Anda di halaman 1dari 9

TRI HITAKARANA

OLEH
NI KADEK SUCI SWARDIANI
NIM. 20089016013
Dosen Pengampu : Putu Agus Windu Yasa Bukian, S.Ag ., M.Ag

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BULELENG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Makalah ini sudah
penulis susun dengan maksimal dengan berjudul “Tri Hita Karana “ dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Lahir sebagai manusia sungguh mulia, sebab dapat memperbaiki karma. Semasih ada
kesempatan banyaklah berbuat Dharma. Dengan Menerapkan Tri Hita Karana secara kreatif
dan dinamis akan terwujudnya kehidupan yang harmonis.
Terlepas dari segala hal tersebut, penulis sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya penulis
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat maupun
inspirasi untuk pembaca.

Bungkulan, 01 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3. Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Tri Hita Karana..........................................................................................5
2.2. Bagian – bagian Tri Hita Karana.................................................................................5
2.3. Contoh – contoh Tri Hita Karana di lingkungan kampus............................................6
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................8
3.2. Saran............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman yang sangat modern, perkembangan teknologi
juga semakin pesat, namun tidak dengan pengetahuan agama. Pengetahuan agama
semakin lama semakin kuarang.
Pada dasarnya hakikat ajaran Tri Hita Karana menekankan tiga hubungan manusia
dalam kehidupan di dunia ini. Ketiga hubungan tersebut meliputi hubungan dengan ke
tuhanan, hubungan dengan sesama manusia, dan hubungan dengan alam sekelilingnya.
Prinsip pelaksanaannya harus seimbang, selaras antara satu dan lainnya. Apabila
keseimbang tercapai, manusia akan hidup dengan mengekang dari pada segala
tindakannya berakses buruk.
Tri Hita Karana merupakan falsafah hidup tangguh. Falsafah memiliki konsep yang
dapat di lestarikan budaya dan lingkungannya.Hubungan antara manusia dengan alam
lingkungan perlu terjalin secara harmonis, bila mana keharmonisan tersebut dirusak,
bukan mustahil alam akan murka. Oleh karena itu keberadaan sumber daya manusia
menjadi penentu terhadap kondisi lingkungan hidupnya.
Sebagai umat yang beragama, sangatlah penting bagi kita untuk menjalin hubungan
yang harmonis kepada Tuhan, kepada sesama manusia, serta hubungan harmonis dengan
lingkungan sekitar. Karena dengan mempelajari, memahami, serta menjalankan konsep
Tri Hita Karana, maka secara otomatis kita akan mendapat pengantar umtuk mencapai
moksa.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Tri Hita Karana ?
2. Bagaimana bagian – bagian Tri Hita Karana ?
3. Bagaimana contoh – contoh Tri Hita Karana di lingkungan kampus ?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Tri Hita Karana.
2. Mengathaui bagian – bagian Tri Hita Karana.
3. Mengetahui contoh – contoh Tri Hita Karana di lingkungan kampus.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Tri Hita Karana


Kata Tri Hita Karana berasal dari bahasa Sanskerta. Tri Hita Karana terdiri atas tiga
kata yaitu Tri, artinya, tiga. Hita artinya, kebahagiaan atau kesejahteraan dan Karana
artinya, sebab. Jadi Tri Hita Karana (THK) berarti tiga komponen atau unsur yang
menyebabkan kesejahteraan atau kebahagiaan. Ketiga komponen THK itu berkaitan erat
antara yang satu dengan yang lainnya. Ketiga komponen THK itu meliputi hubungan
yang harmonis antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa (Parhyangan), hubungan
yang harmonis antara manusia dengan manusia (Pawongan), dan hubungan yang
harmonis antara mnusia dengan alam lingkungan (Palemahan). (Sudarta, 2008 : 84).
Tri Hita Karana berarti tiga hubungan yang harmonis yang menyebabkan kebahagiaan
bagi umat manusia. Untuk itu ketiga hal tersebut harus dijaga dan dilestarikan agar dapat
mencapai hubungan yang harmonis. Sebagaimana dimuat dalam ajaran Agama Hindu
bahwa "kebahagiaan dan kesejahteraan" adalah tujuan yang ingin dicapai dalam hidup
manusia, baik kebahagiaan atau kesejahteraan fisik atau lahir yang disebut ” Jagadhita ”
maupun kebahagiaan rohani dan batiniah yang disebut "Moksa".
Istilah Tri Hita Karana muncul pada tahun 1969, dalam seminar tentang desa adat.
Pada kesempatan itu (Kaler, 1969 dalam Wiana, 2004 : 265) mengimplentasikan Tri Hita
Karana dalam wujud tata ruang, dan tata aktivitas dalam desa adat. Unsur-unsurnya
disebutkan meliputi Parhyangan (hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan
Yang Maha Esa), Pawongan (hubungan yang harmonis antara manusia dngan manusia),
dan Palemahan (Hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam lingkungan).
Meskipun konsep THK pada dasarnya adalah sebuah landasan yang bersumber dari
agama Hindu, sejatinya THK adalah konsep universal yang ada pada semua ajaran agama
di dunia (Windia dan Dewi, 2011)
2.2. Bagian – bagian Tri Hita Karana
Bagian-bagian Tri Hita Karana adalah sebagai berikut:
1. Parahyangan
Kata Parahyangan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata ”Hyang”,yang berarti  Ida
Sang Hyang Widhi Wasa. Jadi, kata parahyangan berarti hubungan yang harmonis
dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dengan demikian kita harus menjalin
hubungan yang harmonis dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dengan cara
menjalankan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA.
2. Pawongan
Kata Pawongan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata”Wong”,yang berarti orang
atau manusia. Jadi, kata pawongan berarti hubungan yang harmonis antara manusia
dengan sesama manusia. Dengan demikian kita harus menjalin hubungan yang
harmonis dengan sesama manusia, dengan cara saling menghormati dan saling
menghargai satu sama lain.
3. Palemahan
Kata palemahan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata”Lemah”,yang berarti
lingkungan sekitar/alam semesta. Jadi, kata palemahan berarti hubungan yang
harmonis antara manusia dengan lingkungan sekitar/alam semesta. Dengan demikian
selain menjalin hubungan yang harmonis denga Tuhan dan sesama manusia kita juga
harus menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar/alam
semesta dengan cara menjaga lingkungan sekitar dari kerusakan
2.3. Contoh – contoh Tri Hita Karana di lingkungan kampus
Tri Hita Karana dapat diwujudkan di lingkungan kampus, yaitu dengan cara sebagai
berikut:
1. Parahyangan
Parahyangan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Ida Sang
Hyang Widhi Wasa. Menjalin hubungan yang harmonis dengan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa adalah sebagai berikut:
a. Sembahyang Tri Sandya 3 kali sehari
b.  Bertirta yatra
c.    Menyanyikan kidung suci
d.  Membaca, memahami dan menjalankan isi kitab suci Veda
e.  Mebanten setiap hari raya nityakarma maupun naimitika karma
f.   Melakukan tapa/semadhi
g.  Membersihkan tempat suci
h.  Tidak mencuri
i. Tidak membunuh
2. Pawongan
Pawongan  merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesama
manusia. Cara menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama manusia adalah
sebagai berikut:
a. Saling menghormati satu sama lain
b. Saling menghargai satu sama lain
c.  Sopan santun
d.    Ramah tamah
e. Gotong royong(saling membantu)
f. Kasih sayang yang tulus
g.  Berani berkorban demi teman
h. Tidak iri hati dengan orang lain
i.   Tidak dengki dengan orang lain
3. Palemahan
Palemahan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan
sekitar/alam semesta. Cara menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan
sekitar/alam semesta adalah sebagai berikut:
a. Rajin membersihkan kamar tidur saat bangun tidur
b. Membersihkan kamar mandi
c. Membersihkan halaman rumah(depan,samping maupun belakang rumah)
d. Membuang sampah pada tempatnya
e.  Menjaga kebersihan taman
f.    Menjaga kebersiahan sekolah maupun kampus
g.  Melakukan penghijauan
Jika semua itu sudah dilakukan, astungkara akan tercipta hubungan yang harmonis
dalam kehidupan  ini. Serta akan terwujudnya kehidupan yang damai, tentram, aman dan
sejahtera. Dengan demikian sangatlah penting  menjalin hubungan yang harmonis
kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, kepada sesama manusia serta dengan alam
semesta.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat saya simpulkan bahwa sangat penting kia mempelajari
konsep Tri Hita Karana. Sebagai umat yang beragama, sangatlah penting bagi kita untuk
menjalin hubungan yang harmonis kepada Tuhan, kepada sesama manusia, serta
hubungan harmonis dengan lingkungan sekitar. Karena dengan mempelajari, memahami,
serta menjalankan konsep Tri Hita Karana, maka secara otomatis kita akan mendapat
pengantar umtuk mencapai moksa.
Dengan mengetahui konsep Tri Hita Karana, kita jadi lebih paham dan mengerti
tentang konsep ini. Sehingga kita akan berusaha untuk mengamalkan dan menjalankan
konsep Tri Hita Karana untuk mencapai moksa.
3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan,
baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimat dan dari segi isi. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar memberikan
kritikan. Dan kita juga harus lebih mendalami,memahami materi tentang konsep Tri Hita
Karana.
DAFTAR PUSTAKA

Bang sin. (2018). Pengertian Tri Hita Karana dan bagian – bagian serta contohnya dalam
kehidupan agama hindu. Diakses dalam
https://www.mutiarahindu.com/2018/11/pengertian-tri-hita-karana-dan-
bagian.html?m=1. Diakses pada tanggal 01 Maret 2021. Pukul 19.07.

Anonim. Pengertian Tri Hita Karana. Diakses dalam https://www.sinta.unud.ac.id. Diakses


pada tangal 01 Maret 2021. Pukul 19.11.

Anda mungkin juga menyukai