1. Kata meditasi bahasa Buddhisnya adalah bhavana atau Samadhi. Yang berasal dari
kata sam-a-dha yang artinya:
a. Keadaan batin c. Memusatkan
b. Kondisi batin d. Menggambarkan e. Menyatukan
2. Pada suatu saat visakha bertanya kepada bhikkhuni Dhammadinna. apa itu
Samadhi? Dhammadinna menjawab samadhi adalah cittasikka ekagatta yang
artinya:
a. Memusatkan pikiran c. Mengonsentrasikan pikiran
b. Menyatukan pikiran d. Melihat pikiran e. Pikiran terpusat
3. Pada dasarnya meditasi ada dua jenis , salah satunya adalah meditasi benar yang
disebut :
a. Mula Samadhi c. Miccha samadhi
b. Majjima samadhi d. Samma samdhi e. Maha samadhi
6. Meditasi merupakan bagian dari jalan mulia berunsur delapan yaitu kelompok
a. Saddha c. Bakti
b. Sila d. Samadhi e. Panna
7. Orang yang rajin meditasi hingga mencapai rupa jhana maka ia akan terkahir
dialam :
a. Apaya bhumi c. Dewa bhumi
b. Manussa bhumi d. Arupa brahma e. Rupa Brahma
8. Meditasi akan dapat terlaksana dengan baik apabila terpenuhi syarat –syarat
dibawah ini kecuali:
a. Memiliki tekad yang kuat d. Menentukan tujuan yang benar
b. Memiliki teman bermoral e. Posisi tubuh yang relaks
c. Memiliki moral yang baik
10. Orang yang cenderung menyukai keindahan merupakan ciri dari watak :
a. Raga Carita c. Saddha Carita
b. Dosa Carita d. Budhi Carita e. Vitakha Carita
13. Pada hari kathina seorang bhikkhu menerima jubah kathina tetapi tidak sesuai
dengan yang dikehendaki, ini merupakan palibodha yang disebut :
a. Labha c. Kamma e. Adhana
b. Ghana d. Nati
15. Setelah anda mempelajari tentang manfaat meditasi membuat anda merasa ragu
dan tidak yakin bahwa dirinya akan dapat mencapai. Hal ini merupakan gangguan
batin yang harus dilenyapkan yang disebut:
a. Thinamiddha c. Vicikiccha e. Kamacchanda
b. Uddhacakukkucha d. Byapada
18. Pada tahab awal seorang meditator akan memperoleh bayangan obyek dengan jelas
melalui mata batinnya ditempat yang sama disebut:
a. Parikamma Nimitta c. Patibhaga Nimitta e. Upacara Nimitta
b. Uggaha Nimitta d. Apanna Nimitta
19. Apabila seorang meditator bermeditasi dari tempat yang satu ke tempat yang lain
(pindah) dengan menggunakan obyek yang sama namun dapat melihat obyek
dengan sangat jelas berarti mencapai tahab Samadhi yang disebut:
a. Parikamma Nimitta c. Parikamma Samadhi e. Upacara samadhi
b. Uggaha Nimitta d. Apanna samadhi
20. Pada tahab permulaan bagi pemula pikiran akan berusaha menangkap obyek
meditasi disebut:
a. Vitakha c. Piti e. Ekaggata
b. Vicara d. Suka
21. Seorang yang telah mencapai jhana mampu menentukan berapa lama berada dalam
jhana. Keahlian ini disebut :
a. Avajjana c. Adhitthana e. Vutthana
b. Sampajjana d. Paccavakkhana
22. Apabila pikiran dapat mempertahankan obyek meditasi yang telah tertangkap
maka akan dapat mengendapkan gangguan batin yang disebut:
a. Thinamiddha c. Vicikiccha e. Kamacchanda
b. Uddhacakukkucha d. Byapada
23. Apabila seorang meditator mencapai jhana IV maka ia akan memperoleh
kemampuan batin yang luar biasa (abinna), sehingga mampu melihat kehidupan
yang lampau baik untuk dirinya sendiri amaupun mahkluk lain yang disebut :
a. Iddhividhi c. Dibhacakkunana e. Pubbenivassanusattinana
b. Dibhasotanana d. Cetopariyanana
24. Bagi meditator yang berhasil dalam samatha bhavana akan memperoleh:
a. Kekuatan cinta kasih yang tidak terbatas d. Memiliki kesucian batin
b. Memperoleh jhana e. Mencapai Nibbana
c. Mencapai arahat
25. Dewadatta adalah orang sakti yang memiliki kemampuan batin yang luar biasa.
Namun kesaktian sifatnya tidak kekal dan akan merosot apabila:
a. Melaksanakan meditasi d. Tidak memiliki sila yang baik
b. Mencapai jhana e. Tidak memiliki kesucian
c. Menggunakan kesaktiannya terus menerus
URAIAN !
1. Apa tujuan dari meditasi Samatha Bhavana ?
Tujuan samatha bhavana adalah untuk mencapai batin tenang, yang berarti bahwa semua
kekotoran batin yang dikenal sebagai rintangan batin (Nivarana), mengendap. Selain itu,
dapat menolong untuk menenangkan diri dari kebingungan dan mendapatkan ketenangan
ketenangan yang bersifat sementara atau yang bersifat permanen. Samadhi yang benar dapat
dipakai untuk membebaskan diri dari segala penderitaan.