KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, kami
bisa menyelesaikan tugas makalah Ilmu Pengetahuan Alam yang diberikan oleh guru kami.
Makalah ini menjelaskan tentang BIOEKNOLOGI MODERN yang sebagaimana materi Ilmu
Pengetahuan Alam kelas IX. Uraian materi ini dibuat dalam teks yang menarik, agar si
pembaca tertarik untuk membaca makalah ini. Dengan tujuan, yang membaca makalah ini
diharapkan mengerti tentang materi yang disampaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca demi perbaikan.
Kami sebagai penyusun makalah ini, memohon maaf. Apabila ada materi yang kurang jelas.
Karena kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT.
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar belakang
B.Rumusan masalah
C.Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
A.Bioteknologi
B.Jenis Bioteknologi
C.Bioteknologi modern
E.Rekayasa genetika
BAB 3 PENUTUP
A.kesimpuan
B.saran
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat memberi pengaruh
kepada pola kehidupan manusia.Bagaimanapun tidak dapat dipungkiri bahwasannya
sebagian besar aspek kehidupan manusia telah memanfaatkan teknologi. Bioteknologi
adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, jamur, virus,
dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu revolusi teknologi
yang sangat menjanjikan. Pentingnya bioteknologi secara strategis dan potensinya untuk
kontribusi dalam bidang pertanian, pangan, kesehatan, sumber daya alam dan lingkungan
mulai menjadi kenyataan yang semakin berkembang. Secara tidak langsung bioteknologi
dapat membantu meningkatkan kesejahteraan hidup manusia juga. Akan tetapi, perlu kita
sadari bahwa perkembangan bioteknologi yang bervariasi ini belum dapat menjamin
peningkatan kesejahteraan hidup manusia. Karena masih banyak masyarakat yang tingkat
perekonomiannya rendah sehingga penggunaan bioteknologi belum dapat dirasakan oleh
semua lapisan masyarakat. Namun demikian, banyaknya penggunaan hasil-hasil
bioteknologi belum diimbangi dengan pengetahuan masyarakat tentang pengertian dari
bioteknologi. Jadi masyarakat hanya memanfaatkan hasil-hasil dari bioteknologi tanpa
mengetahui secara pasti apa itu bioteknologi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, masalah-masalah yang ingin saya jelaskan dan sampaikan
adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bioteknologi
Apa yang kamu ketahui tentang bioteknologi? Apa sih pengertian bioteknologi?
Bioteknologi adalah prinsipprinsip dari ilmu dan teknologi untuk memproses materi
melalui agen biologi agar dapat meningkatkan nilai tambah. Bioteknologi adalah
pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan umat manusia. Mungkin kamu belum menyadari
bahwa tempe yang menjadi makanan keluarga, mudah didapat dan murah adalah hasil dari
bioteknologi. Adanya tempe membuktikan bahwa bioteknologi tidak serumit apa yang kita
bayangkan dan tidak selamanya membutuhkan dana yang besar. Tahukah kamu bahwa
bioteknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Semua orang berlomba-lomba
melakukan rekayasa genetika, yaitu dengan menyisipkan sepotong gen yang memiliki sifat
tertentu ke dalam sel lain. Rekayasa genetika ini disebut dengan DNA rekombinan. Misalnya
memanfaatkan bakteri untuk menghasilkan insulin, memanfaatkan jamur untuk dapat
menghasilkan antibiotika seperti penisilin, dan memanfaatkan virus untuk menghasilkan
vaksin. (WIKIPEDIA INDONESIA)
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa Dewasa ini, perkembangan
bioteknologi tidak hanya didasari pada biologisemata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan
dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika,
kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan
yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup dan 'teknologi'
yang berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa. Dari paduan dua kata tersebut
European Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan bioteknologi sebagai
perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang
bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup,
dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa (Goenadi & Isroi, 2003).
B. Jenis - Jenis Bioteknologi
1. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional adalah paraktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan
peralatan yang sederhana, tanpa adanya rekayasa genetika. Contoh produknya bir, wine,
tuak, sake, yoghurt, roti, keju, tempe dll
2. Bioteknologi Modern
C. Bioteknologi Modern
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi
mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui
penelitian. Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara
efektif dan efisien. Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada
manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan
biokimia.Aplikasi bioteknologi modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia,
misalnya pada aspek pangan, pertanian, peternakan, hingga kesehatan dan pengobatan
(Anonymous, 2011).
(Prowes, 2010).
Bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah mencakup
berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi,
dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan
datang.
a. Transplantasi Inti
Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan
individu baru dengan sifat yang sesuai dengan inti yang di terimanya. Sebagai contoh,
tansplantasi inti pernah di lakukan pada sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari
sel usus katak yang bersifat diploid, inti sel tersebut di masukan ke dalam ovum tanpa inti
sehingga terbentuk terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah diberi inti baru, ovum
membelah secara mitosis berkali – kali sehingga terbentuklah morula yang berkembang
menjadi blastula. Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak sel dan d
iambi intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukan ke dalam ovum tanpa inti. Pada
akhirnya terbentuk ovum berinti diploid dalam jumlah yang banyak. Dan masing-masing
ovum akan berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan jenis kelamin yang sama.
b. Fusi Sel
Fusi sel adalah peleburan 2 sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda agar terbentuk
sel bastar atau hibridoma. Fusi sel di awali oleh pelebaran membrane dua sel lalu diikuti
oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburn inti sel (kariogami). Manfaat fusi sel
antara lain untuk pemetaan kromosom, lalu membuat antibody monoclonal dan
membentuk spesies baru. Dan di dalam fusi sel diperlukan adanya:
c. Teknologi Plasmid
Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat dalam sel bakteri atau ragi di luar
Karena sifat-sifat tersebut plasmid digunakan sebagai vector atau pemindah gen ke
2. Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan DNA –DNA dari sumber yang berbeda.
Tujuannya adalah untuk menyambungkan gen yang ada di dalamnya. Oleh karena itu,
rekombinasi DNA disebut juga rekombinasi gen.
1. Untuk mendeteksi kandungan hormon kronik gonadotropin dalam urine wanita hamil.
E. REKAYASA GENETIKA
Sejarah rekayasa genetika dimulai sejak Mendel menemukan faktor yang diturunkan. Ketika
Oswald Avery (1944) menemukan fakta bahwa DNA membawa materi genetik, makin
banyak penelitian yang dilakukan terhadap DNA. Ilmu terapan ini dapat dianggap sebagai
cabang biologi maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan). Dapat dianggap, awal
mulanya adalah dari usaha-usaha yang dilakukan untuk menyingkap material yang
diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Ketika orang mengetahui bahwa
kromosom adalah material yang membawa bahan terwariskan itu (disebut gen) maka
itulah awal mula ilmu ini.
Struktur DNA
Para ahli berusaha melawan gen-gen perusak dalam inti sel dengan berbagai cara rekayasa
genetika. Upaya yang dirintis tersebut dikenal dengan istilah terapi genetik. Terapi genetik
adalah perbaikan kelainan genetik dengan memperbaiki gen. Hal inilah yang melatar
belakangi diciptakannya rekayasa genetic dengan berbagai tujuan dengan melewati proses-
proses tertentu.
Rekayasa genetika dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan
produk baru dengan cara membuat DNA rekombinan melalui penyisipan gen. DNA
rekombinan adalah DNA yang urutannya telah direkombinasikan agar memiliki sifat-sifat
atau fungsi yang kita inginkan sehingga organisme penerimanya mengekspresikan sifat
atau melakukan fungsi yang kita inginkan.
Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri,
fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang
kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini.
Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk
peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk
mengembangkan bidang masing-masing.
Salah satu penelitian yang memberikan kontribusi terbesar bagi rekayasa genetika adalah
penelitian terhadap transfer (pemindahan) DNA bakteri dari suatu sel ke sel yang lain
melalui lingkaran DNA kecil yang disebut Plasmid. Plasmid adalah gen yang melingkar yang
terdapat dalam sel bakteri, tak terikat pada kromosom. Melalui teknik plasmid dalam
rekayasa genetika tersebut, para ahli di bidang bioteknologi dapat mengembangkan
tanaman transgenik yang resisten terhadap hama dan penyakit
Penemuan struktur DNA menjadi titik yang paling pokok karena dari sinilah orang
kemudian dapat menentukan bagaimana sifat dapat diubah dengan mengubah komposisi
DNA, yang adalah suatu polimer bervariasi. Tahap-tahap penting berikutnya adalah
serangkaian penemuan enzim restriksi (pemotong) DNA, regulasi (pengaturan ekspresi)
DNA (diawali dari penemuan operon laktosa pada prokariota), perakitan teknik PCR,
transformasi genetik, teknik peredaman gen (termasuk interferensi RNA), dan teknik
mutasi terarah (seperti Tilling). Sejalan dengan penemuan-penemuan penting itu,
perkembangan di bidang biostatistika, bioinformatika dan robotika/automasi memainkan
peranan penting dalam kemajuan dan efisiensi kerja bidang ini.
Dalam rekayasa genetika, ada kode etik yang melarang keras percobaan ini pada manusia.
Akan tetapi, para ahli tidak selamanya bersikap kaku sebab berbagai penyakit fatal memang
sulitdisembuhkan kecuali dengan terapi genetik. Maka muncul pendapat tentang perlu
adanya dispensasi.
Dispensasi itu dikeluarkan oleh Komite Rekayasa Genetika dari Nasional Institute of Health
(NIH) Amerika Serikat pada pertengahan tahun 1990.
e. Berkurangnyapolusi
Sekitar 20 produk pertanian hasil modifikasi genetik telah beredar di pasaran Amerika,
Kanada, bahkan Asia Tenggara. Dalam enam tahun ke depan, berbagai perusahaan telah
menyiapkan 26 produk lainnya, mulai dari kedelai, jagung, kapas, padi hingga stroberi. Dari
yang tahan hama, herbisida, jamur hingga pematangan yang dapat ditunda.
Pada dasarnya prinsip pemuliaan tanaman, baik yang modern melalui penyinaran untuk
menghasilkan mutasi maupun pemuliaan tradisional sejak zaman Mendel, adalah sama,
yakni pertukaran materi genetik. Baik seleksi tanaman secara konvensional maupun
rekayasa genetika, keduanya memanipulasi struktur genetika tanaman untuk mendapatkan
kombinasi sifat keturunan (unggul) yang diinginkan.
Tahun 1989 untuk pertama kalinya uji lapangan dilakukan pada kapas transgenik yang
tahan terhadap serangga (Bt cotton) dan pada tahun yang sama dimulai proses pemetaan
gen pada tanaman (Plant Genome Project). Pada tahun 1992 sebuah perusahaan penyedia
benih memasukkan gen dari kacang Brasil ke kacang kedelai dengan tujuan agar kacang
kedelai tersebut lebih sehat dengan mengoreksi defisiensi alami kacang kedelai untuk
bahan kimia metionin.
Pada tahun 1952, Robert Brigs dan Thomas J. King (AS) mencoba teknik kloning pada katak.
Sepuluh tahun kemudian (1962), John B. Gurdon juga mencoba teknik kloning pada katak,
namun percobaanya menghasilkan banyak katak yang abnormal. Pada tahun 1986, Steen
Willadsen (inggris) menkloning sapi dengan tujuan komersial dengan metode transfer inti.
Tahun 1996, Ian Willmut mengkloning domba. Ia menggunakan sel kelenjar susu domba
finn dorset sebagai donor inti dan sel telur domba blackface sebagai resipien. Sel telur
domba blackface dihilangkan intinya dengan cara mengisap nukleusnya keluar dari sel
menggunakan pipet mikro. Kemudian, sel kelenjar susu domba finn dorsetg difusikan
dengan sel telur blackface yang tanpa nukleus. Hasil fusi ini kemudian berkembang menjadi
embrio dalam tabung percobaan dan kemudian dipindahkan ke rahim domba blackface.
Kemudian embrio berkembang dan lahir dengan ciri-ciri sama dengan domba finn dorset,
dan domba hasil kloning ini diberinama Dolly. Dari 227 percobaan yang dilakukan oleh
Wilmut, hanya 29 yang berhasil menjadi embrio domba yang dapat ditransplantasikan ke
rahim domba, dan hanya satu yang berhasil dilahirkan menjadi domba normal.
Rekayasa genetika pada tanaman tumbuh lebih cepat dibandingkan dunia kedokteran.
Alasan pertama karena tumbuhan mempunyai sifat totipotensi (setiap potongan organ
tumbuhan dapat menjadi tumbuhan yang sempurna). Hal ini tidak dapat terjadi pada
hewan, kita tidak dapat menumbuhkan seekor tikus dari potongan kepala atau ekornya.
Alasan kedua karena petani merupakan potensi besar bagi varietas-varietas baru yang lebih
unggul, sehingga mengundang para pebisnis untuk masuk ke area ini.
Rekayasa genetika pada tanaman tumbuh lebih cepat dibandingkan dunia kedokteran.
Alasan pertama karena tumbuhan mempunyai sifat totipotensi (setiap potongan organ
tumbuhan dapat menjadi tumbuhan yang sempurna). Hal ini tidak dapat terjadi pada
hewan, kita tidak dapat menumbuhkan seekor tikus dari potongan kepala atau ekornya.
Alasan kedua karena petani merupakan potensi besar bagi varietas-varietas baru yang lebih
unggul, sehingga mengundang para pebisnis untuk masuk ke area ini.
Perkembangan
Ilmu terapan ini dapat dianggap sebagai cabang biologi maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa
(keteknikan). Dapat dianggap, awal mulanya adalah dari usaha-usaha yang dilakukan untuk
menyingkap material yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Ketika
orang mengetahui bahwa kromosom adalah material yang membawa bahan terwariskan itu
(disebut gen) maka itulah awal mula ilmu ini. Tentu saja, penemuan struktur DNA menjadi
titik yang paling pokok karena dari sinilah orang kemudian dapat menentukan bagaimana
sifat dapat diubah dengan mengubah komposisi DNA, yang adalah suatu polimer bervariasi.
Gambar di atas adalah rekayasa genetika pada bakteria guna menghasilkan hormon insulin
yang penting untung pengendalian gula darah pada penderita diabetes. Tahap-tahapnya
adalah sebagai berikut:
1. Tahap pertama dalam membuat bakteria yang bisa menghasilkan insulin adalah dengan
mengisolasi plasmid pada bakteri tersebut yang akan direkayasa. Plasmid adalah materi
genetik berupa DNA yang terdapat pada bakteria namun tidak tergantung pada
kromosom karena tidak berada di dalam kromosom.
3. Gen yang dapat mengatur sekresi (pembuatan) insulin diambil dari kromosom yang
berasal dari sel manusia.
4. Gen yang telah dipotong dari kromosom sel manusia itu kemudian ‘direkatkan’ di
plasmid tadi tepatnya di tempat bolong yang tersedia setelah dipotong tadi.
5. Plasmid yang sudah disisipi gen manusia itu kemudian dimasukkan kembali ke dalam
bakteria.
6. Bakteria yang telah mengandung gen manusia itu selanjutnya berkembang biak dan
menghasilkan insulin yang dibutuhkan. Dengan begitu diharapkan insulin dapat diproduksi
Begitulah contoh rekayasa genetika yang diterapkan di dalam industri farmasi. Rekayasa
genetika (genetic engineering) yang diperkirakan akan menjadi prima donna dari segala
engineering melebihi electronic engineering di abad ke-21 ini memang ditujukan bagi
perbaikan kualitas hidup umat manusia di bumi ini. Penerapannya sangat luas, mulai dari di
bidang pertanian hingga di bidang kesehatan guna memerangi penyakit2 berat yang selama
ini sulit disembuhkan. Rekayasa genetika ini juga dapat menolong untuk mereproduksi
spesies2 yang hampir punah di muka bumi ini. Di masa mendatang, mungkin gen-gen dari
sejenis ubur2 yang bisa menyala yang hidup di dasar laut dapat dimasukkan ke
dalam manusia, hingga mungkin di masa depan manusia bisa menyala di malam hari, atau
berpendar dengan memasukkan gen kunang-kunang ke dalam manusia. Atau mungkin
jikalau anda ingin tampan seperti Antonio Banderas atau ingin cantik seperti Omas Uma
Thurman, anda tidak perlu operasi plastik lagi, anda cukup mengkopikan gen-gen mereka
kepada kromosom anda dan hasilnya jauh lebih baik dari operasi plastik, mungkin anda
hanya perlu mempunyai lisensi atau membayar royalti kepada orang yang gennya
dikopikan kepada kromosom anda tersebut.
Namun untuk aplikasi ke sana tentu masih harus menempuh penelitian yang sangat
panjang dan berliku. Tidak tertutup kemungkinan sebuah gen mengatur lebih dari satu
sifat. Mungkin perubahan sebuah gen di satu sisi memungkinkan kita mendapatkan sifat
yang kita inginkan namun juga secara tak sadar dan tak diketahui kita juga mendapatkan
sifat lain yang merugikan! Ya…. semua itu
sebagai berikut :
6. Pemanenan produk.
Buat teman-teman yang pengen mencari contoh-contoh rekayasa genetik terhadap bakteri,
hewan tingkat rendah dan contoh rekayasa genetika pada tumbuhan. Berikut ada contoh
nya:
Hormon insulin berguna untuk obat diabetes melitus. metodenya sebagai berikut:
1. Diperlukan adanya bakteri Escherichia coli yang akan dipakai plasmidnya (bagian DNA
yang mampu memperbanyak diri)
2. Diperlukan adanya gen manusia penghasil insulin. Gen ini akan dipotong oleh enzim
restriksi (pemotong)
3. Potongan gen penghasil insulin akan disambungkan ke plasmid DNA Escherichia coli,
dengan bantuan enzim ligase (penyambung)
4. Hasil penyambungan ini akan ditanamkan ke dalam sel bakteri Escherichia coli
Bakteri dibiakkan dalam medium khusus. Karena bakteri telah memiliki gen penghasil
insulin,
Tumbuhan yang dalam selnya disisipkan gen yang membuat tumbuhan ini resisten
terhadap
penyakit tertentu. Misalnya tembakau yang kebal terhadap penyakit TMV (Tobacco Mosaic
Virus)
Terapi Gen
Gen dari tubuh yang sehat disisipkan ke dalam sel tubuh makhluk yang sakit. Misalnya pada
pengobatan enfisema.
Antibodi Monoklonal
Antibodi Monoklonal adalah antibodi sel gabungan yang diproduksi sel gabungan tipe
tunggal yang mampu melawan penyakit kanker. Pada teknologi antibodi monoklonal, sel
tumor dapat digabungkan dengan sel mamalia yang memproduksi antibodi. Hasil
penggabungan sel ini adalah hibridoma, yang akan terus memproduksi antibodi. Antibodi
monoklonal menyerang sel tumor.
1. Bakteri metanogen adalah bakteri yang mencerna senyawa organik limbah (mengandung
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, Bioteknologi adalah usaha
terpadu dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti Mikrobiologi, Genetika, Biokimia,
Sitologi, dan Biologi Molekuler untuk mengolah bahan baku dengan bantuan
mikroorganisme, sel, atau komponen selulernya yang diproleh dari tumbuhan atau hewan
sehingga menghasilkan barang dan jasa.
B. Saran
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai Bioteknologi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga
para pembaca yang budiman pada umumnya.
Beranda
Profile
1.
JAN
27
TUGAS
Oleh:
PROBOLINGGO
I. PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi berasal dari istilah Latin, yaitu Bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan),
dan logos (ilmu). Artinya, ilmu yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip biologi. Dalam arti
luas, bioteknologi ialah memanipulasi organisme atau komponen organisme tersebut untuk
melakukan tugas – tugas praktis atau menghasilkan produk yang bermanfaat. Dengan kata lain,
bioteknologi merupakan pemanfaatn organisme dan agen-agen biologis untuk menghasilkan
barang atau jasa untuk kepentingan manusia. Hal itu berhubungan dengan pemanfaatan
organisme atau komponen selulernya secara terarah dan terkontrol yang melibatkan multidisiplin
serta merupakan palikasi terpadu antara mikrobiologi, biokimia, biologi sel, fisiologi, genetika
molekuler, rekayasa genetika, dan teknik kimia.
Objek kajian dan aplikasi bioteknologi mulai dari produksi makanan yang difermentasi,
bahan kimia berupa antibiotika, enzim, etanol, asam cuka, asam sitrat, hingga produksi energi
seperti biogas, fiksasi nitrogen, dan penemuan minyak. Saat ini, aplikasi bioteknologi tidak hanya
pada mikroorganisme saja, namun pada tumbuhan dan hewan.
II. BIOTEKNOLOGI MODERN
Di dalam dua dekade belakangan ini telah terjadi beberapa peristiwa penting yang
mendorong kemajuan dalam bioteknologi modern, yaitu sebagai berikut.
a. Meningkatnya harga bahan bakar fosil (bensin, minyak tanah, maupun solar) yang
sangat tajam.
b. Pemakaian enzim – enzim ligase dan endonuklease yang dapat memotong DNA
dan menyambungkannya kembali sehingga menghasilkan rekombinan baru dengan
tujuan untuk memamanipulasi gen secara buatan.
c. Penemuan oleh Kohler dan Milstein (1975) yang memproduksi antibodi monoklonal
dari memfusikan limfosit, myeloma, dan sel tumor.
Teknik yang digunakan dalam bioteknologi modern adalah teknik manipulasi bahan
genetik (DNA) secara in vitro, yaitu proses biologi yang berlangsung di luar sel atau
organisme, misalnya dalam tabung percobaan. Oleh karena itu, bioteknologi modern
juga dikenal dengan rekayasa genetika, yaitu proses yang ditujukan untuk
menghasilkan organism transgenik. Organisme transgenik adalah organisme yang
urutan informasi genetik dalam kromosomnya telah diubah sehingga mempunyai sifat
menguntungkan yang dikehendaki. Beberapa prinsip dasar dalam rekayasa genetika,
yaitu 1) DNA rekombinan, 2) fusi protoplasma, dan 3) kultur jaringan.
A. DNA Rekombinan
Bioteknologi modern juga digunakan untuk merekombinasi DNA. DNA dipotong kemudia
disambungdengan DNA baru yang membawa sifat unggul. DNA baru hasil
penggabungan inilahyang disebut DNA rekombinan.
1. Mula-mula orang mencari DNA unggul, misalnya diambil dari makhluk hidup lain
atau membuatnya. Orang pada saat sekarang sudah berhasil membuat DNA ini.
2. Menyiapkan wahana (vektor), yaitu alat untuk memasukkan DNA itu ke dalam
makhluk hidup yang akan diubah sifatnya. Wahana biasanya berupa virus atau
plasmid dari bakteri. Plasmid adalah DNA yang bentuknya melingkar, terdapat di
luar DNA inti bakteri. DNA plasmid mampu keluar masuk sel dan bisa bergabung
dengan kromosom sel organisme lain.
4. Kloning (perbanyakan) DNA rekombinan. DNA yang sudah dimasukkan ke dalam sel,
diperlakukan sedemikian rupa sehingga bakteri yang dimasuki DNA itu menggan-
dakan DNA tersebut di dalam selnya.
5. Memelihara sel agar menghasilkan produk ang diinginkan, sesuai dengan sifat yang
dibawa oleh DNA yang disisipkan.
Makhluk hidup yang telah disisipi sifat (DNA) baru biasanya akan memiliki sifat baru
itu. Makhluk hidup yang demikia itu disebut makhluk hidup transgenik (GMO=Genetic
Manipulating Organism).
B. Fusi Fotoplasma
Fusi protoplasma adalah penggabungan dua sel dari jaringan yang sama
(organisme berbeda) dalam suatu medan listrik. Fusi protoplasma pada tumbuhan
melalui tahap-tahap:
1. menyiapkan protoplasma dari sel-sel yang masih muda karena dinding sel tipis
serta protoplasma yang banyak dan utuh
Fusi protoplasma pada sel hewan dan manusia sangat berguna terutama untuk
menghasilkan hibridoma. Hibridoma merupakan hasil fusi yang terjadi antara sel
pembentuk antibody dan sel mieloma. Sel pembentuk antibodi ini adalah sel limfosit B,
sedangkan sel mieloma sendiri merupakan sel kanker. Sel hibridoma yang dihasilkan
dapat membelah secara tidak terbatas seperti sel kanker, tetapi juga menghasilkan
antibodi seperti sel-sel limfosit B. Hibridoma yang dihasilkan diseleksi karena setiap sel
menghasilkan antibodi yang sifatnya khas. Satu antibodi yang dihasilkan spesifik untuk
satu antigen. Setiap hibrid ini kemudian diperbanyak (dikloning). Oleh karena antibodi ini
berasal dari satu klon maka antibodi ini disebutantibodi monoklonal.
C. Kultur Jaringan
Kultur jaringan pada tumbuhan
Kultur jaringan memerlukan pengetahuan dasar tentang kimia dan biologi. Pada
teknik ini kamu hanya membutuhkan bagian tubuh dari tanaman. Misalnya batang
hanya seluas beberapa millimeter persegi saja. Jaringan yang kamu ambil untuk
dikultur disebut eksplan. Biasanya, yang dijadikan eksplan adalah jaringan muda
yang masih mampu membelah diri. Misalnya ujung batang, ujung daun, dan ujung
akar.
b. Gunakan botol atau tabung yang sudah disterilkan, isi dengan media.
Masukkan potongan jaringan yang sudah disterilkan di atas media dalam
botol.
Media yang digunakan terdiri atas:
Unsur-unsur atau garam mineral: Unsur makro: C, H, O, N, S, P, K, Ca,
Mg. Unsur mikro: Zn, Mn, Mo, So.
Media cair dan padat tersebut kemudian disterilkan dengan menggunakan mesin khusus yang
disebut dengan autoklaf.
c. Simpan di tempat yang aman pada suhu kamar, tunggu untuk beberapa
lama maka akan tumbuh kalus (gumpalan sel baru). Bisa juga selama
pemeliharaan dilakukan pengocokan dengan mesin pengocok yang
bergoyang 70 kali permenit. Pengocokan dilakukan selama 1,5 - 2 bulan.
Tujuan dari pengocokan adalah untuk merangsang sel-sel eksplan supaya
giat bekerja dan memperlancar proses persiapan zat dan penyebaran
makanan merata, serta menjamin pertukaran udara lebih cepat.
Kultur jaringan dapat disimpan dalam suhu rendah sebagai stok atau cadangan. Jika
sewaktu-waktu diperlukan, maka jaringan ini dapat diambil dan ditanam. Contoh tanaman yang bisa
menjadi objek kultur adalah pisang, mangga, tebu, dan anggrek.
1. Dalam waktu singkat dapat menghasilkan bibit yang diperlukan dalam jumlah banyak.
2. Sifat tanaman yang dikultur sesuai dengan sifat tanaman induk.
3. Tanaman yang dihasilkan lebih cepat berproduksi.
4. Tidak membutuhkan area tanam yang luas.
5. Tidak perlu menunggu tanaman dewasa, kita sudah dapat membiakkannya.
1. Makanan
Penerapan bioteknologi pada makanan secara modern, diawali pada 1992. Saat itu
sebuah perusahaan Amerika, Calgene, mendapatkan izin untuk memasarkan OHMG yang
disebut Flavrsavr. OHMG ini adalah tomat yang dibuat lebih tahan hama dan tidak dapat
membusuk.
OHMG lebih banyak dilakukan pada tanaman pertanian. Contohnya, jagung tahan
lama, kedelai tahan herbisida, kentang tahan virus, padi dengan zat dan vitamin yang
ditingkatkan (golden rice), gandum dengan protein yang tinggi bagi ternak, dan banyak
hasil pertanian lainnya. Perkembangan selanjutnya dari penerapan bioteknologi modern
semakin beraneka ragam. Sekarang, para ilmuwan dapat membuat makanan yang
mengandung obat, pisang yang menghasilkan vaksin hepatitis B, ikan yang lebih cepat
dewasa, dan tanaman buah yang berbuah lebih cepat.
2. Pertanian
Penyisipan gen ke dalam tumbuhan dapat dilakukan melaui beberapa cara. Salah
satunya, sumber DNA gen asing terlebih dahulu dimasukkan ke dalam plasmid bakteri
Agrobacterium tumefaciens. Bakteri Agrobacterium rekombinasi tersebut diinfeksikan
pada jaringan tumbuhan. Bakteri yang digunakan Agrobacterium tumefaciens sebab di
alam bakteri ini menginfeksi tanaman dan menyebabkan penyakit cro n gall (sejenis
tumor).
Dengan dimasukkannya gen asing ke dalam plasmid bakteri, gen asing akan
memasuki DNA tumbuhan. Dengan demikian, tumbuhan akan memiliki sifat yang sesuai
dengan gen asing tersebut. Tumbuhan hasil penyisipan gen disebut juga tanaman
transgenik.
Berbagi macam gen telah berhasil disisipkan ke dalam DNA tanaman pertanian.
Beberapa di antaranya adalah gen bagi penghasil vitamin, gen untuk penghasil racun bagi
serangga, gen bagi pengikatan nitrogen bebas, dan gen untuk bahan herbisida. Gen-gen
tersebut dapat menyebabkan tanaman transgenik memiliki sifat gen yang dimasukkan
tersebut. Perhatikan Gambar berikut.
3. Peternakan
Berikut ini akan diuraikan hasil bioteknologi pada bidang perternakan, yaitu vaksin,
hormon pertumbuhan bagi ternak, kloning reproduksi, dan fertilisasi in vitro.
1.) Vaksin Pencegah Penyakit Ternak
2.) Hormon
Para ahli sudah jauh memikirkan untuk membuat hormon yang akan
disuntikkan pada domba penghasil wol. Dengan suntik hormon EGF (
Epidermal Grouth Factor), bulu-bulu domba akan rontok dengan sendirinya,
tanpa pisau cukur. EGF adalah suatu hormon yang dapat mengendalikan
kecepatan tumbuh rambut. Konsentrasi EGF yang tinggi akan menyebabkan
pertumbuhan rambut yang cepat, tetapi helaian rambut akan lebih tipis.
Satu dosis EGF tertentu akan membuat rambut sedemikian tipis helaiannya
sehingga lebih rapi. Beberapa hari kemudian, titik rapuh rambut tersebut
akan muncul di permukaan kulit dan tentu saja rambut akan mudah lepas
dari kulitnya.
Pada 1949, penderita arthritis dapat sembuh setelah diobati dengan hormon
steroid kortison. Sejak saat itu, jenis steroid ini digunakan untuk mengobati
penyakit arthritis, rheumatik, leukemia, anemia hemafotik dan beberapa
penyakit lain.
Setiap saat tubuh kita dapat terkena serangan virus, bakteri, jamur, dan
zat-zat lain dari lingkungan sekitarnya. Zat-zat tersebut dapat membahayakan
tubuh. Secara alami, manusia dapat menghasilkan antibodi bagi kuman atau
antigen tersebut. Namun, agar sistem kekebalan tubuh aktif, tubuh harus
pernah diserang kuman tersebut. Terkadang jika tubuh tidak mampu bertahan,
akibatnya akan fatal.
5. Domba dolly hasil kloning yaitu transfer inti sel autosom ( diploid ) ke
dalam ovum ( haploid ) yang telah diambil inti telurnya.
10. Vaksin malaria, hasil rekayasa genetik dengan memanfaatkan DNA virus
cacar air yang kurang aktif
No Produk Kegunaan
0
Add a comment
Loading