Downloaded from Academia.edu
Pemakalah Utama 3
Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 23-27
teknologi produksi, seperti inseminasi buatan, embrio mengidentifikasi, dan melipatgandakan suatu
transfer, kriopreservasi embrio, fertilisasi in vitro, fragmen dari materi genetika (DNA) dalam bentuk
sexing sperma maupun embrio, cloning dan splitting. murninya. Pemanfaatan teknik genetika di dalam
2). rekayasa genetika, seperti genome maps, marker bidang pertanian maupun peternakan diharapkan
assisted selection (MAS), transgenic, identifikasi dapat memberikan sumbangan, baik dalam
gen, konservasi molekuler, dan 3). peningkatan membantu memahami mekanisme-mekanisme dasar
efisiensi dan kualitas pakan, seperti manipulasi proses metabolisme maupun dalam penerapan
mikroba rumen, dan bioteknologi yang berkaitan praktisnya seperti misalnya untuk pengembangan
dengan bidang veteriner (Gordon, 1994; Niemann tanaman-tanaman pertanian maupun hewan-hewan
dan Kues, 2000). ternak dengan sifat unggul. Untuk tujuan ini dapat
dilakukan melalui pengklonan atau pemindahan gen-
2. PENERAPAN BIOTEKNOLOGI gen penyandi sifat-sifat ekonomis penting pada
DALAM BIDANG PETERNAKAN hewan maupun tumbuhan, pemanfaatan klon-klon
ANTARA LAIN: DNA sebagai marker (penanda) di dalam membantu
meningkatkan efisiensi seleksi dalam program
pemuliaan (Sutarno, 2002).
Transplantasi Nukleus (Kloning) Rekayasa genetika merupakan dasar dari
bioteknologi yang di dalamnya meliputi manipulasi
Teknologi ini lebih dikenal dengan teknologi kloning gen, kloning gen, DNA rekombinan, teknologi
yaitu teknologi yang digunakan untuk menghasilkan modifikasi genetik, dan genetika modern dengan
individu duplikasi (mirip dengan induknya). menggunakan prosedur identifikasi, replikasi,
Teknologi kloning telah berhasil dilakukan pada modifikasi dan transfer materi genetik dari sel,
beberapa jenis hewan. Salah satunya adalah jaringan, maupun organ. Sebagian besar teknik yang
pengkloningan domba yang dikenal dengan domba dilakukan adalah memanipulasi langsung DNA
Dolly. Melalui kloning hewan, beberapa organ dengan orientasi pada ekspresi gen tertentu. Dalam
manusia untuk keperluan transplantasi penyembuhan skala yang lebih luas, rekayasa genetik melibatkan
suatu penyakit berhasil dibentuk. penanda atau marker yang sering disebut
sebagai Marker-Assisted Selection (MAS) yang
Inseminasi Buatan bertujuan meningkatkan efisiensi suatu organisme
berdasarkan informasi fenotipnya .Salah satu aplikasi
Teknik ini dikenal dengan nama kawin suntik, suatu dari rekayasa genetik adalah berupa manipulasi
teknik untuk memasukkan sperma yang telah genom hewan. Hewan yang sering digunakan
dicairkan dan diproses terlebih dahulu yang berasal menjadi uji coba adalah mamalia. Mamalia memiliki
dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin ukuran genom yang lebih besar dan kompleks
betina dengan menggunakan metode dan alat khusus. dibandingkan dengan virus, bakteri, dan tanaman.
Sebagai konsekuensinya, untuk memodifikasi
Transfer Embrio genetik dari hewan mamalia harus menggunakan
teknik genetika molekular dan teknologi rekombinan
Apabila kawin suntik memfokuskan pada sperma DNA.
jantan, maka transfer embrio tidak hanya potensi dari Keunggulan rekayasa genetik adalah mampu
jantan saja yang dioptimalkan, melainkan potensi memindahkan materi genetik dari sumber yang
betina berkualitas unggul juga dapat dimanfaatkan sangat beragam dengan ketepatan tinggi dan
secara optimal. Teknik TE ini, betina unggul tidak terkontrol dalam waktu yang lebih singkat. Melalui
perlu bunting tetapi hanya berfungsi menghasilkan proses rekayasa genetika ini, telah berhasil
embrio yang untuk selanjutnya bisa ditransfer pada dikembangkan berbagai organisme maupun produk
induk titipan dengan kualitas yang tidak perlu bagus yang menguntungkan bagi kehidupan manusia.
tetapi memiliki kemampuan untuk bunting. Embrio Teknologi khusus yang digunakan dalam
yang didapat dapat langsung di transfer ke dalam sapi rekayasa genetik meliputi teknologi DNA
resipien atau dibekukan untuk disimpan dan di Rekombinan yaitu pembentukan kombinasi materi
transfer pada waktu lain. genetik yang baru dengan cara penyisipan molekul
DNA ke dalam suatu vektor sehingga
Genetic engineering (Rekayasa Genetik) memungkinkannya untuk terintegrasi dan mengalami
perbanyakan di dalam suatu sel organisme lain yang
berperan sebagai sel inang.
Rekayasa genetik atau rekombinan DNA merupakan
kumpulan teknik-teknik eksperimental yang Manfaat yang didapatkan dari metode rekayasa
genetik, antara lain:
memungkinkan peneliti untuk mengisolasi,
1. Mengurangi biaya dan meningkatkan Contoh lain pemanfaatan rekayasa genetic pada
penyediaan sejumlah besar bahan yang hewan misalnya pemanfaatan Hormon bST (bovine
sekarang di gunakan di dalam pengobatan, somatotrophine hormone). Dengan rekayasa genetik
pertanian dan industri. dihasilkan hormon pertumbuhan hewan yaitu bST,
2. Menggembangkan tanaman – tanaman melalui teknik:
pertanian yang bersifat unggul 1. Plasmid bakteri E.Coli dipotong dengan
3. Menukar gen dari satu organisme kepada enzim endonuklease.
organisme lainnya sesuai dengan keinginan 2. Gen somatotropin sapi diisolasi dari sel sapi
manusia, menginduksi sel untuk membuat 3. Gen somatotropin disisipkan ke plasmid
bahan-bahan yang sebelumnya tidak pernah bakteri
dibuat dll 4. Bakteri yang menghasilkan bovine
somatotrophine ditumbuhkan dalam tangki
Dengan berkembangnya teknik-teknik fermentasi
molekuler, telah memungkinkan terjadinya 5. bovine somatotrophine diambil dari bakteri
percepatan perkembangan dalam bidang rekayasa dan dimurnikan.
genetik suatu makhluk hidup. Penguasaan teknik
rekombinan DNA telah memungkinkan Hormon ini dapat memicu pertumbuhan dan
berkembangnya teknik rekayasa materi genetik yang meningkatkan produksi susu. bST mengontrol laktasi
memungkinkan dibentuknya hewan transgenic. (pengeluaran susu) pada sapi dengan meningkatkan
Hewan transgenik adalah hewan yang telah jumlah sel-sel kelenjar susu. Jika hormon yang dibuat
mengalami rekayasa susunan materi genetiknya dengan rekayasa genetika ini disuntuikkan pada
sehingga dihasilkan hewan atau tumbuhan yang hewan, maka produksi susu akan meningkat hingga
memiliki sifat-sifat yang diinginkan manusia. 20%. Pemakaian bST telah disetujui oleh FDA (Food
Teknologi transgenik pada hewan dapat dilakukan and Drug Administration), lembaga pengawasan obat
mellui beberapa teknik, misalnya dengan cara dan makanan di Amerika. Amerika berpendapat susu
penyuntikan fragmen DNA secara mikro ke dalam sel yang dihasilkan karena hormon bST aman di
telur yang telah mengalami pembuahan. Tujuan dari konsumsi tapi di Eropa hal ini dilarang karena
teknologi ini adalah meningkatkan produk dari hewan penyakit mastitis pada hewan yang diberikan hormon
ternak seperti daging, susu, dan telur menjadi lebih ini meningkat 70%. Selain mempengaruhi produksi
tinggi. Contoh dari hewan yang mengalami teknologi susu, treatmen dengan hormon ini dapat berpengaruh
ini adalah domba transgenik. DNA domba ini disisipi pada ukuran ternak hingga 2 kali lipat ukuran normal.
dengan gen manusia yang disebut factor VIII ( Caranya dengan menyuntik sel telur yang akan
merupakan protein pembeku darah) dengan harapan dibuahi dengan hormon BST.
gen tersebut diekspresikan. Domba transgenic yang
mengekspresikan gen yang disisipkan tersebut akan 3. PRINSIP DAN TEKNIK DASAR
menghasilkan susu yang mengandung factor VIII REKAYASA GENETIK
yang dapat dimurnikan untuk menolong penderita
hemophilia.
Beberapa metode yang sering digunakan dalam
Rekayasa genetik juga dapat melestarikan spesies
teknik rekayasa genetika meliputi pengunaan vektor,
langka. Sebagai contoh, sel telur zebra yang sudah
kloning, PCR (Polymerase Chain Reaction), dan
dibuahi lalu ditanam dalam rahim kuda yang seleksi, screening, serta analisis rekombinan. Adapun
merupakan spesies lain sebagai surrogate mother langkah-langkah dari rekombinasi genetik meliputi
(ibu/ induk titipan). (1) Identifikasi gen yang diharapkan; (2) Pengenalan
kode DNA terhadap gen yang diharapkan; (3)
Teknik pelestarian dengan rekaya genetik ini sangat Pengaturan ekpresi gen yang sudah direkayasa; dan
bermanfaat, dengan alasan: (4) Pemantauan transmisi gen terhadap
1. Induk dari spesies biasa dapat melahirkan keturunannya. Memodifikasi materi genetik hewan
anak dari spesies langka. telah banyak dilakukan dengan tujuan memiliki
2. Telur hewan langka yang sudah dibuahi berbagai macam manfaat yang bisa diambil, antara
dapat dibekukan, lalu disimpan bertahun- lain: (1) Bidang Sains dan Kedokteran Hewan yang
tahun meskipun induknya sudah mati. Telur secara genetika sudah dimodifikasi atau dikenal
yang sudah disimpan beku ini kemudian dengan istilah Genetically Modified Animal (GMA)
dapat ditransplantasi. seperti pada hewan uji yakni mencit dapat digunakan
untuk penelitian bagaimana fungsi yang ada pada
hewan. Disamping itu juga digunakan untuk
memahami dan mengembangkan perlakuan pada
penyakit baik pada manusia mapun hewan. atau penggantian DNA dari sumber lain melalui
(2) Pengobatan Penyakit. Beberapa penelitian telah rekombinan DNA.
menggunakan protein pada manusia untuk mengobati Para ilmuwan telah menggunakan teknologi
penyakit tertentu dengan cara mentransfer gen tersebut untuk mengembangkan
manusia ke dalam gen hewan, misalnya domba atau ternak transgenik misalnya sapi transgenik yang
sapi. Selanjutnya hewan tersebut akan menghasilkan mempunyai laju pertumbuhan yang tinggi dan
susu yang memiliki protein dari gen manusia yang kualitas daging yang baik dan juga telah
akan digunakan untuk penyembuhan pada manusia. menghasilkan domba transgenik yang mempunyai
(3) Modifikasi Hasil Produksi Hewan. Beberapa bulu yang tebal dll.
negara melakukan rekayasa genetik pada hewan Hewan transgenik dapat dijadikan andalan
ternak yang diharapkan akan menghasilkan hewan sebagai hean yang potensial dalam memajukan dunia
ternak yang cepat pertumbuhanya, tahan terhadap peternakan. Berawal dari mencit sampai
penyakit, bahkan menghasilkan protein atau susu pengembangan ke ternak-ternak seperti domba,
yang sangat bermanfaat bagi manusia.Berikut ini ada sapi, kelinci dan babi. Produksi sapi transgenik
beberapa penerapan Rekayasa Genetika pada sangat tergantung pada kualitas embrio satu sel yang
beberapa jenis hewan. akan di injeksi. Bila embrio diperoleh secara in vivo
Unsur-unsur yang esensial diperlukan dalam maka prosedur diawali dengan superovulasi ternak
kloning DNA adalah: donor (untuk mendapatkan banyak embrio), koleksi
1. Enzim retraksi (enzim pemotong DNA) zigot (embrio satu sel), mikro injeksi DNA pada
2. Kloning vektor (pembawa) embrio, kultur embrio sampai fase blastosis,
3. Enzim ligase yang berfungsi menyambung rantai ditransfer pada induk resipien dan diperoleh sapi
DNA transgenik (Bondioli et.al., 1991).
Adapun proses-proses dasar dalam kloning Hewan transgenik merupakan satu alat riset
DNA meliputi : biologi yang potensial dan sangat menarik karena
1. Pemotongan DNA (DNA organisme yang diteliti menjadi model yang unik untuk mengungkap
dan DNA vektor) fenomena biologi yang spesifik. Beberapa hewan
2. Penyambungan potongan-potongan (fragmen) transgenik diproduksi untuk mempunyai sifat
DNA organisme dengan DNA vektor ekonomis tertentu, misalnya untuk memproduksi
menggunakan enzim ligase susu yang mengandung protein khusus manusia yang
3. Transformasi rekombinan DNA (vektor + DNA dapat membantu dalam perawatan penyakit tertentu.
sisipan) ke dalam sel bakteri Eschericia coli. Hewan transgenik lainnya diproduksi sebagai model
4. Seleksi (screening) untuk mendapatkan klon penyakit (secara genetic hewan dimanipulasi untuk
DNA yang diinginkan. menunjukkan gejala penyakit sehingga perawatan
dapat lebih efektif untuk dipelajari).
Kemampuan untuk mengintroduksi gen-gen
4. SAPI TRANSGENIK fungsional ke dalam hewan menjadi terobosan
berharga untuk memecahkan proses dan sistem
Transfer materi genetik dengan teknologi biologi yang kompleks. Transgenik mengatasi
rekombinan DNA merupakan suatu metode kekurangan dari praktek pembiakan satwa secara
penemuan baru untuk menghasilkan klasik yang membutuhkan waktu lama untuk
ternak transgenik. Ternak transgenic modifikasinya, dan dapat pula digunakan untuk
memperlihatkan bermacam-macam fenotipe baru menghilangkan barrier/ keterbatasan lintas
melalui ekspresi molekul DNA eksogen. taksonomik.
Ternak transgenik dihasilkan
dengan injeksimikro gen ke dalam pronukleus sesaat 5. DAFTAR PUSTAKA
setelah fertilisasi dan sebelum terjadi pembelahan
pertama zigot, selanjutnya ditanam di dalam rahim Bondioli,K.R, Biery, KA., Hill, KG., Jones, KB. and
induk pengganti. De Mayo, F.G., 1991. Production of Transgenic
Transfer gen (transgenik) artinya penyatuan Cattle by Pronuklear Injection in "Transgenic
stabil dari suatu gen dari spesies lain atau bangsa Animals. pp. 265 -273.
ternak lain dalam satu spesies, sehingga gen itu Gordon I. 1994. Laboratory Production of cattle
berfungsi pada ternak penerima dan diwariskan dari embryos. Cab International Walingford.
satu generasi ke generasi berikutnya. Niemann, H. and W.A. Kues, 2000. Transgenic
Ternak transgenic adalah seekor ternak yang DNA Livestock : Premises and Promises. J. Anim.
keturunannya telah ditingkatkan melalui penambahan Reprod. Sci. 60 : 277 -293.
Rizma Dera AP, 2016. Aplikasi rekayasa genetik International Journal of Animal Reproduction
pada hewan ternak melalui sapi transgenik, 57: 1603-1610.
Tugas mata kuliah Genetika Molekuler. Sutarno (2015). Genetika Non-Mendel. DNA
Sutarno, Cummins, J.M., Greeff, J., Lymbery, A.J. mitokondria dan perannya dalam produksi
(2002). Mitochondrial DNA polymorphisms and hewan dan kelainan pada manusia. ISBN no
fertility in beef cattle. Theriogenology, an 978-979-498-872-5. UNS Press, Solo