasukkan DNA itu ke dalam
makhluk hidup yang akan diubah sifatnya. Wahana biasanya berupa virus atau
plasmid dari bakteri. Plasmid adalah DNA yang bentuknya melingkar, terdapat di
luar DNA inti bakteri. DNA plasmid mampu keluar masuk sel dan bisa bergabung
dengan kromosom sel organisme lain.

3. Memasukkan DNA rekombinan ke dalam sel.

4. Kloning (perbanyakan) DNA rekombinan. DNA yang sudah dimasukkan ke dalam sel,
diperlakukan sedemikian rupa sehingga bakteri yang dimasuki DNA itu menggan-
dakan DNA tersebut di dalam selnya.

5. Memelihara sel agar menghasilkan produk ang diinginkan, sesuai dengan sifat yang
dibawa oleh DNA yang disisipkan.
Makhluk hidup yang telah disisipi sifat (DNA) baru biasanya akan memiliki sifat baru
itu. Makhluk hidup yang demikia itu disebut makhluk hidup transgenik (GMO=Genetic
Manipulating Organism).

B. Fusi Fotoplasma

Fusi protoplasma adalah penggabungan dua sel dari jaringan yang sama
(organisme berbeda) dalam suatu medan listrik. Fusi protoplasma pada tumbuhan
melalui tahap-tahap:

1. menyiapkan protoplasma dari sel-sel yang masih muda karena dinding sel tipis
serta protoplasma yang banyak dan utuh

2. mengisolasi protoplasma sel dengan cara menghilangkan dinding selnya dengan


menggunakan enzim kemudian dilakukan penyaringan dan sentrifugasi berkali-
kali

3. Protoplasma yang didapat kemudian diuji viabilitasnya (aktivitas hidupnya)


dengan cara melihat aktivitas organel, misalnya melihat aktivitas fotosintesisnya.

Fusi protoplasma pada sel hewan dan manusia sangat berguna terutama untuk
menghasilkan hibridoma. Hibridoma merupakan hasil fusi yang terjadi antara sel
pembentuk antibody dan sel mieloma. Sel pembentuk antibodi ini adalah sel limfosit B,
sedangkan sel mieloma sendiri merupakan sel kanker. Sel hibridoma yang dihasilkan
dapat membelah secara tidak terbatas seperti sel kanker, tetapi juga menghasilkan
antibodi seperti sel-sel limfosit B. Hibridoma yang dihasilkan diseleksi karena setiap sel
menghasilkan antibodi yang sifatnya khas. Satu antibodi yang dihasilkan spesifik untuk
satu antigen. Setiap hibrid ini kemudian diperbanyak (dikloning). Oleh karena antibodi ini
berasal dari satu klon maka antibodi ini disebutantibodi monoklonal.

C. Kultur Jaringan
Kultur jaringan pada tumbuhan

Pelaksanaan teknik kultur jaringan bertujuan untuk memperbanyak jumlah


tanaman. Tanaman yang dikultur biasanya adalah bibit unggul. Dengan teknik ini,
kita bisa mendapatkan keturunan bibit unggul dalam jumlah yang banyak dan
memiliki sifat yang sama dengan induknya. Kultur jaringan sebenarnya
memanfaatkan sifat totipotensi yang dimiliki oleh tumbuhan lain.

Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu


yang sempurna. Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G. Heberlandt tahun 1898.
Dia adalah seorang ahli fisiologi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1969, F.C.
Steward menguji ulang teori tersebut dengan menggunakan objek empulur wortel.
Dengan mengambil satu sel empulur wartel, F.C. Steward bisa menumbuhkannya
menjadi satu individu wortel. Pada tahun 1954, kultur jaringan dipopulerkan oleh
Muer, Hildebrandt, dan Riker.

Kultur jaringan memerlukan pengetahuan dasar tentang kimia dan biologi. Pada
teknik ini kamu hanya membutuhkan bagian tubuh dari tanaman. Misalnya batang
hanya seluas beberapa millimeter persegi saja. Jaringan yang kamu ambil untuk
dikultur disebut eksplan. Biasanya, yang dijadikan eksplan adalah jaringan muda
yang masih mampu membelah diri. Misalnya ujung batang, ujung daun, dan ujung
akar.

Kultur jaringan dapat dilakukan secara sederhana, yaitu:

a. Mensterilkan eksplan. Caranya adalah direndam dalam alkohol 70% atau


kalsium hipoklorit 5% selama beberapa menit.

b. Gunakan botol atau tabung yang sudah disterilkan, isi dengan media.
Masukkan potongan jaringan yang sudah disterilkan di atas media dalam
botol.
Media yang digunakan terdiri atas:
Unsur-unsur atau garam mineral: Unsur makro: C, H, O, N, S, P, K, Ca,
Mg. Unsur mikro: Zn, Mn, Mo, So.

Asam amino, vitamin, gula, hormon, dengan perbandingan tertentu.

Media cair; bahan-bahan di atas dicampur akuades.

Media padat; bahan-bahan di atas campur dengan agar-agar.

 Media cair dan padat tersebut kemudian disterilkan dengan menggunakan mesin khusus yang
disebut dengan autoklaf.
c. Simpan di tempat yang aman pada suhu kamar, tunggu untuk beberapa
lama maka akan tumbuh kalus (gumpalan sel baru). Bisa juga selama
pemeliharaan dilakukan pengocokan dengan mesin pengocok yang
bergoyang 70 kali permenit. Pengocokan dilakukan selama 1,5 - 2 bulan.
Tujuan dari pengocokan adalah untuk merangsang sel-sel eksplan supaya
giat bekerja dan memperlancar proses persiapan zat dan penyebaran
makanan merata, serta menjamin pertukaran udara lebih cepat.

d. Kalus yang tumbuh bisa dipotong-potong untuk dipisahkan dan di tanam


pada media lain.

e. Kalus tersebut akan tumbuh menjadi tanaman muda (plantlet), kemudian


pindahkan ke pot. Jika tanaman tersebut sudah kuat, maka bisa dipindahkan
ke media tanah atau lahan pertanian.

Kultur jaringan dapat disimpan dalam suhu rendah sebagai stok atau cadangan. Jika
sewaktu-waktu diperlukan, maka jaringan ini dapat diambil dan ditanam. Contoh tanaman yang bisa
menjadi objek kultur adalah pisang, mangga, tebu, dan anggrek.

 Keuntungan dari kultur jaringan adalah:

1. Dalam waktu singkat dapat menghasilkan bibit yang diperlukan dalam jumlah banyak.
2. Sifat tanaman yang dikultur sesuai dengan sifat tanaman induk.
3. Tanaman yang dihasilkan lebih cepat berproduksi.
4. Tidak membutuhkan area tanam yang luas.
5. Tidak perlu menunggu tanaman dewasa, kita sudah dapat membiakkannya.

 Peran Bioteknologi Modern dalam Beberapa Aspek Kehidupan

1. Makanan
Penerapan bioteknologi pada makanan secara modern, diawali pada 1992. Saat itu
sebuah perusahaan Amerika, Calgene, mendapatkan izin untuk memasarkan OHMG yang
disebut Flavrsavr. OHMG ini adalah tomat yang dibuat lebih tahan hama dan tidak dapat
membusuk.

Secara umum, penerapan bioteknologi modern pada makanan tidak dapat


dipisahkan dengan bioteknologi modern pada bidang pertanian. Produkproduk makanan
yang dihasilkan dari OHMG, seperti tanaman pertanian, hewan, atau mikroorganisme,
disebut makanan hasil modifikasi genetik.

OHMG lebih banyak dilakukan pada tanaman pertanian. Contohnya, jagung tahan
lama, kedelai tahan herbisida, kentang tahan virus, padi dengan zat dan vitamin yang
ditingkatkan (golden rice), gandum dengan protein yang tinggi bagi ternak, dan banyak
hasil pertanian lainnya. Perkembangan selanjutnya dari penerapan bioteknologi modern
semakin beraneka ragam. Sekarang, para ilmuwan dapat membuat makanan yang
mengandung obat, pisang yang menghasilkan vaksin hepatitis B, ikan yang lebih cepat
dewasa, dan tanaman buah yang berbuah lebih cepat.

2. Pertanian

Pada bidang pertanian, telah banyak dilakukan penerapan bioteknologi modern.


Para ilmuwan telah berhasil membuat prosedur penyisipan gen pada berbagai tanaman.
Prosedur tersebut melibatkan teknik kultur jaringan dan teknik genetika pada bakteri
yang telah Anda pelajari.

Penyisipan gen ke dalam tumbuhan dapat dilakukan melaui beberapa cara. Salah
satunya, sumber DNA gen asing terlebih dahulu dimasukkan ke dalam plasmid bakteri
Agrobacterium tumefaciens. Bakteri Agrobacterium rekombinasi tersebut diinfeksikan
pada jaringan tumbuhan. Bakteri yang digunakan Agrobacterium tumefaciens sebab di
alam bakteri ini menginfeksi tanaman dan menyebabkan penyakit cro n gall (sejenis
tumor).

Dengan dimasukkannya gen asing ke dalam plasmid bakteri, gen asing akan
memasuki DNA tumbuhan. Dengan demikian, tumbuhan akan memiliki sifat yang sesuai
dengan gen asing tersebut. Tumbuhan hasil penyisipan gen disebut juga tanaman
transgenik.
Berbagi macam gen telah berhasil disisipkan ke dalam DNA tanaman pertanian.
Beberapa di antaranya adalah gen bagi penghasil vitamin, gen untuk penghasil racun bagi
serangga, gen bagi pengikatan nitrogen bebas, dan gen untuk bahan herbisida. Gen-gen
tersebut dapat menyebabkan tanaman transgenik memiliki sifat gen yang dimasukkan
tersebut. Perhatikan Gambar berikut.

Langkah-langkah penyisipan gen pada tumbuhan.

3. Peternakan

Dalam bidang peternakan, bioteknologi modern telah dapat meningkatkan produksi


dan kesehatan ternak. Beberapa cara yang dilakukan antara lain dalam pembuatan
vaksin dan hormon pertumbuhan bagi hewan ternak. Vaksin dan hormon tersebut
disuntikkan pada hewan ternak. Hormon pertumbuhan yang disuntikkan berguna agar
ternak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Selain itu, waktu
panen akan menjadi lebih singkat dibandingkan tanpa menggunakan hormon tersebut.

Berikut ini akan diuraikan hasil bioteknologi pada bidang perternakan, yaitu vaksin,
hormon pertumbuhan bagi ternak, kloning reproduksi, dan fertilisasi in vitro.
1.) Vaksin Pencegah Penyakit Ternak

Virus yang menyerang ternak dan paling merugikan adalah virus


penyebab penyakit mulut, kuku, dan lidah menjadi berwarna biru. Pada
unggas, virus yang menyerang dan merugikan adalah virus penyebab
penyakit tetelo (New Castle Disease NCD), sedangkan pada anjing, kucing
serta karnivora lainnya adalah virus rabies.

Vaksin untuk penyakit mulut dan kuku dibuat dengan cara


mengisolasi dan memperbanyak gen yang mengode pembentukan kulit
protein virus (VPI). Kemudian, gen ini disisipkan pada plasmid E.coli.

Protein yang dihasilkan E.coli yang sudah direkayasa akan bekerja


sebagai vaksin yang efektif terhadap virus penyakit mulut dan kuku. Cara
serupa dilakukan untuk menghasilkan vaksin-vaksin bagi penyakit tetelo, dan
lidah biru. Selain vaksin, dipakai juga interferon hewan sebagai senyawa
antivirus alamiah.

2.) Hormon

Pada akhir dasawarsa ini, penggunaan hormon untuk meningkatkan


produksi daging untuk ternak sudah lazim digunakan, terutama pada sapi.
Dalam waktu dekat, hormon sejenis juga akan dipergunakan untuk
meningkatkan produksi daging domba.

Pembuatan hormon pertumbuhan dilakukan dengan cara


mengisolasi dan memperbanyak gen pertumbuhan, kemudian disisipkan
pada mikroba dan akhirnya dihasilkan hormon-hormon yang dimaksud.
Hormon tersebut kemudian disuntikkan pada ternak. Tentu saja usaha ini
harus disertai dengan pemberian nutrisi ternak yang seimbang. Penggunaan
hormon untuk pertumbuhan ini sudah sering dilakukan.

Para ahli sudah jauh memikirkan untuk membuat hormon yang akan
disuntikkan pada domba penghasil wol. Dengan suntik hormon EGF (
Epidermal Grouth Factor), bulu-bulu domba akan rontok dengan sendirinya,
tanpa pisau cukur. EGF adalah suatu hormon yang dapat mengendalikan
kecepatan tumbuh rambut. Konsentrasi EGF yang tinggi akan menyebabkan
pertumbuhan rambut yang cepat, tetapi helaian rambut akan lebih tipis.
Satu dosis EGF tertentu akan membuat rambut sedemikian tipis helaiannya
sehingga lebih rapi. Beberapa hari kemudian, titik rapuh rambut tersebut
akan muncul di permukaan kulit dan tentu saja rambut akan mudah lepas
dari kulitnya.

3.) Kloning Reproduksi

Contoh lain penerapan bioteknologi modern dalam bidang


peternakan adalah kloning. Kloning adalah proses untuk membuat salinan
molekul, elektron atau organisme multiseluler yang identik. Pada kloning
reproduksi, hal tersebut dilakukan untuk menghasilkan individu yang sama
dengan induknya. Salah satu proses kloning yang terkenal adalah kloning
domba Dolly. Kloning tersebut dilakukan pada 1996 dan Dolly hidup hingga
2003. Kelahiran domba hasil kloning ini mengundang kontroversi dari
berbagai pihak. Pada kloning Dolly, ilmuwan mengisolasi inti sel somatis
kelenjar mamae domba dan memasukkannya ke dalam sel telur yang telah
dihilangkan inti selnya. Sel telur yang mengandung inti sel donor tersebut
diberi kejutan listrik atau zat kimia untuk memicu pembelahan sel. Ketika
klon embrio mencapai tahap yang sesuai, embrio tersebut dimasukkan
dalam uterus domba betina.

Kloning reproduksi dapat digunakan untuk menghasilkan ternak


yang identik dengan induknya, tetapi ilmuwan mengetahui bahwa kloning
mempunyai potensi yang lebih berguna. Para ilmuwan berusaha melakukan
kloning reproduksi pada hewan-hewan yang telah punah. Beberapa hewan
punah telah dicoba dikloning. Pada 2003, seekor banteng jawa berhasil
dikloning, kemudian diikuti oleh tiga kucing liar afrika dari embrio yang
dibekukan. Hasil ini memberikan harapan bahwa teknik yang sama dapat
dilakukan pada hewan ternak lainnya.

4. Pengobatan dan Kesehatan

Penelitian dalam bioteknologi terus dilanjutkan untuk mencari cara pencegahan,


diagnosa dan pengobatan pada berbagai kelainan dan penyakit. Terdapat beberapa hasil
bioteknologi modern pada bidang pengobatan dan kesehatan, di antaranya hormon dan
antibodi monoklonal.
1.) Hormon

Pada 1949, penderita arthritis dapat sembuh setelah diobati dengan hormon
steroid kortison. Sejak saat itu, jenis steroid ini digunakan untuk mengobati
penyakit arthritis, rheumatik, leukemia, anemia hemafotik dan beberapa
penyakit lain.

Steroid merupakan senyawa kimia yang sangat kompleks.


Pembuatannya secara sintetis memerlukan proses dan biaya yang cukup tinggi.
Pada 1952, ditemukan sejenis kapang, yaitu hi opus arrhi us yang dapat
mengubah steroid yang berasal dari hewan atau tumbuhan menjadi kortison.
Jenis-jenis dari Aspergillus, ternyata dapat mengubah progesteron (steroid yang
berasal dari hewan dan manusia) menjadi senyawa kortison. Penyakit kencing
manis (diabetes mellitus) dapat diobati dengan hormon insulin. Insulin hasil
bioteknologi saat ini sudah dapat diproduksi. Gen manusia yang mengendalikan
pembentukan hormon insulin, disisipkan ke dalam bakteri E-coli.

2.) Antibodi Monoklonal

Setiap saat tubuh kita dapat terkena serangan virus, bakteri, jamur, dan
zat-zat lain dari lingkungan sekitarnya. Zat-zat tersebut dapat membahayakan
tubuh. Secara alami, manusia dapat menghasilkan antibodi bagi kuman atau
antigen tersebut. Namun, agar sistem kekebalan tubuh aktif, tubuh harus
pernah diserang kuman tersebut. Terkadang jika tubuh tidak mampu bertahan,
akibatnya akan fatal.

Untuk memicu kekebalan tubuh, dapat dilakukan dengan menyuntikkan


vaksin yang mengandung antigen penyakit tersebut. Dengan demikian, dapat
terbentuk antibodi pada tubuh yang dapat melawan patogen. Oleh karena
kemampuan melawan patogen ini, antibodi monoklonal dikembangkan untuk
mengatasi penyakit spesifik.

Cara yang umum digunakan untuk menghasilkan antibodi adalah dengan


menyuntikkan sedikit antigen pada tikus atau kelinci. Tubuh kelinci atau tikus
akan merespon antigen dengan menghasilkan antibodi yang secara langsung
dapat diambil dari darahnya. Akan tetapi, biasanya antigen direspon oleh
beberapa macam sel. Antibodi yang dihasilkan adalah antibodi poliklonal, yaitu
campuran berbagai antibodi yang dihasilkan oleh berbagai sel.

Sekitar 1970, sebuah teknik dikembangkan untuk menghasilkan antibodi


monoklonal. Antibodi yang dihasilkan dari satu sel yang sama dan spesifik
terhadap satu antigen. Antibodi monoklonal ini didapat dari kultur sel.
Pembuatan antibodi monoklonal adalah melalui fusi sel antara sel B dari hati
dan sel penghasil tumor. Sel B hati digunakan karena sel inilah yang
menghasilkan antibodi. Adapun sel tumor digunakan karena dapat membelah
diri terus-menerus. Perhatikan Gambar berikut.

Pembuatan antibodi monoklonal

Langkah pertama untuk membuat antibodi monoklonal adalah hewan


disuntikkan antigen sel B tersebut. Kemudian, sel B hewan diisolasi dan difusikan
dengan sel tumor. Hasilnya adalah sel hibrid yang menghasilkan satu antibodi
tertentu dan terus membelah. Antibodi monoklonal juga dapat digunakan untuk
keperluan diagnosa dan diharapkan dapat menyembuhkan kanker.
 Contoh Hasil Bioteknologi Modern

1. Bibit tanaman yg seragam, diperoleh dengan melalui tehknik kultur


jaringan. Melalui teknik ini dapat dihasilkan / diproduksi bibit tanaman
yang seragam dalam jumlah besar, Beberapa contoh tanaman yang telah
dihasilkan melalui kultur jaringan antara lain : Papaver somniferum (
menghasilkan kodein , untuk penghilang rasa nyeri, Jasminum sp (
menghasilkan jasmine, sebagai bahan parfum aroma melati ).

2. Antibodi monoklonal, merupakan sejenis antibodi yang diproduksi


dengan cara penggabungan ( fusi ) dua jenis sel yang sama atau berbeda .
Dikenal dengan sebutan teknologi hibridoma / DNA rekombinan.

3. Bayi tabung, hasil fertilisasi secara in vitro . Ovum dan sperma


dipertemukan dalam sebuah “ wadah” sehingga terjadi pembuahan.

4. Hormon insulin, yang diperoleh melalui teknologi plasmid dalam


rekayasa genetik

5. Domba dolly hasil kloning yaitu transfer inti sel autosom ( diploid ) ke
dalam ovum ( haploid ) yang telah diambil inti telurnya.

6. Tanaman kebal hama, yang telah disisipi gen penghasil senyawa


endotoksin dari Bacillus thuringiensis

7. Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen melalui penyisipan gen


pengontrol fiksasi nitrogen ( gen nif ) dari bacteri Rhizobium sp dengan
perantara plasmid dari Agrobacterium tumefaciens

8. Hewan transgenik, hasil rekayasa genetika yang memiliki sifat /


kemampuan berbeda dengan hewan biasa. Misalnya menghasilkan air
susu yang mengandung faktor anti hemofili

9. Hormon BST ( Bovine Somatotrophin ), hormon pertumbuhan untuk


hewan dari hasil rekayasa genetik

10. Vaksin malaria, hasil rekayasa genetik dengan memanfaatkan DNA virus
cacar air yang kurang aktif

11. antibiotik jenis baru, yang dikembangkan dari mikroorganisme galur


baru yang diperoleh dari rekayasa genetik

12. Interferon, sejenis protein hasil tekhnik DNA rekombinan untuk


menghambat replikasi virus

13. Hormon pertumbuhan manusia yang dihasilkan dari tehknik DNA


rekombinan
14. Terapi genetik, jasa layanan perbaikan kelainan genetik dengan rekayasa
genetik

15. Pelestarian species langka, jasa layanan pelestarian hewan / tumbuhan


yang hampir punah menggunakan tehknik rekayasa genetik

 Contoh Produk Bioteknologi Modern

No Produk Kegunaan

1 Interferon Melawan infeksi, meningkatkan sistem kekebalan

2 Insulin Mengontrol kadar gula darah (diabetes mellitus).

3 Vaksin Meningkatkan kekebalan tubuh

4 Penicillin Antibiotika, melawan infeksi oleh bakteri atau jamur

5 Hormon pertumbuhan Melawan kekedilan, untuk penyembuhan

6 Beta endorfin Mengurangi rasa sakit

7 Activator plasminogen Melarutkan darah beku, mencegah stroke

8 Inferleukun 2 Mengaktifkan sistem kekebalan

9 Antibodi monoklonal Menyerang dan membunuh sel tumor atau kanker

10 Enzim Meningkatkan reaksi/biokatalisator baik untuk keperluan manusia


maupun industri

Posted 27th January 2015 by Medita Story


Labels: Home Materi

0
Add a comment

Loading

Anda mungkin juga menyukai