BIDANG PETERNAKAN
KELOMPOK 3
KELAS X 7
DISUSUN OLEH
WILDAN LUTHFIANTO HUTABARAT
RAIHAN MUTIA
MAISYA FARISA
RYAN AZMI HIDAYAHTULAAH
GABRIEL LUMBAN BATU
ANISA PUTRI RAMADAN
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Bioteknologi sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
8000 SM Pengumpulan benih untuk ditanam kembali. Bukti bahwa bangsa Babilonia,
Mesir, dan Romawi melakukan praktik pengembangbiakan selektif (seleksi artifisal)
untuk meningkatkan kualitas ternak.
6000 SM Pembuatan bir, fermentasi anggur, membuat roti, membuat tempe dengan
bantuan ragi
4000 SM Bangsa Tionghoa membuat yogurt dan keju dengan bakteri asam laktat
1500 Pengumpulan tumbuhan di seluruh dunia
1665 Penemuan sel oleh Robert Hooke(Inggris) melalui mikroskop.
1800 Nikolai I. Vavilov menciptakan penelitian komprehensif tentang
pengembangbiakan hewan
1880 Mikroorganisme ditemukan
1856 Gregor Mendel mengawali genetika tumbuhan rekombinan
1865 Gregor Mendel menemukan hukum hukum dalam penyampaian sifat induk ke
turunannya.
1919 Karl Ereky, insinyur Hongaria, pertama menggunakan kata bioteknologi
1970 Peneliti di AS berhasil menemukan enzim pembatas yang digunakan untuk
memotong gen gen
1975 Metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler dan Milstein
1978 Para peneliti di AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan bakteri yang
terdapat pada usus besar
1980 Bioteknologi modern dicirikan oleh teknologi DNA rekombinan. Model
prokariot-nya, E. coli, digunakan untuk memproduksi insulin dan obat lain, dalam
bentuk manusia. Sekitar
5{f96eda6f8618a63bcc95c2e2e67272e5834b316e5a9a9c3aeb9c545dc6b63cdc}
pengidap diabetes alergi terhadap insulin hewan yang sebelumnya tersedia.
1992 FDA menyetujui makanan GM pertama dari Calgene: tomat “flavor saver”
2000 Perampungan Human Genome Project
HAL 3
di bidang pangan ada pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad
ke-19,
pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian,
serta pemuliaan dan reproduksi hewan.
di bidang medis, antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin
walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak
sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktoroleh Louis
Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara
massal.
Bioteknologi modern
Sekarang bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan
ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal:
Berikut ini adalah daftar kemajuan bidang bioteknologi yang telah diaplikasikan. Mayoritas
didominasi oleh bidang peternakan, perikanan, dan kesehatan.
HAL 4
transfer embrio berupa teknik Multiple Ovulation and Embrio Transfer (MOET).
Teknik ini telah diaplikasikan secara luas di Eropa, Jepang, Amerika dan Australia
dalam dua dasawarsa terakhir untuk menghasilkan anak (embrio) yang banyak dalam
satu kali siklus reproduksi.
cloning telah dimulai sejak 1980-an pada domba. Saat ini pembelahan embrio secara
fisik (embryo spliting) mampu menghasilkan kembar identik pada domba, sapi, babi
dan kuda.
produksi embrio secara in vitro: teknologi In vitro Maturation (IVM), In Vitro
Fertilisation (IVF), In Vitro Culture (IVC), telah berkembang dengan pesat. Kelinci,
mencit, manusia, sapi, babi dan domba telah berhasil dilahirkan melalui fertilisasi in
vitro (Hafes, 1993).
Di Indonesia, transfer embrio mulai dilakukan pada tahun 1987. Dengan teknik ini seekor
sapi betina, mampu menghasilkan 20-30 ekor anak sapi (pedet) pertahun. Penelitian terakhir
membuktikan bahwa, menciptakan jenis ternak unggul sudah bukan masalah lagi. Dengan
teknologi transgenik, yakni dengan jalan mengisolasi gen unggul, memanipulasi, dan
kemudian memindahkan gen tersebut dari satu organisme ke organisme lain, maka ternak
unggul yang diinginkan dapat diperoleh.
Babi transgenik, di Princeton Amerika Serikat, kini sudah berhasil memproduksi hemoglobin
manusia sebanyak 10 – 15 dari total hemoglobin manusia, bahkan laporan terakhir mencatat
adanya peningkatan persentasi hemoglobin manusia yang dapat dihasilkan oleh babi
transgenik ini.
Hal 5
Kontroversi