“ MOKSA “
Mata Kuliah:
Agama Hindu
Nama kelompok :
I Nyoman Wargi Trisna Jaya (171095)
Sang Ayu Diah Darmayanti (171100)
Putu Nila Dharma Prihayani (171102)
Komang Ayu Permata Sari (171106)
Ni Putu Eka Pebryanti (171108)
Ida Ayu Kade Ira Sistarini (171109)
Gusti Ayu Made Indah Siantari (171111)
Ni Putu Wahyuniari (171112)
Agus Hartana (171115)
Ni Kadek Diah Pramita (171117)
Ni Luh Putu Rusmini (171122)
AKADEMI FARMASI
SARASWATI DENPASAR
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan penuh kelancaran, Tanpa pertolongan-Mu
mungkin makalah ini tidak dapat saya selesaikan.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang peran kimia dalam
bidang farmasi.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah saya ini.
Denpasar, 4 Oktober 2017
Halaman Judul
Kata Pengantar...................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
BAB 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 1
1.3 Tujuan...................................................................................................... 1
BAB II Langkah langkg Mencapai Moksa………………………....................... 2
BAB III Faktor faktor yang mendorong dan menghambat mencapai moksa…… 3
BAB IV Upaya upaya yang harus di lakukan dalam mencapai moksa…………… 6
BAB V Penutup ………………….……………………………………………… 7
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 7
3.2 Saran……………………………………………………………………………… 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Agar kita mengetahui langkah-langkah pelaksanaan moksa dalam kehidupan sehari-hari
2. Agar kita mengetahui faktor-faktor yang mendorong dan menghambat pelaksanaan
moksa dalam kehidupan sehari-hari
3. Agar kita mengetahui upaya-upaya yang harus di lakukan pada pelaksanaan moksa dalam
kehidupan sehari-hari
BAB II
LANGKAH LANGKAH MENCAPAI MOKSA
1. Dharma.
Dalam ajaran agama Hindu yang terdapat dalam Catur Parusanta dijelaskan bahwa
tujuan dari kehidupan adalah bagaimana untuk menegakkan Dharma, setiap tindakan harus
berdasarkan kebenaran tidak ada dharma yang lebih tinggi dari kebenaran. Dalam
Bagawad Gita disebutkan bahwa Dharma dan Kebenaran adalah nafas kehidupan. Krisna
dalam wejangannya kepada Arjuna mengatakan bahwa dimana ada Dharma, disana ada
Kebajikan dan Kesucian, dimana Kewajiban dan Kebenaran dipatuhi disana ada
kemenangan. Orang yang melindungi dharma akan dilindungi oleh dharma maka selalu
tempuhlah kehidupan yang suci dan terhormat.
2. Pendekatan kepada Yang Widhi Wasa
Untuk mendekatkan diri kehadapan Yang Widhi Wasa ada beberapa cara yang dilakukan
Umat Hindu yaitu cara Darana (menetapkan cipta), Dhyana (memusatkan cipta), dan
Semadi (mengheningkan cipta). Dengan melakukan latihan rochani , terutama dengan
penyelidikan bathin, akan dapat menyadari kesatuan dan menikmati sifat Tuhan yang
selalu ada dalam diri kita. Apabila sifat2 Tuhan sudah melekat dalam diri kita maka kita
sudah dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa sehingga segala permohonan kita akan
dikabulkan dan kita selalu dapat perlindungan dan keselamatan.
3. Kesucian.
Untuk memperoleh pengetahuan suci, dan menghayati Yang Widhi Wasa dalam
keberagaman dinyatakan dalam doa Upanishad yang termasyur : Asatoma Satgamaya,
Tamasoma Jyothir Gamaya, Mrityorma Amritan Gamaya yang artinya, Tuntunanlah
kami dari yang palsu ke yang sejati, tuntunlah kami dari yang gelap ke yang terang,
tuntunlah kami dari kematian ke kekekalan.
Setiap kita melakukan kegiatan2, kita biasakan untuk memohon tuntunan kehadapan
Yang Widhi Wasa agar kita selamat dan selalu dilindungi. Pekerjaan apapun kita
lakukan, apabila kita bekerja demi Tuhan dan dipersembahkan kehadapan Yang Widhi
Wasa, maka pekerjaan tersebut mempunyai nilai yang sangat tinggi. Dengan
menghubungkan pekerjaan tersebut dengan Yang Widhi Wasa, maka ia menjadi suci dan
mempunyai kemampuan dan nilai yang tinggi.
Tujuan dari kehidupan kita adalah agar atman terbebas dari triguna dan menyatu dengan
Para atman. Didalam Weda disebut yaitu Moksartham Jaga Dhitaya Ca Iti Dharmah yang
artinya adalah tujuan agama (Dharma) kita adalah untuk mencapai moksa (moksa
artham) dan kesejahteraan umat manusia (jagadhita).
Ciri2 orang yang telah mencapai jiwatman mukti adalah.
1. Selalu mendapat ketenangan lahir maupun bathin.
2. Tidak terpengaruh dengan suasana suka maupun duka.
3. Tidak terikat dengan keduniawian.
4. Tidak mementingkan diri sendiri, selalu mementingkan orang lain (masyarakat banyak
BAB III
FAKTOR FAKTOR YANG MENDORONG DAN MENGHAMBAT MENCAPAI
MOKSA
BAB IV
UPAYA UPAYA YANG DILAKSANAKAN DALAM MENCAPAI MOKSA
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Moksa merupakan tujuan tertinggi dari agama hindu, ada beberapa langkah
langkah yang dapat ditempuh demi mencapai moksa yaitu, melaksanakan ajaran dharma,
mendekatkan diri pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan meningkatkan kesucian lahir batin.
Selain tiga langkah langkah yang sudah disbutkan ada juga faktor faktor yang mendorong
dan menghambat seseorng untuk mencapai moksa, faktor pendorng orang mencapai moksa
yaitu, melaksanakan ajaran catur marga yang terdiri dari Jnana Marga, Karma Marga, Raja
Marga dan Bhakti Marga. Dan adapun factor penghambat seseorang mencapai moksa antara
lain :
1. Masih terbelenggu oleh Tri Guna. Tri Guna terdiri dari dua kata yakni Tri yang artinya
tiga dan guna yang artinya sifat. Jadi tri guna berarti tiga sifat yang mempengaruhi
manusia.
2. Masih melekatnya karma wesana dalam jiwatman.
3. Karena terbelenggu oleh Awidya / kebodohan
4. Karena ikatan subha dan asubha karma
5. Karena guna, rajas dan tamas selalu lebih dominan
6. Citta, Budhi, Manah dan Ahamkara tidak seimbang
7. Belum dapat melaksanakan ajaran-ajaran Catur Asrama dengan baik dan benar
Jadi uapaya yang harus kita lakukan untuk mencapai moksa adalah :
5.2 Saran
Keterikatan adalah Moha, kebebasan adalah Moksa, selama kita masih menderita
keterikatan, Moksa tidak mungkin dapat dicapai. Kadang kita agak sulit melepaskan
keterikatan dan ini memerlukan latihan secara rutin. Untuk mengendalikan Sad Ripu saja
tidak mudah, membutuhkan kesabaran dan ketekunan dan kita selalu melakukan
introspeksi terhadap diri kita sendiri sampai dimana kita telah melakukan latihan. Apalagi
kita akan melakuan Catur Marga Yoga memang membutuhkan mental yang tangguh
tidak mudah menyerah dan kita harus tahu kemampuan kita terutama bakat yang
dikarunia oleh Yang Widhi Wasa sehingga dalam melaksanakan salah satu Catur Marga
kita tidak mendapat halangan atau kendala sehingga dengan waktu yang relatif singkat
kita sudah dapat melakukan dengan sempurna walaupun belum mencapai Moksa tetapi
kita sudah rasakan hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://suartawanindra.blogspot.co.id/2014/01/moksa.html?m=1
http://blogkaryasiswa.blogspot.co.id/2015/10/makalah-agama-hindu-cara-
mengatasi.html?m=1