Anda di halaman 1dari 17

REKAYASA IDE

ILMU ALAMIAH DASAR

Disusun Oleh
Kelompok 3

Gita Andini Fita


Dewi Aidil Adha
Juwita A.E. Tarigan

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


PENDIDIKAN SENI TARI
UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN TA 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT berkat rahmat,


taufik, serta hidayah-Nya sehingga Rekayasa Ide ini dapat
diselesaikan. Sholawat serta salam kami curahkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW. Adapun tujuan dari makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Rekayasa Ide ini tidak akan
berhasil dengan baik tanpa adanya bimbingan dan sumbangan pemikiran dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada :
1. Dosen mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar, yang telah memberi ilmu dan
pengarahan dalam Rekayasa Ide ini.
2. Bapak dan Ibu yang telah memberikan doa sehingga Rekayasa Ide ini dapat
terselesaikan.
3. Sahabat-sahabat yang telah membantu dalam penyelesaian Rekayasa Ide ini.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
sebagai balasan atas amal baik dari semua pihak yang telah disebutkan di atas.
Sadar akan kekurangan dan keterbatasan yang kami miliki, kami mohon
maaf jika ada penulisan yang kurang berkenan di hati bapak dosen dan juga
pembaca. Saran dan kritik sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah
kami selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Medan 05 Desember 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan dalam bidang rekayasa genetika mengalami
perkembangan yang luar biasa. Perkembangannya diharapkan mampu
memberikan solusi atas berbagai permasalahan baik dari segi sandang, pangan
maupun papan yang secara konvensional tidak mampu memberikan kontribusi
yang maksimal. Adanya produk hasil rekayasa tanaman memiliki tujuan untuk
mengatasi kelaparan, defisiensi nutrisi, peningkatan produktivitas tanaman,
ketahanan terhadap cekaman lingkungan yang ekstrem dan lain-lain.
Penerapan rekayasa genetika telah memasuki perangkat terpenting bagi
makhluk hidup yakni gen sehingga tumbuhan atau hewan yang dihasilkan dari
rekayasa genetika ini diharapkan memiliki sifat-sifat yang unggul, yang berbeda
dari tanaman atau hewan aslinya. Genetika perlu dipelajari, agar kita dapat
mengetahui sifat-sifat keturunan kita sendiri serta setiap makhluk hidup yang
berada di lingkungan kita, kita sebagai manusia tidak hidup autonom dan
terinsolir dari makhluk hidup lain di sekitar kita tapi kita menjalin ekosistem
dengan mereka. Karena itu karena kita harus mengetahui sifat-sifat menurun
dalam tubuh kita, juga pada tumbuhan dan hewan.
Rekayasa genetika dalam arti paling luas adalah penerapan genetika
untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaan hewan
atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian dari Rekayasa Genetika?
2. Bagaimana sejarah Rekayasa Genetika?
3. Apa saja macam-macam Rekayasa Genetika?
4. Apa saja manfaat Rekayasa Genetika?
5. Apakah tujuan dari Rekayasa Genetika?
6. Bagaimana dampak Rekayasa Genetika dalam kehidupan?
7. Dalam bidang apa saja penerapan dari Rekayasa Genetika?
8. Bagaimana pandangan Islam mengenai Rekayasa Genetika?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari Rekayasa Genetika.
2. Untuk mengetahui sejarah Rekayasa Genetika.
3. Untuk mengetahui macam-macam Rekayasa Genetika.
4. Untuk mengetahui manfaat dari Rekayasa Genetika.
5. Untuk mengetahui tujuan dari adanya Rekayasa Genetika.
6. Untuk mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan dari Rekayasa
Genetika.
7. Untuk mengetahui berbagai bidang penerapan dari Rekayasa Genetika.
8. Untuk mengetahui pandangan Islam terhadap Rekayasa Genetika.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Rekayasa Genetika


Menurut Weismann, seorang ilmuan biologi dalam rekayasa genetika,
yang dimaksud rekayasa adalah sebuah teknologi untuk menciptakan organisme
baru dengan ketentuan-ketentuan genetik yang direncanakan. Tujuan teknologi
ini adalah untuk memindahkan gen-gen yang baik sehingga diperoleh spesies
yang kita inginkan, seperti tahan terhadap penyakit tertentu, dan sebagainya.[1]
Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang gen, yaitu faktor yang
menentukan sifat suatu organisme. Proses kehidupan secara biologi merupakan
proses metabolisme yang berlangsung di dalam sel. Di dalam genetika dipelajari
struktur, proses pembentukan dan pewarisan gen, serta mekanisme ekspresinya
dalam pengendalian sifat organisme. Di dalam genetika juga dipelajari
perubahan struktur atau mutasi gen dan pengaruh terhadap keragaman hayati.[2]
Rekayasa genetika (Inggris: genetic engineering) dalam arti paling luas
adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini
kegiatan pemuliaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat
dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula
dimasukkan. Walaupun demikian, masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat
dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik biologi
molekular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah
sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.[3]

2. Sejarah Rekayasa Genetika


Hukum tentang hereditas baru ditemukan pada tahun 1900, yaitu
berdasarkan rumusan hipotesis yang dikemukakan oleh Gregor Mendel (1882-
1884), seorang biarawan Autria. Mendel dianggap berjasa besar dalam
mengembangkan prinsip-prinsip dasar genetika modern sehingga ia dikenal
sebagai Bapak Genetika.
Mendel melakukan eksperimen persilangan tanaman kacang ercis (Pisium
sativum). Eksperimen tersebut ia lakukan sejak tahun 1857 hingga 1865.
Berdasarkan eksperimen Mendel menyusun suatu rumusan tentang hereditas,
meskipun saat itu belum diterima di masyarakat. Namun, setelah
bermunculannya temuan-temuan baru, seperti temuan asam nukleat (1870),
kromosom sebagai pembawa faktor genetika (1883), dan meiosis (1887),
temuan tentang hereditas oleh Mendel barulah diterima. Artinya, temuan
Mendel tersebut baru diakui setelah 16 tahun setelah kematiannya.[4]
Secara garis besar perkembangan genetika dapat dibagi menjadi tiga masa,
yaitu masa sebelum Mendel, kemudian masa genetika Mendel yang dimulai
dengan ditemukannya konsep gen oleh Mendel, dan yang terakhir ialah periode
eksplorasi genetika yang dimulai dengan berkembangnya teknik molekular.
Perkembangan akhir genetika telah membawa manusia ke era rekayasa genetik
dan bioteknologi.[5]

3. Macam-macam Rekayasa Genetika


Ada beberapa macam rekayasa genetika di antaranya adalah rekombinasi
DNA, fusi sel, dan transfer inti.
a. Rekombinasi DNA
Hal yang mendasar dan sangat penting dalam makhluk hidup adalah jika
terjadi proses reproduksi secara seksual yang normal, maka akan terjadi
pemisahan dan penggabungan kembali molekul-molekul DNA dari kromosom.
Teknik pemisahan dan penggabungan ini dijadikan oleh ilmuwan untuk lebih
dikembangkan. Setiap jenis makhluk hidup mempunyai struktur DNA yang
sama, untuk itulah DNA dari satu spesies dapat disambungkan dengan DNA
dari spesies yang lain, dengan tujuan agar mendapatkan sifat yang baru. Proses
penyambungan ini dikenal dengan nama rekombinasi DNA dalam rekayasa
genetika.
Berikut ini produk-produk yang telah berhasil dalam rekombinasi gen:
1) Pembuatan Insulin
Saat ini banyak sekali orang yang menderita penyakit kencing manis
(diabetes mellitus). Penderita diabetes akan mengalami kekurangan hormone
insulin. Para ilmuwan telah berhasil mengatasi penyakit ini dengan cara gen
penghasil insulin manusia diambil dari DNA sel manusia, yaitu dengan
memotong DNA sel manusia dengan menggunakan enzim pemotong. Gen yang
menghasilkan insulin ini akan disambungkan pada plasmid bakteri Escherichia
coli. Hasil sambungan ini kemudian dimasukkan ke dalam sel bakteri
Escherichia coli, sehingga bakteri tersebut sudah mengandung gen insulin
manusia.
Spesies ini dipelihara dalam tempat yang khusus untuk dikembangbiakkan
dengan tujuan agar dapat memproduksi insulin manusia. Selanjutnya, produk
tersebut ditampung sebagai obat bagi penderita diabtes mellitus.
Rekombinasi gen dalam pembuatan insulin ini memiliki keunggulan, yaitu
insulin yang dihasilkan lebih murni karena mengandung protein manusia
sehingga insulin ini bisa diterima oleh tubuh manusia, biaya lebih murah
dibandingkan dengan pembuatan insulin menggunakan gen pankreas hewan,
prosesnya dapat dihentikan sampai kapan pun karena bakteri dapat disimpan
sampai diperlukan lagi.
2) Pembuatan Vaksin Hepatitis
Saat ini vaksin hepatitis sudah tersedia, sehingga anak-anak maupun orang
dewasa dianjurkan untuk melakukan vaksinasi hepatitis. Hepatitis merupakan
penyakit hati yang disebabkan oleh virus. Virus terdiri atas selubung protein
dan DNA-nya. Jika bagian selubung protein ini dimasukkan dalam tubuh
manusia, maka tubuh akan membentuk antibodi sehingga tubuh dapat
menangkal virus yang masuk.
Saat ini sudah berhasil diisolasi gen yang menghasilkan selubung protein
tanpa menghasilkan DNA-nya. Caranya hampir sama dengan pembuatan
insulin, yaitu gen tersebut dimasukkan ke dalam sel ragi Saccharomyces
sehingga sel ragi ini akan menghasilkan protein virus yang tidak berbahaya bagi
tubuh kita. Jika protein tersebut disuntikkan ke dalam tubuh, maka tubuh akan
memproduksi antibodi, akibatnya orang yang disuntik akan kebal dari serangan
virus hepatitis.
b. Teknologi Hibridoma (Fusi Sel)
Teknologi hibridoma dikenal dengan fusi sel merupakan proses rekayasa
genetika, yaitu peleburan/fusi dua sel yang berbeda menjadi kesatuan tunggal
yang mengandung gen-gen dari kedua sel asli. Sel yang dihasilkan dari fusi ini
dinamakan hibridoma (hibrid = sel asli yang dicampur, oma = kanker).
Hibridoma ini sering digunakan untuk memperoleh antibodi dalam
pemeriksaan kesehatan dan pengobatan. Apabila sel-sel sekali melebur menjadi
satu, maka sel-sel ini akan menghasilkan protein yang sangat baik. Misalnya,
antibodi monoklonal dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit, tes
kehamilan, dan mengobati kanker.
Berikut ini contoh dari keberhasilan dari fusi sel :
1) Fusi Sel Manusia dengan Sel Tikus
Sel limfosit manusia mampu menghasilkan antibodi, tetapi jika dikultur
dan dipelihara proses pembelahannya sangat lambat.
Sel manusia tersebut difusikan dengan sel kanker tikus dengan tujuan
dapat membelah dengan cepat karena sel tikus mengandung mieloma yang
mempunyai kemampuan untuk membelah dengan cepat. Hibridoma yang
terbentuk akan mendapatkan antibodi (sifat sel manusia) dan mampu untuk
membelah dengan cepat (sifat sel kanker tikus).
2) Fusi Sel Tomat dan Kentang
Fusi sel tumbuhan sering disebut dengan fusi protoplasma karena dalam
fusi sel antartumbuhan ini dinding sel tumbuhan yang tersusun atas selulosa
harus dihancurkan oleh enzim terlebih dahulu, maka tinggallah protoplasma
untuk difusikan. Misalnya, tanaman tomato, yaitu tanaman baru yang berbuah
tomat dan berumbi kentang.
c. Transfer Inti (Kloning)
Transfer inti merupakan salah satu proses rekayasa genetika yang
memindahkan inti sel tubuh ke dalam sel telur tanpa inti, sehingga sel telur
tersebut akan membelah diri dan menjadi embrio. Transfer inti sebenarnya
adalah kloning inti. Transfer inti pertama kali dilakukan oleh John Guardon
yang dicobakan pada katak. Pada mulanya ovum pada katak dirusak intinya
dengan radiasi, kemudian dimasukkan sel inti tubuh lainnya, yaitu sel somatik
usus katak lainnya, maka akan tumbuh zigot baru dan akan tumbuh menjadi
katak. Proses ini merupakan reproduksi paraseksual karena bukan
merupakan reproduksi seksual dan aseksual.
Keberhasilan transfer inti adalah dilakukannya kloning domba ‘Dolly’. Inti
sel tubuh yang diambil dari jaringan kelenjar susu domba bermuka putih,
sedangkan ovumnya diambilkan dari domba betina yang bermuka hitam yang
intinya telah dirusak sehingga menjadi ovum tak berinti. Selanjutnya, inti sel
tubuh domba muka putih dimasukkan ke dalam ovum domba muka hitam dan
dipelihara sampai mencapai tahap blastula, kemudian dimasukkan ke dalam
uterus domba bermuka hitam, dan hasilnya akan lahirlah domba Dolly.[6]

4. Manfaat Rekayasa Genetika


Rekayasa genetika dalam bentuk yang sekarang telah sekitar selama sekitar
25 tahun. Hal ini juga menjadi topik yang sangat diperdebatkan secara luas dari
awal tahun 1970-an. Ada banyak konsekuensi sosial yang berkaitan dengan
rekayasa genetika, yang membuat keseluruhan risiko atau penilaian manfaat
yang sangat rumit. Manfaat rekayasa genetika di bidang masing-masing
disebutkan di bawah ini:
a. Kloning Manusia
Hampir setiap hari, ilmuwan membuat terobosan baru di bidang rekayasa
manusia. Mamalia telah berhasil dikloning dan proyek genom manusia telah
selesai. Hal ini mendorong para ilmuwan di seluruh dunia untuk penelitian
berbagai aspek yang berbeda dari rekayasa genetika manusia. Penelitian-
penelitian telah memungkinkan pemahaman yang lebih baik DNA dan perannya
dalam kedokteran, farmakologi, teknologi reproduksi dan berbagai bidang
lainnya. Para ilmuwan di Roslin Institute di Skotlandia, kloning salinan dari
domba, bernama 'Dolly'. Hewan yang baru dibuat dengan proses rekayasa
genetika yang dikenal sebagai xenographs.
b. Pengobatan
Pada manusia, manfaat yang paling menjanjikan dari rekayasa genetika
adalah terapi gen yang merupakan pengobatan suatu penyakit dimana gen yang
cacat diperbaiki dan diganti atau gen terapeutik diperkenalkan untuk melawan
penyakit. Selama dekade terakhir, banyak penyakit autoimun dan hati telah
diobati menggunakan terapi gen. Penyakit tertentu seperti penyakit Huntington,
ALS dan cystic fibrosis disebabkan oleh gen yang rusak. Ada harapan bahwa
obat untuk penyakit seperti dapat ditemukan dengan baik memasukkan gen
dikoreksi atau memodifikasi gen yang rusak. Akhirnya, harapan adalah untuk
sepenuhnya menghilangkan penyakit genetik dan juga mengobati penyakit non-
genetik dengan terapi gen yang sesuai. Penelitian terbaru di lapangan
memungkinkan untuk memperbaiki atau tumbuh sel-sel otot baru ketika mereka
tidak bekerja atau rusak.
c. Farmasi
Berkat rekayasa genetika, produk farmasi yang tersedia saat ini jauh lebih
unggul dari para pendahulu mereka. Produk-produk baru yang diciptakan oleh
gen tertentu kloning. Beberapa contoh menonjol adalah insulin bio-rekayasa
yang sebelumnya diperoleh dari domba atau sapi dan hormon pertumbuhan
manusia yang sebelumnya diperoleh dari mayat. Obat baru sedang dilakukan
dengan mengubah struktur genetik dari sel tanaman.
d. Kasus Kehamilan
Rekayasa genetika juga merupakan keuntungan bagi wanita hamil yang
dapat memilih untuk memiliki janin mereka diperiksa untuk cacat genetik.
Pemutaran ini dapat membantu orang tua dan dokter mempersiapkan
kedatangan anak yang mungkin memiliki kebutuhan khusus selama atau setelah
melahirkan. Satu manfaat masa depan kemungkinan rekayasa genetika yang
sangat ditunggu-tunggu adalah bahwa janin dengan cacat genetik dapat diobati
dengan terapi genetik bahkan sebelum lahir. Penelitian yang terjadi untuk terapi
gen untuk embrio sebelum ditanamkan ke ibu melalui fertilisasi in-vitro. Istilah
terbaru diciptakan adalah 'Designer Babies' dimana pasangan sebenarnya dapat
memilih fitur dari bayi yang akan dilahirkan.
e. Pertanian
Bidang pertanian juga sangat manfaat dari rekayasa genetika yang telah
meningkatkan kebugaran genetik berbagai spesies tanaman. Manfaat umum
adalah peningkatan efisiensi fotosintesis, meningkatkan ketahanan tanaman
terhadap salinitas, kekeringan dan virus dan juga mengurangi kebutuhan
tanaman untuk pupuk nitrogen. Penelitian terbaru di Cornell University adalah
untuk memetakan 'Oat' tanaman sehingga nutrisi tambahan dapat ditambahkan
ke urutan dan membuat tanaman lebih sehat. Penelitian serupa dilakukan
dengan 'Soya' tanaman juga. Berikut adalah beberapa manfaat rekayasa
genetika:
· Rekayasa genetika bila digunakan pada mikroorganisme membantu dalam
penciptaan obat-obatan baru yang tidak dapat dibuat dengan cara lain.
· Rekayasa genetika membantu dalam proses remediasi bio yang merupakan
proses pembersihan limbah dan polusi dengan bantuan organisme hidup.
· Rekayasa genetika telah membantu menurunkan penggunaan secara
keseluruhan herbisida dan pestisida.
· Rekayasa genetika telah membantu dengan produksi vaksin dan obat lainnya
pada tanaman.
· Rekayasa genetika telah membantu menghasilkan cara yang lebih cepat dan
lebih dapat diprediksi menghasilkan kultivar baru. Selanjutnya, sifat kultivar
yang lebih dikenal hari ini daripada yang pernah dikenal sebelumnya.
· Hari ini, rekayasa genetika dapat menghasilkan pertanian berkelanjutan.
· Rekayasa genetika telah menghasilkan sangat berguna keturunan rekayasa
genetika yang dapat mentolerir peternakan tanpa penderitaan apapun.
· Pada manusia, rekayasa genetika digunakan untuk mengobati kelainan
genetik dan kanker. Hal ini juga membantu dalam memasok bagian tubuh baru.
· Meskipun, hal ini belum dilakukan hari ini, rekayasa genetika memiliki
potensi untuk menciptakan jenis baru manusia dengan banyak sifat
menguntungkan.
· Teknologi mRNA Anti-sense.
· Rekayasa genetika digunakan dalam bidang pertambangan untuk
mengekstrak elemen yang berguna dari yang mereka benar-benar tertanam
dalam.
· Urutan bakteri tertentu yang dimanipulasi untuk mengubah sampah menjadi
etanol, sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar.[7]

5. Tujuan Rekayasa Genetika


Makhluk hidup tumbuh sebagaimana mestinya karena perintah dari gen.
Maka, sebagai contoh, bakteri E. Coli mengikuti perintah dalam gennya untuk
tumbuh menjadi bentuk seperti sosis dan membuat protein yang dibutuhkan
agar tetap hidup. Dengan mengubah gen-gen tersebut para ilmuan dapat
membuat E. Coli berlaku tidak sebagaimana mestinya. Sebagai contoh, jika para
ilmuan menyisipkan sebuah gen untuk insulin manusia, sebuah bakteri E.
Coli, bakteri itu akan membuat banyak insulin, yang mereka ambil dan
gunakan.
Rekayasa genetika pada tanaman mempunyai target dan tujuan antara lain
peningkatan produksi, peningkatan mutu produk supaya tahan lama dalam
menyimpan pascapanen, peningkatan kadungan gizi, tahan terhadap serangan
hama dan penyakit tertentu (serangga, bakteri, jamur, virus), toleransi terhadap
pendinginan, penundaan, pematangan buah, kualitas, aroma, dan nutrisi,
perubahan pigmentasi.
Rekayasa genetika pada mikroba bertujuan untuk meningkatkan efektifitas
kerja mikroba tersebut (misalnya mikroba untuk fermentasi, pengikat nitrogen
udara, meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat proses kompos dan
pembuatan makanan ternak, mikroba prebiotik untuk makanan olahan), dan
untuk menghasilkan bahan obat-obatan dan kosmetika.[8]

6. Dampak Rekayasa Genetika


a. Dampak di bidang ekonomi
Dampak ekonomi yang tampak adalah paten hasil rekayasa, swastanisasi
dan konsentrasi bioteknologi pada kelompok tertentu, memberikan pengaruh
yang sangat luas pada masyarakat. Produk biotektonogi dapat merugikan petani
kecil. Penggunaan hormon tumbuhan sapi dapat meningkatkan produksi susu
sapi sampai 20%, niscaya akan menggusur peternak kecil.
b. Dampak di bidang kesehatan
Produk rekayasa di bidang kesehatan ini memang sudah ada yang
menimbulkan masalah serius. Contohnya adalah penggunaan insulin hasil
rekayasa menyebabkan 31 orang meninggal di inggris. Tomat Flavr Savr
diketahui mengandung gen resisten terhadap antibiotic. Susu sapi yang disuntik
dengan hormon DGH disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya
potensi berbahaya bagi kesehatan.
c. Dampak di bidang etika dan moral
Menyisipkan gen makhluk hidup kepada makhluk hidup lain memiliki
dampak etika yang serius. Menyisipkan gen makhluk hidup yang lain yang tidak
berkerabat dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum alam dan sulit
diterima manusia. Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa
konsekuensi bagi penganut agama tertentu. Penerapan hak paten pada
organisme hasil rekayasa merupakan pemberian hak pribadi atas organisme. Hal
ini bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya yang menghargai nilai
intrinstik makhluk hidup.[9]

7. Penerapan Rekayasa Genetika


a. Bidang pertanian dan bahan pangan
- Ditemukanya tomat Flavr Savr yang tahan lama.
- Ditemukannya sapi dengan produksi susu meningkat 20%.
- Ditemukannya kopi super.
- Ditemukannya tanaman berpestisida.
- Ditemukannya vaksin penyakit mulut dan kuku.
- Ditemukannya jagung dengan protein tinggi.[10]
b. Bidang kesehatan dan farmasi
- Diproduksinya insulin dengan cepat dan murah.
- Adanya terapi genetik.
- Diproduksinya interferon.
- Diproduksinya beberapa hormon pertumbuhan.[11]
c. Bidang industri
- Terciptanya bakteri yang mampu membersihkan lingkungan tercemar.
- Bakteri yang dapat mengubah bahan tercemar menjadi bahan tidak
berbahaya.
- Bakteri pembuat aspartanik.

8. Pandangan Islam mengenai Rekayasa Genetika


Menurut syara’ hokum Kloning pada tumbuhan dan hewan tidak apa-apa
untuk dilakukan dan termasuk aktivitas yang mubah hukumnya. Dari hal itu
memanfaatkan tanaman dan hewan dalam proses Kloning guna mencari obat
yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit manusia, terutama yang kronis
adalah kegiatan yang dibolehkan Islam, bahkan hukumnya sunnah (mandub),
sebab berobat hukumnya sunnah. Begitu pula memproduksi berbagai obat-
obatan untuk kepentingan pengobatan hukumnya juga sunnah. Imam Ahmad
telah meriwayatkan hadits dari Anas RA yang telah berkata, bahwa Rasulullah
SAW berkata:
“Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla setiap kali menciptakan penyakit, Dia
menciptakan pula obatnya. Maka berobatlah kalian !”
Imam Abu Dawud dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Usamah bin Syuraik
RA, yang berkata:
”Aku pernah bersama Nabi, lalu datanglah orang-orang Arab Badui.
Mereka berkata,’Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat ?”
Maka Nabi SAW menjawab :
“Ya. Hai hamba-hamba Allah, berobatlah kalian, sebab sesungguhnya
Allah Azza wa Jalla tidaklah menciptakan penyakit kecuali menciptakan pula
obat baginya…”
Oleh karena itu, dibolehkan memanfaatkan proses Kloning untuk
memperbaiki kualitas tanaman dan mempertinggi produktivitasnya atau untuk
memperbaiki kualitas hewan seperti sapi, domba, onta, kuda, dan sebagainya.
Juga dibolehkan memanfaatkan proses Kloning untuk mempertinggi
produktivitas hewan-hewan tersebut dan mengembangbiakannya, ataupun untuk
mencari obat bagi berbagai penyakit manusia, terutama penyakit-penyakit yang
kronis. Demikianlah hukum syara’ untuk Kloning manusia, tanaman dan hewan.
Kloning pada manusia haram menurut hukum Islam dan tidak boleh
dilakukan. Dalil-dalil keharamannya adalah sebagai berikut :
Anak-anak produk proses Kloning tersebut dihasilkan melalui cara yang
tidak alami. Padahal justru cara alami itulah yang telah ditetapkan oleh Allah
untuk manusia dan dijadikan-Nya sebagai sunnatullah untuk menghasilkan
anak-anak dan keturunan. Allah SWT berfirman :
َ َ
‫وأَّنُه‬ ‫تُ ْمنَى ِإ َذا نُ فَطط م وا ْْا ُل َْنثى ال َّذ ر ز ج خل‬
‫َك ال ْو ْين ق‬ ‫ْن‬
“dan Bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan
perempuan, dari air mani apabila dipancarkan.” (QS. An Najm : 45-46).[12]

..
.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

1. Rekayasa adalah sebuah teknologi untuk menciptakan organisme baru


dengan ketentuan-ketentuan genetik yang direncanakan. Genetika adalah ilmu
yang mempelajari tentang gen, yaitu faktor yang menentukan sifat suatu
organisme. Rekayasa genetika (Inggris: genetic engineering) dalam arti paling
luas adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia.
2. Secara garis besar perkembangan genetika dapat dibagi menjadi tiga masa,
yaitu masa sebelum Mendel, kemudian masa genetika Mendel yang dimulai
dengan ditemukannya konsep gen oleh Mendel, dan yang terakhir ialah periode
eksplorasi genetika yang dimulai dengan berkembangnya teknik molekular.
Perkembangan akhir genetika telah membawa manusia ke era rekayasa genetik
dan bioteknologi.
3. Macam-macam rekayasa genetika diantaranya: rekombinasi DNA, teknologi
hibridoma (fusi sel) dan transfer inti (kloning).
4. Manfaat rekayasa genetika antara lain dalam bidang farmasi, pengobatan,
pertanian, kasus kehamilan dan kloning.
5. Rekayasa genetika pada tanaman mempunyai target dan tujuan antara lain
peningkatan produksi, peningkatan mutu produk supaya tahan lama dalam
menyimpan pascapanen, peningkatan kadungan gizi, tahan terhadap serangan
hama dan penyakit tertentu. Rekayasa genetika pada mikroba bertujuan untuk
meningkatkan efektifitas kerja mikroba tersebut (misalnya mikroba untuk
fermentasi, pengikat nitrogen udara, meningkatkan kesuburan tanah,
mempercepat proses kompos dan pembuatan makanan ternak, mikroba
prebiotik untuk makanan olahan), dan untuk menghasilkan bahan obat-obatan
dan kosmetika.
6. Dampak rekayasa genetika mencakup 3 aspek yaitu dampak dalam bidang
ekonomi, kesehatan dan dampak dalam bidang etika dan moral.
7. Rekayasa genetika biasanya diterapkan dalam 3 bidang yaitu bidang
pertanian & bahan pangan, kesehatan & farmasi dan dalam bidang industri.
8. Menurut syara’ hokum Kloning pada tumbuhan dan hewan tidak apa-apa
untuk dilakukan dan termasuk aktivitas yang mubah hukumnya, sedanglan
kloning pada manusia haram menurut hukum Islam dan tidak boleh dilakukan.

B. SARAN
Diharapkan para pelajar dan umumnya pada kita semua, untuk
mempelajari Rekayasa Genetika untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan.
Dan mengetahui peranan Rekayasa Genetika dalam kehidupan. Demikian yang
dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Kami memiliki beberapa saran
mengenai Rekayasa Genetika, sebagai berikut:
· Rekayasa Genetika sangat berperan dalam peningkatan produksi,
peningkatan mutu produk dan lain – lain, jika dilakukan dengan benar.
· Masyarakat perlu mengetahui tentang Rekayasa Genetika dan manfaatnya
agar dapat diterapkan dalam kehidupan untuk meningkatkan kualitas hidup agar
tidak terjadi kesalahan mengenai penggunaan Rekayasa Genetika.
· Penelitian mengenai Rekayasa Genetika perlu ditingkatkan lagi agar
mendapatkan bibit baru yang lebih unggul dari sebelumnya.
· Produk-produk Rekayasa Genetika sebaiknya dapat digunakan dengan
sebaik-baiknya, terutama dalam bidang kesehatan yang mengandung bahan-
bahan kimia agar tidak mengganggu kesehatan masyarakat yang menggunakan
produk-produk tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Claybourne, Anna. Pengantar Gen & DNA. Bandung: Usborne, 2005.


Day, Trevor. Jejak Sejarah SAINS Genetika. Bandung: Pakar Raya, 2005.
Gadjahnata. Mukjizat Al-Qur’an & As-Sunnah. Jakarta: Gema Insani Press, 1997.
Green, Jen. Makanan Rekayasa Genetika. Bandung: Sygma Publishing,
2008.
Jusuf, Muhammad. Genetika I Struktur & Ekspresi Gen. Jakarta: Sagung Seto, 2001.
Priadi, Arif. Biologi. Jakarta Timur: Yudhistira, 2010.
Sel, Biologi. “Rekayasa Genetika”. http://www.biologisel.com/2013/11/rekayasa-
genetika.html, (diakses 19 November 2014, jam 13.05 WIB).
Tunas. “Kloning dalam Hukum
Islam”. http://8tunas8.wordpress.com/2011/01/14/kloning-dalam-hukum-islam/,
(diakses 19 November 2014, jam 13.40 WIB).
Wikipedia. “Rekayasa Genetika”. http://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_genetika,
(diakses 19 November 2014, jam 12.16 WIB).

Anda mungkin juga menyukai