DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
2314101184
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengimplementasian Tri Hita Karana Dalam Kehidupan Bermasyarakat Di
Indonesia” ini disusun guna memenuhi tugas dari Dr. I Made Kusuma Wijaya,
S.Ked., M.Kes.
Penulis
i
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan...........................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
aspek manusia kemajuan atau globalisasi mempengaruhi kehidupan manusia
dalam hal berpikir, berkata dan berperilaku. Banyak perilaku manusia yang
tidak lagi bersahabat terhadap sesame manusia, binatang dan alam lingkungan.
Pada aspek manusia misalnya seperti yang dikutip dari Ratminingsih, (Bali Post
Rabu Pon 23 Mei 2018) bahwa kasus Surabaya tidak bias dibilang enteng,
karena melibatkan orang tua maupun anak-anak yang bahkan sangat beliaikut
andil dalam aksi pengeboman.
Dalam hal ini hubungan harmonis antara manusia dengan manusia
sudah tidak ada lagi. Padahal menurut konsep tri hita karana bahwa antara
manusia dengan sesame manusia harus tercipta hubungan yang harmonis,
sehingga terjadilah kebahagian dalam kehidupan di dunia ini. Dalam hal
hubungan antara manusia dengan alam lingkungan, ternyata manusia sudah
tidak bersahabat lagi dengan lingkungan. Hal ini menyebabkan terjadi
pemanasan global seperti keadaan alam (Bhuana Agung) saat ini. Alam tidak
lagi bersahabat akibat ulah manusia yang melalkukan penebangan liar, tanpa
ada upaya penanaman kembali seperti yang dikonsepsikan oleh tri hita karana.
Hubungan antara manusia dengan hewan/binatang juga sudah tidak harminis
lagi. Pada saat ini sulit untuk ditemukan beberapa jenis hewan/burung karena
burung bahkan sattwa lainnya marak diperjualbelikan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Realita yang terjadi manusia sudah tidak lagi memiliki pegangan hidup
seperti yang tersurat di dalam kitab suci di atas, dan apa yang tersurat dalam
kitab-kitab suci sudah tidak dijadikan pedoman hidup lagi. Jika hal ini
dibiarkan, maka dikawatirkan tidak ada lagi keharmonisan antara alam
lingkungan, hewan dan manusia. Manusia tidak mampu lagi memperlakukan
hewan dan lingkungan dengan 29 ramah, maka akibatnya manusiapun akan
dimakan oleh ulahnya sendiri. Dan yang paling penting perlu dipahami oleh
manusia adalah bahwa akibat ulahnya manusia tidak akan dibantu lagi hidupnya
oleh hewan dan alam lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Tri Hita Karana?
2 Bagaimana implementasi hubungan manusia dengan tuhan?
2
3 Bagaimana implementasi hubungan manusia dengan alam lingkungan?
4 Bagaimana implementasi hubungan manusia dengan sesamanya?
5 Bagaimana implementasi Tri Hita Karana dalam kehidupan bermasyarakat
di Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Tri Hita Karana secara filosofis dan praktis
2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk implementasi hubungan manusia dengan
Tuhan dalam Tri Hita Karana.
3. Mengidentifikasi bentuk-bentuk implementasi hubungan manusia dengan
alam lingkungan dalam Tri Hita Karana.
4. Mengidentifikasi bentuk-bentuk implementasi hubungan manusia dengan
sesamanya dalam Tri Hita Karana.
5. Mengidentifikasi bentuk-bentuk implementasi Tri Hita Karana dalam
kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
1.4 Manfaat
Makalah tentang implementasi Tri Hita Karana dalam kehidupan
bermasyarakat di Indonesia memiliki manfaat yang luas, baik secara teoritis
maupun praktis. Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi
terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang agama,
sosiologi, dan antropologi. Penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang konsep Tri Hita Karana, serta implementasinya dalam
kehidupan bermasyarakat.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Tri Hita Karana berasal dari kata “Tri” yang berarti tiga, “Hita” yang
berarti kebahagiaan dan “Karana” yang berarti penyebab. Dengan demikian
Tri Hita Karana berarti “Tiga penyebab terciptanya kebahagiaan”. Konsep
kosmologi Tri Hita Karana merupakan falsafah hidup umat Hindu yang
sangat tangguh. Falsafah tersebut memiliki konsep yang dapat melestarikan
keaneka ragaman budaya dan lingkungan di tengah hantaman globalisasi
dan homogenisasi. Pada dasarnya hakikat ajaran tri hita karana menekankan
tiga hubungan manusia dalam kehidupan di dunia ini. Ketiga hubungan itu
meliputi hubungan dengan sesama manusia, hubungan dengan alam sekitar,
dan hubungan dengan Tuhan. Setiap hubungan memiliki pedoman hidup
menghargai sesama aspek sekelilingnya. Prinsip pelaksanaannya harus
seimbang, selaras antara satu dan lainnya. Keseimbangan akan tercapai,
apabila manusia mengupayakan dan bahkan menghindari segala tindakan
buruk bagi kehidupan lingkungannya.
4
2.2 Implementasi Hubungan Manusia Dengan Tuhan
a. Ritus keagamaan
b. Ajaran moral
5
c. Filsafat hidup
6
lingkungan tertentu. Manusia dalam kehidupannya selalu memperoleh
bahan keperluan hidup dari lingkungannya. Oleh sebab itu manusia harus
selalu memperhatikan situasi dan kondisi lingkungannya. Lingkungan harus
selalu dijaga dan dipelihara serta tidak dirusak. Akibat pengaruh kehidupan
manusia yang dicekoki kemajuan IPTEK dan budaya global, maka dewasa
ini lingkungan hidup manusia sudah semakin rusak, akibat ulah manusia itu
sendiri.
7
2.4 Implementasi Hubungan Manusia Dengan Sesamanya
a. Gotong royong
b. Toleransi
8
Toleransi mengajarkan untuk menghargai perbedaan, baik perbedaan
agama, suku, ras, maupun budaya.
c. Kerukunan
9
a. Dalam keluarga, orang tua harus mendidik anak-anak mereka dengan
penuh kasih sayang dan tanggung jawab.
10
seperti gotong royong, toleransi, dan kerukunan. Kegiatan-kegiatan
ini bertujuan untuk menciptakan kedamaian dan kerukunan dalam
masyarakat.
c. Aspek lingkungan
Ajaran Tri Hita Karana juga menekankan pentingnya
hubungan manusia dengan alam lingkungan. Implementasi ajaran
ini dalam kehidupan bermasyarakat dapat dilihat dari berbagai
kegiatan pelestarian lingkungan, seperti penanaman pohon,
pengolahan sampah, dan perlindungan hewan. Kegiatan-kegiatan ini
bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam dan kelestarian
lingkungan.
Implementasi ajaran Tri Hita Karana dalam kehidupan
bermasyarakat di Indonesia memiliki banyak manfaat, antara lain:
a. Meningkatkan kualitas spiritual
Implementasi ajaran Tri Hita Karana dapat meningkatkan
kualitas spiritual masyarakat. Masyarakat akan menjadi lebih dekat
dengan Tuhan, lebih memahami makna hidup, dan lebih memiliki tujuan
hidup.
b. Meningkatkan kualitas sosial
Implementasi ajaran Tri Hita Karana juga dapat meningkatkan
kualitas sosial masyarakat. Masyarakat akan menjadi lebih toleran, lebih
menghargai perbedaan, dan lebih saling menghormati.
c. Menjaga kelestarian alam
Implementasi ajaran Tri Hita Karana juga dapat menjaga
kelestarian alam. Masyarakat akan menjadi lebih sadar akan pentingnya
menjaga lingkungan dan melestarikan sumber daya alam.
Dengan demikian, implementasi ajaran Tri Hita Karana dalam
kehidupan bermasyarakat di Indonesia merupakan hal yang penting untuk
mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan bahagia.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ajaran Tri Hita Karana merupakan ajaran agama Hindu yang sangat
penting untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
Ajaran ini mengajarkan tentang pentingnya keseimbangan dalam hubungan
manusia dengan Tuhan, alam lingkungan, dan sesama manusia.
Implementasi ajaran Tri Hita Karana dalam kehidupan
bermasyarakat di Indonesia dapat dilihat dari berbagai aspek, antara lain:
a. Aspek spiritual
Implementasi ajaran Tri Hita Karana dalam aspek spiritual dapat
dilihat dari berbagai kegiatan keagamaan, seperti ibadah, upacara
keagamaan, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kegiatan-kegiatan ini
bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan memohon
perlindungan serta berkah dari Tuhan.
b. Aspek sosial
Implementasi ajaran Tri Hita Karana dalam aspek sosial dapat
dilihat dari berbagai kegiatan sosial, seperti gotong royong, toleransi,
dan kerukunan. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan
kedamaian dan kerukunan dalam masyarakat.
c. Aspek lingkungan
Implementasi ajaran Tri Hita Karana dalam aspek lingkungan
dapat dilihat dari berbagai kegiatan pelestarian lingkungan, seperti
penanaman pohon, pengolahan sampah, dan perlindungan hewan.
Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam dan
kelestarian lingkungan.
Implementasi ajaran Tri Hita Karana dalam kehidupan
bermasyarakat di Indonesia memiliki banyak manfaat, antara lain:
a. Meningkatkan kualitas spiritual
Implementasi ajaran Tri Hita Karana dapat meningkatkan
kualitas spiritual masyarakat. Masyarakat akan menjadi lebih dekat
12
dengan Tuhan, lebih memahami makna hidup, dan lebih memiliki tujuan
hidup.
b. Meningkatkan kualitas sosial
Implementasi ajaran Tri Hita Karana juga dapat meningkatkan
kualitas sosial masyarakat. Masyarakat akan menjadi lebih toleran, lebih
menghargai perbedaan, dan lebih saling menghormati.
c. Menjaga kelestarian alam
Implementasi ajaran Tri Hita Karana dapat menjaga kelestarian
alam. Masyarakat akan menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga
lingkungan dan melestarikan sumber daya alam.
Dengan demikian, implementasi ajaran Tri Hita Karana dalam
kehidupan bermasyarakat di Indonesia merupakan hal yang penting untuk
mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan bahagia.
3.2 Saran
13
c. Menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan damai.
14
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Donder, I Ketut. 2007. Panca Sradha dan Tri Hita Karana: Dasar Filosofis dan
Implementasinya dalam Kehidupan Hindu. Denpasar: Pustaka Larasan.
Sarjana, I Made. 2017. Implementasi Tri Hita Karana dalam Pendidikan. Denpasar:
Pustaka Larasan.
Jurnal/Artikel:
Ary, I Wayan. 2016. "Implementasi Tri Hita Karana dalam Bidang Parhyangan di
Desa Sengkidu Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem". Jurnal
STKIP Agama Hindu Amlapura, 1(1): 1-15.
Lurensius Arliman S, Komnas HAM dan Pelindung Anak Pelaku Tindak Pidana,
Deepublish, Yogyakarta, 2015.
Suarjana, I Made. 2020. "Implementasi Tri Hita Karana dalam Bidang Palemahan
di Desa Budakeling Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar". Jurnal
Pendidikan Agama Hindu, 6(1): 1-10.