Anda di halaman 1dari 37

Laporan Tugas Akhir

Penyusunan Kelayakan Industri Pangan

Hari/Tanggal

: Rabu, 01 Oktober 2014

PJ Dosen

: Dwi Yuni Astati

Penyusunan Kelayakan Industri Tempe


( Pembuatan Tauco)
Kelompok : 8
Anggota :

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

RINGKASAN
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, maka
permintaan dalam negeri terhadap produk pangan yang merupakan hasil olahan dari biji kedelai
khusunya tempe mengalami pertumbuhan.

kayaan kuliner Indonesia sudah tidak diragukan lagi, hampir tiap daerah mempunyai ciri khasnya
masing-masing. Kekuatan rasa dan kekhasan yang dimiliki inilah yagn mengakibatkan produk
makanaan dlaam negeri tetap diminati meski gempuran berbagai makanan asing terus menyerbu
Indonesia. Seperti halnya Tauco, jenis bumbu olahan kedelai ini telah menjadi produk yang
banyak dik enal oleh masyarakat luas, berbagai jenis olahan masakan lezat dengan sentuhan khas
tauco menjadikan bhaan yang satu ini bukan lagi monopoli bagi masakan daerah tertentu. Daerah
cianjur yang paling terkenal sebagai produsen tauco. Namun karena pengunaanya sudah sangat
meluas dan merakyat di kalangan masayarakat luas tidak ada slaahnya jika Anda berminat
menggeluti usaha ini. Usaha pembuatan Tauco ini masih merupakan peluang usaha yang
memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan.
Tauco adalah produk kedelai berbentuk pasta yang berwarna kekuningkuningan, rasanya agak
asin, dibuat dengan cara fermentasi. Tauco berfungsi sebagai penyedap masakan karena bau dan
rasanya yang khas. Tauco dapat disimpan lama karena kadar garamnya cukup tinggi (diatas
15%). Bahan baku serta cara pembuatannya pun cukup mudah untuk dilakukan tanpa harus
memiliki keahlian khusus.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya
terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi
kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan
perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu
sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat
keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat
keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah
lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi
perekonomian,

pemerataan

kesempatan

kerja,

dan

lain-lain.

Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian,


maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi
kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya
sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah
sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan
dibatalkan. Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan
akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau
aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa
teknologi dan lain sebagainya.
Studi kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitian yang menyangkut
berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek
manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar
penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan
apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan tidak
dijalankan (Rajaratnam, 2006).
Penyusunan studi kelayakan yang akan dianalisis kali ini adalah industri
tempe. Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau

beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus. Tempe kaya akan

serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Tempe pun merupakan salah satu makanan
tradisional masyarakat Indonesia. Selain harganya yang murah, tempe juga bisa didapat
dengan mudah. Di Indonesia, usaha tempe sudah banyak dikembangkan oleh masyarakat.
Contohnya adalah usaha tempe bapak Muhammad Khamir yang berada di daerah Pancoran
Mas - Depok.
Dalam mata kuliah ini, kami ditugaskan untuk menganalisis usaha tempe bapak
Muhammad Khamir dalam menemukannya sebuah strategi ke depan. Tujuannya adalah agar
didapatkannya sebuah jalan keluar bagi usaha tempe bapak Muhammad Amin dari berbagai
kelemahan, ancamaan dan peluang dari usahanya. Serta mempertahankan dan meningkatkan
kembali kekuatan dari usahanya tersebut dengan menggunakan analisis SWOT.
Dalam proses pembuatan tempe pada industri kecil milik Pak Amir terkadang terjadi
kesalahan yang disebabkan oleh human eror, faktor lingkungan dan rendahnya kualitas ragi.
Hal ini menyebabkan penurunan mutu pada produk akhir tempe sehingga tempe tidak dapat
dipasarkan.Untuk memanfaatkan tempe yang gagal dan tidak habis terjual, tempe tersebut
dapat diolah menjadi tauco sehinga dapat memiliki nilai jual kembali karena banyak digemari
oleh masyarakat umum terutama ibu rumah tangga.
Tauco merupakan produk kedelai berbentuk pasta yang berwarna kekuning-kuningan,
rasanya agak asin, Tauco merupakan salah satu jenis produk fermentasi. Tauco berfungsi
sebagai penyedap masakan. Tauco merupakan salah satu jenis makanan tradisional yang
khas, mempunyai nilai gizi yang baik serta mempunyai aroma yang khas pula.Biasanya tauco
dibuat sebagai bumbu penyedap hidangan sehari-hari seperti tauge goreng,sambal tauco dan
lain sebaginya.
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakanya Penyusunan Studi Kelayakan Industri Pangan

pada industri

tempe adalah:
a. Mengetahui kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman pada industri tempe Pak Amir
serta dapat menentukan strategi pengembangan produk pada industri tersebut.

b. Menentukan Aspek Produk, Aspek Pasar, Aspek Teknik & Teknologi, Aspek Manajemen
& SDM, Aspek Yuridis, Aspek Finansial serta Aspek Lingkungan pada produk yang akan
dikembangkan.

BAB II
ASPEK PRODUK

A. Deskripsi Produk
TAURI (Tauco Riweuh) adalah bumbu makanan yang terbuat dari campuran kedelai
dan tempe yang mengalami proses fermentasi tidak sempurna (yang belum tumbuh kapang
secara sempurna), dihaluskan dan diaduk dengan tepung beras kemudian dibiarkan sampai
tumbuh jamur (fermentasi). TAURI memiliki cita rasa yang asin, gurih, manis dan pedas
sehingga menambah cita rasa yang enak pada masakan yang akan diolah tanpa penambahan
cabai karena rasa pedas yang dihasilkan dari TAURI memiliki rasa pedas yang khas.
TAURI dikemas dengan kemasan yang berbeda dari tauco lainnya biasanya tauco
dikemas menggunakan botol dan label yang lebih sederhana sedangkan pada TAURI
produsen mencoba untuk menampilkan kemasan yang lebih menarik dengan logo kartun
khas sunda agar konsumen lebih mudah mencari produk TAURI.
Satu bungkus TAURI berisi empat sachet TAURI dengan berat bersih 100 gram hal
ini memudahkan konsumen dalam penakaran saat memasak, terutama saat konsumen ingin
mencoba resep masakan yang tertera pada kemasan TAURI.
Resep yang tertera pada kemasan TAURI ini sengaja dibuat agar konsumen tak
bingung lagi untuk mencari resep olahan tauco terutama para kaula muda yang mayoritasnya
penggemar makanan pedas dan sedang ingin belajar memasak.

B. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan tauri adalah kacang kedelai dan
campuran tempe yang gagal proses fermentasi. Serta bahan pendukung nya antara lain
tepung ketan, ragi, garam, gula aren, cabai rawit dan jahe.
Tambahin spesifikasi masing-masing bahan dan formulasinya. (sesuaikan juga dgn prosedur
pembuatannya)

C. Proses Produksi
Proses pembuatan tauco melalui dua tahapan yaitu fermentasi kapang dan garam.
Secara tradisional, kedua tahapan fermentasi tersebut dilakukan secara spontan dimana
mikroba yang berperan selama fermentasi. Tahapan selanjutnya yang dilakukan dalam
pembuatan tauco meliputi: perendaman, pencucian, pengukusan, penirisan, penambahan
larutan, fermentasi kapang, dan dilanjutkan dengan perendaman dalam larutan garam.
Setelah itu, tauco dimasak dengan menambah gula dan bumbu lainnya. Setelah matang,
tauco dikemas hingga siap dipasarkan (Santoso, 1994: 2-6).
Cara Pembuatan Tauri

Tahap Perendaman. Kedelai dibersihkan dan dicuci sampai bersih. Kemudian kedelai
direndam di dalam air bersih selama 12-24 jam.

Tahap pengupasan dan pembuangan kulit. Kedelai dimasukkan ke dalam karung atau
bakul, kemudian diinjak-injak sehingga terbelah dua, dan kulit biji terkelupas. Kulit biji
dibuang, dan biji dicuci sampai bersih. Pengupasan dan pembuangan kulit-kulit juga
dapat dilakukan dengan menggunakan mesin.

Tahap Perebusan. Biji direbus selama 1-2 jam. Kemudian ditiriskan.

Tahap penambahan tepung beras. Biji kedelai yang telah ditiriskan, ditambah dengan
tepung beras. Sebelumnya, tepung beras ini telah disangrai. Tiap 10 kg kedelai ditambah

dengan tepung beras sebanyak 2 kg. Pengadukan dilakukan agar kedelai dan tepung beras
tercampur rata.

Tahap fermentasi kapang. Campuran kedelai tepung beras ditaburi dengan ragi tempe
(1 gram tempe untuk tiap kg kedelai), diaduk agar tercampur rata, dan selanjutnya
dihamparkan di atas tampah setinggi 2-3 cm. Campuran ini ditutup dengan daun pisang.
Tampah diletakkan di atas para-para yang terlindung dari serangga, panas dan hujan.
Fermentasi ini berlangsung selama 2-3 hari sampai terbentuk tempe yang lebat
pertumbuhan kapangnya.

Tahap penjemuran tempe. Tempe di suir-suir atau dilepaskan butiran-butirannya.


Setelah itu butiran tempe dijemur sampai kering.

Tahap Penyiapan larutan garam 20%. Untuk membuat 10 liter larutan garam 20%
dilakukan dengan cara berikut. Garam sebanyak 2 kg dimasukkan ke dalam ember,
kemudian ditambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai volume larutan
menjadi 10 liter.

Tahap Fermentasi garam. Butiran tempe kering direndam di dalam larutan garam. Tiap
kg kedelai membutuhkan larutan garam sebanyak 1 liter . Perendaman di lakukan di
dalam wadah perendam selama 2 minggu. Hasil fermentasi disebut dengan tauco mentah.

Tahap Penyiapan bumbu. Persiapan bumbu dalam pembuatan tauco yakni :


1. Gula merah diiris-iris, kemudian dilarutkan dengan air (tiap kg kedelai membutuhkan
250 gram gula merah, dan 25 ml air untuk melarutkan gula tersebut).
2. Jahe, lengkuas dan cabai rawit dibersihkan kemudian diihaluskam (tiap kg kedelai
membutuhkan jahe dan laos, masing-masing 20 gram dan cabai 100 gram)
3. Jahe dan lengkuas dimasukkan ke dalam larutan gula, kemudian dimasak sampai
mendidih dan disaring dengan kain saring. Larutan ini disebut larutan gula berbumbu,
dan digunakan untuk membumbui tauco.

Tahap pembumbuan dan perebusan tauco. Tauco mentah ditambah dengan larutan
gula berbumbu. Kemudian tauco mentah dididihkan selama 3-4 jam sehingga cairan
tauco mengental. Hasil perebusan ini disebut sebagai tauco masak. Tauco masak dapat
ditambah dengan monosodium glutamat sebanyak 1 gram untuk tiap kg tauco, agar
memberikan rasa yang lebih sedap terhadap masakan.

Tahap pengawetan. Tauco masak ditambah dengan bubuk natrium benzoat agar dapat
disimpan lama. Tiap kg tauco masak membutuhkan 1 gram natrium benzoat.

Tahapan Pengemasan. Tauco masak dikemas di dalam kantong plastik dan di sealer dan
dikemas dengan kemasan sekunder.

Bumbu

Rebus dan tiriskan


Tepung ketan Ragi

Sangrai

Campur dan rebus sampai kental

Peram, jemur dan hancurkan

Campur dan aduk

Pengemasan

Kasih insert caption ya

D. Pengemasan
Design Kemasan dijelasin mau dikemasnya gimana jelasain juga fungsi gambar dan
jenis kemasan yang dipkae
Bentuk Kemasan
Log
o

Tampak
Belakang

Tampak
Depan

Tampilan Kemasan

Tampak
Belakang

Tampak
Depan

E. Pemeriksaan Mutu
Pemeriksaan mutu pada tauco bertujuan untuk menjaga mutu produk, pemeriksaan yang
dilakukan meliputi :
a. Pemeriksaan Bahan
1. Penerimaan Bahan Baku
Biji Kedelai
Proses awal penerimaan bahan baku untuk tauco ini adalah analisa fisik biji
kedelai. kacang kedelai. Analisa fisik berupa bahan baku yang dilihat secara kasat
mata. Biji kedelai yang memenuhi standar, maka biji kedelai diambil dan mulai
diproses. Namun jika biji kedelai tidak memenuhi standar maka biji kedelai tidak
diambil dan tidak diproses.
Air
Air yang digunakan adalah air yang bebas dari kontaminasi mikribiologi dan
kimiawi. Agar biji kedelai yang menyerap air tidak mengandung mikroba atau zat
kimia.
2.

Bahan tambahan
Gula aren
Gula aren atau biasa yang disebut dengan gula merah. Gula aren dihasilkan dari
nira pohon enau dengan pengolahan yang masih terbilang tradisional.penambahan
gula aren bertujuan untuk memberikan rasa manis pada produk yang dihasilkan .
selain itu dapat menjadi bahan pengawet, karena kemampuannya menyerap
kandungan air dalam bahan pangan.Gula yang dibeli di periksa terlebih dahulu.
Pengecekan dilkukan secara fisik dan pengecekan secara organoleptik.
Tepung Beras dan Tepung Ketan
Tepung beras adalah tepung yang berasal dari beras yang digiling dan
dihancurkan hingga menjadi partikel-partikel kecil. Sama halnya dengan tepung
ketan. Tepung ketan berasal dari beras ketan yang dihancurkan. Pada tepung beras
dan tepung ketan, pemeriksaan dilakukan secara fisik. Dilihat dari tekstur tepung. Jika
tepung menggumpal dan kadar air tepung tinggi, tepung tidak boleh digunakan. Serta
diperiksa pula pertumbuhan kapang pada tepung.

Ragi Tempe
Ragi tempe yang digunakan harus sesuai standar dan penakaran yang benar.

Agar proses fermentasi tidak mengalami kegagalan.


b. Pemeriksaan Proses Produksi
1. Sortasi
Pada awalnya kedelai di sortasi terlebih dahulu. Dilihat di dalam kedelai tersebut
terdapat bahan-bahan yang lain atau tidak. Terkadang sering ditemukannya biji
jagung dalam kumpulan kedelai tersebut. Serta periksa pula mutu kedelai sudah
sesuai spesifikasi perusahaan atau belum. Setelah dilakukan sortasi, kedelai dicuci
sebelum perendaman agar kotoran-kotaran dalam kumpulan kedelai tidak ikut
terendam saat perendaman.
2. Perendaman
Biji kedelai direndam dalam air sampai kedelai terendam seutuhnya. Air yang
digunakan harus air yang bersih dan bebas kontaminasi. Proses perendaman, air
dilebihi agar kedelai tidak kekurangan air . jika kekurangan air, proses penyerapan air
pada kedelai akan terhambat
3. Pengupasan kulit
Pengupasan kulit adalah proses pemberisihan kulit ari pada kacang kedelai.
Pembersihan dilakukan dengan menggunakan mesin pengupas kulit kacang kedelai
agar kualitas kacang kedelai terjaga.
4. Perebusan dan Penirisan
Perebusan dilakukan dengan suhu yang konstan dan tidak naik turun. Dikontrol
menggunakan termometer.
5. Pencampuran, Penyangraian dan Penjemuran
Penyangraian tepung tidak boleh terlalu lama. Diperksa warna dari tepung secara
kasat mata. Warna yang dihasilkan harus kunig dan tidak boleh berwarna coklat. Saat
pencampuran bahan-bahan harus tercampur homogen. Ragi, tepung ketan dan tepung
beras jangan sampai ada yang menggumpal.
6. Penjemuran, pelarutan dan pemeraman
Bahan-bahan tadi dijemur diterik matahari. Namun harus tetap dikontrol agar
tidak terkontaminasi. Larutan garam dengan air harus dihitung perbandingannya
dengan campuran kedelai. Pemeraman selama 4 minggu dalam kondisi agak rapat.
7. Pemasakan
Penambahan gula aren membantu rasa organoleptik dari tauco. Gula dicampurkan
pada kedelai tadi lalu dimasak. Suhu selalu dikontrol. Tidak boleh melebihi 90C.
Tauco harus mendidih dan tidak terbentuk bih-buih.

8. Pengisian
Setelah proses pemasakan

kemudian dilakukan pengisian tauco ke dalam

kemasan PP. Proses pertama yang dilakukan adalah pengecekan plastik PP, pengisian
tauco dan terakhir penutupan. Pengisian harus hati-hati karena jika produk tercecer
pada kemasan dan tidak dilakukan pembersihan maka akan menjadi kontaminasi pada
produk dengan tumbuhnya mikroba.
9. Pengemasan Sekunder
Produk dikemas dalam kemasan karton yang tertutup rapat sehingga produk
didalamnya tidak akan rusak dan aman selama penyimpanan.
10. Distribusi
Produk yang telah dikemas di distribusi, menggunakan motor atau mobil box
yang terlindung dari sinar matahari.
c. Produk Jadi
Mutu akhir sangat tergantung sejauh mana spesifikasi bahan mentah dan
spesifikasi proses telah dipenuhi. Mutu produk akhir juga tergantung pada sejauh mana
spesifikasi ini telah dipertimbangkan dalam memenuhi keinginan konsumen dan
peraturan-peraturan serta tandar yang telah dkeluarkan pemerintah (Muhandri dan
Kadarisman, 2005).
Pengambilan sampel yang akan dianalisa harusnya melalui laboratorium. Namun
keterbatasan biaya yang tidak memungkinkan, membuat alternatif pengujian yang lain.
Pengujian yang diambil adalah analisis secara organoleptik saja meliputi warna, aroma,
rasa dan tekstur. Produk yang sudah jadi tidak boleh terpapar oleh sinar matahari dan
disimpan pada suhu yang sejuk. Agar tidak memicu pertumbuhan mikroba serta oksidasi
pada produk.

BAB III
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Pengertian pasar (market demand) suatu produk menurut Kotler (2005), Yaitu
jumlah keseluruhan yang akan dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu dalam suatu
daerah tertentu dalam waktu tertentu dalam lingkungan pemasaran tertentu dan dalam
suatu program pemasaran tertentu.
Tujuan analisis pasar adalah mengetahui seberapa luas pasar produk yang
bersangkutan, bagaimana pertumbuhan permintaannya dan berapa besar yang dapat
dipenuhi oleh konsumen.
Menurut Haming dan Basalamah (2008), Dalam aspek pasar lebih baik
sebelumnya melakukan analisis pasar. Ada 2 analisis pasar yang bisa dilakukan yaitu
sebagai berikut :
a. Analisis pasar kualitatif, yaitu dengan mengidentifikasi, memisahkan dan membuat
deskripsi pasar. Analisis pasar kuantitatif: menghitung besarnya perkiraan
penjualan 1 tahun mendatang. Yang harus diperhatikan dalam menganalisis pasar

meliputi :
Deskripsi pasar (luas pasar, saluran distribusi dan praktek perdagangan setempat).
Analisis permintaan dulu dan sekarang (jumlah, nilai konsumsi produk yang

bersangkutan dan identifikasi konsumen).


Analisis penawaran dulu dan sekarang (impor, produk lokal), info persaingan,

harga, kualitas dan strategi pemasaran pesaing.


Perkiraan permintaan yang akan datang dari produk yang bersangkutan.

Perkiraan pangsa pasar (mempertimbangkan tingkat permintaan, penawaran, posisi


perusahaan dalam persaingan dan program pemasaran perusahaan) Prosedur

Analisis Pasar yaitu sebagai berikut :


1) Menentukan tujuan studi : adalah mengukur dan memperkirakan permintaan untuk
menilai ketepatan waktu dan harga dari proyek dalam memproduksi produk. Tujuan
khusus yang dapat dicapai yaitu mengetahui tempat dan luas daerah pemasaran,
mengetahui kapasitas produksi yang direncanakan, mengetahui modal yang
ditawarkan dan jenis industri, mengetahui tingkat harapan jumlah penjualan,
mengetahui

tingkat

harga,

mengetahui

saluran

distribusi,

mengetahui

pembeli/konsumen produk yang direncanakan.


2) Studi pasar informal (wawancara dengan pihak-pihak yang berhubungan langsung
dengan produk yang ada di pasar).
3) Studi pasar formal (meliputi deskripsi metode dan tugas yang akan dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang dimaksudkan, meliputi rencana penelitian yang
menyeluruh meliputi skedul kerja, waktu yang dibutuhkan dan biaya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan studi/penelitian). Tujuan yang ingin dicapai yaitu
mendefinisikan daerah pasar produk, mendapatkan data sekunder, membuat rencana
survei, tes lapangan dari daftar pertanyaan yang telah dibuat, mengadakan survei
pasar, memproses data, dan laporan akhir.
4) Karakteristik permintaan saat ini (meliputi luas pasar, pangsa pasar, pola
pertumbuhan pasar, saluran pemasaran dan karakteristik lainnya). Pasar meliputi
seluruh individu dan organisasi yang secara riil atau potensial merupakan konsumen
suatu produk (meliputi konsumen, industri, perantara dan pemerintah). Klasifikasi
pasar ditinjau dari sifat produk yaitu durable dan nondurable, produk baru atau
produk yang sudah ada.
Menurut Anggraeni (2010), Pengukuran pasar merupakan usaha memperkirakan
permintaan produk secara kuantitatif meliputi :
a) Permintaan pasar mencakup daerah geografis, kelompok konsumen dalam periode
tertentu merupakan usaha mendefinisikan pasar dan luasnya (segmentasi pasar)
sehingga bauran pemasaran berbeda.
b) Pangsa pasar dan pola pertumbuhan. Harus memperhatikan kondisi persaingan,
harga yang terjadi dan pola pertumbuhan pasar. Cara yang dapat dilakukan yaitu :

Perkiraan permintaan yang akan datang (teknik peramalan kualitatif dan


kuantitatif)
Merencanakan strategi pemasaran (4P)
Menilai kelayakan pasar (ada tidaknya permintaan produk).
b. Analisis Kuantitatif yaitu analisis yang menggunakan data masa lalu yang
diasumsikan berulang kembali di masa yang akan datang meliputi :
Peramalan sederhana
Statistik, diantaranya runtut waktu dan regresi korelasi.
o Analisis runtut waktu (time series analysis), menggunakan data historis,
menggunakan empat komponen, trend, variasi siklis, variasi musim dan
variasi tidak beraturan
o Trend yang merupakan kecenderungan prestasi masa lalu naik/turun yang
menunjukkan aktifitas ekonomi dalam dinamika perekonomian dan
merupakan keadaan jangka panjang dalam ukuran waktu menurut fenomena
ekonomi.
o Variasi siklis/gerakan perubahan penjualan dipengaruhi oleh kegiatan
ekonomi yang secara luas bersifat periodic.
o Variasi musim, pola perubahan tertentu yang bersifat periodik dalam satu
tahun.
o Komponen tidak beraturan, unpredicable (bencana, kerusuhan, dsb).
Pengkajian aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis
yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan
proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis aspek pasar bertujuan antara lain
untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan
market share dari produk bersangkutan.
Pembahasan aspek-aspek studi kelayakan di awali dengan aspek pasar dan
pemasaran. Alasannya mengapa aspek ini di letakkan pada awal pembahasan sistematika
studi kelayakan dalam Widianto (2008), antara lain :
1. Produk yang dihasilkan perusahaan harus marketable. Jika tidak, sebaiknya kegiatan
analisis studi kelayakan dihentikan.
2. Kecenderungan permintaan atas produk yang akan dihasilkan harus menunjukkan adanya
kenaikan. Jika menurun, sebaiknya proses studi kelayakan untuk pendirian dihentikan,
kecuali jika tujuan objek studi adalah pengembangan.

3. Kandungan material produk tidak mengandung unsur yang dilarang negara ataupun
agama. Jika ada ditinjau dari aspek hukum, tidak akan direkomendasikan dan harus
dihentikan.
4. Aspek teknis dan kronologis sangat ditentukan oleh hasil rekomendasi aspek pasar,
terutama yang berkaitan dengan pemilihan alat dan mesin.
Menurut Gunawan (2010), Aspek pemasaran merupakan kegiatan untuk menjual produk
dan menciptakan hubungan jangka panjang (yang saling menguntungkan) dengan pelanggan.
Cara-cara yang dapat dilakukan dalam aspek pemasaran yaitu :
a. Menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih (target market).
b. Menentukan
strategi
untuk
dapat
meraih
dan

memuaskan

pasar.

Sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen merupakan penjelasan mengenai sikap,


perilaku, dan kepuasan konsumen terhadap produk sejenis saat ini. Segmentasi target
posisi di pasar biasanya mengenai segmentasi pasar, target pasar dan strategi positioning
untuk menguasai target pasar. Situasi persaingan di lingkungan industri yang merupakan
penjelasan situasi persaingan antar perusahaan yang memproduksi produk sejenis dengan
produk yang akan diproduksi perusahaan di pasar yang dipilih. Manajemen pemasaran
(bauran pemasaran) yaitu mengenai bagaimana kebijakan bauran pemasaran yang akan
dilaksanakan. Dalam aspek pasar dan pemasaran perlu memperhatikan 2 hal sebagai
berikut yaitu :
Daya serap pasar
Daya serap pasar merupakan peluang pasar yang dapat dimanfaatkan dalam
memasarkan hasil produksi dari usaha proyek yang direncanakan. Untuk melihat daya
serap pasar umumnya dilihat dari segi permintaan dan penawaran (bisa digunakan
metoda peramalan untuk meperkirakan permintaan dan penawaran di masa mendatang).
Jumlah permintaan produk di masa lalu dan masa kini serta kecenderungan permintaan di
masa yang akan datang. Layak tidaknya pengembangan usaha sangat bergantung pada
trend permintaan atau penawaran di masa datang yang seharusnya cenderung meningkat.
Layak tidaknya pengembangan usaha sangat bergantung pada kapasitas produksi yang
seharusnya lebih kecil dari market share.
Faktor Persaingan (Analisa Strategi).
Strategi apa saja yang perlu dilakukan dalam meraih market share yang telah
direncanakan. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian


perencanaan strategis (strategic planning) harus menganalisis faktor-faktor strategis
perusahaan dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi.
Analisis pemasaran membantu memperkecil derajat ketidakpastian yang akan
dihadapi oleh perusahaan dalam menguasai pemasaran. Analisis pemasaran merupakan
alat yang memberikan kemampuan bagi manajemen untuk mengembangkan dan memilih
strategi yang tepat untuk menyaring produk, menempatkan produk pada posisi pemasaran
yang tepat, memelihara produk, dan manakala diperlukan melenyapkan atau menarik
produk dari pasar. Analisis pemasaran sangat terkait sekali dengan aktivitas kehidupan
konsumen yang begitu banyak clan luas (Gunawan, 2009).
Pengkajian aspek pasar penting untuk dilakukan karena tidak ada proyek yang
berhasil tanpa adanya permintaan atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh proyek
tersebut dan jika pasar yang dituju tidak jelas, prospek bisnis ke depan pun tidak jelas,
maka risiko kegagalan bisnis menjadi besar. Menurut aspek pasar mempelajari tentang:
1. Permintaan
Permintaan adalah keinginan yang didukung oleh daya beli atau akses untuk
membeli. Hal ini berarti bahwa permintaan akan terjadi apabila didukung oleh daya
kemampuan yang dimiliki konsumen untuk membeli serta adanya akses untuk
memperoleh barang dan jasa yang ditawarkan. Hal ini pula yang sangat menentukan
permintaan itu sendiri. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu
barang dan jasa antara lain harga barang itu sendiri, harga barang lain yang memiliki
hubungan substitusi atau komplementer, pendapatan, selera, jumlah penduduk dan akses
untuk memperoleh barang dan jasa yang ditawarkan.

2. Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan produsen pada berbagai
tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Faktor yang dapat mempengaruhi penawaran
suatu barang atau jasa antara lain harga barang itu sendiri, harga barang lain yang
memiliki hubungan substitusi atau komplementer, teknologi, harga input, tujuan
perusahaan, atau akses.
3. Program Pemasaran

Program pemasaran meliputi empat aspek bauran pemasaran (marketing mix) yatu
produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion) (Umar
2003).
4. Pangsa pasar (market share) Perusahaan
Pangsa pasar (market share) merupakan proporsi dari keseluruhan pasar potensial
yang diharapkan dapat diraih oleh proyek yang bersangkutan. Pasar potensial adalah
keseluruhan jumlah produk atau sekelompok produk yang mungkin dapat dijual dalam
pasar tertentu pada suatu periode tertentu. Dalam hal ini, meliputi variabel yang dapat
dikontrol oleh calon investor, yaitu marketing mix, dan kemampuan manajemen lainnya,
serta variabel yang tidak dapat dikontrol oleh calon investor (Husnan dan Muhammad
2000).
Pak Amir hanya memproduksi tempe sebanyak 50 kg dalam sehari yang dipasarkan
sendiri ke pasar-pasar tradisional. Namun lama-kelamaan permintaan dari konsumen
bertambah banyak, sehingga Pak Ari menambahkan jumlah produksi tempenya. Pak Amir
memproduksi tempe hanya seorang diri dan dibantu dengan istrinya. Sehingga terkadang
pada saat memproduksi tempe sering terjadi kesalahan akibat human error yang
menyebabkan tempe tidak terfermentasi dengan baik. Oleh karena itu tempe-tempe yang
mengalami gagal fermentasi ataupun tidak habis terjual diolah kembali menjadi Tauco.
Tauco merupakan produk kedelai berbentuk pasta yang berwarna kekuningkuningan,
rasanya agak asin, dibuat dengan cara fermentasi. Tauco berfungsi sebagai penyedap
masakan karena bau dan rasanya yang khas. Tauco dapat disimpan lama karena kadar
garamnya cukup tinggi (diatas 15%).
Segmentasi pasar yang akan dilakukan yaitu dengan menbuat produk tauco yang
berbeda dari tauco pada umumnya. Biasanya tauco memiliki rasa asin ataupun manis.
Namun produk tauco yang akan dibuat kali ini akan mengkombinasikan rasa asin, manis
serta pedas. Di wilayah Depok belum banyak industri Tauco sehingga pesaing dalam usaha
ini relative kecil dan adanya peluang untuk mendapatkan pangsa pasar. Tauco yang akan
diproduksi akan diberi nama yang unik agar mudah dikenal oleh masyarakat,selain itu
kualitas tauco yang dibuat akan diproduksi dengan kualitas yang baik, tidak akan membuat
konsumen kecewa dan kemudian pindah ke tempe lain.
Langkah-langkah yang akan dilakukan oleh
mengembangkan target pasarnya antara lain:

manajemen

TAURI

dalam

1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variabel-variabel


yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani
setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar
sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba dari
setiap segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi yang telah ditentukan oleh
perusahaan.
Pemasaran produk TAURI menggunakan prinsip 4P. Pada 4P dalam bisnis TAURI
ini terdapat Product (Produk), Price (Harga), Placement (Tempat), dan Promotion
(Promosi) .
a.
Product (Produk)
TAURI adalah jenis produk tauco seperti halnya dipasaran. Yang terbuat dari
kacang kedelai yang di fermentasi. Namun TAURI berbeda dengan produk tauco lainnya.
TAURI dibuat dari tempe yang tidak laku dijual tapi masih layak untuk di konsumsi
(kualitas baik). Sehingga tempe yang biasanya idak laku itu dibuang, kini dimanfaatkan
untuk membuat tauco.
Tauco dipasaran biasanyanya memiliki rasa yang manis dan grih saja sebagai
penambah rasa. Namun tauco yang kami buat selain rasa manis dan gurih, diberikan rasa
pedas. Pedas ini berguna sebagai variasi rasa yang belum banyak terdapat dipasaran.
Sesuai namanya yaitu TAURI (Tauco Riweuh).
TAURI dikemas tidak seperti kemasan primer dipasaran yang hanya botol atau
plastik saja. TAURI dikemas dengan kemasan primer dan sekunder. Kemasan primer
berupa kemasan PP yang berfungsi melindungi produk secara langsung atau kontak
dengan produk. Sedangkan kemasan sekunder sebagai sumber informasi dari TAURI.
Dalam kemasan sekunder terdapat 4 kemasan primer yang sudah diisi oleh TAURI.
Massa perkemasan primer adalah 100 gram. Sehingga dalam kemasan primer terdapat
400 gram TAURI.
Pada kemasan sekunder, selain diisi dengan informasi seperti komposisi, tanggal
kadaluarsa, brand, nama produk, dan lain-lain. Kami sisipkan sebuah resep masakan yang
menggunakan TAURI sebagai bumbu tambahan. Penyisipan resep pada kemasan ini
berfungsi agar konsumen tidak bingung lagi untuk mencari resep olahan tauco.Terutama
para kaula muda yang mayoritasnya penggemar makanan pedas dan sedang ingin belajar
memasak.

b.

Price (Harga)
Harga yang ditawarkan untuk produk TAURI adalah Rp. 7000. Kami tawarkan harga

ini karena sesuai dengan kemasan dan bahan-bahan pembuatan TAURI.


c.
Placement (Tempat)
Tempat yang dipilih untuk penjualan TAURI adalah agen-agen dan mini market.
Target kami untuk produk TAURI ini nantinya adalah dapat tembus ke dalam super
market.
d.
Promotion (Promosi)
Sistem promosi yang digunakan adalah menyebarkan iklan melalui media sosial,
mengikuti kegiatan-kegiatan pameran agroindustri yang diselenggarakan pemerintah,
pemberian sampel, booklet, yang mencirikan produk TAURI

kepada konsumen.

Kegiatan ini dilakukan agar konsumen dapat mengenal produk TAURI dan memberi
peluang bagi industri TAURI untuk mendapatkan pelanggan tetap.

BAB IV
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

Analisis secara teknis berhubungan dengan input proyek (penyediaan) dan output
(produksi) berupa barang dan jasa. Kerangka kerja proyek harus dibuat secara jelas agar
analisis secara teknis dapat dilakukan dengan teliti. Aspek-aspek lain dari analisis proyek
hanya akan dapat berjalan bila analisis secara teknis dapat dilakukan (Gittinger 1986).
Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan
proyek secara teknis dan pengorganisasiannya setelah proyek tersebut selesai dibangun
(Husnan dan Muhammad 2000). Penilaian kelayakan terhadap aspek ini penting dilakukan
sebelum suatu proyek dijalankan. Penentuan kelayakan teknis perusahaan menyangkut halhal yang berkaitan dengan teknis atau operasi. Sehingga jika tidak dianalisis dengan baik

akan berakibat fatal bagi perusahaan di masa yang akan datang. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam aspek teknis antara lain:
1. Lokasi proyek
Lokasi proyek untuk perusahaan industri mencakup dua pengertian, yaitu lokasi dan
lahan pabrik serta lokasi bukan pabrik. Pengertian lokasi bukan pabrik mengacu pada lokasi
untuk kegiatan yang secara langsung tidak berkaitan dengan proses produksi, yaitu lokasi
pembangunan adsministrasi perkantoran dan pemasaran. Terdapat beberapa variabel yang
perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi proyek. Variabel tersebut dibedakan menjadi dua
golongan besar, yaitu variable utama (primer) dan variabel bukan utama (sekunder).
Penggolongan ke dalam kedua kelompok tersebut tidak mengandung kekakuan, artinya
dimungkinkan untuk berubah golongan sesuai dengan ciri utama output atau proyek
bersangkutan. Variabel-variabel utama (primer) tersebut yaitu ketersediaan bahan mentah,
letak pasar yang dituju, tenaga listrik dan air, supply tenaga kerja, dan fasilitas transportasi.
Sedangkan variabel-variabel sekunder terdiri dari hukum dan peraturan yang berlaku, iklim
dan keadaan tanah, sikap dari masyarakat setempat (adat istiadat) dan perencanaan masa
depan perusahaan.
Lokasi pabrik TAURI satu tempat produksi dengan pembuatan tempe. Lokasinya
terdapat di Jl. Masjid Lio Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok. Lokasi ini dipilih karena
cukup dekat dengan pasar dan proses pembuatan yang hampir sama dengan tempe, sehingga
kedua hal ini dapat mengurangi biaya pengeluaran baik biaya transportasi maupun biaya
peralatan, selain itu dapat dilakukan riset pasar dengan mudah sebelum produk ini
dipasarkan lebih luas.
TAURI akan dipasarkan di pasar Kemiri dan pasar Depok Lama. Pasar Kemiri
merupakan tempat awal penjualan yang sudah menjadi langganan penjualan produk tempe
dari pabrik ini sehingga mempermudah pemasaran, salah satunya sebagai media promosi
dari mulut ke mulut . Sedangkan pasar Depok Lama dipilih sebagai lokasi penjualan karena
pasar ini dekat dengan tempat produksi. Selain itu, pemilik pabrik juga telah mengenal
kondisi kedua pasar tersebut sehingga dapat memilih toko yang berpotensi mendatangkan
banyak pembeli.
2. Skala Operasional dan Luas Produksi
Skala operasional atau luas produksi adalah jumlah produk yang seharusnya
diproduksi untuk mencapai keuntungan yang optimal. Pengertian kata seharusnya dan

keuntungan yang optimal, mengandung maksud untuk mengkombinasikan faktor internal


dan factor eksternal perusahaan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan
luas produksi yaitu batasan permintaan, persediaan kapasitas mesin-mesin, jumlah dan
kemampuan tenaga kerja pengelola proses produksi, kemampuan finansial dan manajemen,
serta kemungkinan adanya perubahan teknologi produksi di masa yang akan datang.
Kapasitas pembuatan TAURI adalah sekitar sepuluh kilogram. Bahan baku utama
kedelai digunakan dengan menyesuaikan banyaknya tempe yang gagal, jika dalam sekali
produksi terdapat dua kilogram tempe gagal maka kedelai yang ditambahkan adalah delapan
kilogram. Namun maksimum penggunaan tempe gagal sebanyak empat kilogram. Jika
banyaknya tempe gagal lebih dari empat kilo maka dilakukan penambahan kedelai 1:2
(tempe gagal : kedelai). Kapasitas produksi tersebut menyesuaikan dengan banyaknya
permintaan pasar.
Layout atau Tata Letak Alur Produksi

3.

Layout merupakan keseluruhan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitasfasilitas yang dimiliki suatu perusahaan. Dengan demikian pengertian layout mencakup
layout site (layout lokasi proyek), layout pabrik, layout bangunan bukan pabrik dan fasilitasfasilitasnya. Dalam layout pabrik terdapat dua tipe utama, yaitu layout fungsional (layout
process) dan layout produk (layout garis).

Ruang penyimpanan
Tempat pencucian

Pemasakan

Pengemasan

Ruang fermentasi Dapur persiapan


Jarak ruang penyimpanan bahan baku tidak terlalu dekat dengan tempat pencucian hal ini
dilakukan untuk menjaga kondisi lingkungan ruang penyimpanan agar tidak lembap dan
meminimalisir timbulkan kapang pada bahan-bahan sehingga kualitasnya tetap terjaga dan
awet. Namun tempat pencucian tersebut berada di samping ruang penyimpanan agar

mempermudah saat proses produksi, setelah dilakukan proses pencucian dapat langsung
dilakukan perebusan di ruang pemasakan, jika proses perebusan sudah sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan kedelai didingankan dan dibawa ke ruang fermentasi. Di ruang
fermentasi terdapat pula mesin pengupas kacang kedelai, hal ini untuk memudahkan pekerja
ketika akan memfermentasikan kedelai sehingga tidak terlalu jauh dari tempat pengupasan,
meski dalam satu ruangan namun terdapat tembok pembatas antara tempat pengupasan
kedelai dengan ruang fermentasi . Setelah dilakukan fermentasi beberapa hari, kemudian
dilakukan pembuatan bumbu untuk TAURI, jika bumbu utama yang sudah dihaluskan telah
disiapkan kedelai fermentasi diambil untuk kemudian diolah di ruang pemasakan. Jika
pengolahan sudah selesai, TAURI didinginkan dan apabila sudah dingin dituang ke dalam
baskom untuk kemudian dikemas di ruang pengemasan yang berada di samping ruang
pemasakan. Di dalam ruang pengemasan terdapat pula rak-rak untuk menyimpan TAURI yang
sudah di packing. Pada ruang tersebut terdapat pula pintu keluar pabrik sehingga
memudahkan ketika akan didistribusikan ataupun dijual.
4.

Pemilihan Jenis Teknologi dan Peralatan


Prinsip-prinsip yang dipegang dalam penentuan jenis teknologi dan peralatan antara

lain seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan, manfaat ekonomi yang diharapkan,
ketepatan teknologi dengan bahan mentah yang digunakan, keberhasilan penggunaan jenis
teknologi tersebut ditempat lain yang memiliki ciri-ciri mendekati lokasi proyek, kemampuan
pengetahuan penduduk (tenaga kerja) setempat, dan kemungkinan pengembangannya serta
pertimbangan kemungkinan adanya teknologi lanjutan sebagai salinan teknologi yang akan
dipilih sebagai akibat keusangan.
Aspek teknis merupakan aspek yang berkenaan dengan pengoperasian dan proses
pembangunan proyek secara teknis setelah proyek/bisnis tersebut selesai dibangun/didirikan.
Berdasarkan analisis ini pula dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi
termasuk start up cost/pra operasional proyek yang akan dilaksanakan (Rajaratnam, 2006).
Studi aspek teknis dan

teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa yang

diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Untuk bisnis
industri manufaktur, misalnya, perlu dikaji mengenai kapasitas produksi, jenis teknologi yang

dipakai, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi pabrik, dan tata-letak pabrik yang paling
menguntungkan. lalu dari kesimpulan itu, dapat dibuat rencana jumlah biaya pengadaan harta
tetapnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga akan memberikan perubahan
terhadap kebijakan perusahaan. Efisiensi pada saat melakukan produksi dan distribusi juga
sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semakin
berkembangannya hal ini maka secara tidak langsung akan menuntut management perusahaan
untuk memilih yang terbaik bagi kepentingan perusahaan.
Pada aspek ini mengkaji apakah secara teknis dan pilihan teknologi, rencana
penyusunan kelayakan industri dapat dilaksanakan secara layak atau tidak baik saat
pembangunan proyek atau operasional secara rutin. Pada usaha tauco ini

menggunakan

beberapa teknologi baik dalam segi produksi maupun segi pemasaran. Dari segi produksi,
produk tauco ini menggunakan beberapa alat besar dalam pemrosesannya, mesin-mesin
tersebut antara lain mesin untuk mengelupas kulit ari kedelai serta alat untuk merebus kedelai.
Pemilihan alat pada pengolahan TAURI tidak memakai teknologi yang

terlalu

canggih. Pada dasarnya pembuatan TAURI dapat dilakukan dengan cara konvensional dengan
sanitasi yang baik. Alat dengan teknologi untuk pembuatan TAURI hanya pada pengupasan
kulit kedelai saja. Namun untuk alat pengupasan tersebut, pengelola tidak harus membeli lagi
karena alat tersebut sudah dimiliki untuk pembuatan tempe. Sehingga dapat menghemat biaya
pembelian alat. Sedangkan untuk peralatan pembuatan TAURI tidak banyak. Rincian dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Peralatan
Wajan besar
Pengaduk kayu
Pisau
Baskom
Blender
Sealer
Nampan
Centong
Kompor gas
Tabung
Kain penutup

Banyak
2
4
1 set
10
1
2
10
2
2
1
1

12
13
14
15
16
17
18
19
20

Sendok
Serbet
Rak
Talenan
Timbangan
Selang
Clemek
Ayakan
Piring
Bak perendaman

12
2
Disesuaikan ruangan
3
2
Disesuaikan
6
2
12
2

BAB V
ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

Analisis terhadap aspek manajemen dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai


kemampuan staf dalam melaksanakan proyek. Dalam aspek ini perlu dikaji struktur organisasi
yang sesuai dengan proyek yang direncanakan sehingga diketahui mengetahui jumlah kebutuhan,
kualifikasi dan deskripsi tugas individu untuk mengelola proyek (Kadariah et al, 1999). Husnan
dan Muhammad (2000) menyebutkan pengkajian aspek manajeman pada dasarnya menilai para
pengelola proyek dan struktur organisasi yang ada. Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila
dijalankan oleh orang-orang yang profesional mulai dari merencanakan, melaksanakan, sampai
dengan mengendalikannya agar tidak terjadi penyimpangan. Demikian pula dengan struktur
organisasi yang dipilih harus sesuai dengan bentuk dan tujuan proyeknya. Hal-hal yang dipelajari
dalam aspek manajemen antara lain :
1. Manajemen dalam Masa Pembangunan Proyek
Manajemen proyek adalah sistem untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi
pembangunan proyek dengan efisien. Manajemen proyek harus dapat menyusun rencana
pelaksanaan proyek dengan mengkoordinasikan berbagai aktivitas atau kegiatan proyek dan
penggunaan sumberdaya agar secara fisik proyek dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Halhal yang perlu diperhatikan dalam manajemen masa pembangunan proyek, yaitu pelaksana
proyek tersebut, jadwal penyelesaian proyek, dan pihak yang melakukan studi masing-masing
aspek.
2. Manajemen dalam Operasi
Manajemen ini meliputi bentuk organisasi atau badan usaha yang dipilih, struktur
organisasi, deskripsi dan spesifikasi jabatan, anggota direksi, dan tenaga kunci serta jumlah
tenaga kerja yang akan digunakan.
Aspek Sumber Daya Manusia bertujuan untuk mengetahui apakah dalam pembangunan
implentasi bisnis diperkirakan layak atau sebaliknya dilihat dari ketersediaan SDM. Kesuksesan

suatu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebuah proyek bisnis sangat tergantung pada
SDM yang solid, yaitu manajer, dan timnya (Umar, 2003).
Perencanaan tenaga kerja merupakan suatu cara untuk menetapkan keperluan mengenai
tenaga kerja suatu periode tertentu. Perencanaan ini dimaksudkan agar perusahaan dapat
terhindar dari kelangkaan SDM dibutuhkan maupun kelebihan SDM pada saat kurang
dibutuhkan (Umar, 2003)
Menurut Umar (2003), aspek SDM mencakup produktivitas dari suatu tenaga kerja yang
secara umum, mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan
keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Produktivitas memiliki 2 dimensi, yaitu:
a) Suatu efektifitas yang mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal, yaitu
pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu.
b) Efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi
penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Analisis Aspek Manajemen
Usaha pembuatan tempe merupakan bentuk usaha perorangan. Produsen menjalankan
usaha tempe secara tradisional. Usaha pembuatan kerupuk rambak merupakan usaha keluarga.
Hal ini membuat usaha dijalankan secara non formal dan belum memiliki struktur organisasi.
Pemilik perusahaan merangkap sebagai pemimpin usaha yang memegang kendali atas semua
keputusan perusahaannya masing-masing. Meskipun tanpa struktur perusahaan yang lengkap dan
jelas, usaha pembuatan tempe memiliki pembagian tugas yang sederhana dan jelas.
Dari segi administrasi, usaha pembuatan tempe ini belum memiliki pembukuan usaha.
Seluruh aktivitas usaha tidak dicatat secara terperinci. Para pemilik usaha hanya melakukan
estimasi jumlah penjualan berdasarkan tren penjualan saja sehingga para pemilik tidak memiliki
data penjualan yang tercatat dan pasti.
Pada perencanaan usaha pembuatan produk tauco struktur organisasi dan pembagian
tugas akan dilakukan secara terperinci dan jelas dariyang sebelumnya. Struktur organisasi pada
perencanaan pembuatan produk tauri adalah sebagai berikut:

Pem ilik
Penanggung
Jawab proses
produksi

Penanggung
Jawab
Pem asaran

Penanggung
Jawab
Pengem asan

Peker

Peker
ja

Peker

perbesar gambar dan perjelas maksud dan tujuan.

Pada usaha ini

digunakan struktur organisasi lini yaitu organisasi yang

menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan. Pada proses produksi,
pengemasan dan

pemasaran masing-masing terdapat satu penanggung jawab. Kemudian

hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang ,
jumlah karyawan sedikit , Pak Khamir sebagai pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi,
belum terdapat spesialisasi ,masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung
jawab penuh atas segala bidang pekerjaan,,struktur organisasi sederhana dan stabil.
Struktur organisasi ini digunakan agar

kesatuan komando

terjamin dengan baik,

disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan), koordinasi lebih mudah
dilaksanakan, proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat, garis
kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena Pak Khamir langsung berhubungan dengan
bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan, rasa solidaritas
pegawai biasanya tinggi, pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat, tersedianya
kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan, adanya
penghematan biaya, pengawasan berjalan efektif.

Aspek Sumber Daya Manusia


Pada industri ini memiliki tenaga kerja sebanyak 4 orang. Pemilik usaha ini juga
merangkap sebagai pekerja dan penanggung jawab atas usaha ini. Syarat pendidikan para
No

Bagian

Kebutuhan
TK

Deskripsi Kerja

Spesifikasi
Karyawan

Gaji/bulan

Pria/Wanita
SMA

Rp.
1.000.000,-

Pria
SMP/SMA

Rp.
700.000,-

Wanita/Pria
SMP/SMA

Rp.
500.000,-

Memeriksa barang

masuk
1

Pengecekan
dan
penyediaan
bahan baku

Penyucian,
perendaman
dan perebusan

Penggilingan,
penyampuran,
fermentasi
dan
penjemuran

Penyiapan
bumbu dan
pemasakan

Mengatur

Pengemasan
1

Pemasaran

pengeluaran dan
pemasukan uang
Menghubungi
penyedia bahan baku
dan mendatanya
Menyuci, merendam,
merebus, menggiling,
menyampur, fermentasi
dan penjemuran kedelai
Mengetahui ketepatan
waktu dalam setiap
pengolahan
Menyuci alat produksi
setelah proses produksi
dilakukan
Mempersiapkan semua
bumbu-bumbu tauco
Memasak tauco
Menyuci peralatan setelah
pemasakan
Mengemas tauco

Mendistribusikan produk
Mempromosikan produk
Menjalin hubungan baik

dengan konsumen
pekerja pada usaha ini tidak terlalu diutamakan. Hanya pengalaman dan kemampuan yang sesuai
pada usaha ini lebih diutamakan. Berikut ini adalah spesifikasi tenaga kerja pada industri
pembuatan tauco:

Sebelumnya pada pabrik tempe Pak Khamir tidak memiliki karyawan tetap yang biasa
membantu

proses produksi tempe hanyalah pemilik itu sendiri dibantu oleh istrinya.

Sedangkan dalam proses produksi , dan pemasaran produk Tauri dibutuhkan empat pekerja
dengan pembagian tugas yang berbeda . Beberapa tahap pembuatan Tauri memiliki tahapan
prosess yang sama dengan pembuatan tempe diantaranya pencucian, perendaman, perebusan,
penggilingan, dan fermentasi sehingga pada tahapan ini tidak dibutuhkan penambahan
karyawan melainkan diberikan penambahan tugas kepada dua karyawan tersebut yaitu
pencampuran tepung dan penjemuran. Kemudian untuk proses penyiapan bumbu, pemasakan,
dan pengemasan diperlukan 1 karyawan, dalam tahapan ini dibutuhkan karyawan wanita
karena biasa melakukan pekerjaan tersebut sehingga diharapkan karyawan sudah terampil
untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dan untuk pemasaran dibutuhkan dua karyawan, hal ini
dilakukan untuk memperluas jaringan pemasaran sehingga produk Tauri lebih mudah
didapatkan dan diharapkan permintaan semakin meningkat .
Untuk melakukan tahapan proses produksi dan pemasaran tidak dibutuhkan pendidikan
yang terlalu tinggi. Namun terdapat beberapa pertimbangan salahsatunya yaitu informasi atau
pengetahuan yang didapat karyawan lulusan SMP atau SMA diharapkan dapt meminimalisir
kesalahan yang terjadi.
Sementara untuk upah karyawan disesuaikan dengan kuantitas pekerjaan. Upah yang
diberikan tidak terlalu tinggi hal ini dikarenakan proses produksi dan pemasaran tidak
dilakukan setiap hari dan hanya dilakukan beberapa jam perhari saja.

BAB VI
ASPEK YURIDIS

A. Aspek Hukum
Pendirian dan beroperasinya suatu usaha akan lebih diketahui serta diakui
keberadaanya oleh pemerintah jika berbentuk badan usaha atau memiliki perizinan usaha.
Suatu perusahaan yang layak, perlu memenuhi persyaratan legalitas agar mempermudah
hubungan ke luar perusahaan, memiliki kekuatan hukum, diakui serta terikat hukum yang
berlaku (Utami 2008).
1. Bentuk Badan Usaha
Perusahaan-perusahaan yang ada di industri pembuatan tempe maupun tauri memiliki
bentuk badan usaha yaitu usaha perorangan. Modal usaha yang digunakan berasal dari pemilik
perusahaan. Keuntungan dari bentuk badan usaha perorangan adalah dapat menikmati seluruh
keuntungan yang diperoleh dari kegiatan usaha. Sedangkan kelemahannya adalah segala
bentuk kerugian atau beban usaha harus ditanggung sendiri oleh pemilik perusahaan.
2.

Izin Usaha
Dalam menjalankan usaha ini akan diajukan permohonan sertifikat perizinan industri

rumah tangga agar usaha ini memiliki kekuatan hukum dan layak untuk dijalankan. Adapun
persyaratan yang harus dilengkapi dalam pembuatan sertifikat tersebut dapat dilihat pada
lampiran..

BAB VII
ASPEK FINANSIAL
A. Aspek Finansial
Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara biaya dan manfaat
untuk menentukan apakah suatu proyek akan menguntungkan selama umur proyek (Husnan
dan Muhammad, 2000). Penelitian dalam aspek finansial dilakukan untuk menilai biaya-biaya

apa saja yang akan dihitung dan berapa besar biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Kemudian
juga meneliti seberapa besar pendapatan yang akan diterima jika proyek dijalankan. Penelitian
ini meliputi lama pengembalian investasi yang ditanamkan, sumber pembiayaan proyek, dan
tingkat suku bunga yang berlaku. Sehingga jika dihitung dengan formula penilaian investasi
akan sangat menguntungkan. Hal-hal yang mendapatkan perhatian dalam penelitian aspek ini
antara lain :
1. Biaya Kebutuhan Investasi
Investasi dilakukan dalam berbagai bentuk yang digunakan untuk membeli aset-aset
yang dibutuhkan proyek tersebut. Aset-aset ini biasanya berupa aset tetap yang dibutuhkan
perusahaan mulai dari pendirian hingga dapat dioperasikan. Oleh karena itu, dalam melakukan
investasi dibutuhkan biaya kebutuhan investasi yang digunakan untuk membeli berbagai
kebutuhan yang berkaitan dengan investasi tersebut.
Biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis proyek yang akan
dijalankan. Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi terdiri dari biaya prainvestasi
dan biaya pembelian aktiva tetap (Husnan dan Muhammad, 2000). Aktiva tetap atau aktiva
jangka panjang terdiri dari tanah dan pengembangan lokasi, bangunan dan perlengkapannya,
pabrik dan mesin, dan aktiva tetap lainnya.
2. Sumber-Sumber Dana
Dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber dana yang ada, seperti
modal sendiri, modal pinjaman, dan gabungan keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal
sendiri atau modal pinjaman atau gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal yang
dibutuhkan dan kebijakan pengusaha. Pada dasarnya pemilihan sumber dana bertujuan untuk
memilih sumber dana yang ada pada akhirnya bisa memberikan kombinasi dengan biaya
terendah, dan tidak menimbulkan likuiditas bagi proyek atau perusahaan yang mensponsori
proyek tersebut (artinya jangka waktu pengembalian sesuai dengan jangka waktu penggunaan
dana). Sumber-sumber dana yang utama terdiri dari modal sendiri yang disetor oleh pemilik
perusahaan, penerbitan saham atau saham preferen di pasar modal, obligasi yang diterbitkan
oleh penjual dan dijual di pasar modal, kredit bank, leasing (sewa guna) dari lembaga
keuangan nonbank, dan project finance.
3. Aliran Kas (Cash Flow)

Cash Flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu
periode tertentu. Cash Flow menggambarkan berapa uang yang masuk ke perusahaan dan jenis
pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar serta jenis-jenis
biaya yang dikeluarkan. Aliran kas penting digunakan dalam akuntansi karena laba dalam
pengertian akuntansi tidak sama dengan kas masuk bersih, dan yang relevan bagi investor
adalah kas bukan laba.
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat dikelompokkan dalam tiga
bagian, yaitu aliran kas permulaan (initial cash flow), aliran kas operasional (operational cash
flow), dan aliran kas terminal (terminal cash flow). Pengeluaran-pengeluaran untuk investasi
pada awal periode merupakan aliran kas permulaan. Aliran kas yang timbul selama operasi
proyek disebut aliran kas operasional. Sedangkan aliran kas terminal adalah aliran kas yang
diperoleh ketika proyek berakhir. Pada umumnya initial cash flow bernilai negatif, sedangkan
operational dan terminal cash flow bernilai positif. Aliran-aliran kas ini dinyatakan dengan
dasar setelah pajak (Husnan dan Muhammad 2000).

8011 54, 60 95

BAB VIII
ASPEK LINGKUNGAN HIDUP
Menurut Soeharto (2002), aspek lingkungan adalah suatu pengakajian yang dikenal
sebagai analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang merupakan suatu mekanisme
untuk mencapai kelestarian lingkungan, aspek lingkungan meliputi limbah yang dihasilkan
dari proses produksi. AMDAL hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang
direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup.
Aspek ini harus dilakukkan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya
proyek-proyek industry. Manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan dan
meningkatkan kesejahteraan melakukkan aktifitas yang makin lama makin mengubah
lingkungan (Umar, 2003)
Limbah TAURI adalah kulit kedelai. Kulit kedelai pada umumnya tidak memiliki
bahaya tersendiri karena sifatnya yang bisa di daur atau hancur dengan sendirinya. Kulit ari
kedelai pun masih banyak kandungan gizi didalamnya. Kulit kedelai mengandung protein
yang cukup tinggi sehingga bahan tersebut digunakan sebagai sumber utama protein pada
pakan unggas, disamping pakan lainnya .Sekitar 50% protein untuk pakan unggas berasal
dari kulit kedelai dan pemakaiannya untuk pakan ayam pedaging berkisar antara 15-30%,
sedangkan untuk pakan ayam petelur 10-25% (Wina, 1999). Kandungan protein kulit kedelai
mencapai 43-48%. Kulit kedelai juga mengandung anti nutrisi seperti tripsin inhibitor yang
dapat mengganggu pertumbuhan unggas, namun anti nutrisi tersebut akan rusak oleh

pemanasan sehingga aman untuk digunakan sebagai pakan unggas. Kulit kedelai memiliki
kandungan protein 40-50% yang merupakan komponen bernilai untuk pakan ternak ( Probs
andjudd, 1973, Lit. Whigham, 1983)

BAB IX
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Annisa L. 2008. Analisis strategi pengembangan usaha restoran Cibaru, Kabupaten Padeglang,
Provinsi Banten [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Husein U. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Husnan S, Muhammad S. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN
Widyastuti R. 2008. Memulai dan mengembangkan usaha kecil agribisnis:
pelajaran dari pengalaman pengembangan usaha Murni Orchid Bogor
[skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
http://achmadbabehsofian.blogspot.com/2009/01/perkembangan-industri-tauco-cap-

biruang.html
http://dhenyst.blogspot.com/2012/01/peluang-usaha-pembuatan-tauco.html

Anda mungkin juga menyukai