Anda di halaman 1dari 22

REKAYAS

A
GENETIK
A DISUSUN OLEH :

Fortunata Putri Yonanda 202111021


Fransiska Serlina Sulistyani 202111022
Hillarius Wahyu Rosario 202111023
Ika Dewi Satya Rini 202111024
APA ITU REKAYASA GENETIKA
Rekayasa genetika ini ialah suatu bioteknologi yang meliputi
suatu modifikasi genetik, manipulasi gen, dna rekombinan,
teknologi serta juga cloning gen dan genetika modern itu
dengan cara menggunakan segala jenis prosedur. Tetapi,
untuk istilah dari rekayasi genetika dengan secara meluas itu
ialah menggambarkan manipulasi/pemindahan gen itu
dengan cara membuat DNA rekombinan itu melalui
penyisipan gen dalam upaya untuk bisa mendapatkan produk
baru yang lebih baik atau unggul.
Lanjutan
DNA rekombinan ini merupakan suatu hasil dari penggabungan 2 materi
genetik yang berasal dari 2 organisme yang juga berbeda serta juga mempunyai
sifat-sifat, ciri, atau fungsi yang dikehendaki sehingga organisme penerimanya
itu mengekspresikan sifat atau juga fungsi yang sesuai dengan apa yang kita
inginkan.
MENURUT PARA AHLI
1. Menurut Suktiyono 2002 genetika merupakan ilmu yang
mempelajari Bagaimana ciri atau sifat dari orang tua yang diturunkan
atau diwariskan kepada keturunannya
2. Menurut istmar Syamsuri 2007 genetika merupakan ilmu yang
mempelajari pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya dengan
mengikuti pola-pola tertentu
3. Menurut D. A. Pratiwi 2006 jam kinetik a merupakan ilmu yang
mempelajari penurunan sifat-sifat genetika
MENURUT PARA AHLI
1. James Watson (1928) dan kimiawan Inggris Francis Crick (1916)Genetika
adalah bagian dari molekul yang sangat besar dan kompleks ditemukan
dalam inti semua sel, asam deoksiribonukleat (DNA) molekul.
2. Ovisma : Teori ini berpendapat bahwa sifat nyata adalah keturunan dari telur
yang dihasilkan oleh induk betina. Sementara sel laki-laki hanya
memproduksi cairan berfungsi sebagai penggiat perkembangan telur.
3. Wolff (1733-1794),Von baer (1792-1880) : Teori ini terhadap teori-teori
sebelumnya dengan teori bahwa sperma dan sel telur tidak memiliki sperti
teori pengaturan preformasi, tetapi sel telur dibuahi oleh jantan akan
mengadakan sedikit demi sedikit pertumbuhan untuk menjadi individu yang
sempurna.
CONTOH REKAYASA GENETIKA
• Bidang kedokteran, pembuatan protein, hormon, jaringan, dan organ
Dalam dunia kedokteran misalnya produksi hormone insulin tidak lagi disintesis
dari hewan mamalia tetapi dapat diproduksi oleh sel-sel bakteri dengan cara
cloning. Contohnya pembuatan insulin manusia oleh bakteri, pembuatan vaksin
terhadap virus AIDS.

• Pengobatan, obat-obatan dalam bidang farmasi


Dalam dunia farmasi, gen yang mengontrol sintesis obat-obatan jika diproduksi
secara alami akan membutuhkan ongkos produksi yang tinggi. Jika diklon dan
dimasukan ke dalam sel-sel bakteri, maka bakteri akan memproduksi obat-
obatan tersebut. Rekayasa genetik begitu cepat mendapatkan perhatian di
bidang farmasi dalam usaha pembuatan protein yang sangat diperlukan bagi
kesehatan
CONTOH REKAYASA GENETIKA
• Penyembuhan penyakit genetik permanen oleh terapi gen
Para peneliti juga menggunakan rekayasa genetik untuk mengobati kelainan genetik.
Proses ini yang disebut terapi gen, meliputi penyisipan duplikat beberapa gen secara
langsung ke dalam sel seseorang yang mengalami kelainan genetik.

• Peningkatan varietas tanaman dan pengembangan varietas baru dengan hasil


yang lebih tinggi dan ketahanan terhadap penyakit dan hama.
Rekayasa genetik juga digunakan untuk menyisipkan gen ke dalam sel dari organisme
lainnya. Para ilmuwan telah menyisipkan gen-gen dan bakteri ke dalam sel tomat,
gandum, padi, dan tanaman pangan lainnya, sehingga beberapa memungkinkan tanaman
bertahan hidup dalam temperature dingin atau kondisi tanah yang gersang dan kebal
terhadap serangan hama serangga.
CONTOH REKAYASA GENETIKA
• Peningkatan kualitas nutrisi berbagai produk makanan dari
hewan
Teknik rekayasa genetika dapat juga digunakan untuk menyisipkan gen
ke dalam hewan yang kemudian memproduksi obat-obatan penting
untuk manusia. Sebagai contoh, para ilmuwan
REKAYASA GENETIKA
DI INDONESIA
• Di Indonesia, bioteknologi sudah dikembangkan sejak tahun 1983
dengan ditetapkannya program nasional bioteknologi. Salah satu
bentuk bioteknologi yang belakangan ini berkembang dengan pesat
dan menjadi perhatian dunia adalah teknologi pemindahan sifat
genetik antar mahluk hidup yang hasilnya dikenal dengan istilah
Produk Rekayasa Genetika (PRG) atau transgenik.

• Tujuan pengembangan bioteknologi PRG adalah untuk menjawab


tantangan kesulitan meningkatkan produktivitas dan kualitas
pangan bagi penduduk.
REKAYASA GENETIKA
DI INDONESIA
• Indonesia masih mengimpor tidak kurang 300 ribu ton beras, dan masing-
masing sekitar satu juta ton jagung dan kedelai tiap tahun. Sebagian besar
(71%) jagung diimpor dari Argentina dan (83%) kedelai dari Amerika
Serikat(Swastika et al., 2007), dimana PRG untuk kedua komoditas ini
berkembang dengan pesat.
• Dengan demikian, pemerintah mengambil beberapa kebijakan dalam
memproduksi dan peredaran Produk Rekayasa Genetika di Indonesia, antara
lain: Pada tahun 1996, Presiden RI dengan persetujuan DPR RI, menetapkan
pengeluaran Undang-Undang Nomor 7 tahun 1996 tentang pangan yang
terdapat pada pasal 1 ayat 4, pasal 1 ayat 12, pasal 1 ayat 17 tentang
tercapainya kebutuhan pangan dan pasal 13.
REKAYASA GENETIKA
DI INDONESIA
• Namun implementasi dari undang-undang tersebut belum mendapatkan
perhatian yang memadai. Sehingga ada tanggal 29 September 1999
Pemerintah kembali mengeluarkan surat keputusan bersama Menteri
Pertanian, Menteri Kehutanan dan Perkebunan, Menteri Kesehatan dan
Menteri Negara Pangan dan Hortikultura, Nomor
998.1/Kpts/OT.210/9/99;790.a/Kpts.IX/1999;1145A/MENKES/SKBI
IX/1999;0154/Nmeneg PHOR/09/1999, tentang kemanan hayati dan
kemanan pangan produk pertanian hasil rekayasa genetika.
REKAYASA GENETIKA
DI INDONESIA
• Pengkajian keamanan hayati dan keamanan pangan tanaman transgenik,
bagian-bagiannya, dan hasil olahannya harus memenuhi syarat sebagai
berikut:  
a. Mencantumkan nama genus, spesies, dan kultivar tetuanya,
b. Mencantumkan metode modifikasi genetik yang digunakan dalam
merekayasa tanaman transgenik,
c. Vektor yang digunakan bukan merupakan organisme patogen, baik terhadap
manusia maupun organisme lain, jika modifikasi genetik menggunakan vektor,
REKAYASA GENETIKA
DI INDONESIA
d. Mencantumkan keterangan lengkap sumber gen yang digunakan dan
metode pemusnahan sisa vektor
e. Mencantumkan sistem reproduksi tetuanya,
f.Mencantumkan sifat baru yang dipindahkan ke tanaman transgenik,
g. Mencantumkan keterangan keberadaan kerabat liar tetua tanaman
transgenik,
h. Mencantumkan cara pemusnahannya apabila terjadi penyimpangan
REKAYASA GENETIKA
DI INDONESIA
Tanaman transgenik yang digunakan untuk bahan pangan dan pakan juga harus
disertai keterangan tentang hal-hal berikut
a. Stabilitas gen sisipan dan efikasi gen,  
b. Kualitas gizi,  
c. Kandungan senyawa beracun, antigizi, dan penyebab alergi yg
bersifat alami atau hasil modifikasi  
d. Dipenuhi persyaratan kesepadanan substansial,  
e. Secara umum aman untuk dikonsumsi,  
REKAYASA GENETIKA
DI INDONESIA

f.Kemungkinan menyerbuki kerabat liar,


g. Kemungkinan terjadinya ketahanan pada tanaman yang
diserbuki terhadap organisme pengganggu tumbuhan,
maupun herbisida,
h. Penampilan fungsi dan pengaruh dari modifikasi genetik.
REKAYASA GENETIKA
DI INDONESIA

Setiap orang atau Badan Hukum yang akan memanfaatkan


PRG harus mengajukan permohonan pengkajian keamanan
hayati dan keamanan pangan secara tertulis, dengan
formulir yang telah disiapkan, kepada keempat Menteri,
melalui Direktorat-Direktorat Jenderal yang ditunjuk di
keempat departemen, serta Pusat Karantina, dan Komisi
Pestisida.
.

Pada tahun 2004, pemerintah kembali mengeluarkan peraturan (PP)


tentang keamanan, mutu, dan gizi pangan, yang tertuang dalam
Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 2004. Pada Bagian Ketiga
dari PP tersebut diatur tentang pemeriksaan keamanan pangan yang
dihasilkan dari proses rekayasa genetik, sebelum diedarkan ke
masyarakat. Pemeriksaan dilakukan oleh Komisi Keamanan Pangan
Hasil Rekayasa Genetik. Dan pada tahun 2005 pemerintah
mengeluarkan PP RI No.21 Tahun 2005 tentang Keamanan Hayati
Produk Rekayasa Genetik.
Hal ini dilakukan pemerintah sebagai sikap dari kehati-hatian
Pemerintah terhadap kemungkinan dari dampak negatif dari Produk
Rekayasa Genetika.
Pro dan Kontra Rekayasa Genetik
Munculnya tanaman rekayasa genetika yang dikomersilkan telah memberikan
manfaat ekonomi kepada para petani di berbagai negara, tetapi juga menjadi
sumber kontroversi. Meskipun ada konsesnsus ilmiah yang menyatakan bahwa
makanan yang berasal dari tanaman transgenic tidak menimbulkan risiko yang
lebih besar untuk kesehatan manusia daripada makanan konvensional,
keamanan pangan transgenic tetap menjadi pusat kritikan.
Adanya masalah ini mengakibatkan munculnya pengembangan kerangka
peraturan yang dimulai pada tahun 1975. Perjanjian internasionalnya juga telah
disepakati pada tahun 2000 yaitu Protokol Cartagena tentang keamanan hayati.
Masing-masing negara telah mengembangkan sendiri sistem regulasi mengenai
transgenik.
KESIMPULAN
1. Rekayasa genetika memiliki potensi yang sangat besar terutama dalam mengatasi kekurangan pangan penduduk
dunia dan membantu melestarikan lingkungan meskipun masih memunculkan kontroversial yang melibatkan
konsumen, petani, perusahaan GMO, pemerintah sebagai regulator, organisasi non-pemerintah, dan ilmuwan

2. Masyarakat harus mendapatkan informasi lengkap tentang resiko dan manfaat dari produk-produk GMO, dan
semua pangan dari produk GMO diberi label dengan detail termasuk kandungan produk dan gen yang dimasukkan

3. Penelitian rekayasa genetika yang mendalam dan independent tetap dilanjutkan untuk digunakan sebagai bahan
pertimbangan rasional dalam rangka membuat peraturan perundangan yang secara ilmiah dapat
dipertanggungjawabkan, sehingga peraturan tersebut tidak hanya melindungi konsumen dari bahaya yang
menimpanya, tetapi juga memungkinkan konsumen untuk memanfaatkan produk GMO dan teknologi
pendukungnya secara maksimal

4. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengembangan dan penggunaan GMO harus dijalankan dengan
sebaik-baiknya oleh semua pihak
. Penerapan Bioteknologi sebelum tahun 2000-an
.

Anda mungkin juga menyukai