Anda di halaman 1dari 32

Makalah

“Manusia dan Pandangan Hidup”

Disusun oleh

1. Abdul Malik (18206244019


2. Aditya Kasana
3. Bintang Sephia Arifany(
4. Shinta Nimastuti (18206244020
5. Syah Dilana Aldi (

Prodi Pendidikan Seni Rupa

Universitas Negeri Yogyakarta

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Manusia Dan Pandangan
Hidup”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Apresiasi Budaya di Universitas Negeri Yogyakarta.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Yogyakarta,12 Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

A.    Latar Belakang..................................................................................................................1


B.    Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C.    Tujuan................................................................................................................................1

BAB II TINJAUAN TEORI.....................................................................................................2

BAB III PEMBAHASAN............................................................................................................5

A.    Pengertian pandangan hidup..................................................................................................5


B.     Cita-cita...........................................................................................................................6
C.     Kebajikan........................................................................................................................6
D.    Usaha atau perjuangan.....................................................................................................7
E.     Keyakinan atau kepercayaan...........................................................................................7
F.     Langkah-langkah berpandangan hidup...........................................................................9
G. Manusia dan Pandangan Hidup.......................................................................................10

BAB IV PENUTUP.....................................................................................................................12

A. Kesimpulan.......................................................................................................................12

B. Saran.................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................13

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya. Dikarenakan
manusia memiliki akal, pikiran dan rasa. Ketiga kekayaan manusia inilah yang membuat
manusia disebut sebagai Khalifah di bumi ini. Tuntutan hidup manusia lebih daripada
tuntutan hidup makhluk lainnya yang membuat manusia harus berpikir lebih maju untuk
memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat jasmani maupun
rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap
hidup.

Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup
dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :

1. Pandangan hidup yang berdasarkan dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma
yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatife kebenarannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian manusia,dan pandangan hidup dan ?
2. Apakah komponen-komponen dari pandangan hidup?
3. Bagaimanakah yang dimaksud dengan manusia dan pandangan hidup?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Apresiasi budaya.
2. Memberi pengetahuan dasar kepada para mahasiswa mengenai masalah manusia dan
pandangan hidup .
3. Mahasiwa dapat mengetahui pentingnya pandangan hidup.
4. Mahasiswa dapat menyebutkan manfaat pandangan hidup.

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Pengertian Manusia

Terdapat banyak definisi menurut para ahli ternama tentang manusia namun
pengertiannya definisi manusia itu sendiri bisa pahami secara bahasa bahwa manusia berasal
dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau
makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat
diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok
(genus) atau seorang individu.

Manusia juga dapat diartikan berbeda-beda baik menurut sudut pandang biologis, rohani,
dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan
sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan
mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti
dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka
juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka
dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat
majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya
untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya
yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif. Manusia adalah
makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan
massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi.

2
Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan
tubuh manusia memang memberi kan petunjuk dari segi intelektua lrelatif.

Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang
menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun
berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan
lingkungan dan tempat tinggalnya.

Dari pandangan pengertian manusia, penggolongan manusia yang paling utama adalah
berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir
entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki
dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa
sebagai wanita. berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil
balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua. penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri
fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama
(penganut agama/kepercayaan, warga negara, anggota partai), hubungan kekerabatan
(keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh;
teman; musuh) dan lain sebagainya.

A. Pengertian Pandangan Hidup

1. Menurut Koentjaraningrat dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy
Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup (World View) adalah nilai-nilai yang dianut oleh
suatu masyarakat yang dipilih secara selekif oleh individu dan golongan di dalam
masyarakat.
2. Menurut Manuel Kaisiepo dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy
Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena
pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.
3. Menurut Lenski dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo
(2000: 90) Pandangan hidup merupakan bagian dari ideologi.

3
Secara umum Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk
membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi
kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan
serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah
dirumuskan.

Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan
kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang
mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua
golongan.

Pandangan hidup tidak sama dengan cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan


hidup erat sekali kaitannya dengan cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari
hidup manusia yang dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan
sekelompok orang atau masyarakat.

Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-
kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti
kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman
Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya
bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.

Pandangan hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya


digunakan sebagai pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan hidup dapat
menjadi pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh
jalan hidupnya menuju tujuan akhir.

4
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pandangan Hidup


Pandangan hidup pasti ada pada diri setiap seorang dan pandangan hidup itu sendiri bersifat
kodrat. Karena ia menentukan masa depan seseorang maka arti pandangan hidup sangat lah perlu
untuk di jelaskan untuk jadi pertimbaan kita untuk menentukan pandangan hidup kita kedepan.
Pandangan hidup sendiri artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan,
pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil
pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Dengan demikian pandangan hidup manusia melalui proses waktu yang lama dan terus
menerus bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang sangat singkat, sehingga hasil
pemikran itu dapat diuji kenyataannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu
sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.

Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup
dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :

1.   Pandangan hidup yang berdasarkan dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya.

2.      Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan
norma yang terdapat pada negara tersebut.

3.    Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatife kebenarannya.

Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha,
keyakinan atau kepercayaan. Keempat unsur tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak bisa
terpisahkan. Cita-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau
peruangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang mebuat

5
manusia makmur,bahagia,damai,tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang
dilandasi keyakinan atau kepercayaan. Keyakinan atau kepercayaan diukur dengan kemampuan
akal. Kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.

B. Cita-cita

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan,
tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa
yang mau di peroleh seseorang pada masa mendatang dan semakin lama semakin tinggi.
Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup
yang akan datang. Apa bila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka
cita-cita itu disebut angan-angan. Dapatkah seseorang mecapai apa yang dicita-citakan,hal itu
tegantung dari tiga faktor. Pertama, manusianya yaitu yang memiliki cita-cita; kedua, kondisi
yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan; dan ketiga,seberapah tinggikah cita-
cita yang hendak dicapai.

a. Faktor Manusia
Merupakan factor yang di pengaruhi oleh seseorang yang mencita-takan sesuatu
yang mungkin terlalu tinggi untuk di capai olehnya ataupun seseorang mencita-citakan
sesuatu tapi orang tersebut tidakmau usaha untuk mencapai cita-cita yang dia inginkan.
b. Faktor Kondisi
Merupakan suatu factor yang menguntungkan atau factor faktor yang menghambat
dengan kata lain (adu bejan).
c. Faktor Tingginya cita-cita
Kadang kalahnya orang tua mengingikan supanya anak-anaknya bias sekolah
tinggi sehinggi bias meraih cita-cita yang setinggi langit. Saya fikir ini kliru karna apa,
karna cita-cita itu banyak faktor-faktor yang mepengaruhi mulai dari faktor manusianya
sampai kondisi. Itu sangat mempengaruhi tercapainya cita-cita tersebut. Sehingga jangan
memaksakan keadaan anak untuk mencapi cita-citanya karna bisa mengganggu jiwa dari
anak tersebut.
C. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama
dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Jadi,

6
kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan
hokum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahsa baik, bertingkah laku baik,
rama tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.

Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Karna tingkah laku
bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri,
sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda.

Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal. Pertama faktor
pembawaan(heriditas) yaitu faktor dari sejak masih dalam kandungan, faktor kedua yaitu
dipengaruhi oleh lingkungan(environment) karna sebagai alam kedua setelah lahir ini sangat
mempengaruhi tingkah laku seseorang dikarenakan lingkuan lah sebagi cara dia untuk
menentukan baik buruknya hidupnya seseorang, faktor ketiga yaitu pengalaman ini
mempengaruhi seseorang untuk bertingkah laku lebih baik karna dia sutah tau gimana jalan
hidupnya yang sudah dia alami selama hidup sebagai pelajaran.

D. Usaha atau perjuangan


Usaha adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras
untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usah. Perjuangan untuk hidup, da ini
suda menjadi kodrat manusia. Tanpa usaha manusia tidak bias hidup sempurna. Orakng bercita-
cita ingin kaya maka ia harus bekerja keras, jika seseorang ingin jadi ilmuan maka ia harus rajin
belajar dan tekun serta memenuhi semua ketentuan akademik.

Kerja keras ada dua yaitu kerja keras otak dan kerja keras tenaga. Otak biasanya digunakan
ilmuan tenagah biasanya di gunakan oleh buruh. Kerja keras pada hakikatnya menghargai dan
meningkatkan harkat dan martabat manusia. Jika seorang pemalas maka dia kan miskin , melarat
dan berarti akan menjatuhkan martabat dia sendiri.

Kemapuan usaha manusia itu berbeda-beda sehingga timbul perbedaan tingkat kemakmuran
antara masnusia tetapi perbedaan itu bisa diatasi karena rasa kebersamaan dan belas kasih ( cinta
kaisih) ketidak samaan itu bias diatasi dengan cara gotong-royong.

E. Keyakinan atau kepercayaan

7
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau
kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran naturalis,
aliran inlektualisme, dan aliran gabungan.

a. Aliran Naturalisme

Hidup manusia itu dihubungkan dengan hubungan gaib yang merupakan kekuatan teringgi.
Kekuatan gaib itu dari natur,natur itu dari tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada tuhan,
natur itulah yang tinggi. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hokum-hukumnya,
secara mutlak dikuasai tuhan. Manusia sebagai mahluk tidak mampu menguasai alam ini, karna
manusia itu lemah. Manusia hanya dapat berusaha tetapi tuhan yang menentukan.

Aliran naturalis berintikan spekulasi, mungkin ada tuhan mungkin juga tidak ada tuhan. Lalu
mana yang benar ? yang benar adalah keyakinan. Jika kita yakin tuhan itu ada , maka kita
katakana tuhan itu ada. Bagi yang tidak ada maka dia anggak tuhan itu natur.

Bagi yang percaya tuhan itu kekuasaan tertinggi dan manusia adalah makluk tuhan maka
manusia mengabdi kepada tuhan berdasarkan ajaran-ajarannya. Ajajran agama itu ada dua
macam.

1. Ajaran dogmatis, agama tuhan yang melalui nabi-nabi dan bersifat mutlak.
2. Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama, yaitu sebagian hasil pemikiran
manusia,sifatnya relatife.

Apabila aliran natiralisme ini di hubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan
manusia itu bermula dari tuhan. Jadi, pandangan hidup dilandasi oleh ajaran-ajaran tuhan melalui
agamanya. Manusia yakin bahwa kebajikan itu dirindhoi oleh tuhan. Pandangan hidup yang
dilandasi keyakinan bahwa tuhanlah kekuasaan tertinggi, yang menentukan segala-galanya
disebut pandangan hidup religious(keagamaan).

Sebaliknya, apabila manusia tidak mengakui adanya tuhan, natur adalah kekuatan
tertinggi, maka keyakinan itu bermula dari kekuatan natur. Pandangan hidupnya dilandasi oleh
kekuatan natur. Manusia yakin bahwa kebajikan adalah kebajikan natur. Pandangan hidup yang
dilandasi oleh kekuatan natur bersifat atheism. Ini disebut pandangan hidup komunis.

8
b. Aliran Intelektualisme

Dasar aliran ini adalah logika, manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia
berpikir. Mana yang benar menurut akal itu lah yang baik.

Apabila aliran ini dihubugkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu
bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang
diterima akal. Benar menurut akal itu lah yang baik.

c. Aliran Gabungan

Apabila kita kaji maka antara dua pandangan hidup ini terdapat perbedaan pokok.
Pandangan hidup sosialisme menekankan pada logika kolektif, sedangkan pandangan hidup
sosialisme mengutamakan logika berfikir dan hati nurani. Pandangan hidup sosialisme tidak
begitu menghiraukan kekuasaan tuhan. Sebaliknya sosialisme relidius kekuasaantuahn begitu
menentukan.

F. Langkah-langkah berpanangan hidup


Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana
kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada
yang perlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada pula
yang memperlakukan sebagai ukuran kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.

Adapun langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yaitu sebagai berikut :

1. Mengenal
Merupakan tahapan pertama untuk mengenal pandangan hidup itu apa.
2. Mengerti
Mengerti kita harus mengerti pandangan hidup apa yang akan kita jalani.
3. Menghayati
Sama halnya memperoleh gambara pandangan hidup kita itu kayak apa model dan
bentuknya.
4. Meyakini
Yakin bahwa pandangan hidup kita itu baik untuk kdepannya.
5. Mengabdi

9
Ini sangat baik karna ini bias kita berikan pandangan hidup kita yang baik kebada orang
lain.
6. Mengamankan
Mengamankan pandangan hidup kita yang baik agar tidak di ubah oleh orang lain.

G. Manusia dan pandangan hidup

A. Hakikat Manusia

Dalam pikiran dan perasaan manusia, ada beberapa faktor penting yang harus
menjadikan manusia sebagai makhluk yang berakal, yakni :

1. Pandangan Hidup

Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing


kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi
kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan
aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang
telah dirumuskan.Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti
cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah
yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan
semua golongan.Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai
dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-
citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun
kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya
mengarah pada hal-hal yang bersifat negative.Disinilah peranan pandangan hidup
seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan
memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak
sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan,
tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.

Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung
kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan,

10
mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya
kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :

 Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.


 Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
 Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
 Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam
pandangan hidupnya. Atau sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.

Pandangan hidup tidak sama dengan cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan hiup erat
sekali kaitannya dengan cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia
yang dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan sekelompok orang atau
masyarakat.

Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang
pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan
berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985)
berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi
dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.

Pandangan hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya digunakan
sebagai pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan hidup dapat menjadi
pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan
hidupnya menuju tujuan akhir.

11
BAB IV

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Pandangan hidup adalah  gagasan atau pertimbangan yang menjadi pedoman, pegangan,
arahan, petunjuk untuk hidup.  Gagasan itu dapat diterima oleh akal manusia dan dapat diakui
kebenarannya sehingga , manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pedoman, pegangan,
arahan, petunjuk yang disebut pandangan hidup. Pandangan hidup cenderung diikat dengan nilai-
nilai sehingga berfungsi sebagai pelengkap nilai-nilai dalam pembenaran atau rasionalisasi nilai.

Pandangan hidup terdiri dari atas cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Dengan  cita-cita
manusia mempunyai kehendak untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan dan tujuan hidup,
Akan tetapi Allah yang menentukannya. Pandangan hidup sangat erat kaitannya dengan
kebajikan. Karena pada esensinya pandangan hidup merupakan pembenaran dan rasionalisasi
dari nilai. Untuk mewujudkan sebuah pandangan hidup  harus dilandasi dengan sikap hidup yang
positif.

Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan diri manusia itu.
Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan dengan
makhluk lainnya. Satu diantar keunggulan manusia tersebut ialah pandangan hidup. Disatu
pihak manusia menyadari bahwa dirinya lemah, dipihak lain menusia menyadari kehidupannya
lebih kompleks.

B.     Saran

Melalui kesempatan ini ada beberapa saran yang akan kami sampaikan, saran tersebut sebagai
berikut:

12
a) Tanamkan pandangan hidup atau prinsip hidup pada anak sejak dini agar mereka kelak
menjadi manusia yang bijak dan berwatak mulia.
b) Baiknya seorang manusia memegang teguh pandangan hidup yang dimilikinya agar dalam
kehidupannya selalu melakukan kebajikan.

13
DAFTAR PUSTAKA

- Sulaeman, M. Munandar. 2007. Ilmu Budaya Dasar-Suatu Pengantar. Bandung: PT


Refika Aditama
- http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab8-
manusia_dan_pandangan_hidup.pdf
- http://www.definisi-pengertian.com/2015/12/pengertian-manusia-definisi-menurut-
ahli.html

14
BAB II

A. PENGERTIAN
Pengertian Manusia Serta Definisi Manusia Menurut Para Ahli :
Terdapat banyak definisi menurut para ahli ternama tentang manusia namun
pengertiannya definisi manusia itu sendiri bisa pahami secara bahasa bahwa manusia berasal
dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau
makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat
diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok
(genus) atau seorang individu.
Manusia juga dapat diartikan berbeda-beda baik menurut sudut pandang biologis, rohani,
dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan
sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan
mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti
dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka
juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka
dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat
majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk
membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya
yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan,
mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam
sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif. Manusia adalah makhluk yang terbukti
berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa
tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah
pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang
memberi kan petunjuk dari segi intelektua lrelatif.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang
menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun
berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan
lingkungan dan tempat tinggalnya.

15
Dari pandangan pengertian manusia, penggolongan manusia yang paling utama adalah
berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir
entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki
dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa
sebagai wanita. berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik,
pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua. penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik
(warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama
(penganut agama/kepercayaan, warga negara, anggota partai), hubungan kekerabatan
(keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh;
teman; musuh) dan lain sebagainya.
Manusia sebagai makhluk social, artinya manusia hanya akan menjadi apa dan siapa
bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak bisa hidup sendirian, sebab jika hanya
sendirian ia tidak “menjadi” manusia. Dalam pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi
yangbermacam-macam. Di satu sisi ia menjadi anak buah, tetapi di sisi lain ia adalah
pemimpin. Di satu sisi ia adalah ayah atau ibu, tetapi di sisi lain ia adalah anak. Di satu sisi ia
adalah kakak, tetapi di sisi lain ia adalah adik. Demikian juga dalam posisi guru dan murid,
kawan dan lawan, buruh dan majikan, besar dan kecil,mantu dan mertua dan seterusnya. .
Dalam hubungan antar manusia (interpersonal), ada pemimpin yang sangat dipatuhi dan
dihormati
Rakyatnya, ada juga yang hanya ditakuti bukan dihormati, begitupunguru atau orang tua,
ada yang dipatuhi dan dihormati , ada juga orang tua dan guru yang tidak dipatuhi dan tidak
pula dihormati. Mengapa terjadi demikian.
Ada tiga teori yang dapat membantu menerangkan model dan kualitas hubungan antar
manusia itu:
1. Teori Transaksional (model Pertukaran Sosial)
Menurut teori ini, hubungan antar manusia (interpersonal) itu berlangsung
mengikuti kaidah transaksional, yaitu apakah masing-masing merasa memperoleh
keuntungan dalam transaksinya atau malah merugi. Jika merasa memperoleh
keuntungan maka hubungan itu pastimulus, tetapi jika merasa rugi maka hubungan itu
akan terganggu , putus, atau bahkan berubah menjadi permusuhan.

16
Demikian juga rakyat dan pemimpin, suami- isteri, mantu – mertua direktur-anak
buah, guru-murid, mereka berfikir; kontribusi mereka sebanding dengan keuntungan
yang diperoleh atau malah rugi. Demikian juga hubungan antara daerah dengan pusat,
antara satu entitas dengan entitas lain.
2. Teori Peran
Menurut teori ini, sebenarnya dalam pergaulan sosial itu sudah ada skenari yang
disusun oleh masyarakat, yang mengatur apa dan bagaimana peran setiap orang dalam
pergaulannya. Dalam skenario itu sudah `tertulis” seorang Presiden harus bagaimana,
seorang gubernur harus bagaimana, seorang guru harus bagaimana, murid
harusbagaimana. Demikian juga sudah tertulis peran apa yang harus dilakukan oleh
suami, isteri, ayah, ibu, anak, mantu, mertua dan seterusnya. Menurut teori ini, jika
seseorang mematuhi skenario,maka hidupnya akan harmoni tetapi jika menyalahi
skenario, maka ia akan dicemooh oleh penonton dan ditegur sutradara. Dalam era
reformasi sekarang ini nampak sekali pemimpin yang menyalahi scenario sehingga
sering didemo public
3. Teori Permainan
Menurut teori ini, klassifikasi manusia itu hanya terbagi tiga, yaitu anak-anak,
orang dewasa dan orang tua. Anak-anak itu manja, tidak ngerti tanggungjawab, dan
jika permintaanya tidak segera dipenuhi ia akan nangis terguling-guling atau
ngambek. Sedangkan orang dewasa, ia lugas dan sadar akan tanggungjawab, sadar
akibat dan sadar resiko. Adapun orang tua, ia selalu memaklumi kesalahan orang lain
dan menyayangi mereka. Tidak ada orang yang merasa aneh melihat anak kecil
menangis terguling-guling ketika minta eskrim tidak dipenuhi, tetapi orang akan
heran jika ada orang tua yang masih kekanak-kanakan. Suasana rumah tangga juga
ditentukan oleh bagaimana kesesuaian orang dewasa dan orang tua dengan sikap dan
perilaku yang semestinya ditunjukkan. Jika tidak maka suasana pasti runyam.
Demikian juga hubungan antara pusat dan daerah, antaraatasan dan bawahan. Aparat
Pemerintah mestilah bersikap dewasa, Presiden dan Ketua MPR mestilah jadi orang
tua.
Adapun pendapat para ahli mengenai definisi atau pengertian manusia adalah
sebagai berikut :

17
a. NICOLAUS D. & A. SUDIARJA : Manusia adalah bhineka,tetapi tunggal. Bhineka
karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani
merupakan satu barang
b. ABINENO J.I : Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada
atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"
c. UPANISADS : Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran,
dan prana atau badan
d. OMAR MOHAMMADAL-TOUMY AL-SYAIBANY : Manusia adalah mahluk yang
paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang
memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi
faktor keturunan dan lingkungan.
e. SOKRATES : Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan
kuku datar dan lebar.
f. KEES BERTENS : Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang
kesatuannya tidak dinyatakan.
g. I WAYAN WATRA : Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya,
yaitu cipta, rasa dan karsa.
h. ERBE SENTANU : Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa
dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan
mahluk yang lain.
i. PAULA J. C & JANET W. K : manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna
dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu
serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai
kemungkinan.
j. Para pengulas terdahulu, tidak mampu melihat adanya gagasan, bahwa bentuk manusia
bisa jadi telah mengalami transformasi. Meskipun demikian, mereka berkehendak untuk
mengakui bahwa perubahan-perubahan mungkin saja benar-benar telah terjadi dan
mereka mengakui kemajuan tahapan-tahapan disepanjang perkembangan embrionik,
suatu gejala yang biasa teramati pada seluruh kurun waktu dalam sejarah. Meskipun
demikian hanya pada masa kita inilah, sains modern mengizinkan kita untuk sepenuhnya

18
memahami arti ayat-ayat al-qur’an yang menunjuk kepada tahapan-tahapan berurutan
dari perkembangan embrionik di dalam rahim.

Pada saat ini memang kita bisa bertaya-tanya apakah perujukan-perujukan yang ditujukan
kepada tahap-tahap berurutan dari perkembangan manusia, paling ridak pada beberapa ayat,
tidak melampaui sekadar pertumbuhan embrionik sedemikian, sehingga mencakup
transformasi-transformasi morfologi manusia yang terjadi selama berabad-abad. Kemajuan
perubahan-perubahan itu telah secara resmi dibuktikan oleh palenteologi dan buktinya sangat
banyak sehingga tidak perlu lagi untuk mempertanyakannya.

Para penafsir al-qur’an terdahulu barang kali tak punya firasat bakal adanya penemuan-
penemuan pada berabad-abad kemudian. Mereka hanya bisa memandang ayat-ayat khusus
ini dalam konteks perkembangan embrio, tak ada alternatif lain pada masa itu.

Kemudian tibalah bom darwin yang melalui pemuntiran terang-terangan teori darwin
oleh para pengikut awalnya mengekstrapolasikan pengertian tentang suatu evolusi yang bisa
diterapkan atas manusia, meskipun tingkat evolusinya belum lagi dibuktikan di dalam dunnia
hewan. Dalam hal darwin teori tersebut di dorong sampai ke tingkat ekstrim sedemikian
sehingga para penelliti mengklaim sebagai telah memiliki bukti bahwa manusia berasal dari
kera suatu gagasan yang bahkan pada masa sekarang, tak seorang ahli paleontologi terhormat
sekalipun membuktikannya. Meski demikian rerdapat satu jurang yang sangat senjang di
antara konsep tentang manusia yang berasal dari kera.

Pada dasarnnya ada tiga aspek pokok dalam diri manusia yaitu fisik, mental dan spiritual.
Aspek fisik merupakan segala hal yang dapat dirasakan oleh panca indra manusia. Aspek
mental yang membedakan manusia dengan dengan makhluk lain. Dengan adanya mental
manusia dapat berfikir, mempertimbangkan dan mengambil keputusan untuk suatu
permasalahan. Sedangkan spiritual dapat diibaratkan sebagai navigator kehidupan. Dia yang
akan memberikan warna dan arah dari kehidupan yang dijalani manusia.

Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup


(living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan
secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan
vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala

19
seoang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh kaena itu ia
menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu tergantikan. Dari sana
timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk
membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia
membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber dari lingkungan.

Oleh karena itu lingkungan mempunyai pengaruh besar terhadap manusia itu sendiri, hal
ini dapat dilihat pada gambar siklus hubungan manusia dengan lingkungan

Dalam ekosistem terdapat komponen biotik dan abiotik. Komponen abiotik pada
umumnya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup
diantaranya :

1. Tanah merupakan tempat hidup bagi tumbuh-tumbuhan, dimana tumbuh-tumbuhan


memperoleh bahan makanan atau mineral untuk kebutuhan hidupnya.
2. Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer. Oksigennya diperlukan untuk bernafas
sedangkan gas karbon dioksidanya diperlukan tumbuhan untuk proses fotosintesis.
3. Air digunakan sebagai tempat tinggal makhluk hidup yang hidup di air serta
dimanfaatkan untuk minum makhluk hidup.
4. Cahaya, terutama cahaya matahari banyak mempengaruhi keadaan makhluk-makhluk
hidup.

Kesimpulan :

Dari penjelasan dia atas dapat di simpulkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang
senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi
dengan manusia yang lain.

Sumber:

http://www.definisi-pengertian.com/2015/12/pengertian-manusia-definisi-menurut-ahli.html

20
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

B. Hakikat Manusia

Dalam pikiran dan perasaan manusia, ada beberapa faktor penting yang harus menjadikan
manusia sebagai makhluk yang berakal, yakni :

2. Pandangan Hidup

Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan
jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu,
masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang
harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.

Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran,
sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan
pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.

Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang
paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda.
Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal
mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negative.

Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan
pelindung seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang
tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah,
hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.

Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung
kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan,

21
mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya
kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :

 Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.


 Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
 Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
 Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam
pandangan hidupnya. Atau sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.

Pandangan hidup tidak sama dengan cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan hiup erat
sekali kaitannya dengan cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia
yang dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan sekelompok orang atau
masyarakat.

Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang
pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan
berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985)
berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi
dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.

Pandangan hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya digunakan
sebagai pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan hidup dapat menjadi
pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan
hidupnya menuju tujuan akhir.

3. Cita-Cita

Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup. Cita-cita, kebajikan dan
sikap hidup itu tak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Dalam kehidupannya
manusia tidak dapat melepas diri dari cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu.

Orang tua selalu menimang-nimang anaknya sejak masih bayi agar menjadi dokter,
insinyur, dan sebagainya. Ini berarti bahwa sejak anaknya lahir, bahkan sejak dalam
kandungan, orang tua telah berangan-angan agar anaknya itu mempunyai jabatan atau profesi
yang biasanya tak tercapai oleh orang tuanya.
22
Selain dari itu, pada setiap kelahiran bayi, do’a yang di ucapkan oleh family atau handai
taulan biasanya berbunyi : “ Semoga kelak menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa,
agama, dan berbakti kepada orang tua.

Karena itu wajarlah apabila cita-cita, kebajikan, dan pandangan hidup merupakan bagian
hidup manusia. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa
sikap hidup. Sudah tentu kadar atau tingkat cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup itu berbeda-
beda bergantung kepada pendidikan, pergaulan, dan lingkungan masing-masing.

Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita
sering kali diartikan sebagai angan-angan, keinginan, kemauan, niat atau harapan. Cita-cita
itu penting bagi manusia, karena adanya cita-cita menandakan kedinamikan manusia.Ada
tiga kategori keadaan hati seseorang yakni lunak, keras,dan lemah, seperti :

 Orang yang berhati keras, biasanya tak berhenti berusaha sebelum cita-citanya tercapai.
Ia tidak menghiraukan rintangan, tantangan, dan segala esulitan yang dihadapinya. Orang
yang berhati keras biasanya juga mencapai hasil yang gemilang dan sukses hidupnya.
 Orang berhati lunak biasanya dalam usaha mencapai cita-citanya menyesuaikan diri
dengan situasi dan kondisi. Namun ia tetap berusaha mencapai cita-cita itu. Karena,
biarpun lambat ia akan berhasil juga mencapai cita-citanya
 Orang yang berhati lemah biasanya mudah terpengaruh oleh situasi dan kondisi. Bila
menghadapi kesulitan cepat-cepat ia berganti haluan dan berganti keinginan.

4. Kebajikan

Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai
dengan norma- norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya
manusia itu baik dan makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung
berbuat baik. Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu :

Manusia sebagai pribadi, Yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati. Suara hati
itu semacam bisikan dalam hati untuk menimbang perbuatan baik atau tidak. Jadi suara hati

23
itu merupakan hakim terhadap diri sendiri. Suara hati sebenarnya telah memilih yang baik,
namun manusia seringkali tidak mau mendengarkan.

Manusia sebagai anggota masyarakat, Yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati
masyarakat. Suara hati manusia adalah baik, tetapi belum tentu suara hati masyarakat
menganggap baik. Sebagai anggota masyarakat, manusia tidak dapat membebaskan diri dari
kemasyarakatan.

Manusia sebagai makhluk tuhan, manusia pun harus mendengarkan suara hati Tuhan.
Suara Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan perbuatan
yang tidak baik. Jadi, untuk mengukur perbuatan baik dan buruk, harus kita dengar pula
suara Tuhan atau Kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan berbentuk Hukum Tuhan atau Hukum
agama.

Jadi, kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati
masyarakat, dan Hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik,
bertingkah laku baik, ramah-tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak
merangsang bagi yang melihatnya.

Namun ada pula kebajikan semu, yaitu kejahatan yang berselubung kebajikan. Kebajikan
semu ini sangat berbahaya, karena pelakunya orang-orang munafik yang bermaksud mencari
keuntungan diri sendiri.

5. Sikap Hidup

Sikap hidup ialah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Apakah kita mempunyai
sikap yang positif atau yang negatif. Apakah kita mempunyai sikap optimis atau pesimis?
Atau apakah kita mempunyai sikap yang apatis?.

Sikap itu ada didalam hati kita dan hanya kitalah yang tahu.orang lain hanya baru tahu
setelah kita bertindak. Sikap itu penting, setiap manusia mempunyai sikap dan sudah tentu
tiap-tiap orang berbeda sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai kemauan yang membentuknya.

Sikap dapat juga berubah karena situasi, kondisi, dan lingkungan. Dalam menghadapi
kehidupan, manusia selalu menghadapi manusia lain atau menghadapi sekelompok manusia.

24
Ada beberapa sikap etis dan non etis. Sikap etis disebut juga sikap positif, dan sikap non etis
disebut juga sikap negatif.

Ada tujuh sikap etis, yaitu :

1) sikap lincah - sikap arif


2) sikap rendah hati - sikap berani
3) sikap tenang - sikap halus
4) dan sikap bangga

Sikap non etis atau sikap negatif, yaitu :

1) sikap kaku - sikap takut


2) sikap gugup - sikap kasar
3) sikap angkuh - sikap dan sikap rendah diri

Sikap-sikap ini harus dijauhkan dari diri pribadi-pribadi., karena sangat merugikan baik
bagi pribadi masing-masing maupun bagi kemajuan bangsa.

C. Manusia Dan Pandangan Hidup

Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawaciri tersendiri akan diri manusia
itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan dengan
makhluk lainnya. Satu diantar keunggulan manusia tersebut ialah pandangan hidup. Disatu
pihak manusia menyadari bahwa dirinya lemah, dipihak lain menusia menyadari
kehidupannya lebih kompleks.

Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya.
Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu
mengintai dirinya, baik yang fisik maupun non fisik. Seperti penyakit, bencana alam,
kegelisahan, ketakutan, dan sebagainya.

Selain itu manusia sadar pula bahwa kehidupannya itu lain bila dibandingkan dengan
kehidupan makhluk lain. Sadar pula bahwa dibalik kehidupan ini ada kehidupan lain yang
diyakini lebih abadi. Lebih yakin lagi bahwa kehidupan lain itu bahkan merupakan
kehidupan yang sesungguhnya.

25
Disana setiap manusia akan mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan selama hidup
didunia. Manusia tahu benar bahwa baik dan buruk itu akan memperoleh perhitungan, maka
manusia akan selalu mencari sesuatu yang dapat menuntunnya kearah kebaikan dan
menjauhkan diri dari keburukan.

Akhirnya manusia menemukan apa yang disebut “ sesuatu dan kekuatan diluar dirinya “.
Ternyata keduanya adalah “ Agama dan Tuhan “. Dengan demikian bahwa pandangan hidup
merupakan masalah yang asasi bagi manusia. Sayangnya tidak semua manusia yang
memahaminya, sehingga banyak orang yang memeluk suatu agama semata-mata atas dasar
keturunan. Akibatnya banyak orang yang beragama hanya pada lahirnya saja dan tidak
sampai batinnya. Atau yang sering dikenal dengan agama KTP. Padahal urusan agama adalah
urusan akal, seperti dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam satu hadistnya : Agama
adalah akal, tidak ada agama bagi orang-orang yang tidak berakal.”

Maksud Nabi Muhammad SAW tersebut ialah agar manusia dalam memilih suatu agama
benar-benar berdasarkan pertimbangan akalnya, dan bukan semata-mata karena asas
keturunan. Hal ini ditegaskan oleh firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat-236 yang
artinya :

“ Tidak ada paksaan untuk memasuki sesuatu agama, sesungguhnya telah jelas antara
jalan (agama) yang benar dan jalan (agama) yang salah.”

Ternyata, pandangan hidup sangat penting. Baik untuk kehidupan sekarang maupun
kehidupan di akhirat. Dan sudah sepantasnya setiap manusia memilikinya. Maka pilihan
pandangan hidup harus betul-betul berdasarkan pilihan akal bukan sekedar ikut-ikutan saja.

Perlu kita sadari bahwa baik Tuhan maupun agama bagi kita adalah suatu kebutuhan.
Bukan kebutuhan sesaat seperti makan, minum, tidur, dan sebagainya. Melainkan kebutuhan
yang terus menerus dan abadi. Sebab setiap saat kita memerlukan perlindungan Allah SWT
dan petunjuk agama sampai diakhir nanti.

Firman Allah SWT yang artinya :

26
“ Kamilah pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat ; didalamnya kamu
memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula apa yang kamu minta.”
(QS.Fushilat : 31).

KESIMPULAN

1. Hakikat Manusia

Dalam pikiran dan perasaan manusia, ada beberapa faktor penting yang harus
menjadikan manusia sebagai makhluk yang berakal, yakni :

a. Pandangan Hidup
b. Cita-Cita
c. Kebajikan
d. Sikap Hidup
2. Manusia Dan Pandangan Hidup

Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawaciri tersendiri akan diri manusia
itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan
dengan makhluk lainnya. Satu diantar keunggulan manusia tersebut ialah pandangan hidup.
Disatu pihak manusia menyadari bahwa dirinya lemah, dipihak lain menusia menyadari
kehidupannya lebih kompleks.

27
DAFTAR PUSTAKA

Azra, Azumardi. Tt. Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta: Team
ICCE UIN

Al-Qur’an Dan Terjemah. 2008. DEPAG RI

Team Educatif HTS. 2008. Modul Kewarganegaraan. Surakarta: CV. Hayati Tumbuh Subur.

Raymond Aron. 2009. Kebebasan Dan Martabat Manusia. Bandung : Yayasan Cibor Ind

28

Anda mungkin juga menyukai