DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
Kelompok 3:
2022 / 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Sosial
Budaya Dasar tentang Manusia dan Pandangan Hidup . Maksud dan tujuan
pembuatan makalah ini adalah guna mengetahui penjelasan tentang Manusia dan
Pandangan Hidup.
Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan juga bagi penulis pada khususnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan...................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan Masalah..................................................................................................2
BAB II Pembahasan..................................................................................................3
A. Kesimpulan.........................................................................................................17
B. Saran...................................................................................................................17
Daftar Pustaka............................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya.
Dikarenakan manusia memiliki akal, pikiran dan rasa. Ketiga kekayaan manusia
inilah yang membuat manusia disebut sebagai Khalifah di bumi ini. Tuntutan hidup
manusia lebih daripada tuntutan hidup makhluk lainnya yang membuat manusia harus
berpikir lebih maju untuk memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik
yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut
kebudayaan dan pandangan terhadap hidup.
Pandangan terhadap hidup ini adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi
manusia. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan dan tuntutan
seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh kehidupan. Untuk itu, dalam
kehidupan dunia dan akhirat pandangan hidup seseoranglah yang menentukan akhir
hidup mereka sendiri.
Selain itu Pandangan hidup juga tidak langsung muncul dalam masyarakat,
melainkan melalui berbagai proses dalam kehidupan. Dalam perkembangan seorang
manusia itulah proses dalam menemukan jati diri atau pandangan hidupnya. Mulai
dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Dalam penemuan pandangan hidup tersebut,
tidak lepas juga dengan pendidikan. Manusia mengetahui tentang hakikat hidup dan
sebagainya adalah berasal dari pendidikan.
Oleh karena itu pendidikan merupakan awal sebuah jalan menuju masa depan yang
lebih baik dengan wawasan dan ilmu pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki,
mampu membuat manusia berfikir dan melakukan sesuatu hal yang bermakna dan
berharga untuk kelangsungan hidupnya kelak.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1.Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara umum manusia adalah makhluk sosial yang
senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa
membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain.
Seorang Antropologi Indonesia yaitu Koentjaraningrat menyatakan bahwa
masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem
adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus, dan yang terikat oleh suatu rasa
identitas bersama. Pandangan yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat tersebut
menegaskan bahwa di dalam masyarakat terdapat berbagai komponen yang saling
berinteraksi secara terus menerus sesuai dengan sistem nilai dan sistem norma
yang di anutnya. Interaksi antar komponen tersebut dapat terjadi antara individu
dengna individu, antara lain individu dengan kelompok, maupun antara kelompok
dengan kelompok.
Manusia adalah bagian dari pandangan hidup. Dalam kehidupan tidak ada
seorang pun manusia yang tidak memiliki pandangan hidup. Apapun yang di
katakan manusia adalah sebuah pandangan hidup karena dapat dipengaruhi oleh
pola pikir tertentu pada setiap individu. Pandangan hidup bersifat elastis,
tergantung kepada situasi dan kondisi dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan
hidup dimana manusia tersebut berada.
2. Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh sutau masyarakat, yang
dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat
(Koentjaraningrat, 1980). Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan, dan
sikap hidup. Cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup itu tak dapat dipisahkan dengan
kehidupan. Dalam kehidupannya manusia tidak dapat melepaskan diri dari cita-
cita, kebajikan, dan sikap hidup itu (Suyadi, M.P., 1985).
3
Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia. Tidak ada seorang pun
yang hidup tanpa pandangan hidup meskipun tingkatannya berbeda-beda.
Pandangan hidup itu mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup
ini mencerminkan cita-cita atau aspirasinya (Manuel Kaisiepo, 1982). Apa yang
dikatakan oleh seseorang adalah pandangan hidup karena dipengaruhi oleh pola
berpikir tertentu. Tetapi, terkadang sulit dikatakan suatu itu pandangan hdiup,
sebab dapat pula hanya suatu idelisasi belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir
yang sedang berlangsung di dalam masyarakat.
4
2. Pandangan hidup yang bersumber dari ideologi merupakan abstraksi dari
nilai-nilai budaya suatu negara atau bangsa. Misalnya ideologi Pancasila dapat
merupakan sumber pandangan hidup, sebagimana halnya Pada negara kita
yaitu Indonesia.
3. Pandangan hidup yang bersumber dari hasil perenungan seseorang sehingga
dapat merupakan ajaran atau etika untuk hidup, misalnya aliran-aliran
kepercayaan
1.Cita-Cita
5
Faktor Kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya
dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang
menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-
cita, sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi
tercapainya suatu cita-cita. Maksud dalam kalimat di atas menguntungkan ialah
bahwa setiap orang pasti situasi atau keadaannya bebeda beda. Seperti keadaan
ekonomi seseorang, seseorang ingin menjadi arsitektur ia harus kuliah minimal S1
karena factor ekonomi yang mendukung ia kuliah dengan jurusan yang ia
inginkan. Nah, dari sini bisa di ambil kesimpulan bahwa ini adalah
menguntungkan karena factor ekonomi yang sangat mendukung.
Beda hal lagi dengan fator yang menghambat, seseorang mempunyai cita – cita
sebagai dokter tetapi ia harus menuntut ilmu minimal s1 dalam bidang kedokteran
ia hanya lulus dari sma sedangkaa dibn untuk menjadi dokter ia harus menuntut
ilmu yang lebih tinggi lagi yaitu minimal S1. Bisa di tarik kesimpulan bahwa ini
dalah factor penghambat dalam menggapai cita – cita yang di inginkannya
Faktor tingginya cita-cita yang merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-
cita. Memang ada anjuran agar seseorang menggantungkan cita-citanya setinggi
bintang dilangit. Tetapi bagaimana faktor manusianya, mampukah yang
bersangkutan mencapainya, demikian juga faktor kondisinya memungkinkan hal
itu. Apakah dapat merupakan pendorong atau penghalang cita-cita. Sementara ada
anjuran, agar seseorang menemukan cita-citanya yang sepadan atau sesuai dengan
kemampuannya.
6
2.Kebajikan
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.
Kedua unsur terpisah bila manusia meninggal. Karena merupakan pribadi,
manusia mempunyai pendapat sendiri, ia mencintai diri sendiri, seringkali manusia
tidak mengenal kebajikan.
Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi yaitu ;
Sebagai makhluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang yang
baik dan apa yang yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati adalah
semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan
menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
Jadi sura hati dapat merupakan hakim untuk diri sendiri. Sebab itu, nilai suara
hati amat besar dan penting dalam hidup manusia. Misalnya orang tahu bahwa
membunuh itu buruk, jahat, suara hatinya mengatakan demikian, namun manusia
kadang-kadang tak mendengarkan suara hatinya.
Suara hati selalu memilih yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk
berbuat yang baik bagi dirinya. Oleh karana itu, kalau seseorang untuk berbuat
sesuatu sesuai sdengan bisikan suara hatinya, maka orang tersebut perbuatannya
7
pasti baik. Karena merupakan anggota masyarakat, maka seseorang juga terikat
dengan suara masyarakat.
Sesuatu yang baik bagi masyarakat, berarti baik bagi kepentingan masyarakat.
Tetapi dapat saja terjadi, bahwa sesuatu yang baik bagi kepentingan umum/
masyarakat tidak baik bagi salah seorang atau segelintir orang didalamnya atau
sebaliknya. Dengan demikian seseorang harus tunduk kepada apa yang baik bagi
masyarakat umum.
Baik buruk, kebajikan dan ketidak bajikan menimbulkan daya kreatifitas bagi
seniman. Banyak hasil seni lahir dari imajinasi kebajikan dan ketidak bajikan.
Namun ada pula kebajikan semu, yaitu kejahatan yang terselubung kebajikan.
Kebajikan semu ini sangat berbahaya, karena pelakunya orang-orang munafik,
yang bermaksud mencari keuntungan diri sendiri.
Kebajikan nyata dapat dirasakan dalam tingkah lakunya, karena tingkah laku
bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku
sendiri-sendiri sehingga tingkah laku setiap orang berbeda beda.
Kebajikan berasal dari dua sumber, yaitu manusia sebagai khalifah Allah di
bumi ini, dan Allah Yang Maha Kuasa, yang menciptakan manusia beserta alam
semesta dan isinya.
Kebajikan Tuhan adalah berupa karunia-Nya. Bagi orang yang tidak beriman
kepada Tuhan mereka tidak percaya adanya kebajikan yang berasal dari karunia-
Nya. Tetapi bagi orang yang beriman, ia percaya bahwa kebajikan manusia adalah
8
karena karunia-Nya juga. Manusia sekedar perantara saja.Kebajikan itu dapat
berupa tingkah laku atau perbuatan, benda-benda yang berwujud atau benda-benda
yang tak berwujud.
“Barang siapa yang dikehendaki baik oleh Allah, maka ia dipintarkan dalam
hal keagamaan dan diilhami oleh-Nya kepandaian dalam hal itu.” (HR Bukhari,
Muslim dan Tabrani).
Dalam menjelaskan kebajikan ilmu bahwa ilmu pengetahuan itu lebih utama
daripada ibadah dan penyaksian, Rasulullah SAW bersabda:
“Hai anakku, pergaulilah para alim ulama dan rapatilah mereka itu dengan
kedua lututmu, sebab sesungguhnya Allah SWT menghidupkan hati dengan cahaya
hikmat sebagaimana Dia menghidupkan bumi dengan hujan lebat dari langit.”
9
Pada dasarnya meskipun pandangan hidup manusia berbeda-beda namun kita di
tuntut untuk dapat membawa kebaikan dalam berpandangan tentang hidup. Selalu
berfikir positif adalah hal yang akan membawa kita ini hidup penuh dengan
kebaikan dan akan membawa kita kepada pribadi yang tangguh, pribadi yang
dapat menyesuaikan diri dimanapun kita berada, tidak mudah terpengaruh oleh
hal-hal negatif yang ada di lingkungan tempat kita tinggal
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mencapai cita-cita. Setiap
manusia harus kerja keras untuk melanjutkan hidupnya. Kerja keras dapat
dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga dan jasmani atau kedua-
duanya.Perjuangan hidup merupakan kodrat manusia. Tanpa usaha dan perjuangan
manusia tidak dapat hidup sempurna. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan
meningkatkan harkat dan martabat manusia,sedangkan pemalas dapat menjadi
manusia miskin.
Dalam agamapun diperintahkan untuk kerja keras seperti hadist yang diciptakan
nabi Muhammad SAW yang ditujukan kepada umatnya “Bekerjalah kamu seakan
akan kamu hidup selama-lamanya dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan
mati besok”.Allah SWT berfirman dalam surah Ar-Ra’du ayat 11 “sesungguhnya
Allah tidak mengubah keadaan mereka sendiri”,dapat disimpulkan bahwa manusia
perlu kerja keras untuk memperbaiki nasibnya.
10
dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat Bantu
mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat
yang bertentangan dengan akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan
hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini
dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.Benar menurut akal itulah
yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal
(ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut liberalisme. Kebebasan akal
menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun tingkah lakudan
perbuatannya itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akal lebih
ditekankan pada setiap individu. Karena itu individu yang berakal (berilmu dan
berteknologi) dapat menguasai individu yang berpikir rendah (bodoh)
Aliran gabungan, Dasar aliran ini idalah kekuatan gaib dan juga akal.
Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan
sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang
menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik
sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi apa yang benar
menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Apabial aliran ini
dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan
pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir,
sedangkan hati nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya
tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir
individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini
disebut sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan
akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik
sebagia logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir
baik secara individual maupun secara kolektif panangan hidup ini disebut
sosialisme-religius. Kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika
berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.
11
D.Langkah-langkah Berpandangan Hidup Yang
1.Mengenal
Sedangkan kita sebagai mahluk yang bernegara dan atau beragama pasti
mempunyai pandangan hidup juga dalam beragama, khususnya Islam, kita
mernpunyai pandangan hidup yaitu AI-Qur’an, Hadist dan ijmak Ulama, yang
merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lainnya
2.Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti
disini maksudnya adalah mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila
dalam bernegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan
hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana
mengatur kehidupan bernegara. Begitu juga bagi yang berpandangan hidup
pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadist dan ijmak
itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun di
akherat Selain itu juga kita mengerti untuk apa dan dari mana Al Qur’an, hadist,
dan ijmak itu. Sehingga dengan demikian mempunyai suatu konsep pengertian
tentang pandangan hidup dalam Agama Islam.
12
3.Menghayati
4.Meyakini
13
dengan iman yang teguh ini dia tak akan terpengaruh oleh pengaruh dari luar
dirinya yang menyebabkan dirinya tersugesti.
Contoh bahwa keyakinan itu penting dalam tingkah laku. Kita sebagai umat
yang beragama Islam yakin bahwa Allah itu mempunyai sifat yang mulia yang
diantaranya adalah maha mengetahui. Sifat maha mengetahui ini membuat orang
yang meyakininya selalu berbuat baik, Dalam hal ini adalah keyakinan yang
sebenar-benamya. Akan tetapi dalam kasus tertentu ada pula orang yang walaupun
meyakini, tetapi karena imannya tipis maka terpaksa melanggar ketentuannya.
5.Mengabdi
6.Pegangan
14
7.Mengamankan
Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri
pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu dan atau
menyalahkannya tentu dia tidak menerima dan bahkan cenderung untuk melawan.
Hal ini karena kemungkinan bahwa dalam berpandangan hidup itu dia telah
mengikuti langkah-langkah sebelumnya dan langkah-langkah yang ditempuhnya
itu telah dibuktikan kebenarannya sehingga akibatnya bila ada orang lain yang
mengganggunya maka dia pasti akan memberi respon entah respon itu berwujud
tindakan atau lainnya.
Proses mengamankan ini merupakan langkah terakhir.Tidak mungkin atau
sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada
proses mengamankan ini. Langkah yang terakhir ini merupakan langkah terberat
dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam
menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.Misalnya
seorang yang beragama Islam dan berpegang teguh kepada pandangan hidupnya
itu, lalu suatu ketika dia dihina baik secara langsung ataupun secara tidak
langsung, maka jelas dia tidak menerima hinaan itu.
15
Pandangan hidup adalah Filsafat hidup. Sesuai dengan arti filsafat yaitu cinta akan
kebenaran tentulah bentuk kebenaran yang akan dicapai kebenaran yang dapat
diterima oleh siapa saja.
Dalam firman Allah SWT itu tersirat bahwa betapa Dia menghargai akal manusia.
Dia hanya menawarkan atau mendorongkan ini yang baik dan ini yang buruk. Akhir
keputusan terserah kepada manusia, sebab manusia mempunyai akal. Dan Allah SWT
telah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 19 yang artinya: ”Agama yang benar bagi
Allah itu hanyalah Islam”. Namun agama apa yang akan dipilih oleh manusia sebagai
sandaran hidupnya, diserahkan hidupnya kepada manusia itu sendiri.Pandangan hidup
ternyata sangat penting, baik untuk kehidupan sekarang maupun kehidupan di akhirat,
dan sudah sepantasnya setiap manusia memilikinya. Maka pilihan pandangan hidup
harus betul-betul berdasarkan pilihan akal, bukan sekedar ikut-ikutan saja.
16
Hidup panjang umur untuk sanad kerabat dan dirinya serta bahagia, penuh
cinta kasih
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Melalui kesempatan ini ada beberapa saran yang akan kami sampaikan, saran
tersebut sebagai berikut:
Tanamkan pandangan hidup atau prinsip hidup pada anak sejak dini agar
mereka kelak menjadi manusia yang bijak dan berwatak mulia.
Sebaiknya seorang manusia memegang teguh pandangan hidup yang
dimilikinya agar dalam kehidupannya selalu melakukan kebajikan.
Alangkah lebih baiknya seorang manusia mempunyai suatu keinginan yang
dinamakan cita-cita untuk dijadikan pencapain maksimal seseorang di dalam
hidupnya
Senantiasa berusaha dan berjuang yang disertai dengan berdoa dalam mencapai
cita-cita, sebab di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin.
17
Jangan lupa untuk selalu berbuat kebajikan terhadap sesama manusia dan
jauhkan bahkan hilangkan perbuatan tidak baik terhadap orang lain.
18
DAFTAR PUSTAKA
Widyo Nugroho dan Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Rev ed. Cet 5.
Jakarta: Gunadarma.
19