Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MATA KULIAH

UNI.322 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR


Dosen:

Rusnedi Abdul Gani,S.Kom.,M.AP


Disusun Oleh:

Alfa Zacky Yonatan ( D1A.22.0094 )

3 Reguler B

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SUBANG
2023
KATA PENGANTAR

Manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan berpikir dan merasakan. Namun, di
dalam kehidupan sehari-hari, manusia seringkali mengalami kesulitan dalam memahami
dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, manusia perlu belajar untuk
memanusiakan dirinya sendiri dan orang lain.

Makalah ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu Manusia dan Pandangan Hidup, Manusia dan
Kegelisahan, dan Manusia dan Harapan. Dalam bagian pertama, akan dibahas tentang
pengaruh pandangan hidup pada manusia. Bagian kedua akan membahas tentang kegelisahan,
faktor-faktor penyebabnya, dampaknya pada manusia, dan cara mengelolanya. Sedangkan
bagian ketiga akan membahas tentang pentingnya harapan dalam kehidupan manusia, cara
mencapai harapan, serta realistis dan tidaknya harapan.

Penulis berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
bagaimana manusia dapat memanusiakan dirinya sendiri dan orang lain. Dengan memiliki
pandangan hidup yang positif, mengelola kegelisahan dengan baik, dan memiliki harapan
yang realistis dan dapat dicapai, manusia dapat hidup lebih bahagia dan bermanfaat bagi
dirinya sendiri dan orang lain.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
LATAR BELAKANG.................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP......................................................................................6
A. CITA-CITA.............................................................................................................................7
B. KEBAJIKAN...........................................................................................................................8
C. USAHA / PERJUANGAN....................................................................................................10
D. KEYAKINAN / KEPERCAYAAN......................................................................................11
E. LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK...............................13
MANUSIA DAN KEGELISAHAN..............................................................................................15
A.Pengertian Kegelisahan.........................................................................................................15
B.Bentuk – Bentuk Kegelisahan Manusia................................................................................16
C.Sebab – Sebab Orang Gelisah...............................................................................................17
D.Usaha – Usaha mengatasi Kegelisahan................................................................................18
MANUSIA DAN HARAPAN........................................................................................................19
KESIMPULAN..................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................21
PENDAHULUAN

Dewasa ini, banyak peristiwa yang sering kita dengar dan saksikan sendiri tentangmasalah-
masalah pendidikan yang terjadi di belahan dunia. Khususnya negara kita sendiri yaitunegara
indonesia yang belum bisa kita tangani dengan menyeluruh. Terutama dalam hal
sikapmanusia dalam penyalahgunaan pendidikan itu sendiri. Manusia memiliki kelebihan
diantaramakhluk hidup yang lain. Salah satunya mempunyai akal yang mampu membuat
manusiamenakhlukan dunia dan alam sekitarnya untuk memudahkan kehidupanya.

Manusia menggunakan akalnya untuk berusaha mendapatkan pendidikan yang setinggi-


tingginya. Pendidikan merupakan pilar utama untuk membentuk manusia seutuhnya.
Tetapiada juga sebagian dari mereka menyalahgunakan pendidikan yang mereka dapatkan
untukmemenuhi kebutuhan mereka. Untuk mencapai kebutuhannya mereka tidak
menggunakanmoral dan etika dalam bekerja. Sehingga rasa saling menghargai dan
menghormati antarsesama manusia tidak diperhatikan lagi. Oleh karena itu,banyak terjadi
penyimpangan sosial baik yang disadari maupun tidak disadari yang terjadi di masyarakat
yang mengakibatkankerugian baik materi maupun nonmateri

LATAR BELAKANG

Pentingnya Kemanusiaan: Manusia sebagai makhluk sosial memiliki nilai-nilai yang perlu
dijunjung tinggi, seperti martabat, kesetaraan, dan penghargaan terhadap satu sama lain. Latar
belakang dapat membahas mengapa penting untuk memanusiakan manusia dalam segala
aspek kehidupan, baik dalam hubungan sosial, politik, ekonomi, maupun budaya.

Perkembangan Sosial dan Teknologi: Perkembangan teknologi dan perubahan sosial telah
membawa dampak besar pada kehidupan manusia. Latar belakang bisa memaparkan
bagaimana perubahan ini berpengaruh pada cara kita memandang dan memperlakukan satu
sama lain serta pentingnya menjaga aspek kemanusiaan dalam era yang terus berkembang ini.
Isu Kemanusiaan Kontemporer: Beberapa isu kontemporer seperti perang, konflik etnis,
ketimpangan ekonomi, diskriminasi, dan perubahan iklim memiliki dampak yang serius
terhadap kemanusiaan. Latar belakang dapat merujuk pada isu-isu ini untuk menunjukkan
pentingnya memanusiakan manusia dalam mengatasi tantangan global yang dihadapi saat ini.

Kontribusi Filosofi dan Etika: Latar belakang juga dapat mencakup kontribusi filosofi dan
etika terkait dengan bagaimana manusia seharusnya diperlakukan. Konsep-konsep seperti hak
asasi manusia, keadilan, solidaritas, dan empati dapat dijelaskan untuk mendukung argumen
tentang pentingnya memanusiakan manusia.

Pendidikan dan Kesadaran: Pentingnya pendidikan dalam membangun kesadaran akan


kemanusiaan juga bisa menjadi bagian dari latar belakang. Mendidik dan meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya menghormati, memahami, dan membantu sesama
manusia dalam keberagaman adalah langkah penting untuk memanusiakan manusia.

Dengan menyajikan latar belakang yang komprehensif dan terkait dengan konteks sosial,
budaya, dan filosofis, makalah tentang "memanusiakan manusia" dapat memberikan
pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya menghargai nilai-nilai kemanusiaan dalam
berbagai aspek ke
PEMBAHASAN

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati, Karena
itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan
hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan,
pedoman, arahan,, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil
pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul sekita atau dalam waktu yang singkat
saja, melainkan melalui proses waktu lama dan terus - menerus, sehingga hasil pemikiran itu
dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui
kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan,
pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.

Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya, akan tetapi pandangan hidup dapat
diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :

1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya

2. Pandangan hidup yang berupa idiologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma
yang terdapat pada negara tersebut

3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya

Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu ;


∗ Cita-cita

∗ Kebajikan

∗ Usaha

∗ Keyakinan / kepercayaan

Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan . cita-cita
aialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan.
Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat
manusia makmur, bahagia, damai, tenteram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang
dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal,
kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.

A. CITA-CITA

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan,
tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan
apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita
merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, cita-cita merupakan
keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.

Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide
atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal
ini tergantung dari tiga faktor ;

1. Manusianya, yaitu yang memiliki cita-cita


2. Kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan

3. Seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai

Faktor manusia yang mau mencapai cta-cita ditentukan oleh kualitas manusianya. Ada yang
tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan khayalan saja. Hal
demikian banyak menimpa anak-anak muda yang memang senang berkhayal, tetapi sulit
mencapai apa yang akan dicita-citakan karena kurang mengukur dengan kemampunnya
sendiri. Sebaliknya dengan anak yang dengan kemauan keras ingin mencapai apa yang di
cita-citakan. Cita-cita merupakan motivasi atau dorongan dalam menempuh suatu perjuangan
hidup untuk mencapainya. Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan suatu perjuangan
hidup yang bila berhasil akan menjadikan dirinya puas.

B. KEBAJIKAN

Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama
dengan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama, dan etika. Manusia
berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk bermoral. Atas dorongan
suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.

Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur
terpisah bila manusia meninggal. Karena merupakan pribadi, manusia mempunyai pendapat
sendiri, ia mencintai diri sendiri, seringkali manusia tidak mengenal kebajikan.

Manusia merupakan makhluk sosial : manusia hidup bermasyarakat, manusia saling


membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya
pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan dan sebagainya.
Manusia sebagai makhluk Tuhan, diciptakan Tuhan dan dapat berkembang karena Tuhan.
Untuk itu manusia dilengkapi kemampuan jasmani dan rohani juga fasilitas alam sekitarnya
seperti tanah, air, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.

Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi yaitu ;

∗ Manusia sebagai makhluk pribadi

∗ Manusia sebagai anggota masyarakat

∗ Manusia sebagai makhluk Tuhan

Sebagai makhluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang yang baik dan apa
yang yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati adalah semacam bisikan didalam
hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu
perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi sura hati dapat merupakan hakim untuk diri
sendiri. Sebab itu, nilai suara hati amat besar dan penting dalam hidup manusia. Misalnya
orang tahu bahwa membunuh itu buruk, jahat, suara hatinya mengatakan demikian, namun
manusia kadang-kadang tak mendengarkan suara hatinya.

Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal :

1. Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam
kandungan. Pembawaan merupakan hal yang diturunkan oleh orang tua. Tetapi mengapa
mereka yang saudara sekandung tidak memiliki pembawaan yang sama. Hal ini disebabkan
karena sel-sel benih yang mengandung faktor-faktor penentu (determinan) berjumlah sangat
banyak, pada saat konsepsi saling berkombinasi dengan cara bermacam-macam sehingga
menghasilkan anak yang bermacam-macam juga (prinsip variasi dalam keturunan). Namun
mereka yang bersaudara memperlihatkan kecondongan kearah rata-rata, yaitu sifat rata-rata
yang dimiliki oleh mereka yang saudara sekandung (prinsip regresi filial). Pada masa
konsepsi atau pembuahan itulah terjadi pembentukan temperamen seseorang.

2. Faktor lingkungan (environment), lingkungan yang membentuk seseorang merupakan alam


kedua yang terjadinya setelah seorang anak lahir (masa pembentukan seseorang waktu masih
dalam kandungan merupakan alam pertama). Lingkungan membentuk jiwa seseorang
meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam lingkungan keluarga orang
tua maupun anak-anak yang lebih tua merupakan panutan seseorang, sehingga bila yang
dianut sebagai teladan berbuat yang baik-baik, maka si anak yang tengah membentuk diri
pribadinya akan baik juga. Dalam lingkungan sekolah yang menjadi panutan utama adalah
guru, sementara itu teman-temansekolah kita ikut serta memberikan andilnya.

3. Faktor pengalaman yang khas yang pernah diperoleh, Baik pengalaman pahit yang sifatnya
negatif, maupun pengalaman manis yang sifatnya positif,memberikan pada manusia bekal
yang selalu dipergunakan sebagai pertimbangan sebelum seseorang mengambil tindakan.
Mungkin sekali bahwa berdasarkan hati nurani seseorang mau menolong orang kesusahan,
tetapi karena pernah memperoleh pengalaman pahit waktu mau menolong orang dalam
kesusahan, tetapi karena niat baiknya itu tertahan, sehingga diurungkan untuk membantu.
Belajar hidup dari pengalaman inilah yang merupakan pembentukan budaya dalam diri
seseorang.

Dalam prakteknya, diri ketiga faktor diatas, yaitu heriditas, lingkungan, dan pengalaman ,
manakah yang paling dominan, sulit diberikan jawaban karena ketiga-tiganya terjalin erat
sekali. Disamping itu ketiga faktor tersebut dalam membentuk pribadi seseorang berbeda
kekuatannya dengan pembentukan pada pribadi lain.

C. USAHA / PERJUANGAN
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja
keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha / perjuangan untuk
hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha / perjuangan, manusia tidak dapat hidup
sempurna. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia harus kerja keras. Kerja keras itu
dapat dilakuan dengan otak / ilmu maupun dengan tenaga/ jasmani, atau kedua-duanya. Para
ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya dari pada dengan jasmaninya.
Sebaliknya para buruh, petani lebih banyak menggunakan jasmani dari pada otaknya. Para
tukang dan para ahli lebih banyak menggunakan kedua-duanya otak dan jasmani dari pada
salah satunya. Para politikus lebih banyak kerja otak dari pada jasmani, sebaliknya prajurit
lebih banyak kerja jasmani dari pada otak.

D. KEYAKINAN / KEPERCAYAAN

Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari kata akal atau
kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat yaitu:

∗ Aliran naturalisme

∗ Aliran intelektualisme

∗ Aliran gabungan

a. Aliran Naturalisme

Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi.
Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada Tuhan,
natur itulah yang tertinggi. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hukum-
hukumnya, secara mutlak dikuasai Tuhan. Manusia sebagai makhluk tidak mampu menguasai
alam ini, karana manusia itu lemah. Manusia hanya dapat berusaha/berencana tetapi Tuhan
yang menentukan.

Ajaran agama ada dua macam yaitu ;

1. Ajaran agama dogmatis, yang disampaikan oleh Tuhan melalui nabi-nabi. Ajaran agama
yang dogmatis bersifat mutlak (absolut), terdapat dalam kitab suci Al-Quran dan Hadist.
Sifatnya tetap, tidak berubah-ubah

2. Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama yaitu sebagai hasil pemikiran manusia, sifatnya
relatif (terbatas). Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama termasuk kebudayaaan terdapat
dalam buku-buku agama yang ditulis oleh pemuka-pemuka agama, Sifatnya dapat berubah-
ubah sesuai dengan perkembangan jaman

b. Aliran Intelektualisme

Dasar aliran ini logika / akal. Manusia mengutamakan akal, dengan akal manusia berpikir,
mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati
nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikir (akal) kebajikan itu dapat dicapai
dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi. Teknologi adalah alat bantu mencapai
kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan
dengan hati nurani.

Akal berasal dari bahasa Arab, artinya kalbu, yang berpusat di hati, sehingga timbul istilah
“hati nurani”, artinya daya rasa. Di barat hati nurani ini menipis, justru yang menonjol adalah
akal yaitu logika berpikir. Karena itu aliran ini banyak dianut di kalangan barat. Di timur
orang mengutamakan hati nurani yang baik menurut akal belum tentu baik menurut hati
nurani.

c. Aliran Gabungan
Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal, kekuatan gaib artinya kekuatan yang
berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah
dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dunilai dengan
akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi apa yang benar
menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani.

E. LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK

Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walaupun bagaimanapun bentuknya. Bagaimana


kita memperlakukan pandangan hidup iti tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada
yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang
memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.

Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan


hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat
memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik,
adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :

1. Mengenal

Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap
aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita
yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita
dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup
itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.

2. Mengerti

Tahap kedua untuk pandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dmaksudkan
mengerti terhadap pandangan itu sendiri. Bila dalam brnegara kita berpandangan pada
Pancasila, maka dalam pandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa
Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bernegara.

3. Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup
itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar
mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.

Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya yaitu
dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal
yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tau
dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup
itu sendiri.

4. Meyakini

Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari
segi kemasyarakatan maupun negara dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita
menyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal
untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan
hidupnya.

5. Mengabdi

Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan menyakini
sesuatuyang telah dibenarkan dan diterima oleh dirinya, lebih-lebih oleh orang lain. Dengan
mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya.Sedangkan perwujudan manfaat. Mengabdi
ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaatitu sendiri bisa terwujud di masa
masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu dialam akherat.

6. Mengamankan

Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdi diri pada suatu
pandangan hidup lalu ada orang lainyang mengganggu dan atau menyalahkannya tentu dia
tidak menerima dan bahkan cenderung untuk mengadakan perlawanan. Hal ini karena
kemungkinan merasakan bahwa dalam berpandangan hidup itu telah mengikuti langkah-
langkah sebelumnya yang ditempuhnya itu telah dibuktikan kebenarannya sehingga
akibatnya bila ada orang lain yang mengganggunya maka dia pasti akan mengadakan suatu
respon entah respon itu berwujud tindakan atau lainnya.
MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki
perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di
bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak
dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif.

biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan sebuah
spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

A.Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berti tidak tenteram hatinya selalu merasa
khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang
menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak
tenang dalam tingkah lakunya tidak sabar ataupun dalam kecemasa. Kegelisahan hanya dapat
diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu gejala
tingkah laku atau gerak gerik tersebut mukanya lain dari bisasanya misalnya berjalan mondar
mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkan kepadalnya memandang jauh kedepan
sambil mengepalkan tangannya duduk termenung sambil memegang kepalanya duduk
dengan wajah murung atau sayu, malas bicara dan lain-lain. Kegelisahan merupakan salah
satu ekspresi dari kecemasan karena itu dalam kehidupn sehari hari, kegelisahan juga
diartikan sebagai kecemasan kekhawatiran ataupun ketakutan. Definisi dapat disebutkan
bahwa seseorang mengalami frustasi karena hal yang didingainkannya tidak tercapai

Tiga Macam Kecemasan Yang Menimpa Manusia

Sigmeund freud ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang
menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (objektif),kecemasan neurotik, dan kecemasan
moril.

1. Kecemasaan Kenyataan (Objektif)

Kecematan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan
atau

suatu bahaya dalam dunia luar bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang
yang mengancam untuk mencelakakannya pengalaman bahaya mewarisi kecenderungannya
untuk menjadi takut kalau berada dekat benda benda tertentu atau keadaan tertentu di
lingkungannya.

Sebagai contoh, jika seorang wanita yang pernah trauma dengan kecoa, maka dia akan
cenderung takut jika melihat kecoa. Namun ada orang dengan reaksi membalik. Karena ia
mendendam maka ia berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam sebagi pelampiasannya.
Misalnya seperti yang ada di Film Forbidden Party, a.k.a Invitation only.

2. Kecemasan Nerotis (Syaraf)

Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya yang naluriah. Menurut Sugmund
Freud kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam.

Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan kecemasan timbul
karena orang itu takut akan bayangannya sendiri atau takut akan dirinya sendiri, sehingga
menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seorang yang
gelisan , yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat terjadi.

3.Kecemasaan Moril

Kecemasan moril sisebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-
macam emosi antara lain: iri, benci, dendam, dengki, dan marah gelisah cinta dan rasa kurang
percaya diri. Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang cantik maka dalam
pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam
berbagai kegiatan segingga kawan-kawannya lebih diniliai sebagai lawan.
Ketidakmampuannya menimbulakan kecemasan moril.

B.Bentuk – Bentuk Kegelisahan Manusia


Bentuk – bentuk kegelisahan dalam diri manusia dapat menjelma dalam suatu bentuk,
seperti ;

1. Keterasingan

Terasing, diasingkan atau sedang dalam keterasingan sudah ada sejak puluhan bahkan ribuan
tahun lamanya. Dimana terasing pada dasarnya dapat didefinisikan sebagi bentuk kehilangan
eksistensi diri yang disebabkan tidak adanya pengakuan tentang keberadaan kita “secara
hakikat” atau dengan kata lain merasa tersisihkan dan termarjinalkan oleh diri sendiri dan
orang lain dalam pergaulan atau mayarakat.

Keterasingan disebabkan oleh dua faktor, yaitu

a. Faktor intern, atau fakor yang berasal dari dalam diri sendiri seperti merasa berbeda dengan
orang lain, rendah diri dan bersikap apatis dengan lingkungan.

b. Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri. Faktor ini pun bias bersumber pada
faktor yang pertama.

2. Kesepian

Aplikasi dan perwujudan dari terasing adalah kesepian. Jika seseorang sudah merasa
diasingkan maka orang tersebut akan mengalami kesepian dalam diri dan lingkunga sehingga
merasa sepi atau kesepian. Jika hal ini terus dibiarkan maka orang tersebut akan kehilangan
unsur dan karakter unik dalam dirinya senhingga dia pun sulit untuk mengenali dirinya.

3. Ketidakpastian

Ketidakpastian adalah sebutan yang digunakan dengan berbagai cara di sejumlah bidang,
termasuk filosofi, fisika, statistika, ekonomika, keuangan, asuransi, psikologi, sosiologi,
teknik, dan ilmu pengetahuan informasi. Ketidakpastian berlaku pada perkiraan masa depan
hingga pengukuran fisik yang sudah ada atau yang belum diketahui.

C.Sebab – Sebab Orang Gelisah


Manusia mengalami kegelisan memiliki sebab-sebab yang dapat menimbulkan kegelisahan.
Kegelisahan itu disebabkan antara lain:

1. Kesulitan ekonomi

2. Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas

3. Penyakit yang bertahun-tahun

4. Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal

5. Takut kehilangan pasangan hidup

6. Khawatir gagal dalam berkarier

7. Dan lainnya
D.Usaha – Usaha mengatasi Kegelisahan

Usaha-usaha yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kegelisahan ini peratama-tama harus
mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap
tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. Sedangkan cara yang
paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada Tuhan.

Cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan:

Dengan memerlukan sedikit pemikiran yaitu, pertama kita menanyakan pada diri kita sendiri
(instropeksi),akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau
yang akan terjadi,mengapa hal itu terjadi,apa penyebabnya dan sebagainya.

Kita bersedia menerima sesuatu yang terjadi pada diri kita dengan rasa tabah dan senang hati
niscaya kecemasan tersebut akan sirna dari jiwa kita. Bersamaan berjalannya waktu kita
dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya
kecemasan tersebut dalam jiwa kita.

Berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh sabar,tabah,senang dan ikhlas sehingga Ia


mau mengabulkan permohonan kita dari perasaan kecemasan ini,sebab Tuhan adalah yang
paling Maha Pemurah,Maha Pengampun,Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya
yang mau berdoa dan memohon kepadaNya.

HUBUNGAN MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Dari uraian pembahasan mengenai MANUSIA dan KEGELISAHAN yang telah kami
paparkan pada bab terdahulu, maka kami dapat menyimpulkan bahwa kegelisahan
merupakan bagian hidup manusia. Tiap manusia, dengan tidak memperdulikan segala latar
belakang dan kemampuannya, pasti akan mengalami kegelisahan, entah sebentar atau lama,
relative ringan ataupun berat. Yang demikian ini boleh jadi sangat wajar mengingat manusia
mempunyai hati dan perasaan.
MANUSIA DAN HARAPAN

Manusia dan harapan memiliki beberapa sumber yang dapat mempengaruhi terbentuknya harapan
dalam diri manusia. Berikut adalah beberapa sumber harapan manusia:

1. Pengalaman masa lalu: Pengalaman masa lalu dapat menjadi sumber harapan manusia.
Pengalaman positif yang dialami manusia di masa lalu dapat memberikan keyakinan dan harapan
bahwa hal yang sama dapat terjadi di masa depan. Sebaliknya, pengalaman negatif dapat menjadi
pembelajaran bagi manusia untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan.

2. Lingkungan sosial: Lingkungan sosial, seperti keluarga, teman, dan masyarakat, dapat
mempengaruhi terbentuknya harapan manusia. Dukungan dan dorongan dari lingkungan sosial
dapat memberikan motivasi dan keyakinan bagi manusia untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Keyakinan dan nilai: Keyakinan dan nilai yang dimiliki manusia juga dapat menjadi sumber
harapan. Keyakinan pada Tuhan atau kepercayaan pada diri sendiri dapat memberikan keyakinan
dan harapan bahwa segala sesuatu akan berjalan dengan baik di masa depan.

4. Tujuan hidup: Tujuan hidup yang jelas dan spesifik dapat menjadi sumber harapan manusia.
Dengan memiliki tujuan hidup yang jelas, manusia dapat merencanakan dan mengambil tindakan
yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.

5. Kondisi fisik dan mental: Kondisi fisik dan mental manusia juga dapat mempengaruhi
terbentuknya harapan. Kondisi fisik yang baik dapat memberikan energi dan motivasi bagi manusia
untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sedangkan kondisi mental yang positif dapat memberikan
keyakinan dan harapan bahwa segala sesuatu akan berjalan dengan baik di masa depan.
KESIMPULAN

Kesimpulan dari sebuah makalah yang bertujuan untuk memanusiakan manusia mungkin
dapat mencakup beberapa poin penting berikut:

Pentingnya Empati dan Kemanusiaan: Memanusiakan manusia memerlukan sikap empati dan
penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Masyarakat harus mendorong untuk saling
memahami, menghormati, dan mendukung satu sama lain.

Pendidikan dan Pengetahuan: Penting untuk memberikan pendidikan yang baik kepada
semua orang untuk memperluas pemahaman tentang hak asasi manusia, nilai-nilai moral, dan
cara berinteraksi yang menghormati keberagaman.

Perlindungan Hak Asasi Manusia: Menghormati hak asasi manusia adalah inti dari upaya
memanusiakan manusia. Ini mencakup perlindungan terhadap kebebasan individu, keadilan,
kesetaraan, dan penolakan terhadap diskriminasi.

Pengembangan Sosial dan Ekonomi: Menciptakan kesempatan yang adil bagi semua orang
dalam hal akses terhadap pendidikan, pekerjaan, layanan kesehatan, dan kesempatan ekonomi
adalah kunci memanusiakan manusia.

Kerja Sama Global: Tantangan global seperti perubahan iklim, kemiskinan, konflik, dan
kesenjangan sosial memerlukan kerja sama internasional untuk menemukan solusi yang
melibatkan semua negara dan masyarakat.

Tanggung Jawab Individu dan Komunitas: Setiap individu dan komunitas memiliki tanggung
jawab untuk menciptakan lingkungan yang menghormati dan memanusiakan satu sama lain.
Kebersamaan dalam upaya ini penting.

Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi yang Bertanggung Jawab: Penggunaan teknologi dan
inovasi harus dilakukan dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap manusia. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup tanpa merugikan nilai-nilai kemanusiaan.

Keberlanjutan dan Pemeliharaan Lingkungan: Memelihara lingkungan adalah bagian integral


dari memanusiakan manusia karena kesehatan manusia dan keberlanjutan hidup tergantung
pada keseimbangan dengan alam.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/athif/5520800aa333117c4646cf3b/manusia-dan-pandangan-hidup

https://hanifnaufalhawari.blogspot.com/2016/11/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan_23.html

https://hanifnaufalhawari.blogspot.com/2016/11/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-harapan.html

https://achieve-ourdreams.blogspot.com/2012/05/makalah-memanusiakan-manusia.html

Anda mungkin juga menyukai