Anda di halaman 1dari 11

MAKAlAH

REKAYASA GENETIK
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa. Karena berkat
rahmat dan karunia-NYA penulis dapat menyelesaikan Makalah Matakuliah
Genetika Ikan yang berjudul “Rekayasa genetik”. Selain itu, penulis juga
mengharapkan Makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Untuk itu, tidak lupa penulis ucapkan banyak terimakasih kepada pihak
yang telah membantu penulis dalam menulis Makalah ini. Namun demikian,
penulis sudah berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu, jika terdapat
kesalahan baik dalam pengetikan maupun pemahaman, penulis mengharap banyak
masukan.
Terakhir penulis berharap semoga Makalah ini bisa bermanfaat bagi
pembaca. Dan bisa memberikan tambahan wawasan kepada pembaca. Sebagai
penutup, penulis ucapkan terimakasih sebesar-besarnya dan semoga penulis selalu
dalam bimbingan Allah swt.

Reuleut, 06 Januari 2021

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rekayasa genetika, juga disebut modifikasi genetika, adalah manipulasi


langsung gen suatu organisme menggunakan Bioteknologi. Hal ini merupakan
satu set teknologi yang digunakan untuk mengubah susunan genetik dari sel,
termasuk transfer gen-gen yang berada dan melintasi batas-batas spesies untuk
menghasilkan organisme yang meningkat. DNA baru diperoleh dengan
mengisolasi dan menyalin materi genetik dari induk menggunakan metode DNA
rekombinan atau sintesa DNA buatan. Sebuah vektor biasanya diciptakan dan
digunakan untuk menyisipkan DNA ini ke organisme inang. Molekul DNA
rekombinan pertama dibuat oleh Paul Berg pada tahun 1972 dengan
menggabungkan DNA virus monyet SV40 dengan virus lambda.
Selain memasukkan gen, proses ini dapat digunakan untuk menghapus gen.
DNA baru dapat dimasukkan secara acak, atau ditargetkan ke bagian tertentu dari
genom. Suatu organisme yang dihasilkan melalui rekayasa genetika dianggap
dimodifikasi secara genetik dan entitas yang dihasilkan disebut genetically
modified organism (GMO). Organisme transgenik pertama adalah bakteri yang
dihasilkan oleh Herbert Boyer dan Stanley Cohen pada tahun 1973. Rudolf
Jaenisch menciptakan hewan transgenik pertama ketika dia memasukkan DNA
asing dalam tikus pada tahun 1974. Perusahaan pertama yang berfokus pada
rekayasa genetika, Genentech, didirikan pada tahun 1976 dan mulai memproduksi
protein manusia.
Penerapan rekayasa genetika juga telah memasuki perangkat terpenting bagi
makhluk hidup yakni gen sehingga tumbuhan atau hewan yang dihasilkan dari
rekayasa genetika ini diharapkan memiliki sifat-sifat yang unggul, yang berbeda
dari tanaman atau hewan aslinya. Disusul dengan perkembangan bioteknologi
sehingga pemuliaan tanaman merupakan salah satu sektor paling menjanjikan
dalam industri pertanian. Namun, seperti teknologi baru lainnya, keberadaan
tanaman hasil rekayasa genetika mulai menuai kontroversi di masyarakat dunia.
Ada pihak yang mendukung dihasilkannya tanaman hasil rekayasa genetik (sering
disebut sebagai tanaman transgenik), tetapi ada beberapa pihak yang dengan jelas
penggunaan tanaman transgenik ini pada manusia. Hal ini menimbulkan polemik
bagi masyarakat dunia terhadap keberadaan makanan hasil tanaman transgenik
yang sudah tersebar luas di berbagai pasar. Selain tumbuhan, rekayasa genetika
terhadap hewan dan manusia juga menimbulkan pro dan kontra. Sebagian pihak
menganggap  kehidupan suatu makhluk tidak dapat dicampur tangangi oleh
manusia karena hanya Tuhan yang berhak mengutak atik gen. Dalam makalah
ini akan  dibahas mengenai rekayasa genetika serta hubungannya dengan
etika. Pembahasan ini merupakan peninjauan ulang terhadap berbagai jurnal dan
artikel terkait rekayasa genetika dan hubungannya terhadap bioetika.

1.2. Rumusan masalah

1. Pengertian dari genetika


2. Manfaat genetika
3. Contoh contoh rekaya genetika
4. Prinsip dan teknik dasar Kloning DNA

1.3. Tujuan pembahasan

1. Mengetahui pengertian dari genetika


2. Mengetahui manfaat genetika
3. Mengetahui sejarah genetika
4. Mengetahui contoh contoh rekaya genetika
5. Mengetahui Prinsip dan teknik dasar Kloning DNA
6. Mengetahui tentang enzim restriksi
7. Mengetahui tentang knoning vektor

BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Rekayasa Genetik

Rekayasa genetika adalah suatu proses yang mengubah susunan genetik


dari suatu organisme dengan menghapus atau memasukkan DNA. Tidak seperti
pengembangbiakan hewan dan pemuliaan tanaman secara tradisional, yang
melibatkan beberapa persilangan dan kemudian organisme terpilih dengan fenotip
tertentu, rekayasa genetika mengambil gen secara langsung dari satu organisme
dan memasukkan ke organisme lain. Proses ini jauh lebih cepat, dapat digunakan
untuk menyisipkan gen-gen dari organisme apapun (bahkan organisme dari
berbagai domain) dan mencegah agar gen yang tidak diinginkan tidak ikut
ditambahkan.

Rekayasa genetika berpotensi memperbaiki kelainan genetik pada manusia


dengan mengganti gen yang rusak dengan gen yang baik. Proses ini menjadi
sebuah alat yang penting dalam penelitian yang memungkinkan fungsi spesifik
suatu gen menjadi bahan penelitian. Tanaman transgenik yang telah
dikembangkan saat ini membantu keamanan pangan dengan meningkatkan hasil,
nilai gizi, dan toleransi terhadap tekanan lingkungan.

2.2. Sejarah Genetika

Sejarah perkembangan genetika sebagai ilmu pengetahuan dimulai


menjelang akhir abad ke-19 ketika seorang biarawan Austria bernama Gregor
Johann Mendel berhasil melakukan analisis yang cermat dengan interpretasi yang
tepat atas hasil-hasil percobaan persilangannya pada tanaman kacang ercis (Pisum
sativum). Sebenarnya, Mendel bukanlah orang pertama yang melakukan
percobaan-percobaan persilangan (Anonim. 2008).  Akan tetapi, berbeda dengan
para pendahulunya yang melihat setiap individu dengan keseluruhan sifatnya yang
kompleks, Mendel mengamati pola pewarisan sifat demi sifat sehingga menjadi
lebih mudah untuk diikuti. Deduksinya mengenai pola pewarisan sifat ini
kemudian menjadi landasan utama bagi perkembangan genetika sebagai suatu
cabang ilmu pengetahuan, dan Mendel pun diakui sebagai Bapak Genetika.
Karya Mendel tentang pola pewarisan sifat tersebut dipublikasikan pada
tahun 1866 di Proceedings of the Brunn Society for Natural History. Namun,
selama lebih dari 30 tahun tidak pernah ada peneliti lain yang memperhatikannya.
Baru pada tahun 1900 tiga orang ahli botani secara terpisah, yakni Hugo de Vries
di Belanda, Carl Correns di Jerman, dan Eric von Tschermak-Seysenegg di
Austria, melihat bukti kebenaran prinsip-prinsip Mendel pada penelitian mereka
masing-masing.  Semenjak saat itu hingga lebih kurang pertengahan abad ke-20
berbagai percobaan persilangan atas dasar prinsip-prinsip Mendel sangat
mendominasi penelitian di bidang genetika. Hal ini menandai berlangsungnya
suatu era yang dinamakan genetika klasik.
Selanjutnya, pada awal abad ke-20 ketika biokimia mulai berkembang
sebagai cabang ilmu pengetahuan baru, para ahli genetika tertarik untuk
mengetahui lebih dalam tentang hakekat materi genetik, khususnya mengenai sifat
biokimianya. Pada tahun 1920-an, dan kemudian tahun 1940-an, terungkap bahwa
senyawa kimia materi genetik adalah asam deoksiribonukleat (DNA). Dengan
ditemukannya model struktur molekul DNA pada tahun 1953 oleh J.D. Watson
dan F.H.C. Crick dimulailah era genetika yang baru, yaitu genetika molekuler.
Perkembangan penelitian genetika molekuler terjadi demikian pesatnya.
Jika ilmu pengetahuan pada umumnya mengalami perkembangan dua kali lipat
dalam satu dasawarsa, maka waktu yang dibutuhkan untuk itu (doubling
time) pada genetika molekuler hanyalah dua tahun. Bahkan, perkembangan yang
lebih revolusioner dapat disaksikan semenjak tahun 1970-an, yaitu pada saat
dikenalnya teknologi manipulasi molekul DNA atau teknologi DNA rekombinan
atau dengan istilah yang lebih populer disebut sebagai rekayasa genetika.
Salah satu penelitian yang memberikan kontribusi terbesar bagi rekayasa
genetika adalah penelitian terhadap transfer (pemindahan) DNA bakteri dari suatu
sel ke sel yang lain melalui lingkaran DNA kecil yang disebut plasmid. Bakteri
eukariota uniseluler ternyata sering melakukan pertukaran materi genetik ini
untuk memelihara memelihara ciri-cirinya. Dalam rekayasa genetika inilah,
plasmid berfungsi sebagai kendaraan pemindah atau vektor.
Agar materi genetik yang dipindahkan sesuai dengan keinginan kita,
maka kita harus memotong materi genetik tersebut. Secara alami, sel memiliki
enzim-enzim pemotong yang sering disebut dengan enzim restriksi. Enzim ini
dapat mengenali dan memotong tempat-tempat tertentu di sepanjang molekul
DNA. Untuk menyambung kembali potongan-potongan DNA ini digunakan
enzim ligase. Sampai sekarang ini telah ditemukan lebih dari 200 enzim restriksi.
Hal ini tentu saja mempermudah pekerjaan para ahli rekayasa genetika untuk
memotong dan menyambung kembali DNA.
Genetika pada saat ini telah berkembang pesat. Sejak sruktur DNA
diketahui dan kode genetika dipecahkan, serta proses transkripsi dan tranlasi dapat
dijabarkan dalam kurun waktu antara tahun 1952-1953, telah terbuka pintu untuk
perkembangan penting di bidang genetika. Penemuan di atas diikuti periode
antiklimaks ketika beberapa ahli biologi molekuler antara tahun 1971-1973
berhasil melakukan rekayasa genetika, separti pemotongan gen (DNA) yang
terkontrol dan rekombinasi DNA yang inti prosesnya adalah kloning atau
pengklonaan DNA. Dengan rekayasa genetika dapat disatukan bahan genetik dari
satu organisme dengan organisme lain dan dapat dihasilkan makhluk hidup baru.

2.3.Manfaat Rekayasa Genetika

Adapun manfaat rekayasa genetika jika ditinjau berdasarkan aspeknya,


diantaranya yaitu:

 Bidang industri
Di bidang industri, prinsip rekayasa genetika dimanfaatkan dalam upaya
pengkloningan bakteri untuk beberapa fungsi tertentu seperti melarutkan
logam-logam langsung dari dalam bumi, menghasilkan bahan mentah
kimia seperti etilen yang dibutuhkan untuk pembuatan plastik,
menghasilkan bahan kimia yang digunakan sebagai pemanis pada
pembuatan berbagai macam minuman dan lain sebagainya.
 Bidang Farmasi
Dalam bidang farmasi, rekayasa genetika dimanfaatkan dalam usaha
pembuatan protein yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan. Protein ini
merupakan gen hasil pengkloningan bakteri yang berperan dalam
mengongtrol sintesis obat-obatan yang apabila diproduksi secara alami
akan membutuhkan biaya yang mahal.
 Bidang Kedokteran
Manfaat rekayasa genetik dibidang kedokteran diantaranya yaitu:

a. Pembuatan Insulin
Insulin yang dulunya di sintesis hewan mamalia sudah dapat dihasilkan
dengan melakukan pengkloningan bakteri. Insulin yang dihasilkan ini jauh lebih
baik dan lebih bisa diterima oleh tubuh manusia dibandingkan insulin yang di
sintesis dari hewan.
b.PembuatanVaksin terhadap Virus AIDS
Mengingat AIDS merupakan virus yang berbahaya dan bisa menyerang
sistem kekebalan tubuh, maka dalam upaya pencegahan penyakit tersebut peneliti
membuat vaksin dengan memanfaatkan rekayasa genetika dalam upaya proteksi
diri terhadap penularan virus AIDS.
c. Terapi Gen
Rekayasa genetika juga dimanfaatkan dalam upaya terapi kelainan genetik
dengan disisipkannya beberapa gen duplikat secara langsung ke dalam sel
seseorang yang mengalami kelainan genetis.
 Bidang Pertanian
Di bidang pertanian, rekayasa genetika banyak dimanfaatkan dalam upaya
penyisipan gen ke dalam sel sel tumbuhan sehingga memberikan banyak
keuntungan seperti:

 Menghasilkan tanaman yang mampu menangkap cahaya dengan lebih


efektif untuk meningkatkan efisiensi fotosintesis.
 Menghasilkan tanaman yang mampu menghasilkan pestisida sendiri.
 Menggantikan pemakaian pupuk nitrogen yang mahal namun banyak
digunakan dengan melakukan fiksasi nitrogen secara alamiah seperti pada
tanaman padi.
 Dapat digunakan untuk mendapatkan tanaman baru yang lebih
menguntungkan lewat pencangkokan gen, seperti pada golongan
solanaceae.

 BidangPeternakan
Di bidang peternakan, rekayasa genetika banyak dimanfaatkan dalam upaya
penyisipan gen ke dalam sel-sel hewan tertentu dengan menerapkan prinsip
rekayasa genetika. Hewan yang paling banyak digunakan yaitu sapi.
Rekayasa di bidang peternakan memberikan banyak manfaat, diantaranya
seperti:

 Diperoleh vaksin yang bisa mencegah mencret ganas pada anak babi.
 Diperoleh vaksin yang efektif terhadap penyakit kuku dan mulut, yang
merupakan penyakit ganas dan menular pada sapi, domba, kambing, rusa
dan babi.
 Sedang dilakukan pengujian hormon pertumbuhan tertentu untuk sapi
yang diharapkan dapat meningkatkan produksi susu.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Rekayasa genetika adalah suatu proses yang mengubah susunan genetik
dari suatu organisme dengan menghapus atau memasukkan DNA. Tidak seperti
pengembangbiakan hewan dan pemuliaan tanaman secara tradisional, yang
melibatkan beberapa persilangan dan kemudian organisme terpilih dengan fenotip
tertentu, rekayasa genetika mengambil gen secara langsung dari satu organisme
dan memasukkan ke organisme lain.

Manfaat Rekayasa Genetika

 Bidang industri
 Bidang Farmasi
 Bidang Kedokteran

Manfaat rekayasa genetik dibidang kedokteran diantaranya yaitu:

a. Pembuatan Insulin
b.PembuatanVaksin terhadap Virus AIDS
 Bidang Pertanian
 BidangPeternakan

Sejarah Genetika

 Sejarah perkembangan genetika sebagai ilmu pengetahuan dimulai


menjelang akhir abad ke-19 ketika seorang biarawan Austria bernama
Gregor Johann Mendel berhasil melakukan analisis yang cermat dengan
interpretasi yang tepat atas hasil-hasil percobaan persilangannya pada
tanaman kacang ercis (Pisum sativum). Sebenarnya, Mendel bukanlah
orang pertama yang melakukan percobaan-percobaan
persilangan (Anonim. 2008).  

Anda mungkin juga menyukai