Anda di halaman 1dari 10

TANTANGAN DAN MASA DEPAN ILMU

DISUSUN
OLEH :
JHONI AFRIYANSYAH
NIM. 1751066

DOSEN : PUSITA DEVI, M.Pd

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BATURAJA
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah karena
berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Kami menyadari bahwa kami tidak dapat menyusun makalah ini tanpa ada
bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak.
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu karena itu kami dengan senang hati
menerima saran maupun kritik uang sifatnya menbangun untuk perbaikan
selanjutnya.
Akhir kata kami penulis mohon maaf apabila ada kekurangan dalam
pembuatan makalah ini,semoga makalah yang telah dibuat dapat bermanfaat bagi
semua pembaca.

Baturaja, Januari 2018

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................


KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan ............................................................... 1
C. Rumusan Masalah .................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Kemajuan Ilmu dan Krisis Kemanusian ............................... 2
B. Agama, Ilmu dan Masa Depan Manusia ............................... 2

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................ 6
B. Saran ...................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 7


1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya, setiap ilmu memiliki dua macam objek, yaitu objek
material dan objek formal. Objek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran
penyelidikan, seperti tubuh manusia adalah objek material ilmu kedokteran.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dan cenderung
meniru budaya barat bisa jadi menciptakan sebuah alienasi budaya.Orang merasa
asing dengan budayanya sendiri. Kemajuan-kemajuan memungkinkan banyaknya
pilihan (multiple options) dan membuka kesempatan tumbuhnya materialisme dan
rasionalisme dengan luar biasa. Tuntutan hidup begitu tinggi.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai tugas Mata Kuliah
Filsafat Ilmu. Adapun judul yang diangkat dalam makalah ini yaitu “Tantangan
Dan Masa Depan Ilmu”.
Tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu untuk membantu para
mahasiswa kedepan agar dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan masukan
tentang bagaimana, apa pengertian, serta konteks yang berhubungan dengan
tantangan dan masa depan ilmu.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan membatasi permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana Kemajuan Ilmu dan Krisis Kemanusiaan ?
2. Apa Hubungan Antara Agama, Ilmu dan Masa Depan Manusia ?
Dalam Makalah ini akan membahas :
1. Kemajuan Ilmu dan Krisis Kemanusiaan
2. Agama, Ilmu dan Masa Depan Manusia
2

BAB II
PENDAHULUAN

A. KEMAJUAN ILMU DAN KRISIS KEMANUSIAAN


1. Pengertian Ilmu
Kata ilmu berasal dari bahasa Arab “Alima-ya’lamu, dan science dari
bahasa Latin Scio, scrie artinya to know. Sinonim yang paling akurat dalam
bahasa Yunani adalah epitisteme. Sedangkan secara terminology ilmu atau
science adalah semacam pengetahuan yang mempunyai cirri-ciri, tanda-tanda dan
syarat-syarat tertentu. Menurut ensiklopedia pengertian ilmu adalah “Ilmu
pengetahuan yaitu suatu system dari pelbagai pengetahuan yang masing-masing
mengenai suatu lapangan pengetahuan tertentu, yang disusun sedemikian rupa
menurut asas-asas tertentu, sehingga menjadi kesatuan suatu system dari pelbagai
pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan yang
dilakukan secara teliti dengan memakai metode tertentu.
Dalam masyarakat beragama, ilmu adalah bagian yang tak terpisahkan dari
nilai-nilai ketuhanan karena sumber ilmu yang hakiki adalah dari Tuhan.. Pada
waktu yang bersamaan, daya pikir tersebut menjadi bagian yang tak dapat
dipisahkan dari keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan. Sehingga dia tidak
hanya bertanggung jawab kepada sesama manusia, tetapi juga kepada pencipta-
Nya.

B. AGAMA, ILMU DAN MASA DEPAN MANUSIA


1. Pengertian Agama
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip
kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama
lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan
kepercayaan tersebut. Kata “agama” berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang
berarti “tradisi”. Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi
yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang
berarti “mengikat kembali”. Maksudnya dengan berReligi, seseorang mengikat
dirinya kepada Tuhan (wikipedia.com).
3

2. Pengertian Masa Depan


Menurut tinjauan istilah masa depan ialah suatu masa atau kondisi yang
berada di depan manusia, akan tetapi kondisi tersebut biasanya digunakan untuk
waktu yang panjang, mungkin juga tidak terbatas dan kadang-kadang masih
bersifat abstrak. Masa depan untuk jangka pendek biasanya digunakan istilah
besok, besok lusa, bulan depan atau tahun depan.
Pengertian masa depan ini bergeser lagi ketika digunakan kepada para orang
yang sudah memasuki masa tua, orientasinya sekarang kepada masa kehidupan
setelah kematian, sehingga mereka lebih mengkonsentrasikan diri pada aktifitas
ibadah sebagai bekal akhirat.
a. Pentingnya Agama bagi Manusia
. Pengertian agama yang lain yaitu agama sebagai seperangkat upacara
yang diberi rasionalisasi melalui mitos dan menggerakkan kekuatan-kekuatan
supranatural dengan tujuan untuk mencapai atau menghindari terjadunya
perubahan keadaan pada manusia atau alam semesta (Sare, 2007).
Agama memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi sosial dan fungsi
psikologis. Secara psikologis, agama dapat mengurangi kegelisahan manusia
dengan memberikan penerangan tentang hal-hal yang tidak diketahui dan tidak
dimengerti olehnya di dalam kehidupan sehari-hari, sehingga lebih mudah
dimengerti, misalnya tentang kematian. Ditinjau secara sosial, agama mempunyai
sanksi bagi seluruh perilaku manusia yang beraneka ragam. Agama juga
menanamkan pengertian tentang kebaikan dan kejahatan dengan memberikan
semacam pedoman tentang perilaku hidup dan berinteraksi. Dalam hal ini, agama
dapat dikatakan sebagai pemelihara ketertiban sosial. Selain itu, agama juga
sebagai alat yang efektif untuk meneruskan tradisi lisan dalam sebuah masyarakat
(Sare, 2007).
b. Pentingnya Peran Manusia Terhadap Agama
Bagi kebanyakan manusia, kerohanian dan agama memainkan peran utama
dalam kehidupan mereka. Sering dalam konteks ini, manusia tersebut dianggap
sebagai “orang manusia” terdiri dari sebuah tubuh, pikiran, dan juga sebuah roh
atau jiwa yang kadang memiliki arti lebih daripada tubuh itu sendiri dan bahkan
kematian. Seperti juga sering dikatakan bahwa jiwa (bukan otak ragawi) adalah
4

letak sebenarnya dari kesadaran (meski tak ada perdebatan bahwa otak memiliki
pengaruh penting terhadap kesadaran). Keberadaan jiwa manusia tak dibuktikan
ataupun ditegaskan; konsep tersebut disetujui oleh sebagian orang dan ditolak
oleh lainnya. Juga, adalah perdebatan di antara organisasi agama mengenai
benar/tidaknya hewan memiliki jiwa; beberapa percaya mereka memilikinya,
sementara lainnya percaya bahwa jiwa semata-mata hanya milik manusia, serta
ada juga yang percaya akan jiwa kelompok yang diadakan oleh komunitas hewani
dan bukanlah individu.

c. Peran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bagi Kehidupan Manusia


Perkembangan sejarah manusia selalu diwarnai oleh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang melingkupinya. Hal ini tentunya berbanding
lurus dengan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Teknologi adalah sarana yang digunakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya.
Bahkan secara lebih komprehensif, ilmu pengetahuan dan teknologi juga
dimanfaatkan pemerintah dalam menunjang pembangunannya. Puncaknya,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan saja membantu manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.Perkembangan ilmu
pengetahuandan teknologi dapat menaikkan kualitas manusia dalam
keterampilandan kecerdasannya untuk meningkatkan kemakmuran serta
inteligensimanusia.Lebih jauh, ilmu pengetahuan dan teknologi berhasil
mendatangkan kemudahan hidup bagi manusia (Mas’ud dan Paryono, 1998).

d. Peran Manusia Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Perkembangan sejarah manusia selalu diwarnai oleh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang melingkupinya. Hal ini tentunya berbanding
lurus dengan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Dan teknologi adalah sarana yang digunakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Secara definitif, ilmu adalah pengetahuan yang membantu manusia
dalam mencapai tujuan hidupnya. Maka, patutlah dikatakan, bahwa peradaban
manusia sangat bergantung kepada ilmu dan teknologi.
5

e. Hubungan Agama, Ilmu, Teknologi, dan Kebudayaan


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di satu sisi
memang berdampak positif, yakni dapat memperbaiki kualitas hidup manusia.
Berbagai sarana modern industri, komunikasi, dan transportasi, misalnya, terbukti
amat bermanfaat. Tapi di sisi lain, tidak jarang iptek berdampak negatif karena
merugikan dan membahayakan kehidupan dan martabat manusia.
Di sinilah, peran agama sebagai pedoman hidup menjadi sangat penting
untuk ditengok kembali. Dapatkah agama memberi tuntunan agar kita
memperoleh dampak iptek yang positif saja, seraya mengeliminasi dampak
negatifnya semiminal mungkin. Pola hubungan pertama adalah pola hubungan
yang negatif, saling tolak. Apa yang dianggap benar oleh agama dianggap tidak
benar oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.

f. Posisi Agama Dalam Pengembangan Ilmu


Dalam masyarakat beragama (Islam), ilmu adalah bagian yang tak
terpisahkan dari nilai-nilai ketuhanan karena sumber ilmu yang hakiki adalah dari
Tuhan. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya dibandingkan
dengan mahluk yang lain, karena manusia diberi daya berfikir, daya berfikir inilah
yang menemukan teori-teori ilmiah dan teknologi. Pada waktu yang bersamaan,
daya pikir tersebut menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan dari keberadaan
manusia sebagai mahluk Tuhan. Sehingga dia tidak hanya bertanggung jawab
kepada sesama manusia, tetapi juga kepada pencipta-Nya.
Agama mengajar seseorang untuk hidup bertujuan. Tujuan beragama
adalah untuk menjamin / mendapatkan kesejahteraan di akhirat dalam kepatuhan
di dunia. Setiap amalan yang dilakukan di dunia harus berada di atas landasan
yang diridhai oleh Allah. Jika perkembangan ilmu dan teknologi di atas landasan
ini, maka sudah tentu perkembangan ilmu dan teknologi tidak akan merusak bumi
karena setiap perkembangan ilmu dan teknologi dirancang dengan teliti.
Seandainya ini terlalu bersifat idealistik, setidaknya ia dapat meminimalkan
dampak negatif yang timbul karena perkembangan ilmu dan teknologi tersebut,
pastinya dilakukan secara berhati-hati untuk memelihara kepentingan alam.
6

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu pengetahuan itu ialah hasil usaha pemahaman manusia yang disusun
dalam suatu system mengenai hukum-hukum tentang hal ikhwal yang
diselidikinya (alam, manusia, dan juga agama) sejauh yang dapat dijangkau daya
pemikiran manusia yang dibantu penginderaannya, yang kebenarannya diuji
secara empiris, riset dan eksperimen.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa perkembangan peradaban manusia yang
ada pada saat ini merupakan bentuk desakan dari pengaruh berkembangnya aspek-
aspek kehidupan di masa lalu. Manusia dengan alam pikirannya selalu melahirkan
inovasi baru yang pada akhirnya memberikan efek saling tular serta membentuk
sikap tertentu pada lingkungannya. Fenomena ini akan membawa kita kepada
masa depan manusia yang berbeda dan lebih kompleks.
Untuk mencapai sasaran tersebut maka perlu dilakukan suatu upaya bahwa
dalam mempelajari ilmu pengetahuan dan menggunakan teknologi setiap
individu perlu ditanamkan nilai-nilai moral( agama), sehingga ilmu pengetahuan
dan teknologi dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia tersebut, tidak
bebas nilai atau sekuler. Agar perkembangan ilmu yang ada tidak menimbulkan
krisis pada kemanusiaan terutama mengenai kemerosotan agama yang mencakup
nilai etika, moral, norma yang ada, dan agar perkembangan ilmu itu sendiri dapat
menjadi manfaat bagi kehidupan dalam segala bidang.

B. Saran
Makalah ini tidak lepas dari kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran
yang sangat membangun dalam penulisan makalah ini sangat penulis butuhkan.
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada mahasiswa agar dapat memahami
mengenai tantangan dari perkembangan ilmu dan masa depan kita menyangkut
perkembangan ilmu tersebut . Sehingga diharapkan dapat menambah pengetahuan
sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan.
7

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, Sutarjo. 1983. Problematika Perkembangan Ilmu Pengetahuan.


Yogyakarta. Kanisius
Bakhtiar A. 2007. Filsafat Ilmu. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada
Mangunwijaya YB. 1999. Pasca Indonesia Pasca Einstein; Eseiesei Tentang
Kebudayaan IndonesiaAbad ke-21. Yogyakarta. Kanisius
http://sites.google.com/site/filsafatindonesia/Home/b/budaya/ 14 nov/ 21.36
http://filsafat.ugm.ac.id/downloads/artikel/agama-krisis.pdf
http://meetabied.wordpress.com/2009/11/01/kedudukan-filsafat-ilmu-dalam-
islamisasi-ilmu-pengetahuan-dan-kontribusinya-dalam-krisis-masyarakat-
modern/
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/teori-ilmu
Anonim. Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan. http://
elearning.gunadarma.ac.id. 20/11/2009.
Sastrapratedja. 1980. Sari Sejarah Filsafat Barat. Yogyakarta. Kanisius
Anonim. Cultural Relativism.
http://www.collegetermpapers.com/TermPapers/Philosophy/Cultural_Relativism.s
html
Anonim, Ethical (Moral, Cultural) Relativism.
http://www.owlnet.rice.edu/~spac205/February_11-2.pdf
Muchdhor M. Krisis Kemanusiaan dan Etika Global. Sinar Harapan 26/10/2002
Daruni,EA. 1991. Hubungan Ilmu dan Kebudayaan dalam Majalah Jurnal Filsafat.
Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta. Seri 8
Ma’arif S. 1997. Dalam “Kata Pengantar” Buku Agama dan krisis Kemanusiaan
Modern oleh Nashir H. 1997. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Irfan LA. 2009. Kajian Terhadap Islamizing Curicula Al- Faruqi.
http://iptekita.com. Diunduh 22/11/09.
Fakhry, Majid, Etika Dalam Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1996

Anda mungkin juga menyukai