SEDIAAN KAPSUL
Pendahuluan
S
audara mahasiswa, pasti Anda sudah tahu apa itu kapsul, yaitu salah satu sediaan
padat berbentuk lonjong atau bulat yang berisi serbuk, cair atau setengah padat yang
dimasukkan kedalam cangkang terbuat dari gelatin, dapat digunakan untuk pemakaian
oral maupun eksternal. Pada bab 2 ini akan disampaikan materi dengan pembahasan tentang
sediaan Kapsul, dimana pada bab 2 ini akan dibagi menjadi 3 topik yaitu : Jenis dan fungsi
bahan tambahan; pembuatan sediaan kapsul; dan evaluasi sediaan kapsul. Secara garis besar
dalam bab ini membahas tentang kapsul keras dan kapsul lunak yang berbeda tujuan
pemakaian serta bahan aktif yang terkandung didalamnya. Setelah mempelajari materi pada
bab 2 ini diharapkan Anda dapat:
1. Menjelaskan jenis dan fungsi bahan tambahan untuk sediaan kapsul
2. Menjelaskan bahan baku pembuat kapsul
3. Menjelaskan cara membuat cangkang kapsul keras dan lunak
4. Menjelaskan cara membuat sediaan kapsul dengan bahan padat
5. Menjelaskan cara membuat sediaan kapsul dengan bahan cair
6. Menjelaskan langkah langkah penggunaan alat pengisi kapsul bahan padat dan cair
7. Menjelaskan cara mengevaluasi sediaan kapsul sesuai dengan persyaratan
8. Menjelaskan langkah langkah penggunaan alat evaluasi kapsul
Selanjutnya, untuk memudahkan pemahaman Anda, maka materi kuliah yang ada dalam
bab 2 ini akan disajikan ke dalam 3 topik, yaitu
Topik 1: Jenis dan fungsi bahan tambahan sediaan kapsul
Topik 2 : Pembuatan sediaan kapsul
Topik 3 : Evaluasi sediaan kapsul
Pendahuluan
S
audara mahasiswa, seperti diketahui bahwa kapsul adalah sediaan berupa serbuk yang
dimasukkan dalam cangkang kapsul atau sediaan cair atau setengah padat yang
dibungkus dengan kapsul dasar. Nama resmi dari kapsul adalah Capsulae operculate.
Dalam ilmu farmasi, sediaan kapsul dapat diartikan sebagai campuran homogen dua atau lebih
bahan obat yang telah dihaluskan. Menurut farmakope Indonesia Edisi IV (1995), sediaan
kapsul adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, yang ditujukan
untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.
Perlu saudara ketahui, disamping kapsul keras yang terdiri dari tutup dan badan
kapsul, juga ada kapsul gelatin lunak yang sering disebut kapsul kenyal/ capsulae molles/soft
capsul. Kapsul ini terbuat dari gelatin yang ditambah gliserin atau alkohol polivalen dan
sorbitol supaya gelatin bersifat elastis seperti plastik. Umumnya kapsul ini berbentuk bundar,
lonjong, bentuk pipa, membujur yang dapat diisi cairan, suspensi, bahan bentuk pasta, atau
serbuk kering. Pembuatan kapsul ini, pengisian dan penyegelan dilakukan secara
berkesinambungan dengan mesin khusus. Kapsul ini digunakan untuk diisi obat- obat cair, atau
larutan obat, dan juga bahan- bahan mudah menguap, atau obat yang mudah mencair bila
terkena udara.
Saudara mahasiswa, sekilas sejarah tentang kapsul yang perlu diketahui Anda, pada
tahun 1834, paten kapsul gelatin keras untuk pertama kali dibeikan kepada F.A.B. Mothes
(mahasiswa) dan Dublanc (apaoteker) di Paris. Kapsul dibuat dengan mencelupkan cetakan
berbentuk buah olive ke dalam larutan hangat gelatin yang mengandung gom dan gula.
Terbentuk lapisan tipis hasil proses gelasi pada permukaan cetakan, kemudian dilepaskan dan
dikeringkan di udara. Cangkang gelatin ini diisi dengan obat dan disegel dengan satu tetes
larutan gelatin.
Kemudian dalam perkembangannya, pada tahun 1839 di paris, Garot mengembangkan untuk
pertama kali produk yang disebut dengan lapisan tipis, yaitu pil disalut gelatin.
Selanjutnya pada tahun 1846 J.C. Lehuby (apoteker, Paris) mempatenkan kapsul gelatin yang
terdiri atas 2 bagian, tutup dan badan kapsul yang digunakan sampai saat ini.
b) Pengikat /binder
Bahan pengikat diperlukan dalam formulasi sediaan kapsul, supaya menyatukan
partikel partikel bahan umumnya serbuk sehingga menjadi suatu masa yang kompak dan
menjadi agregat yang lebih besar, terutama dalam granulasi yang membuat campuran serbuk
dapat mengalir bebas.
- Gelatin
S
audara mahasiswa, secara panjang lebar telah disajikan materi tentang kapsul pada
topic 1 bab 2, untuk menambah wawasan Anda dalam formulasi maka perlu
mempelajari juga materi tentang cara pembuatan sediaan kapsul seperti yang
dipaparkan pada topik 2 ini.
Mekanisme pengisian
Saudara mahasiswa, proses pengisian bahan obat kedalam cangkang kapsul dengan cara
sebagai berikut, badan kapsul dipisahkan dari penutup menggunakan alat penghisap atau
vakum. Bagian badan yang sudah terbuka siap diisi melalui “dosing head” yang menghisap
serbuk/granul dan dimasukkan kedalam badan kapsul dengan tekanan, kemudian dilakukan
penutupan kapsul.
Saudara mahasiswa, secara umum bahan-bahan yang dapat diisikan kedalam cangkang
kapsul yaitu:
a. Kelembaban
Saudara, sudah Anda ketahui bahwa kelembaban di daerah pengisian dan penyimpanan
sangat penting untuk bentuk sediaan serbuk, karena luas permukaan serbuk yang luas
sehingga akan menyebabkan pengambil lembab yang signifikan. Sementara cangkang kapsul
gelatin juga mudah menarik lembab. Sebaliknya jika kelembaban sangat rendah kapsul akan
menjadi getas, oleh karena itu kadar kelembapan yang sesuai harus memenuhi persyaratan
yang sudah ditentukan.
b. Luas permukaan
Saudara, serbuk mempunyai luas permukaan yang besar sehingga mempunyai peluang sangat
besar untuk menghasilkan muatan elektrostatika selama friksi aliran dan penanganan serbuk.
Oleh karena itu alat yang digunakan harus dihubungkan dengan tanah (grounded)
f. Pencampuran serbuk
Saudara mahasiswa, Prinsip utama dalam pencampuran serbuk terjadi mekanisme sebagai
berikut:
- Gesekan konvektif yaitu perpindahan sekelompok partikel dalam jumlah besar terjadi
dari satu bagian ke bagian yang lain. disebut juga sebagai pencampuran makro.
- Kegagalan geseran (shear) yang terutama akan mengurangi skala pemisahan
- Gerakan difusif dari partikel individual, yaitu partikel dari bahan-bahan menjadi miring
sehingga gaya gravitasi menyebabkan lapisan atas tergelincir dan difusi partikel
2. Strategi formulasi
Saudara mahasiswa, dalam formulasi sediaan kapsul lunak perlu suatu strategi supaya hasil
yang diperoleh tidak bocor, mengingat isinya berupa cairan. Ada beberapa strategi yang
dapat dilakukan, yaitu :
a. Formulasi tiksotropik
Saudara mahasiswa, dengan sistem tiksotropik dalam formulasi kapsul lunak, dilakukan
dengan cara pengadukan, sistem dalam campuran bahan menjadi encer dan mudah
mengalir, akan tetapi Jika pengadukan dihentikan, sistem kembali ke struktur gel, sehingga
akan mencegah kebocoran.
1. Preformulasi
a. Bahan Aktif
Amoksilin
Ø Pemerian : - Warna : putih
- Rasa : tidak berasa
- Bau : Praktis tidak berbau
- Bentuk : Serbuk Hablur
Ø Kelarutan :
- sukar larut dalam air dan metanol
- Tidak larut dalam benzen, dalam karbon tetraklorida dan dalam kloroform.
Ø pH larutan : 3,5 dan 6,0
Ø Polimorfisme : Kristal amorf
b. Bahan tambahan
b.1. Mikrokristalin ( Avicel)
Pemerian : Serbuk kristal berporos, serpihan putih, murni, tidak berbau, tidak berrasa
Kegunaan dalam formula : Pengisi (10-30%) , pengikat dan penghancur
b.2. Aerosil
Pemerian : Serbuk amorf, terang, dan tidak berrasa
Kegunaan dalam formula : Pelincir
b.3. Talk
Pemerian : Serbuk hablur, sangat halus licin, mudah melekat pada kulit, bebas dari
butiran, warna putih atau putih kelabu
Kegunaan dalam formula : Pelincir
2. Proses Formulasi
a. Alat dan bahan
- Timbangan digital kasar
- Kantong plastik untuk timbang bahan
- Spatel
- Baskom steenless
- Ayakan mesh 40
- sarung tangan
- Amoksilin
- Avicel
- Aerosil
- Talk
- Mg stearat
- Laktosa
- Cangkang kapsul no 00
b. Perhitungan bahan
Saudara mahasiswa, untuk formulasi sediaan kapsul dengan bahan aktif dan bahan
tambahan yang sudah disiapkan, harus dilakukan penghitungan jumlah bahan yang
diperlukan :
- Bobot satu kapsul 650 mg
- Bobot 50 kapsul : 50 x 650 mg = 32.500 mg = 32.5 g
- Amoksilin : 500 mg x 50 = 25.000 mg = 25 g
- Avicel : 15% x 32.500 mg = 4.875 g
- Aerosil : 1% x 32.500 mg = 0.325 g
- Talk : 1% x 32.500 mg = 0.325 g
- Mg. Stearat : 1% x 32.500 mg = 0.325 g
- Laktosa : 32.5 g - ( 25 + 4.875 + 0.325 + 0.325 + 0.325)
c. Proses Kerja
Saudara, setelah Anda siapkan bahan dan alat untuk formulasi sediaan kapsul,
maka langkah-langkah yang dapat dilakukan selanjutnya adalah:
- Siapkan alat dan bahan, kemudian timbang semua bahan sesuai hasil
penghitungan.
- Ayak bahan – bahan dengan mesh 40, kecuali Mg stearat ayak terakhir
- Campur semua bahan dan aduk sampai homogen
- Setelah semua bahan homogen, timbang kembali bahan yang sudah tercampur
dan catat bobotnya
- Lakukan uji alir, kompresibilitas
- Setelah semua uji untuk serbuk kapsul sudah memenuhi persyaratan, lakukan
pengisian kapsul, jika jumlah sedikit dapat dilakukan dengan alat semi manual
- Kemudian kapsul yang dihasilkan di evaluasi sesuai persyaratan farmakope
d. Pengisian kapsul
Setelah langkah –langkah diatas selesai, Anda dapat lakukan pengisian kapsul, ada
tiga cara pengisian kapsul, yaitu :
i. Dengan tangan
Merupakan cara yang paling sederhana, yaitu dengan tangan tanpa bantuan alat
lain. Pada pengisian dengan cara ini sebaiknya digunakan sarung tangan untuk
mencegah alergi yang mungkin timbul akibat tidak tahan terhadap obat tersebut.
Untuk memasukkan obat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Serbuk dibagi dahulu sesuai dengan jumlah kapsul yang diminta.
b) Tiap bagian serbuk tadi dimasukkan kedalam badan kapsul dan ditutup.