MAKALAH
AGNES STASYA
G 30 18 029
UNIVERSITAS TADULAKO
MEI, 2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan
kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga
makalah “DASAR-DASAR REKAYASA GENETIKA” dapat diselesaikan. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bioteknologi.
Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten, penulis
memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu ilmu yang berkembang pesat dalam hitungan waktu yang relatif singkat adalah
ilmu biologi. Sebagai cabang ilmu alam yang menelaah segala sesuatu tentang makhluk
hidup, biologi menjadikan fungsinya sebagai cabang ilmu yang unik, menjawab
pertanyaan-pertanyaan secara fisik dan filosofis tentang darimana manusia berasal,
apakah semua makhluk hidup berasal dari sel yang sama, siapa yang mengatur
pembelahan sel dari satu sel membelah, menjadi organisme multiseluler, dan seterusnya.
Perkembangan biologi sebagai ilmu kini semakin pesat, berbagai macam penemuan baru
semakin mengukuhkan manusia sebagai makhluk yang mampu mengatur segala sesuatu,
biologi mewujudkannya dalam penguasaan atas kewenangan manusia mengelola
makhluk hidup di sekitarnya bahkan mengatur perkembangan dirinya sendiri.
Dikembangkannya ilmu penurunan sifat (genetika) sebagai cabang biologi menyebabkan
biologiwan bukan sekedar mampu mengamati berbagai fenomena alam dan mahluk yang
ada, namun juga mampu memperkirakan keturunan, menyarankan persilangan
(perkawinan) bahkan mampu merekayasa organisme untuk memperoleh keturunan yang
unggul dalam bentuk rekayasa genetika yang merupakan ilmu terapan dari biologi
dengan penggunaan teknologi yang dalam perkembangannya disebut bioteknologi.
Bioteknologi adalah penggunaan terpadu biokimia, mikrobiologi, dan ilmu-ilmu
keteknikan dengan bantuan mikroba, bagian-bagian mikroba atau sel dan jaringan
organisme yang lebih tinggi dalam penerapannya secara teknologi dan industri.
Secara teori rekayasa genetika merupakan upaya manusia yang secara sengaja
mengubah, memodifikasi, ataupun menambahkan susunan suatu gen dengan material
baru pada suatu organisme untuk mendapatkan turunan yang sesuai dengan harapan
manusia. Perjalanan teknik ini tidaklah selalu berjalan lancar. Bagaikan dua sisi mata
uang, adanya pendapat pro dan kontra akan teknik ini selalu berdampingan. Banyak
orang yang memandang secara optimis terhadap berjalannya teknik ini dengan berbagai
harapan dan alasan yang muaranya adalah keuntungan dipihak manusia ditinjau dari
berbagai bidang kehidupan. Namun yang memandang pesimis terhadap hal ini juga tidak
kalah banyak. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebuah fenomena
dan fakta yang jelas dan pasti terjadi sebagai sebuah proses yang berlangsung secara
terus-menerus bagi kehidupan global yang juga tidak mengenal istilah berhenti. Hal ini
senada dengan yang diungkapkan oleh Ibnu Khaldun dalam mukaddimahnya “Tidak ada
masyarakat manusia yang tidak berubah” dengan demikian dalam merespon
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, menghentikan jalannya
perubahan merupakan pekerjaan mustahil. Rekayasa genetika khususnya masalah
kloning akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang cukup drastis dan meminta
perhatian yang cukup serius dikalangan masyarakat. Selain kontribusinya terhadap ilmu
pengetahuan dan memberi manfaat bagi kelangsungan hidup manusia akan masalah isu
pangan, penyakit manusia dan lain sebagainya, juga memunculkan persoalan-persoalan
mendasar yang perlu dicermati lebih serius guna mengawal perkembangan bioteknologi
di masa mendatang.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Kemajuan dalam disiplin ilmu apapun bergantung pada tersedianya teknik dan metode
yang yang memperluas jangkauan dan kesempurnaan dari percobaan yang akan
dilaksanakan. Lebih dari 30 tahun terakhir telah ditunjukkan dengan jalan yang
spektakuler oleh kemunculan teknik rekayasa genetik. Bidang ini berkembang dengan
cepat ke segala bidang, di beberapa laboratorium di seluruh dunia, sekarang ini rutin
praktek mengisolasikan fragmen DNA spesifik dari genom satu organisme, menentukan
urutan basanya,dan menilai fungsinya.
Teknologi ini juga sekarang terpakai pada beberapa aplikasi lain, meliputi analisa
forensik dari dari sampel tindakan kriminal, sengketa garis keturunan, hasil diagnosa
medis, pemetaan genom dan sekuensing,dan industri bioteknologi.. Bentuk teknik
rekayasa genetik sering dipikir agak dan bahkan remeh, namun ini mungkin label yang
kebanyakan orang-orang akan akui. Akan tetapi,ada beberapa bentuk lain yang biasa
dipakai untuk mendeskripsikan teknologi tersebut,meliputi manipulasi gen, kloning gen,
teknologi recombinasi DNA, dan modifikasi genetik. Meskipun ada banyak macam-
macam dan jenis teknik yang telibat, akan tetapi prinsip dasar dari manipulasi genetik
sebenarnya agak mudah.
Dasar pada teknologi tersebut berdasarkan informasi genetiknya, dikode oleh DNA, dan
diatur dalam bentuk gen, merupakan satu sumber yang bias dimanipulasi dalam berbagai
cara untuk mendapatkan tujuan yang jelas untuk kedua ilmu terapan dan murni serta
kedokteran.Ada beberapa bidang dimana manipulasi genetik adalah berharga, termasuk
diantaranya:
Pada awalnya, proses rekayasa genetika ditemukan oleh Crick dan Watson pada tahun
1953. Rekayasa genetika merupakan suatu rangkaian metode yang canggih dalam
perincian akan tetapi sederhana dalam hal prinsip yang memungkinkan untuk dilakukan
pengambilan gen atau sekelompok gen dari sebuah sel dan mencangkokkan gen atau
sekelompok gen tersebut pada sel lain dimana gen atau sekelompok gen tersebut
mengikat diri mereka dengan gen atau sekelompok gen yang sudah ada dan bersama-
sama menaggung reaksi biokimia penerima.
Modifikasi genetika adalah suatu perubahan yang terjadi pada DNA dengan cara transfer
gen di antara dan di dalam benda hidup lainnya yang berbeda. Secara tradisional,
modifikasi/ rekayasa genetika sebenarnya telah dilakukan oleh para petani melalui proses
penyilangan dan perbaikan tanaman. Misalnya melalui tahap penyilangan dan seleksi
tanaman dengan tujuan tanaman tersebut menjadi lebih besar, kuat, dan lebih tahan
terhadap penyakit. Selama puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, para petani dan para
pemulia tanaman telah berhasil memuliakan tanaman padi, jagung, dan tebu, sehingga
tanamantanaman tersebut mempunyai daya hasil tinggi dan memiliki kualitas panen yang
lebih baik.
Keunggulan rekayasa genetika adalah mampu memindahkan materi genetika dari sumber
yang sangat beragam dengan ketepatan tinggi dan terkontrol dalam waktu yang lebih
singkat. Melalui proses rekayasa genetika ini, telah berhasil dikembangkan tanaman yang
tahan terhadap organisme pengganggu seperti serangga, penyakit dan gulma yang sangat
merugikan tanaman. Rekayasa genetika bermain pada tingkat molekuler khususnya
DNA.
Di akhir tahun 1960 di situ adalah masa frustrasi di antara ahli sains yang bekerja di
bidang biologi molekular. Penelitian telah berkembang ke titik dimana kemajuan
dirintangi oleh batasan teknis. Bagaimanapun,sejumlah perkembangan memberikan
stimulus yang perlu untuk manipulasi gen menjadi nyata. Di tahun 1967 enzim DNA
Ligase diisolasikan. Enzim ini dapat menggabung dua untai bersama. Kemudian
dilanjutkan dengan isolasi oleh enzim restriksi pertama di tahun 1970. Enzim restriksi
merupakan gunting molekuler yang sangat penting, yang memotong DNA pada urutan
yang tepat. Lalu, pada tahun 1970,alat dasar yang diperlukan untuk membuat DNA
rekombinan ditemukan. Molekul DNA rekombinan pertama dilakukan di universitas
Stanford tahun 1972, menggunakan alur pembelahan dari enzim restriksi dan
kemampuan dari DNA ligase menggabung dua untai DNA bersama. Cara ini kemudian
dikembangkan di tahun 1973 dengan menggabung fragmen DNA ke plasmid pSC101,
dimana merupakan elemen ekstrakromosomal yang diisolasi dari bakteri Escherichia
coli. Molekul rekombinan ini bertindak sebagai replicon (mereka dapat bereplikasi ketika
dikenalkan kedalam sel E.coli). Sehingga dengan membuat molekul rekombinan in vitro,
dan menempatkannya ke dalam sel bakteri dimana kemudian bereplikasi secara in vivo,
ketika ditumbuhkan dalam cawan agar. Hal ini kemudian dikenal sebagai kloning gen.
Penemuan pada tahun 1972 dan 1973 memicu kemungkinan terjadinya revolusi ilmiah
terbesar pada semua ke- genetika baru. Akan tetapi perkembangan Organime Modifikasi
Genetika (OMG), khususnya tanaman pertanian, telah membuka kembali perdebatan
tentang keamanan organisme tersebut dan konsekuensi dari pelepasan OMG ke
lingkungan.
4. Lingkungan
Rekayasa genetika ternyata sangat berpotensi untuk diaplikasikan dalam upaya
penyelamatan keanekaragaman hayati, bahkan dalam bioremidiasi lingkungan yang
sudah terlanjur rusak. Dewasa ini berbagai strain bakteri yang dapat digunakan untuk
membersihkan lingkungan dari bermacam-macam faktor pencemaran telah ditemukan
dan diproduksi dalam skala industri. Sebagai contoh, sejumlah pantai di salah satu
negara industri dilaporkan telah tercemari oleh metilmerkuri yang bersifat racun keras
baik bagi hewan maupun manusia meskipun dalam konsentrasi yang kecil sekali.
Detoksifikasi logam air raksa (merkuri) organik ini dilakukan menggunakan
tanaman Arabidopsis thaliana transgenik yang membawa gen bakteri tertentu yang
dapat menghasilkan produk untuk mendetoksifikasi air raksa organik. Keragaman
metabolisme mikroba juga digunakan dalam menangani limbah dari sumber-sumber
lain. Pabrik pengolahan air kotor mengandalkan kemampuan mikroba untuk
mendegradasi berbagai senyawa organik menjadi bentuk nontoksik. Akan tetapi,
peningkatan jumlah senyawa yang secara potensial berbahaya yang dilepas ke
lingkungan tidak lagi bisa didegradasi oleh mikroba yang tersedia secara alamiah,
hidrokarbon klorinasi merupakan contoh utamanya. Para ahli bioteknologi sedang
mencoba merekayasa mikroba untuk mendegradasi senyawa-senyawa ini. Mikroba ini
dapat digunakan dalam pabrik pengolahan air limbah atau digunakan oleh para
manufaktur sebelum senyawa-senyawa itu dilepas ke lingkungannya.
Rekayasa genetika di satu sisi telah memberikan kontribusi bagi kehidupan untuk
menjawab tantangan masa depan terkait masalah pangan serta permasalahan penyakit
manusia. Namun di sisi lain rekayasa genetika memunculkan berbagai polemik terkait
produk rekayasa genetika yang dianggap membawa masalah baru.
Dampak yang dihasilkan rekayasa genetika antara lain:
PENUTUP
.1 Kesimpulan
Rekayasa genetika adalah upaya pencangkokan gen dengan teknik rekombinan DNA
pada mikroorganisme tertentu. Dengan rekayasa genetika, manusia dapat membuat
organisme yang tidak dapat menghasilkan bahan tertentu menjadi mampu menghasilkan
bahan tertentu yang dibutuhkan manusia. Kloning merukan salah satu contoh hasil
rekayasa genetika yang paling penomenal.
Kloning terhadap manusia banyak melahirkan persoalan bagi kehidupan manusia,
terutama dari sisi etika dan persoalan keagamaan serta keyakinan, namun di sisi lain
adapula beberapa manfaatnya. Kloning terhadap manusia,walaupun merupakan suatu
kegiatan ilmiah dan juga dapat dikatakan bisa membantu manusia namun dari sekian
banyak pertentangan pendapat yang muncul atas persoalan tersebut dapat dipastikan lebih
banyak ditekankan pada persoalan yang berhubungan dengan etika, moral, hukum dan
agama.Untuk itu perlu disadari bahwa hal-ihwal penciptaan manusia adalah mutlak
kekuasaan Tuhan yang mustahil kiranya untuk dapat ditiru oleh ilmuan sehebat atau
sejenius apapun, kesadaran ini perlu ada dalam jiwa manusia agar lebih arif dan bijaksana
dalam menjelajahi ilmu pengetahuan.
.2 Saran
Besar harapan penulis agar pembaca dapat mendapat manfaat dari makalah ini dan
kritik pembaca yang bersifat membangun dapat menjadi pelajaran untuk penulis
menjadi lebih bagus lagi dalam membuat makalah selanjutnya.