Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AGAMA

MOKSA

OLEH :

KELOMPOK II

1. NI WAYAN YUNI ANTARI 25

2. PUTU EKA DAMAYANTI 22

3. EVI WAHYUNI 24

4. MEGAYANI DEWI SAPUTRI 26

5. BAGAS PERDANA BATAMTARIS 27

SMK KESEHATAN PANCA ATMA JAYA KLUNGKUNG

TAHUN AJARAN 2015/2016

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
berkat-nya lah kami dapat menyelesaikan makalah AGAMA ini sebatas pengetahuan yang dan
kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada ibu guru selaku guru mata pelajaran
AGAMA yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Moksa. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan dimasa yang akan datang,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Klungkung, Oktober 2015

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar . 2

Daftar Isi .. 3

BAB I. Pendahuluan . 4

1.1. Latar Belakang .. 4

1.2.Tujuan . 4

1.3. Manfaat .. 4

BAB II. PEMBAHASAN ..... 5

2.1. Perbedaan orang yang telah mencapai Jiwa Mukti Moksa dengan Kalangan
Masyarakat biasa 5

2.2. Jalan untuk mencapai Moksa . 6

BAB IV PENUTUP . 8

3.1.Kesimpulan 8

3.2.Saran .. 8

Daftar Pustaka .. 9

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Moksa adalah salah satu bagian dari panca srada (lima keyakinan dasar agama hindu).
Dalam keyakinan Agama Hindu, yang menjadi tujuan hidup manusia di dunia ini adalah
moksa. Dalam kitab suci weda, dinyatakan Moksartham Jagadhita ya ca iti dharma yang
artinya, bahwa tujuan agama (Dharma) itu adalah untuk mencapai moksa (Moksartham) dan
kesejahteraan umat manusia (Jagadhita). Kebahagiaan batin yang yang terdalam adalah
bersatunya Atman dengan Brahman. Kemudian dalam hal ini umat hindu khususnya pelajar
harus mengetahui dan mempelajari panca Srada ini dalam kaitannya dengan tujuan Agama
Hindu (Moksa). Khususnya untuk membahas jalan-jalan untuk mencapai Moksa yaitu :
Bhakti Marga Yoga, Karma Marga Yoga, dan Jnana Marga Yoga.

1.2 Tujuan

Untuk membahas dan menambah pengetahuan Agama Hindu yaitu tentang jalan untuk
mencapai Moksa khususnya Bhakti Marga Yoga, Karma Marga Yoga, dan Jnana Marga Yoga,
agar kita lebih memahami serta para pembaca lebih mengetahui tentang salah satu jalan
untuk mencapai Moksa ini.

1.3 Manfaat

a) Bisa mengetahui tentang materi moksa, jalan untuk mencapai moksa, perbedaan orang
yang telah mencapai moksa.

BAB II
PEMBAHASAN

4
2.1 Perbedaan orang yang telah mencapai Jiwa Mukti Moksa dengan kalangan
masyarakat biasa

Orang yang telah mencapai jiwa mukti dalam hidupnya tidak lagi terikat
pada gelombang kehidupan di dunia ini. Bagi orang yang telah mencapai jiwa mukti
bekerja adalah sebagai pemujaan Tuhan dan semua hasilnya diserahkan kepada
tuhan. Mereka mempunyai pandangan yang sama terhadap keberhasilan dan
kegagalan, terhadap suka dan duka, memiliki sifat cinta kasih terhadap semua yang
ada di dunia ini. Dalam hubungan iuni renungkanlah sloka berikut:

Manmana bhava madhakta madyayi man namaskuru mam eva shyasi yuktvai vam
atmanam matparayanah.

Artinya:
Pusatkan pikiranmu padaku, berbakti padaku, disiplin pada dirimu sendiri dan aku
sebagai tujuan, engkau akan dating padaku.

Bagi seseorang yang telah mencapai jiwa mukti segala perbuatannya


dipandang telah berubah menjadi yoga dan dilakukan sebagai persembahan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini diucapkan oleh seseorang yang telah mencapai jiwa
mukti. Ia telah mempersembahkan setiap perbuatannya kepada tuhan dan dengan
demikian segala perbuatannya akan menjadi ibadah. Sedangkan bagi masyarakat
kebanyakan yang belum mencapai kesadaran jiwa mukti, maka semua yang
dikerjakannya merupakan sesuatu yang masih terikat dengan hasilnya. Mereka
menganggap, semua pekerjaannya dilakukan oleh dirinya, maka itu dirinya masih
dipenuhi sifat-sifat egoisme. Pekerjaan yang dilandasi oleh rasa egoisme dapat
mendatangkan malapetaka dan penderitaan. Mereka belum mennydari sepenuhnya
bahwa semua yang ada ini dipenuhi oleh ketuhanan.

2.2 Jalan untuk mencapai Moksa

5
Catur Marga Yoga : empat jalan/cara untuk menghubungkan diri dan
pemusatan pikiran kepada Ida Sang Hyang Widhi demi tercapai moksa, yakni:

a. Bhakti Marga Yoga : menghubungkan diri dengan jalan sujud bhakti


dan cinta, menyembah dan berdoa dengan pasrah mempersembahkan jiwa
raganya sebagai yajna kepada Ida Sang Hyang Widhi.
b. Karma Marga Yoga : adalah jalan/cara untuk mencapai Moksa dengan
melakukan perbuatan atau kebajikan tanpa pamrih. Hal yang paling utama
dari karma marga yoga adalah melepaskan semua hasil dari segala perbuatan.
Ini bukan berarti kehilangan , bahkan akan datang balasan berlipat ganda.

Contoh : Mythologi Dewi Laksmi saat menentukan calon suami terhadap


Dewa Wisnu yang tidak mengidam - idamkan dirinya.
Bhagawadghita III.19, sbb :
Tasmad asaktah satatam karyam karma samacara,
Asakto hy acaran karma param apnoti purusah.
Artinya :
Oleh karena itu, laksanakan segala kerja sebagai kewajiban tanpa terikat pada
hasilnya, sebab dengan melakukan kegiatan kerja yang bebas dari keterikatan,
Orang itu sesungguhnya akan mencapai yang utama.

c. Jnana Marga Yoga : cara untuk mencapai yoga dengan jalan


mempelajari ilmu pengetahuan dan falsafah pembebasan dari ikatan duniawi .
Ada tiga hal yang penting dalam hal ini, yaitu kebulatan pikiran , pembatasan
pada kehidupan sendiri, dan keadaan jiwa yang seimbang atau tenang maupun
pandangan yang kokoh, tentram dan damai. Ketiga hal ini merupaka Dhyana
Yoga. Untuk mencapainya perlu dibantu dengan Abhyasa = latihan-latihan
dan Vairagya = keadaan tidak mengaktifkan diri.

d. Raja Marga Yoga : jalan mistik (rohani) untuk mencapai moksa.


Melalui jalan ini orang akan lebih cepat mencapai moksa, tetapi tantangan
yang dihadapinyapun semakin berat, yaitu melakukan Tapa dan Brata yang
merupakan suatu latihan untuk mengendalikan emosi atau nafsu yang ada
dalam diri kita kearah yang positif sesuai dengan petunjuk ajaran kitab suci.
Sedangkan yoga dan samadhi adalah latihan untuk melakukan maditasi atau
pemusatan pikiran. Maka Rsi Patanjali dalam bukunya Yoga Sutra Patanjali,

6
mengajarkan Astanga Yoga , yakni delapan tahapan yoga untuk mencapai
Moksa, yakni :
1. Yama : larangan dalam bentuk jasmani :
Ahimsa : dilarang membunuh
Satya : dilarang berbohong
Asteya : dilarang mencuri
Brahmacari : dilarang berhubungan sexual
Aparigraha : dilarang menerima pemberian orang lain (korupsi

2. Nyama : larangan yang lebih bersifat rohani, yakni :


Sauca : suci lahir batin
Santosa : puas dengan apa yang datang
Swadhyaya : mempelejari kitab-kitab keagamaan
Iswara Pranidhana : selalu bakti kepada Tuhan
Tapa : tahan uji
3. Asana : sikap duduk yang menyenangkan, teratur dan
disiplin.
4. Pranayama : pengaturan nafas.
5. Pratyahara : mengontrol dan mengendalikan indria.
6. Dharana : berusaha menyatukan pikiran dengan sasaran yang
diinginkan.
7. Dhyana : pemusatan pikiran yang tenang, tidak tergoyahkan
kepada satu objek.
8. Samadhi : penyatuan Sang Atma dengan Brahman.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari pengertian moksa, kaitannya dengan catur marga dan


tingkatannya adalah pergunakanlah dengan sebaik-baiknya kesempatan menjelma
sebagai manusia, kesempatan yang sungguh sulit diperoleh, yang merupakan tangga
untuk pergi ke sorga, segala sesuatu yang menyebabkan agar tidak jatuh lagi, itulah
hendaknya dilakukan.

Dalam hubungan ini hendaklah mereka yang telah mencapai jiwa mukti dapat
menuntun mereka-mereka yang belum mencapainya. Sehingga hidupnya akan lebih
berarti dan secara pelan tetapi pasti akan menuju pada kesempurnaan.
Keempat jalan pencapaian moksa harus dilakukan dengan hati yang sungguh-

7
sungguh, moksa sebagai tujuan hidup spiritual bukanlah merupakan suatu janji yang
hampa melainkan merupakan suatu keyakinan yang berakhir dengan kenyataan.

3.2 Saran

Diharapkan bisa memahami materi tentang moksa

DAFTAR PUSTAKA

http://rakawidian.blogspot.co.id/2015/03/sradha-moksa.html

http://poorwords.blogspot.co.id/2010/01/moksa-kaitannya-dengan-catur-marga-yoga.htm

http://okayana.blogspot.co.id/2009/08/moksa.html

Anda mungkin juga menyukai